Share

Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad
Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad
Penulis: Niri ashyla

menjadi permaisuri

Penulis: Niri ashyla
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pandanganku sudah mulai kabur, aku melihat ke belakang. Seseorang yang telah membunuhku. Aku melihat para prajurit yang menyerang orang itu. Aku memegangi perutku yang berdarah. Aku tahu waktuku tidak akan lama lagi, Dan aku tahu aku akan dilahirkan kembali. Sebagai anak kecil yang akan memimpin negara atau keturunan Ratu.

Aku adalah seseorang yang mendapatkan kekuatan, atau mungkin lebih pantas di sebut kutukan dewa. Aku selalu terlahir kembali sebagai keturunan Ratu. Dan tentu saja aku akan menggantikannya dan menjadi Ratu.

Kematian ku kali ini di medan perang. Salah seorang mata-mata masuk ke tendaku dan menusukku dari belakang, ketika aku tidur. Aku sudah mengalami banyak kematian jadi aku tidak akan terkejut lagi.

Cahaya menyilaukan masuk ke dalam mataku. Membuat semua yang kulihat menjadi putih. Aku tahu, bahwa saat ini adalah saat aku ber- reinkarnasi. Aku akan dimasukkan ke dalam bayi yang dilahirkan oleh seorang Ratu.

ווו

Aku membuka mataku perlahan. Suara gaduh para pelayan seakan melihat anugrah. Dengan panik mereka terus saja memanggil dokter. Tak lama kemudian dokter pun datang, dan mengecek diriku. Aku masih lemas dan mencoba menalar apa yang terjadi. Aku melihat disekitar dan tempat ini sangat asing. Aku melihat ke arah tubuhku. Tunggu, ini tubuh wanita dewasa ?

Aku mencoba menalar apa yang terjadi kali ini, dan sepertinya aku tahu.

Aku tidak berinkarnasi ulang seperti biasanya, tapi aku masuk ke dalam tubuh seorang Permaisuri di Kekaisaran ini.

Kematian Permaisuri ini dan diriku di kehidupan sebelumnya adalah sama. yaitu, ditusuk dari belakang. Beruntungnya tubuh ini dapat menghindar hingga pedang itu hanya merobek sedikit bagian di perutnya. Dan pingsan karena kehabisan darah.

Masa kritis Sang Permaisuri yang sekarang ditempati diriku sudah lewat. Aku mencoba menelaah dan mengingat semua nama pelayan hingga akhirnya aku menyadari sebuah kejanggalan.

Semua nama tokoh pelayan serta nama si Permaisuri ini sama seperti novel romansa yang aku baca sebelum aku berangkat ke peperangan.

Tentu saja ini aneh. Biasanya aku dilahirkan kembali sebagai wujud seorang bayi. Sekarang roh ku tiba-tiba dimasukkan ke dalam tubuh seorang Permaisuri.

Oh ya sebagai perkenalan nama permaisuri ini adalah

"Arsya Venezuela zyrandyanka"

Namanya sangat rumit bahkan ketika aku menjadi Ratu di kehidupan sebelumnya, namaku hanyalah Aistha.

Tapi ya bagaimanapun aku sudah dilahirkan di tubuh ini. Jadi, aku harus menjaga tubuh ini sebaik mungkin.

Menurut ingatanku tentang kisah kekaisaran ini, Permaisuri malang ini adalah gadis polos dan baik. Ia ditusuk oleh Mantan Permaisuri sebelumnya karena iri.

Tragis sekali kematiannya, iya kematianku juga tragis.

"Permaisuri, anda tidak apa apa...." pandangan mataku tertuju terhadap laki-laki yang menggunakan setelan ala Raja. biar kutembak, dia adalah Kaisar.

Aku melirik ke leher sebelah kanannya dan menemukan dua tahi lalat. Dan itu memperkuat bahwa dia adalah Kaisar. Karena di novel yang aku baca disebutkan bahwa kaisar memiliki dua tahi lalat di sebelah kanan lehernya.

"Saya tidak apa-apa Kaisar."ujarku mencoba menghibur Kaisar yang satu ini.

"Apakah pemberontak itu sudah anda tangkap, Kaisar ?" jangan bertanya kenapa aku menanyakan tentang si pemberontak itu. Karena aku sudah berulang kali menjadi Ratu dan aku tidak akan menjadi Ratu yang baik di kehidupan yang ber ulang-ulang. Aku tidak ingin di injak-injak.

Jika informasinya sama dengan apa yang aku baca. Berarti seharusnya kaisar ini tidak begitu mencintai sang Permaisuri. Ia hanya peduli kepada sang Permaisuri karena Permaisuri adalah ratu yang baik dan sangat dicintai oleh rakyatnya.

"Apakah kau ingin membalas dendam terhadapnya ? bagaimanapun dia dalam bibiku. "

Wah... aku sangat kesal mendengar semua pembicaraan ini. Dan sepertinya aku harus menarik garis dasar agar si Kaisar mengerti bahwa seseorang yang sekali terluka tidak akan mudah memaafkan untuk kedua kalinya.

"Apa anda tahu Yang Mulia Kaisar ? selama beberapa dekade ini aku selalu berusaha untuk menjadi Permaisuri yang baik. yang pantas untuk berada di sisimu."

