Share

di dalam hati ku ?

Auteur: Niri ashyla
last update Dernière mise à jour: 2024-10-29 19:42:56

Sore ini aku sedang bersiap untuk pesta penyambutan musim dingin hari ke 2. Aku akan hadir untuk memberikan mandat dan hadiah pada bangsawan dan masyarakat yang mengikuti festival memanah.

"Maaf mengganggu persiapan Anda Yang Mulia Permaisuri, Kaisar bertanya gaun apa yang anda gunakan ? biru putih ? atau merah senja"

Sudut mata ku melirik Pelayan Kaisar yang membawa 2 gaun baru. Aku mendekat untuk melihat.

"Ia Seorang Kaisar namun bahkan tak bisa menentukan gaun mana yang ingin di pakai. Lucu sekali."

"Aku akan pakai biru untuk acara sore ini. dan merah senja untuk esok pagi, mengantar para bangsawan yang akan kembali ke wilayahnya masing masing."

"Baik saya akan sampaikan kepada Yang Mulia Kaisar. jika begitu, saya permisi Yang Mulia Permaisuri." aku mengangguk dan pelayan itu pun pergi.

Aku mengenakan gaun yang tadi ku pilih. Aku memerintahkan kepada pelayan ku untuk membiarkan rambutku ter urai.

Ketika aku menatap cermin. Rasanya hati ku tiba-tiba ada rasa senang dan trenyuh. Ada rasa bahagia dan sedih.

Pelayan pribadiku semuanya duduk di sebelah kakiku dan menggenggam tangan ku dengan lembut.

"Kaisar pasti akan mencintai Anda Yang Mulia Permaisuri. Anda adalah wanita yang paling sempurna yang kami kenal."

Ucapan para pelayan itu membuat hatiku sedikit sedih. Entah ini perasaan ku atau Venezuela yang asli. Menyedihkan memang jika sampai para pelayan saja tau bahwa Permaisuri tidak pernah di cintai Kaisar.

Aku tersenyum mendengar nya. Menggenggam balik tangan pelayan itu.

"Aku tau. Namun lebih baik bagiku sekarang untuk mencintai diriku sendiri."

"Anda benar Yang Mulia. lebih baik untuk mencintai diri kita sendiri."

Aku berjalan menuju aula dan berpapasan dengan Kaisar. Kami pun berjalan bersama menuju lapangan utama di mana hasil festival memanah akan di umumkan. Sorak-sorakan rakyat menggema menyambut kami berdua.

"Silahkan di mulai." ujar kaisar memberikan titah.

"Ini adalah hasil dari festival memanah Yang Mulia. Anda sekalian harus memberi hadiah kepada mereka." ucap ajudan kaisar

" Ini sudah di ujung acara, bagus kalau ada sedikit perubahan mengejutkan."

"Apa maksud Anda Yang Mulia Permaisuri ?" tanya ajudan.

"Setelah ku lihat. Pemenang nya adalah para bujangan. Baik jika mereka memberikan hadiah bros kerajaan kepada wanita yang mereka sukai sebagai lambang cinta."

Kaisar menoleh dan tersenyum. Ia mengangguk dan berdiri menggenggam tanganku.

"Ada yang ingin ku sampaikan kepada para pemenang Yang Agung ini."

Para penonton terdiam mendengar ucapan kaisar. Seakan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kepada para pemenang silahkan maju."

Para pemenang berbaris menjadi 2 bagian. satu adalah bangsawan dan satu adalah masyarakat.

Kaisar tersenyum, mengucapkan selamat dan memberi bros. dan berbisik kecil.

"Berikan ini kepada wanita yang kau sukai. maka kalian akan di berkahi oleh permaisuri ku."

Aku tersenyum karna mendengar apa yang di ucapkan Kaisar. Para pemenang juga tersenyum seakan mengerti dan bahagia akan mempublikasikan perasaan mereka.

Para pemenang berlari ke arah wanitanya masing-masing. Mereka membawa kekasih mereka masing-masing.

"Aku mencintaimu." ucap para pemenang di hadapan kami berdua dan masyarakat semuanya.