"Dan aku juga tahu bahwa engkau tidak pernah mencintaiku selayaknya seorang wanita, engkau hanya membutuhkanku untuk memimpin Negara ini, menjadi Citra bagi kekaisaran ini. namun, apakah Anda juga tahu bahwa, manusia memiliki batas rasa sabar dan aku tidak akan menjadi orang yang sama setelah melalui kematian."

Aku melihat tatapan Kaisar yang penuh rasa bersalah. Aku menundukkan kepalaku dan mencoba menghayati peran yang saat ini aku dapatkan.

"Setelah melalui jembatan kematian yang penuh dengan berbagai macam rintangan dan kegelapan, apakah Anda berharap saya akan menjadi orang yang sama ?" tanyaku penuh penghayatan menatap mata Sang Kaisar.

Mungkin karena rasa bersalahnya Kaisar pun pergi meninggalkan aku di kamar ini sendirian. Kamar yang saat ini dijaga ketat oleh para prajurit yang terlatih dan para dayang yang siap mengorbankan nyawa mereka demi melindungi Sang Permaisuri yang terkenal sangat baik.

Aku tidak akan merubah citra dasar Permaisuri yang baik dan berhati mulia. Aku hanya ingin memupuk sedikit mental dan kekuatannya agar tidak mudah diinjak oleh orang lain. Karena selama aku menjadi ratu di kehidupan sebelumnya, aku tidak akan biarkan orang lain menginjak-injak harga diriku.

Aku memaksakan untuk berdiri. Aku mengatakan kepada para dayang untuk mengantarkanku ke penjara di mana si mantan permaisuri itu berada. Aku ingin melihat seperti apa tampang seseorang yang sudah membuat Permaisuri yang baik ini meninggalkan dunia.

Aku menginjakkan kakiku di lorong penjara yang dingin dan gelap. Di kehidupan sebelumnya aku sudah terbiasa dengan keluar masuk penjara untuk melihat para pengkhianat. Jadi aku tidak akan takut lagi. Aku melihat beberapa gadis-gadis diletakkan di ruangan yang sama. mereka adalah para Selir Kaisar yang sekarang. Yang ikut andil dalam perencanaan pembunuhan Permaisuri.

"Kau masih hidup ? bagaimana mungkin. aku mendengar dari para penjaga bahwa kau mungkin tidak selamat karena darahmu habis."

Wah wanita ini sangat berani. Aku bahkan langsung mengenalinya bahwa dia adalah mantan permaisuri.

Aku menyuruh pelayan mengambil kursi dan duduk dengan tenang di hadapan mereka.

Aku awalnya tersenyum manis mencontoh bagaimana mendiang Permaisuri tersenyum manis terhadap para selir dan mantan permaisuri yang sangat menjijikkan ini.

Namun dengan cepat juga aku merubah tatapan mataku dan langsung mengintimidasi mereka semua.

"Iya para prajurit itu benar, aku sempat mengalami masa kritis dan aku hampir saja mati karena ulah bodoh mu itu."

Itu masih kalimat pertama, aku menggunakan cara berbicara yang berbeda dan mereka sudah sangat terkejut.

"Aku berhasil selamat berkat salah seorang yang akhirnya ingin memberikan darahnya kepadaku. Selamat, sekarang aku bisa duduk di hadapanmu dengan amat sangat sehat dan sentausa."

"Baiklah sekarang Permaisuri Venezuela Yang lama sudah tidak ada. Aku adalah Permaisuri yang baru, aku sudah melewati segala hal rintang di jalan kematian sehingga aku tahu bahwa selama ini kalian hanya berpura-pura baik terhadapku."

Aku tersenyum sinis menatap mereka yang kesal dengan kondisiku yang sekarang sangat baik-baik saja.

"Baiklah kembali ke topik utama, jadi apa hukuman yang pantas untuk kalian semua ini."

Ucapan ku barusan membuat para selir dan mantan permaisuri merubah wajahnya menjadi panik. Mereka menatap satu sama lain lalu menatapku, aku menatap balik mereka dengan tatapan yang lebih kuat seakan mengisyaratkan kepada mereka bahwa aku tidak akan memaafkan mereka karena aku bukanlah orang yang sama seperti mereka bully dulu.

"Oke oke kita geser sedikit topiknya. Jadi, apa permintaan terakhir kalian...?"

Aku berbicara dengan nada sedikit mengejek dan tertawa. Ya, aku menertawakan tentang kehidupan mereka yang akan berakhir beberapa hari ke depan.

"Yang Mulia Kaisar tiba."

Aku menoleh melihat kaisar memasuki ruangan ini, bersama beberapa ajudannya. Aku tersenyum manis menatapnya seakan-akan mengatakan

'aku baik-baik saja bukankah sudah kukatakan aku bukan orang yang sama.'

"Permaisuri, apa yang anda lakukan di sini..?" tanya Sang Kaisar dengan sedikit nada khawatir.

Aku berdiri dan memberi salam terhadap Kaisar lalu menatap para penjahat itu lagi.

"Saya sedang membicarakan tentang hukuman apa dan apa pesan terakhir mereka."

Kaisar sedikit terkejut dengan apa yang barusan ku katakan. Namun ia dengan cepat segera mengerti bahwa bagaimanapun kondisi dan caranya aku tidak akan memaafkan orang-orang yang sudah menjatuhkan ku.

"Lalu apa yang ingin anda lakukan terhadap mereka?"