Aku tersenyum senang melihat reaksi yang sangat ku sukai. Para wanita memeluk pria mereka. Para bangsawan dan masyarakat yang menonton juga merasakan kebahagiaan yang meluap itu.

Kami kembali duduk di singgasana. Para pemenang dan pasangannya secara bergantian maju dan meminta berkah dari kami.

Aku memberkahi mereka dan mendoakan hubungan mereka. Agar selalu lancar dan di lindungi oleh Dewa.

Acara berlangsung dengan sangat meriah. Di malam hari para bangsawan berkumpul di luar untuk menikmati angin malam dan juga langit malam yang indah.

"Salam Yang Mulia Permaisuri."

Aku menoleh membalikkan badanku dan melihat ada tiga gadis yang tadi sore dilamar oleh pasangan mereka.

"Salam. apa yang membawa kalian kemari ?." tanya ku halus.

"Kami ingin berterima kasih kepada Yang Mulia. karena perintah Yang Mulia, kekasih kami memberikan hadiah yang paling indah yang pernah kami dapatkan."

"Oh.. maksudmu bros untuk pemenang itu ? ya, aku memang memerintahkannya untuk diberikan kepada pasangan agar lebih romantis."

"Sejujurnya tadi siang saya sempat cekcok dengan kekasih saya. Namun setelah apa yang terjadi tadi sore, saya yakin bahwa saya adalah satu-satunya wanita yang ia cintai."

"Aku sangat bersyukur mendengarnya, semoga kalian selalu menjadi pasangan yang serasi sampai tua nanti."

Para gadis-gadis itu pun memberi salam lalu pergi untuk melanjutkan pesta di malam ini. ketika aku sedang menikmati angin malam di balkon, Kaisar tiba-tiba duduk di hadapanku.

Aku melihat ke sekitar yang sedikit sepi. Kaisar tidak ditemani pelayan maupun ajudannya.

"Salam Yang Mulia, apa yang Anda lakukan di sini. ?" tanyaku berbasa-basi.

"Kau tidak perlu terlalu formal ketika kita hanya berdua. Aku juga ingin istirahat, kau pikir menjadi kaisar sangat mudah ?" ujar kaisar dengan nada bercanda.

"Tentu saja tidak mudah, Anda harus mengurus ini semua dengan sangat sempurna."

"Tapi karena Anda mampu dan tidak pernah mengeluh atau melakukan kesalahan itu adalah hal yang luar biasa." lanjut ku.

"Kau terlihat sangat cantik malam ini."

Aku menghentikan aktivitas mengaduk teh ku ketika mendengar Kaisar mengatakan hal tersebut. Aku sedikit terkejut tentu saja. Dan lagi-lagi perasaan di dalam hatiku meluap-luap. Ingin rasanya aku berteriak bahwa aku sangat bahagia malam ini.

"Terima kasih pujiannya."

"Bukankah itu memang fakta kau memang cantik. entah kenapa aku tidak menyadari itu sejak lama."

Aku meminum teh ku untuk mengurangi rasa canggung.

"Anda mungkin terlalu sibuk akan hal lain." ujarku menyindirnya.

"Kau masih kesal denganku ?"

Aku menatapnya serius. aku tidak mengerti untuk apa aku kesal.

"Untuk apa ?"

"Bahwa aku tidak pernah mencintaimu dengan tulus.?"

Deg, jantungku rasanya berhenti. Mungkin jika ini adalah Venezuela yang asli ia akan menangis dengan sedih. Namun ini adalah aku. Aku bisa merasakan kesedihannya, tapi aku tidak akan menampakkan bahwa aku bersedih.

"Cinta tidak bisa dipaksakan Yang Mulia. jika Anda memang mencintai saya, maka Anda akan mencintai saya dengan tulus. jika Anda tidak mencintai saya, tidak mengapa. saya mencintai diri saya sendiri."ujarku sembari tersenyum

וו×

Malam berlalu dengan tenang. Suara angin malam berhembus berdansa dengan pepohonan. Aku sudah berganti pakaian dan ingin pergi beristirahat.

Ketika aku hendak masuk ke kamar, aku melihat salah seorang anak gadis bangsawan keluar dari kamar kami.

Aku tahu bahwa keluarga bangsawan itu pasti menekannya untuk menggoda kaisar dan agar ia diangkat menjadi selir di kekaisaran ini.

Jika ini adalah tubuhku mungkin aku akan baik-baik saja. Namun, ini bukanlah tubuhku. jadi, aku merasakan sedikit rasa kesal dan kecewa.

Ketika gadis itu pergi aku pun masuk ke dalam kamar. Aku melihat kaisar sedang duduk di sofa dengan tatapan kesal.

"Kenapa mukamu masam apa ada yang mengganggumu tadi ?." tanyaku sekedar basa-basi

"Ya, salah satu Putri seorang bangsawan masuk ke kamar kita tanpa izin."

Aku terkejut dengan apa yang barusan kaisar katakan. Aku tidak terkejut soal anak gadis bangsawan itu tapi aku terkejut bahwa ia menceritakannya kepadaku.

"Apa yang terjadi ? kenapa ia masuk ke kamar kita ?"

Kaisar mendengus kesal dan menceritakannya.

"Dia masuk dan langsung menggodaku. dia menutup mataku dan berbisik untuk menebak siapa dia."

"Kau ingat Clarissa ? seseorang yang pernah mendaftar sebagai selir namun dia gagal. itu adalah dia."

Aku terdiam. Ohhh sial aku tidak ingat bagian itu. itu tidak ada di dalam novel yang aku baca.

"Ya ? lalu ?"

"Dia mengatakan bahwa dia merindukanku. dan dia memohon kepadaku untuk dilantik menjadi selir kekaisaran."

"Apa kamu menyetujuinya ?"

Kaisar menggeleng perlahan ia menatapku dan berkata.

"Bukankah kau yang mengatakan kepadaku untuk tidak melantik selir terlebih dahulu. dan juga, dia tidak ada bedanya dengan putri dari Duke Arthalas."

"Coba kau berfikir, apakah ada wanita baik-baik yang masuk ke dalam kamar Kaisar dan menggoda Kaisar."

Aku mengangkat bahuku untuk menjawab pertanyaan itu. Aku tidak tahu bahwa kaisar sangat mempertimbangkan pendapatku. Padahal tujuan dari aku mengatakan itu adalah agar aku tidak cepat berperang dulu. Karena aku masih harus menyesuaikan diri dengan tubuh ini.

"Ngomong-ngomong soal selir, bagaimana jika kita mengangkat dari kerajaan lain."

"Di bawah Kekaisaran kita ada 8 Kerajaan."

"Jika aku tidak salah ingat, mantan selir mu semuanya berasal dari wilayah kita."

"Yang terjauh adalah, affida itu pun masih dekat dengan ibukota kita."

Kaisar menatapku dengan tatapan marah dan kesal. Ia lalu menarik ku duduk di sofa dan mulai menggunakan nada serius.

"Kau bahkan masih sempat-sempatnya untuk memikirkan soal selir."

"Aku memikirkan bagaimana keselamatanmu dan tidak menerima selir sampai waktu yg di tentukan. Tapi kok malah berkata bahwa kau ingin melantik selir."

Aku tersenyum dan menatapnya.

"Selir itu juga bisa mempererat diplomasi kita dengan Negara di bawah kita. dan dengan adanya selir tugasku tidak akan berat."

"Aku juga akan melantik selir itu dengan penilaianku sendiri. hingga aku yakin seluruh mana yang baik dan selir mana yang jahat."

Kaisar berdiri dan mendengus lalu ia naik ke kasur dan menutup seluruh badannya dengan selimut.

"Aku tidak peduli apa yang kau katakan aku tidak akan menyetujui itu sampai waktu yang ditentukan."

Aku tersenyum dan ikut naik ke atas ranjang. kami pun ber istirahat dari hari yang melelahkan.

'Venezuela, hatimu mengambil alih pikiranku'

Related chapter

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Venezuela ?