Aku menggedikkan bahuku. Aku juga belum tahu apa yang ingin aku lakukan. Sebelumnya ketika aku menghukum penghianat, aku akan menghukum orang tua mereka juga. Tapi menurut ingatanku dari novel yang kubaca, orang tua mereka semua tidak terlibat dalam kejahatan ini. Jadi aku harus berpikir ulang apa yang harus kulakukan.

"Kumpulkan keluarga para penjahat ini dan perintahkan mereka semua datang nanti sore." ujarku terhadap dayang yg ada di belakangku.

"Saya sudah selesai Yang Mulia, kalau begitu saya permisi dulu."

Aku pergi meninggalkan Kaisar dan para ajudannya, membawa para dayang-dayangku ke ruangan Permaisuri. ruangan ini sangat luas seperti sebuah aula, namun ini adalah ruangan milik Permaisuri yang digunakan untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai Permaisuri.

Menurut yang ku baca, Permaisuri sebelumnya sangat suka mendengar keluhan rakyat. Ia membantu rakyat memecahkan masalahnya maka dari itu ia mendapatkan sanjungan dan cinta yang sangat besar dari rakyat-rakyatnya.

Aku duduk di tempatku dan melihat dokumen-dokumen. aku melihat semua dokumen yang telah diselesaikan, yang hampir seluruhnya adalah keluhan rakyat entah itu masalah pertanian peraturan umum dan juga pajak.

Tubuhku masih lemas dan sakit akibat ulah dari para bajingan itu. Aku tidak bisa ber aktifitas terlalu banyak.

וו×

Sore hari berlalu begitu cepat, para keluarga dari para selir telah berkumpul di ruangan Permaisuri. Semua tampak sedih dan cemas tentang apa hukuman yang akan mereka dapatkan.

Aku duduk di ujung dari meja dan menatap mereka semua. Tatapan mereka terhadapku seperti takut dan khawatir ada juga yang menatapku biasa saja seperti sudah mengetahui bahwa aku orang yg baik.

Oh ya, ada yang belum aku beritahu. karena Dewa memberiku anugerah untuk hidup berulang kali, sampai aku merasakan kebosanan. aku juga memiliki kekuatan untuk membaca pikiran jadi aku tahu apa yang sekarang dipikirkan oleh para orang tua ini.

"Jadi, kalian sudah mengetahui alasan kenapa aku memanggil kalian.. ?"

"Tidak Yang Mulia Permaisuri."

Aku mengangguk tenang. Seorang dayang meletakkan dokumen yg berisi informasi dari para selir dan keluarganya. Aku membaca sekilas dan memandang mereka. Membaca isi pikiran mereka saat ini.

"Aku mengundang kalian kemari bukan untuk memaafkan Putri kalian, tapi untuk bertanya kepada kalian apakah kalian juga bertanggung jawab atas insiden ini."

Aku menatap kepada sepasang orang tua yang berada di paling ujung.

"Contohnya seperti mendorong mereka untuk terobsesi dengan posisi permaisuri dan menghalalkan segala cara untuk merebutnya."

Aku tahu isi pikiran mereka sekarang. Mereka panik karena mereka selalu menekankan kepada putri mereka untuk menjadi Permaisuri.

"Aku juga ingin mendengar keterangan dari kalian untuk menentukan apa hukuman yang baik untuk kalian semua. Aku tidak akan menghukum kalian semua, hanya sebagian yang akan pergi bersama putri kalian dengan tenang."

"Kami tidak pernah menghasut putri kami untuk merebut Tahta Permaisuri Yang Mulia. kami hanya melatihnya untuk merebut hati Yang Mulia Kaisar. karena menjadi selir tidaklah mudah untuk diperhatikan oleh Kaisar. dan jika telah mendapat hati Kaisar maka mungkin kehidupannya akan sedikit lebih mudah."

"Jadi kau melatih anakmu untuk menjadi seorang penggoda ?"

Aku sangat menikmati ekspresi mereka ketika mendengar kata-kataku barusan. Menatapku dengan kesal seolah-olah berkata 'apa maksudmu'

"Yang kami tahu, jika seorang selir mendapatkan perhatian Kaisar maka ia tidak akan di bully oleh selir lainnya Yang Mulia."

"Jadi apa hukuman yang terbaik untuk Putri mu ?"

Orang tua tersebut terdiam. Padahal mereka berasal dari golongan bangsawan tinggi yang biasa menghukum para dayang nya ketika mereka melakukan kesalahan. Mereka terbiasa untuk menghukum orang lain, kenapa untuk menentukan hukuman Putri mereka sangat sulit.

"Tolong jangan hukum kami Yang Mulia, berikanlah kami kesempatan untuk hidup." ujar salah seorang dari mereka.

"Tunggu biar kuingat,ah kau Duke Charles kan."

pria itu pun mengangguk mengiyakan pernyataanku barusan.

"Jadi, kau tidak keberatan apabila aku menghukum putrimu ?" tanya ku tanpa bertele-tele

"Putri saya sudah melakukan kesalahan. Dengan merencanakan pembunuhan Anda yang mulia Permaisuri, maka dari itu ia berhak untuk menanggung akibatnya juga."

Aku mengangguk setuju dengan apa yang barusan ia katakan. Dan aku juga tahu dalam pikirannya ia lebih mementingkan keselamatannya sendiri daripada nyawa Putri semata Wayangnya.