    Aku melihat ke sekeliling. Interior yang masih melekat indah di kepalaku. Ini adalah kamar kehidupan pertamaku. Aku menatap ke cermin, melihat wajah yang sudah lama aku lupakan. Wajah di kehidupan pertamaku, sebelum kehidupan tanpa henti ini terjadi."Anda mengingat kamar ini ?" Aku menoleh dan menatap sosok yang sangat aku kenal, ia adalah Venezuela. Seseorang yang tubuhnya sedang aku tempati sekarang."Aku sangat mengingatnya. Tempat ini adalah tempat terakhir paling tenang sebelum aku menerima anugerah. Atau lebih pantas disebut kutukan ini." ujarku pelan. Aku dan Venezuela duduk bersama di di sofa di dekat balkon kamar ini. "Ini adalah kerajaan pertama yang aku pimpin. Negerinya indah dan makmur. Rakyatnya juga sangat kompetitif dan juga masih banyak keindahan lainnya.""Anda benar, tempat ini sangat indah aku juga merasa nyaman di tempat ini." Aku menatap Venezuela. Aku merasakan kenyamanan di wajahnya. "Apakah selama ini engkau berada di sini ?" "Anda benar, sejak aku mem

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kekuatan Milik Dewa

    Aku ingin sekali mengeluh saat ini. Punggungku sakit karna terlalu lama duduk di kereta kuda. Saat ini aku dan kaisar sedang dalam perjalanan menuju sekolah sihir. Tempatnya lumayan jauh dari ibukota kekaisaran. Karna tempat itu harus sunyi dan terlindungi sihir. Lokasinya yang jauh membuat perjalanan ini juga terasa panjang. Apalagi rutenya yang harus melewati sungai dan hutan membuat kereta kuda ini ber goyang-goyang. Dan ini semua harus ku lalui karna Marquess Joshua. Karna kami harus memastikan beberapa dokumen dan kesaksian dengan air suci. Yang hanya bisa di dapatkan dari sekolah sihir.Aku mencoba memejamkan mataku. Namun selalu saja gagal karna kereta kuda ini tidak mau berjalan dengan tenang. Namun tiba-tiba kereta berhenti. " Lapor Yang Mulia Kaisar. Kita sudah sampai di penginapan." Ujar ajudan Aku dan kaisar turun. Ku renggang kan badanku akibat kram karena terlalu lama duduk. "Yang Mulia Permaisuri, sepertinya anda nampak sangat lelah. Silahkan ber istirahat di kamar.

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kutukan Atau Anugrah

    Aku dan Yang Mulia Kaisar pun masuk ke aula sekolah sihir ini. Kami pun mengadakan rapat tertutup tentang izin untuk penggunaan air suci. "Jadi saat ini di kekaisaran kami sedang menyelidiki suatu kasus. Dan kami membutuhkan air suci untuk penyelidikan tersebut." Ujar Kaisar meminta izin. "Maaf Yang Mulia Kaisar, namun apakah kasus itu sangat besar hingga Yang Mulia membutuhkan air suci ?" Tanya penyihir tetua. "Awalnya kasus ini tidak begitu besar, dan hanya melibatkan beberapa kekacauan setelah insiden penyerangan Permaisuri. Namun ketika saya melihat-lihat lagi beberapa dokumen yang merujuk pada tersangka. Saya melihat beberapa kejanggalan tentang para pelayan yang ia perkerjakan." Jelas Kaisar."Beberapa data pelayan tersebut lebih banyak daripada orang yang bekerja. Kami mencurigai ada aktivitas perdagangan manusia di tempat pelaku tersebut.""Maaf jika saya boleh bertanya siapakah pelaku yang dimaksud." Tanya penyihir tetua lagi. "Ia adalah Marquess Joshua kerabat dari Duke A

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Jawaban Yang Hilang

    Pendeta Agung dan penyihir tetua membolak-balik buku sejarah yang mengacu pada pemberian Dewa. Mereka mencari informasi tentang reinkarnasi yang terus terulang. Aku hanya diam. Karena aku juga sudah pernah mencari jawaban itu sebelumnya. Namun aku juga tidak bisa mendapatkan nya."Apakah Dewa pernah berkomunikasi dengan Anda Yang Mulia ?" Tanya Pendeta Agung. "Sangat sering. Sejak kehidupan pertamaku, sejak ia memberikanku anugerah untuk terus bereinkarnasi. Ia selalu datang di mimpiku untuk berkomunikasi denganku." "Bahkan dalam perjalanan menuju kemari. Ia sempat bertemu denganku di dalam mimpi. Kami juga bercakap-cakap. Bahkan karena terlalu sering berbicara dengannya aku jadi terbiasa menggunakan bahasa non formal." Jelas ku kepada mereka. Mereka tentu saja terkejut dengan jawaban ku. Pasalnya menurut sejarah yang tercatat. Hanya beberapa orang dan dalam kurun waktu yang sangat lama. Baru Dewa mau menampakan dirinya dan memberi pesan kepada orang-orang khusus. Sedangkan menur

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Permasalahan tanpa henti.

    Setelah kembali dari kuil, aku kembali ke istana dengan selamat. Aku lekas mengabari Yang Mulia Kaisar, bahwa mulai sekarang, aku akan memiliki pengawal tambahan yang diusulkan oleh sekolah sihir dan juga kuil. Setelah beristirahat beberapa jam, sidang Marquess Joshua pun dilaksanakan. Aku duduk di singgasana. Melihat jalannya sidang pertama yang aku lakukan resmi sebagai Venezuela. "Silakan masukkan tangan Anda ke dalam air suci ini. Air suci ini akan membakar tangan Anda, apabila Anda mengatakan hal yang sebaliknya atau kebohongan." Ujar Pendeta istana memulai sidang. Marquess Joshua dengan gugup mencelupkan tangannya ke dalam air suci. Ia lalu berdiri dengan tegang dan aku tahu di dalam pikirannya ia sangat ketakutan saat ini. Beberapa menteri juga terlihat sangat gugup, mungkin mereka takut bahwa kejahatan berantai yang dilakukan Marquess Joshua bersama mereka akan terungkap."Menurut data yang aku dapatkan. Kulihat para pelayan yang bekerja di rumahmu, jumlahnya tidak sama den

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Hati Yang Di kendalikan

    Aku sangat kesal saat ini. Acara minum teh yang seharusnya hanya ada aku dan Yang Mulia Kaisar. Terganggu karena ada sosok yang tidak diinginkan datang. Mungkin, rasa kesal ini bukan berasal dari aku. Namun dari Venezuela. Pasalnya aku yakin di dalam lubuk hatinya ia sangat menantikan acara ini. Namun malah hancur begitu saja. Lady Vrantia, entah bagaimana dia tiba-tiba bisa masuk ke dalam ruang kaca yang sedang digunakan untuk aku dan Kaisar minum teh bersama. Sebenarnya aku sangat ingin mengusirnya begitu pula dengan Kaisar. Namun mengingat bahwa ia adalah tamu dari salah satu kerajaan di bawah kekaisaran ini. Kami berdua pun mengurungkan niat kami masing-masing. Acara minum teh gagal. Karena kesal aku pun pergi keluar. Meninggalkan mereka berdua di sana. "Sangat keterlaluan sekali Lady itu." Ujar Yuni meremas-remas gaunnya kesal. "Sabar, bagaimanapun dia adalah tamu kekaisaran. Mau tidak mau, kita harus sedikit mengalah." Ujar NadilaDalam circle pertemanan dayang yang ada di

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Tidak Akan Menyerah.

    Aku membuka mataku. Menatap Venezuela yang duduk di balkon ruangan. Ini adalah kamar kehidupan pertamaku. Dan tempat ini juga menjadi tempat pertemuan kami. Aku berjalan menghampiri Venezuela. Aku duduk di hadapannya dan mencomot salah satu hidangan di meja itu. "Maafkan aku, karena emosiku kau jadi marah kemarin." Ujar Venezuela sembari menundukkan tatapannya. "Untuk apa kau minta maaf ? Bagaimanapun wanita itu memang sudah kurang ajar. Tanpa emosi dari mu pun, aku pasti sudah menjelek-jelekkan wanita itu." Jelaskan sambil melihat keluar balkon. Pemandangan yang sudah sangat lama sekali tidak kulihat. Pusat kota yang tentram di bawah kerajaan yang aku pimpin. "Kau bisa mengabaikan perasaan yang datang dari hatimu. Agar kau tidak terbawa emosi denganku." Aku menatap Venezuela. Aku tahu dia sangat ingin marah saat ini. Rasa kecewanya juga sangat besar. Tapi ia selalu dituntut untuk menjadi wanita terhormat, yang tidak mudah terpancing emosi. "Apa kau, tidak bisa menyukai laki-la