"Kalau begitu, apakah kau setuju untuk diasingkan ke tempat lain dan menurunkan gelarmu ?"

Duke Charles pun mengangguk. Wah, orang tua yang sangat bajingan. Ia bahkan tidak peduli dengan putrinya dan hanya memikirkan bagaimana caranya untuk tetap hidup.

"Baiklah aku akan menurutinya, aku akan menyuruh ajudanku untuk mengurus penurunan gelarmu. dan engkau akan diasingkan di wilayah paling selatan kekaisaran ini."

Duke Charles menunduk lega, dalam pikirannya pun ia sedikit senang bahwa ia akan hidup lebih lama dan dapat menikmati kesenangan di dunia ini. Apakah kalian pernah menemukan Ayah seperti ini ?

"Bagaimana dengan yang lain Countess Margaret ?"

Wanita setengah baya itu menatapku dengan takut. Dalam pikirannya dia takut untuk dihukum mati bersama dengan putrinya yang sangat tidak tahu diri.

Dia memikirkan tentang pola pendidikannya bahwa ia tidak pernah sekalipun mengajarkan putrinya untuk berusaha merebut tahta Permaisuri. melainkan ia selalu mengajarkan putrinya untuk dekat dengan Permaisuri agar kehidupannya lebih mudah di Istana Kekaisaran ini.

"Saya,saya bersedia menerima segala keputusan Anda Yang Mulia Permaisuri."

Aku mengangguk dengan tenang mendengar apa yang barusan Countess Margaret katakan.

"Baiklah engkau akan di asingkan menjadi rakyat biasa di bagian paling utara Kekaisaran ini. Kau akan tinggal di sebuah desa terpencil dan menjadi seorang petani."

Air mata Countess Margaret pun berlinang. Separuh pikirannya berkata bahwa ia senang karena ia selamat. Dan separuh pikirannya mengatakan ia sedih karena ia harus kehilangan putrinya.

"Duke dan Duchess Arthalas. Anda sedari tadi diam dan menunduk di ujung sana."

Aku mau manggil sepasang suami istri itu dengan ada yang sangat kesal. Sebab mereka adalah seseorang yang menganggap santai pertemuan ini. Dan mereka adalah orang tua yang mengajarkan kepada putri mereka untuk merebut Tahta Permaisuri dengan segala cara.

"Apa yang harus kami katakan Yang Mulia Permaisuri, bagaimanapun anda akan menghukum mati putri kami dan mengasingkan kami." ujar Duke Arthalas santai

"Aku sudah mengatakan di awal sebelumnya. Bahwa hanya beberapa orang yang akan diasingkan, dan beberapa orang lainnya akan pergi dengan putri mereka contohnya kalian." ujarku dengan tegas.

"Apakah anda sudah gila Yang Mulia Permaisuri ? kita ini masih satu keluarga. Permaisuri, anda dan juga saya masih berada di dalam satu garis darah kerajaan yang sama."

"Kenapa kalian tidak mengatakan itu terhadap putri kalian ?" ujarku sambil meletakkan pena yg dari tadi ku pegang.

"Kalian selalu mengajari Putri kalian bahwa aku dan dia bukanlah keluarga dan aku dan dia adalah saingan."

Kata-kata aku barusan menarik perhatian para dayang dan juga keluarga sendiri lainnya.

"Oh dan satu lagi, Putri kalian sudah melakukan banyak sekali percobaan pembunuhan terhadap ku. hanya saja pihak kekaisaran tidak mem beberkannya ke media, agar nama Putri kalian dan jabatan kebangsawanan kalian tetap terjaga."

"Menurutmu, seberapa banyak kejahatan yang telah dilakukan oleh Putri mu atas dasar obsesi yang ditanamkan oleh orang tuanya bahwa ia harus mendapatkan tahta permaisuri apapun Yang terjadi."

Duke Arthalas berdiri dan menggebrak meja tidak terima. Ia akhirnya menampakkan sikap aslinya. yg dari tadi ia sembunyikan.

"Karena kamu yang tidak cocok untuk menjadi Permaisuri. kau tidak sepintaran secantik putriku. kenapa putriku yang menjadi selir. aku tahu kepalsuan dalam pemilihan permaisuri saat itu. dan kau seenak jidat okang-ongkang kaki membanggakan dirimu sebagai Permaisuri yang baik."

"Pemilihan permaisuri ya, maksudmu saat putrimu dengan sengaja menaruh obat pelancar perut di dalam minumanku ?"

"Atau saat dia mencampurkan sedikit air ramuan tumbuhan di dalam wadah yang digunakan ku untuk mencuci wajah ?"

"Agar wajahku hancur karna gatal."

Sepasang suami istri itu pun terdiam seakan rencana mereka sudah terbongkar semua. Dan tidak ada celah untuk mereka bersembunyi.

"PRAJURIT !!!"

Para prajurit masuk ke dalam ruangan dan menahan sepasang suami istri itu. Meskipun Duke dan Duchess Arthalas sempat melawan. Mereka akhirnya tenang dalam paksaan prajurit.

"Bahwa mereka ke dalam penjara keputusan sudah dijatuhkan bahwa mereka akan dihukum mati bersama putri mereka."

Duke dan Duchess Arthalas pun di bawa pergi. menyisakan rasa tidak nyaman. Aku memberikan dokumen terhadap ajudan ku dan menyuruh mereka untuk mengurus soal pengasingan para orang tua ini.