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Rasa Egois

    Aku terbangun di tengah malam. Ku lihat Yang Mulia Kaisar sedang tertidur. Entah sudah berapa lama kami tidur bersama. Ia hampir tidak pernah tidur di kamarnya. Mungkin aktivitasku juga ikut membangunkannya. Iya duduk sambil mengusap matanya yang mengantuk. "Apakah kau terbang karena aku ?" Tanyaku sungkan karena melihat raut wajahnya yang terlihat sangat mengantuk. "Apa kau haus aku bisa ambilkan minum untukmu." Ujarnya sambil berusaha mengumpulkan kesadaran. "Tidak aku hanya terbangun saja." Ujarku lagi."Apakah kau bermimpi buruk ? atau aku mengganggumu ketika tidur ?" Dia terlihat sangat mengkhawatirkan aku. Dia juga berusaha untuk menghilangkan rasa kantuknya. "Darian, sudah ku katakan aku tidak apa." Ujarku sambil menggeleng pelan. Ia tersenyum, sepertinya iya senang mendengar aku memanggil namanya. Alih-alih memanggilnya Yang Mulia Kaisar. "Kau tahu, aku sangat senang ketika kau memanggil namaku. Rasanya seperti jarak diantara kita semakin menipis." Ujarnya sambil mengel

Latest chapter

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Akhir perang pertama.

    "Pihak kekaisaran kami, bukanlah pihak yang menyerang lebih dulu. Serangan beruntun ada dua sisi kekaisaran kami mengejutkan. Kami adalah pihak yang dirugikan, dan karena insiden mendadak ini banyak sekali korban yang tidak bisa diselamatkan." Kaisar memberikan sanggahan terhadap serangan balik yang kami lakukan untuk kekaisaran Matari. "Meskipun kami menyerang lebih dulu, kami tidak menggunakan senjata pemusnah massal, yang sangat berbahaya dan tidak terdaftar dalam senjata perang." Sanggah Kaisar Matari dalam rapat Akbar bersama Asosiasi perang dunia. "Sejujurnya yang mulia senjata kami sudah terdaftar sejak 500 tahun yang lalu." Ujarku membuat semua yang ada di sana terkejut. "Racun yang kami buat, terbuat dari tumbuhan langka yang di mana buahnya akan matang setelah tumbuh 20 tahun. Itu termasuk tumbuhan langka jenis purba yang harus dikembangbiakkan secara khusus. Selain untuk racun tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk obat. Dan racun jenis ini juga sudah ada sejak 500 tahu

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Situasi di Peperangan

    Kaisar Matari, menginginkan negosiasi perdamaian. Ia menginginkan hal tersebut, setelah pasukannya tumbang oleh racun yang di lempar Kaisar. Ia menginginkan gencatan senjata. Namun, itu masih belum pasti. Pihak kami, berfikir bahwa mungkin itu adalah jebakan. Pihak kami sangat berhati-hati. Mengingat Kaisar Matari adalah pria yang licik. "Negosiasi ini nampak mencurigakan." Ujar Kaisar di hadapan para komando pasukan. Aku ada di dalam tenda. Tapi, aku masih bisa mendengar semuanya. Aku mencoba beristirahat dengan tenang. Karna, esok adalah hari yang sibuk untukku. Sejak aku menginjakkan kaki di sini. Aku selalu sibuk dengan mengurus para korban. Mengobati dan memperhatikan mereka. Trauma akibat peperangan adalah hal pertama yang harus di obati. "Jangan tertidur. Seseorang berusaha menyelinap kemari." Aku tidak bisa melihat wujud Delano dan Zaniel. Tapi, aku bisa merasakan dan mendengar mereka. "Apakah itu dari pihak Kaisar Matari ?" Tanyaku pelan. "Benar !" Aku langsung mengamb

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Karna Perang

    Sesuai dengan pembicaraan semalam. Aku dan Kaisar sekarang dalam perjalanan ke Medan perang. Ada beberapa syarat yang harus ku lakukan. Salah satunya adalah, aku hanya bisa berada di sisi terbelakang. Aku hanya boleh berada di garis aman. Dimana pos prajurit, dan unit bantuan berada. Meskipun begitu, aku tetap menyetujui nya. Karna, lebih baik dari pada berada di istana sendirian. Aku menyerahkan urusan istana pada para selir. Terkhusus, selir-selir kepercayaan ku. Kereta kuda sudah memasuki wilayah area peperangan. Suasananya sunyi, dan kebanyakan yang terdengar hanyalah rintihan kesakitan. Para anak-anak yang menangis karena kelaparan, dan juga para prajurit yang sedang mengalami pengobatan. Kami berhenti di tanda yang sudah disiapkan. Kami turun Dan disambut langsung oleh komando pasukan milik kerajaan. "Anda pasti lelah karena perjalanan jauh. Kami sudah menyiapkan tempat untuk Anda berdua beristirahat." Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Yah, ia juga tidak salah. perjalan

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Perang pertama

    Awalnya, aku tidak ingin membuat semuanya semakin rumit seperti ini. Dari pihak dari kekaisaran Matari sudah berbuat sesuatu yang membuat kami kewalahan. Dugaanku yang pertama benar. Leana dan penyihir hitam kabur kekaisaran Matari. Lihat bahwa jantung dari pinggir hitam tersebut adalah jantung monster yang berasal dari kekaisaran Matari. Mereka menggunakan kekuatan penyihir hitam untuk memunculkan sekitar 20 monster. Di mana jumlah itu sudah cukup untuk menghancurkan ibukota di kerajaan barat Daya. Keputusan dalam rapat diambil, dan Kaisar akan turun tangan menuju ke wilayah peperangan. Namun ternyata keputusan itu diambil tanpa meminta persetujuan ke dahulu. "Kau mau pergi ke sana ? Apakah jika kau pergi ke sana kau akan merubah sesuatu ?" Usia kandungan ku semakin bertambah dari hari ke hari. Aku tahu bahwa ada sesuatu yang mengancam bayiku. Jadi aku, berpikir bahwa aku tidak akan jauh dari Kaisar."Bagaimanapun aku adalah pemimpin negeri ini. Aku harus turun untuk bertanggung

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Kembalinya Leana

    "Kami tidak bisa membatalkan secara sepihak, karna kami sudah mendapatkan tumbal dengan jumlah yang sangat besar." Aku secara khusus meminta dan memanggil iblis yang menjalin kontrak dengan kaisar negara Matari. Aku hendak mencari tau bagaimana cara membatalkan kontrak. Tapi, sepertinya aku terlambat memikirkan cara ini. Korban dan tumbal sudah hampir setara dengan kontrak perjanjiannya. "Maafkan kami. Kami tidak menyangka bahwa tumbal yang akan di ambil adalah tempat dimana dirimu berada." Iblis tak seharusnya memiliki rasa bersalah. Tapi, mereka bisa meminta maaf padaku. "Tidak masalah. Lagi pula bukan salah kalian jika kalian tidak tau tentang ku." Ujar ku dengan lemas. "Tapi, tak bisakah kau jangan meninggalkan istana ini ?" salah satu iblis itu tiba-tiba mengatakan hal itu. Aku mengerutkan keningku dan menatap Delano. Delano menatap mereka dengan tajam. Sepertinya ini berhubungan dengan takdir. "Memangnya ada apa ?" Tanya ku penasaran."Kau tak perlu tau !" Aku terkejut de

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Takut akan kehilangan

    Suasana semakin memanas dari hari ke hari. Keberadaan Leana juga belum di temukan. Iblis yang memiliki kontrak dengan Leana juga tidak menemukan keberadaannya. Sepertinya Leana berlindung di bawah penyihir hitam.Raja dari negara bagian barat daya datang dan meminta bantuan kepada kami. Putrinya yang berusia 9 tahun di jadikan sandra oleh pihak musuh. "Pihak musuh meminta surat perjanjian dagang antar negara sebagai ganti dari putrinya.""Di surat perjanjian tertulis, negara mana saja yang bisa menjalin kerja sama antar satu sama lain. Ada negara yang tidak terdaftar. Selain karena negara tersebut adalah negara yang kurang maju, negara yang tidak tertulis juga masuk dalam negara nakal yang suka mengacau yang lain.""Bantuan dari negara tetangga sedang menuju kemari. Namun, di sela-sela waktu itu, kita harus sekuat tenaga melawan mereka." Raja dari negara bagian barat daya terus menekan kepada Kaisar. Bagaimanapun, ia adalah seorang ayah sebelum seorang raja. Tapi, surat perjanjian