"Pertemuan ini sampai di sini dulu, besok pagi kita akan lanjutkan. Kalian silakan berkemas dan silahkan habiskan sisa waktu kalian di tempat ini sebaik mungkin." aku meng akhiri pertemuan dan langsung pergi ke kamar ku.

Aku menatap wajahku di cermin. Menyisakan sedikit luka atas segala kenangan. Di kehidupan manapun itu. Selalu ada orang yg berkhianat, selalu ada orang yg memanfaatkan kebaikan kita. Dan banyak hal lain yg tidak kita ketahui.

Bab terkait

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   menjadi orang lain

    Setelah berbagai macam insiden yang terjadi. Keputusan dari kekaisaran pun telah diambil. Dan hari ini aku akan menyaksikan orang-orang yang membuatku berpindah ke tubuh ini dieksekusi mati.Eksekusi dilakukan di taman belakang di dekat alun-alun perkotaan dengan cara dipenggal. Para orang-orang yang telah mencoba menyakiti permaisuri dieksekusi dihadapan masyarakat umum.Setelah melihat adegan tidak menyenangkan itu, aku dengan lekas kembali ke kamar dengan alasan badanku tidak nyaman. Tentu saja aku tidak nyaman karena badan ini belum sepenuhnya sembuh total. Aku merebahkan diriku di kamar permaisuri ini. Aku mengingat-ingat kembali apa saja yang ada di buku yang pernah aku baca itu. Mengingat nama dayang dan juga ajudanku, juga mengingat nama dayang dan ajudan Kaisar."Salam Yang Mulia Permaisuri, maaf mengganggu anda. tapi Kaisar ingin bertemu dengan anda." ujar salah seorang dayang ku.Aku mengangkat tubuhku dengan malas dan menggerutu. Karena, apakah Kaisar itu tidak tahu tubuh

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   sisi yang tersusun

    Hari yang di nanti-nanti pun tiba. Gerbang kekaisaran terbuka lebar. Masyarakat berkumpul di pusat kota dengan riang gembira. Mereka memakai pakaian terbaik untuk hari ini. Para Bangsawan juga dengan senang berkumpul di aula istana. "Salam Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri. semoga kesejahteraan alam selalu menyertai Anda sekalian." Satu persatu para bangsawan memberikan salam dan hormat di hadapan kami berdua. "Salam kepada para tamu sekalian. semoga kesejahteraan senantiasa menyertai kita semua. Malam ini adalah malam yang indah. kita akan meng akhiri musim gugur dan menyambut musim dingin." ujar kaisar membuka acara. dengan aku yg menggandeng lengannya di sisinya. "Sekedar informasi, bahwa pesta kali ini, di rencanakan oleh Permaisuriku. Ia juga yang memutuskan untuk menggabungkan pesta agar kita semua dapat berbangga dan berbahagia bersama." Tepuk tangan pun mengiringi ucapan Kaisar. Aku melambaikan tangan dan memberi senyuman dengan manis. "Baiklah. silahkan di mulai pestany

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   di dalam hati ku ?

    Sore ini aku sedang bersiap untuk pesta penyambutan musim dingin hari ke 2. Aku akan hadir untuk memberikan mandat dan hadiah pada bangsawan dan masyarakat yang mengikuti festival memanah. "Maaf mengganggu persiapan Anda Yang Mulia Permaisuri, Kaisar bertanya gaun apa yang anda gunakan ? biru putih ? atau merah senja" Sudut mata ku melirik Pelayan Kaisar yang membawa 2 gaun baru. Aku mendekat untuk melihat. "Ia Seorang Kaisar namun bahkan tak bisa menentukan gaun mana yang ingin di pakai. Lucu sekali." "Aku akan pakai biru untuk acara sore ini. dan merah senja untuk esok pagi, mengantar para bangsawan yang akan kembali ke wilayahnya masing masing." "Baik saya akan sampaikan kepada Yang Mulia Kaisar. jika begitu, saya permisi Yang Mulia Permaisuri." aku mengangguk dan pelayan itu pun pergi. Aku mengenakan gaun yang tadi ku pilih. Aku memerintahkan kepada pelayan ku untuk membiarkan rambutku ter urai. Ketika aku menatap cermin. Rasanya hati ku tiba-tiba ada rasa senang dan trenyu

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Venezuela ?

    Aku melihat ke sekeliling. Interior yang masih melekat indah di kepalaku. Ini adalah kamar kehidupan pertamaku. Aku menatap ke cermin, melihat wajah yang sudah lama aku lupakan. Wajah di kehidupan pertamaku, sebelum kehidupan tanpa henti ini terjadi."Anda mengingat kamar ini ?" Aku menoleh dan menatap sosok yang sangat aku kenal, ia adalah Venezuela. Seseorang yang tubuhnya sedang aku tempati sekarang."Aku sangat mengingatnya. Tempat ini adalah tempat terakhir paling tenang sebelum aku menerima anugerah. Atau lebih pantas disebut kutukan ini." ujarku pelan. Aku dan Venezuela duduk bersama di di sofa di dekat balkon kamar ini. "Ini adalah kerajaan pertama yang aku pimpin. Negerinya indah dan makmur. Rakyatnya juga sangat kompetitif dan juga masih banyak keindahan lainnya.""Anda benar, tempat ini sangat indah aku juga merasa nyaman di tempat ini." Aku menatap Venezuela. Aku merasakan kenyamanan di wajahnya. "Apakah selama ini engkau berada di sini ?" "Anda benar, sejak aku mem

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kekuatan Milik Dewa

    Aku ingin sekali mengeluh saat ini. Punggungku sakit karna terlalu lama duduk di kereta kuda. Saat ini aku dan kaisar sedang dalam perjalanan menuju sekolah sihir. Tempatnya lumayan jauh dari ibukota kekaisaran. Karna tempat itu harus sunyi dan terlindungi sihir. Lokasinya yang jauh membuat perjalanan ini juga terasa panjang. Apalagi rutenya yang harus melewati sungai dan hutan membuat kereta kuda ini ber goyang-goyang. Dan ini semua harus ku lalui karna Marquess Joshua. Karna kami harus memastikan beberapa dokumen dan kesaksian dengan air suci. Yang hanya bisa di dapatkan dari sekolah sihir.Aku mencoba memejamkan mataku. Namun selalu saja gagal karna kereta kuda ini tidak mau berjalan dengan tenang. Namun tiba-tiba kereta berhenti. " Lapor Yang Mulia Kaisar. Kita sudah sampai di penginapan." Ujar ajudan Aku dan kaisar turun. Ku renggang kan badanku akibat kram karena terlalu lama duduk. "Yang Mulia Permaisuri, sepertinya anda nampak sangat lelah. Silahkan ber istirahat di kamar.

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kutukan Atau Anugrah

    Aku dan Yang Mulia Kaisar pun masuk ke aula sekolah sihir ini. Kami pun mengadakan rapat tertutup tentang izin untuk penggunaan air suci. "Jadi saat ini di kekaisaran kami sedang menyelidiki suatu kasus. Dan kami membutuhkan air suci untuk penyelidikan tersebut." Ujar Kaisar meminta izin. "Maaf Yang Mulia Kaisar, namun apakah kasus itu sangat besar hingga Yang Mulia membutuhkan air suci ?" Tanya penyihir tetua. "Awalnya kasus ini tidak begitu besar, dan hanya melibatkan beberapa kekacauan setelah insiden penyerangan Permaisuri. Namun ketika saya melihat-lihat lagi beberapa dokumen yang merujuk pada tersangka. Saya melihat beberapa kejanggalan tentang para pelayan yang ia perkerjakan." Jelas Kaisar."Beberapa data pelayan tersebut lebih banyak daripada orang yang bekerja. Kami mencurigai ada aktivitas perdagangan manusia di tempat pelaku tersebut.""Maaf jika saya boleh bertanya siapakah pelaku yang dimaksud." Tanya penyihir tetua lagi. "Ia adalah Marquess Joshua kerabat dari Duke A

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Jawaban Yang Hilang

    Pendeta Agung dan penyihir tetua membolak-balik buku sejarah yang mengacu pada pemberian Dewa. Mereka mencari informasi tentang reinkarnasi yang terus terulang. Aku hanya diam. Karena aku juga sudah pernah mencari jawaban itu sebelumnya. Namun aku juga tidak bisa mendapatkan nya."Apakah Dewa pernah berkomunikasi dengan Anda Yang Mulia ?" Tanya Pendeta Agung. "Sangat sering. Sejak kehidupan pertamaku, sejak ia memberikanku anugerah untuk terus bereinkarnasi. Ia selalu datang di mimpiku untuk berkomunikasi denganku." "Bahkan dalam perjalanan menuju kemari. Ia sempat bertemu denganku di dalam mimpi. Kami juga bercakap-cakap. Bahkan karena terlalu sering berbicara dengannya aku jadi terbiasa menggunakan bahasa non formal." Jelas ku kepada mereka. Mereka tentu saja terkejut dengan jawaban ku. Pasalnya menurut sejarah yang tercatat. Hanya beberapa orang dan dalam kurun waktu yang sangat lama. Baru Dewa mau menampakan dirinya dan memberi pesan kepada orang-orang khusus. Sedangkan menur

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Permasalahan tanpa henti.

    Setelah kembali dari kuil, aku kembali ke istana dengan selamat. Aku lekas mengabari Yang Mulia Kaisar, bahwa mulai sekarang, aku akan memiliki pengawal tambahan yang diusulkan oleh sekolah sihir dan juga kuil. Setelah beristirahat beberapa jam, sidang Marquess Joshua pun dilaksanakan. Aku duduk di singgasana. Melihat jalannya sidang pertama yang aku lakukan resmi sebagai Venezuela. "Silakan masukkan tangan Anda ke dalam air suci ini. Air suci ini akan membakar tangan Anda, apabila Anda mengatakan hal yang sebaliknya atau kebohongan." Ujar Pendeta istana memulai sidang. Marquess Joshua dengan gugup mencelupkan tangannya ke dalam air suci. Ia lalu berdiri dengan tegang dan aku tahu di dalam pikirannya ia sangat ketakutan saat ini. Beberapa menteri juga terlihat sangat gugup, mungkin mereka takut bahwa kejahatan berantai yang dilakukan Marquess Joshua bersama mereka akan terungkap."Menurut data yang aku dapatkan. Kulihat para pelayan yang bekerja di rumahmu, jumlahnya tidak sama den

Bab terbaru

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Akhir perang pertama.