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Masalah yang Berlalu lalang

    Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah yang akan datang, sangat banyak seperti ini. Hari ini sudah hari keempat di mana raja Felix tinggal di pusat kekaisaran. Sayangnya berita buruk sampai di hari ini juga. Gerbang terluar dari kerajaan milik Raja Felix diserang oleh pasukan dari negara asing.Mau tidak mau Kaisar harus mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan juga obat-obatan ke gerbang terluar dari kerajaan tersebut. Raja Felix juga kembali ke kerajaannya untuk melihat situasi terkini. Aku sudah mencurigai mereka sejak aku menemukan, bahwa. Salah satu rumah yang diperebutkan oleh dua bersaudara itu berada di kerajaan milik Raja Felix. Rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan juga megah. Mata-mata yang aku kirimkan untuk mengikuti raga Leana, memberi kabar bahwa Leana meminta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Aku dengan tegas mengatakan untuk tidak membiarkan dia pergi, namun sepertinya ia menyelinap dan pergi tanpa sepengetahuan ku. Kontrak para iblis y

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Sekutu 2 dunia

    "INTINYA SAYA SANGAT KEBERATAN YANG MULIA !!" Suara Raja Felix diiringi ke belakang meja menggema di seluruh Aula. Singkat cerita, surat yang disampaikan tentang kecelakaan yang terjadi kepada putrinya, telah sampai kepada raja Felix. Ia yang telah mendengar kabar itu pun langsung memutuskan untuk datang ke pusat kekaisaran untuk melihat keadaan putrinya. Raja Felix ingin membawa Selir Vrantia kembali ke kerajaan nya untuk di rawat. Namun Kaisar tidak menyetujui dengan alasan kekeluargaan. Karena, bagaimana pun Selir Vrantia sudah menjadi bagian dari Kekaisaran. Aku juga tidak memberi izin.Bukan aku berniat memisahkan anak dan ayah tersebut, tapi aku bisa melihat ada aura gelap di sekitar Raja Felix. Sejujurnya hal tersebut sudah terlihat sejak pertama kali kami berdua bertemu. Hanya saja pada saat itu Aura itu tidak begitu kuat dan juga seperti hampir hancur. Pada saat itu aku berpikir bahwa mungkin saja ada seseorang yang mengirimkan sihir hitam kepada raja Felix. Jadi aku tidak

  • Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad   Malaikat Zaniel

    "Di rumah ke 3, dimana rumah tersebut adalah yang paling megah. Di temukan banyak sekali lukisan wanita. Ada sekitar 8 wanita berbeda di lukisan tersebut. Penyelidik telah mencari mereka, dan menemukan bahwa 5 dari mereka telah meninggal." Begitu saja, setelah penyelidikan yang membutuhkan waktu 2 Minggu. Akhirnya terungkap salah satu misteri rumah pertama. Menurut Delano, hubungan antara raga Leana dan si termuda adalah, keponakan dan bibi. Si termuda mengenali raga Leana. Dan Leana yang tau tentang hubungan mereka lalu memberi tau soal harta. Hubungan antara ibu termuda dan ibu tertua adalah kakak adik. Delano juga menjelaskan hal yang mengejutkan. Tuan Leonardo menikahi ibu yang tertua. Lalu ketika ia hamil, beliau meninggalkan perhiasan untuknya. Adiknya yang iri diam-diam mencuri anting itu. Membuatnya seperti pasangan, dan menyelipkan anting yang lain pada Tuan Leonardo. Ia juga mencuri kalung pasangan. Dan dengan alasan berkerja ia pergi dan mengikuti Tuan Leonardo. Sampai

DMCA.com Protection Status