    "Pihak kekaisaran kami, bukanlah pihak yang menyerang lebih dulu. Serangan beruntun ada dua sisi kekaisaran kami mengejutkan. Kami adalah pihak yang dirugikan, dan karena insiden mendadak ini banyak sekali korban yang tidak bisa diselamatkan." Kaisar memberikan sanggahan terhadap serangan balik yang kami lakukan untuk kekaisaran Matari. "Meskipun kami menyerang lebih dulu, kami tidak menggunakan senjata pemusnah massal, yang sangat berbahaya dan tidak terdaftar dalam senjata perang." Sanggah Kaisar Matari dalam rapat Akbar bersama Asosiasi perang dunia. "Sejujurnya yang mulia senjata kami sudah terdaftar sejak 500 tahun yang lalu." Ujarku membuat semua yang ada di sana terkejut. "Racun yang kami buat, terbuat dari tumbuhan langka yang di mana buahnya akan matang setelah tumbuh 20 tahun. Itu termasuk tumbuhan langka jenis purba yang harus dikembangbiakkan secara khusus. Selain untuk racun tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk obat. Dan racun jenis ini juga sudah ada sejak 500 tahu

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Situasi di Peperangan

    Kaisar Matari, menginginkan negosiasi perdamaian. Ia menginginkan hal tersebut, setelah pasukannya tumbang oleh racun yang di lempar Kaisar. Ia menginginkan gencatan senjata. Namun, itu masih belum pasti. Pihak kami, berfikir bahwa mungkin itu adalah jebakan. Pihak kami sangat berhati-hati. Mengingat Kaisar Matari adalah pria yang licik. "Negosiasi ini nampak mencurigakan." Ujar Kaisar di hadapan para komando pasukan. Aku ada di dalam tenda. Tapi, aku masih bisa mendengar semuanya. Aku mencoba beristirahat dengan tenang. Karna, esok adalah hari yang sibuk untukku. Sejak aku menginjakkan kaki di sini. Aku selalu sibuk dengan mengurus para korban. Mengobati dan memperhatikan mereka. Trauma akibat peperangan adalah hal pertama yang harus di obati. "Jangan tertidur. Seseorang berusaha menyelinap kemari." Aku tidak bisa melihat wujud Delano dan Zaniel. Tapi, aku bisa merasakan dan mendengar mereka. "Apakah itu dari pihak Kaisar Matari ?" Tanyaku pelan. "Benar !" Aku langsung mengamb

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Karna Perang

    Sesuai dengan pembicaraan semalam. Aku dan Kaisar sekarang dalam perjalanan ke Medan perang. Ada beberapa syarat yang harus ku lakukan. Salah satunya adalah, aku hanya bisa berada di sisi terbelakang. Aku hanya boleh berada di garis aman. Dimana pos prajurit, dan unit bantuan berada. Meskipun begitu, aku tetap menyetujui nya. Karna, lebih baik dari pada berada di istana sendirian. Aku menyerahkan urusan istana pada para selir. Terkhusus, selir-selir kepercayaan ku. Kereta kuda sudah memasuki wilayah area peperangan. Suasananya sunyi, dan kebanyakan yang terdengar hanyalah rintihan kesakitan. Para anak-anak yang menangis karena kelaparan, dan juga para prajurit yang sedang mengalami pengobatan. Kami berhenti di tanda yang sudah disiapkan. Kami turun Dan disambut langsung oleh komando pasukan milik kerajaan. "Anda pasti lelah karena perjalanan jauh. Kami sudah menyiapkan tempat untuk Anda berdua beristirahat." Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Yah, ia juga tidak salah. perjalan

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Perang pertama

    Awalnya, aku tidak ingin membuat semuanya semakin rumit seperti ini. Dari pihak dari kekaisaran Matari sudah berbuat sesuatu yang membuat kami kewalahan. Dugaanku yang pertama benar. Leana dan penyihir hitam kabur kekaisaran Matari. Lihat bahwa jantung dari pinggir hitam tersebut adalah jantung monster yang berasal dari kekaisaran Matari. Mereka menggunakan kekuatan penyihir hitam untuk memunculkan sekitar 20 monster. Di mana jumlah itu sudah cukup untuk menghancurkan ibukota di kerajaan barat Daya. Keputusan dalam rapat diambil, dan Kaisar akan turun tangan menuju ke wilayah peperangan. Namun ternyata keputusan itu diambil tanpa meminta persetujuan ke dahulu. "Kau mau pergi ke sana ? Apakah jika kau pergi ke sana kau akan merubah sesuatu ?" Usia kandungan ku semakin bertambah dari hari ke hari. Aku tahu bahwa ada sesuatu yang mengancam bayiku. Jadi aku, berpikir bahwa aku tidak akan jauh dari Kaisar."Bagaimanapun aku adalah pemimpin negeri ini. Aku harus turun untuk bertanggung

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kembalinya Leana

    "Kami tidak bisa membatalkan secara sepihak, karna kami sudah mendapatkan tumbal dengan jumlah yang sangat besar." Aku secara khusus meminta dan memanggil iblis yang menjalin kontrak dengan kaisar negara Matari. Aku hendak mencari tau bagaimana cara membatalkan kontrak. Tapi, sepertinya aku terlambat memikirkan cara ini. Korban dan tumbal sudah hampir setara dengan kontrak perjanjiannya. "Maafkan kami. Kami tidak menyangka bahwa tumbal yang akan di ambil adalah tempat dimana dirimu berada." Iblis tak seharusnya memiliki rasa bersalah. Tapi, mereka bisa meminta maaf padaku. "Tidak masalah. Lagi pula bukan salah kalian jika kalian tidak tau tentang ku." Ujar ku dengan lemas. "Tapi, tak bisakah kau jangan meninggalkan istana ini ?" salah satu iblis itu tiba-tiba mengatakan hal itu. Aku mengerutkan keningku dan menatap Delano. Delano menatap mereka dengan tajam. Sepertinya ini berhubungan dengan takdir. "Memangnya ada apa ?" Tanya ku penasaran."Kau tak perlu tau !" Aku terkejut de

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Takut akan kehilangan

    Suasana semakin memanas dari hari ke hari. Keberadaan Leana juga belum di temukan. Iblis yang memiliki kontrak dengan Leana juga tidak menemukan keberadaannya. Sepertinya Leana berlindung di bawah penyihir hitam.Raja dari negara bagian barat daya datang dan meminta bantuan kepada kami. Putrinya yang berusia 9 tahun di jadikan sandra oleh pihak musuh. "Pihak musuh meminta surat perjanjian dagang antar negara sebagai ganti dari putrinya.""Di surat perjanjian tertulis, negara mana saja yang bisa menjalin kerja sama antar satu sama lain. Ada negara yang tidak terdaftar. Selain karena negara tersebut adalah negara yang kurang maju, negara yang tidak tertulis juga masuk dalam negara nakal yang suka mengacau yang lain.""Bantuan dari negara tetangga sedang menuju kemari. Namun, di sela-sela waktu itu, kita harus sekuat tenaga melawan mereka." Raja dari negara bagian barat daya terus menekan kepada Kaisar. Bagaimanapun, ia adalah seorang ayah sebelum seorang raja. Tapi, surat perjanjian

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Masalah yang Berlalu lalang

    Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah yang akan datang, sangat banyak seperti ini. Hari ini sudah hari keempat di mana raja Felix tinggal di pusat kekaisaran. Sayangnya berita buruk sampai di hari ini juga. Gerbang terluar dari kerajaan milik Raja Felix diserang oleh pasukan dari negara asing.Mau tidak mau Kaisar harus mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan juga obat-obatan ke gerbang terluar dari kerajaan tersebut. Raja Felix juga kembali ke kerajaannya untuk melihat situasi terkini. Aku sudah mencurigai mereka sejak aku menemukan, bahwa. Salah satu rumah yang diperebutkan oleh dua bersaudara itu berada di kerajaan milik Raja Felix. Rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan juga megah. Mata-mata yang aku kirimkan untuk mengikuti raga Leana, memberi kabar bahwa Leana meminta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Aku dengan tegas mengatakan untuk tidak membiarkan dia pergi, namun sepertinya ia menyelinap dan pergi tanpa sepengetahuan ku. Kontrak para iblis y

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Sekutu 2 dunia

    "INTINYA SAYA SANGAT KEBERATAN YANG MULIA !!" Suara Raja Felix diiringi ke belakang meja menggema di seluruh Aula. Singkat cerita, surat yang disampaikan tentang kecelakaan yang terjadi kepada putrinya, telah sampai kepada raja Felix. Ia yang telah mendengar kabar itu pun langsung memutuskan untuk datang ke pusat kekaisaran untuk melihat keadaan putrinya. Raja Felix ingin membawa Selir Vrantia kembali ke kerajaan nya untuk di rawat. Namun Kaisar tidak menyetujui dengan alasan kekeluargaan. Karena, bagaimana pun Selir Vrantia sudah menjadi bagian dari Kekaisaran. Aku juga tidak memberi izin.Bukan aku berniat memisahkan anak dan ayah tersebut, tapi aku bisa melihat ada aura gelap di sekitar Raja Felix. Sejujurnya hal tersebut sudah terlihat sejak pertama kali kami berdua bertemu. Hanya saja pada saat itu Aura itu tidak begitu kuat dan juga seperti hampir hancur. Pada saat itu aku berpikir bahwa mungkin saja ada seseorang yang mengirimkan sihir hitam kepada raja Felix. Jadi aku tidak

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Malaikat Zaniel

    "Di rumah ke 3, dimana rumah tersebut adalah yang paling megah. Di temukan banyak sekali lukisan wanita. Ada sekitar 8 wanita berbeda di lukisan tersebut. Penyelidik telah mencari mereka, dan menemukan bahwa 5 dari mereka telah meninggal." Begitu saja, setelah penyelidikan yang membutuhkan waktu 2 Minggu. Akhirnya terungkap salah satu misteri rumah pertama. Menurut Delano, hubungan antara raga Leana dan si termuda adalah, keponakan dan bibi. Si termuda mengenali raga Leana. Dan Leana yang tau tentang hubungan mereka lalu memberi tau soal harta. Hubungan antara ibu termuda dan ibu tertua adalah kakak adik. Delano juga menjelaskan hal yang mengejutkan. Tuan Leonardo menikahi ibu yang tertua. Lalu ketika ia hamil, beliau meninggalkan perhiasan untuknya. Adiknya yang iri diam-diam mencuri anting itu. Membuatnya seperti pasangan, dan menyelipkan anting yang lain pada Tuan Leonardo. Ia juga mencuri kalung pasangan. Dan dengan alasan berkerja ia pergi dan mengikuti Tuan Leonardo. Sampai

DMCA.com Protection Status