Sore ini aku masih sibuk dengan kegiatanku. Selain itu, aku juga harus menyortir laporan dari mata-mata yang sudah aku kirim. Setelah mendapatkan informasi yang menarik, aku membagi-bagi informasi tersebut. Dan mulai menentukan beberapa orang. "Salam Yang Mulia Permaisuri, ini adalah dokumen para calon selir dari kerajaan di bawah kekaisaran kita." Lady Zaraela masuk membawa beberapa tumpu dokumen bersama 3 dayang ku. "Baik, letakkan saja di sana." Ucapku sambil memilah-milah dokumen. "Berikan ini kepada putri dari Countess Silvana. Dan juga Count Dravin. Katakan pada mereka untuk mempersiapkan diri terhadap ujian seleksi pemilihan selir." Ucapkan memberikan surat kepada Lady Zaraela. "Untuk sisanya, tuliskan surat permintaan maaf bahwa mereka tidak lolos dalam seleksi pertama." Lady Zaraela mengangguk dan lalu pergi keluar. Aku meregangkan badanku yang sedikit kaku karena terlalu lama menunduk. Nadila datang dan memijat bahuku yang kaku. "Apa Yang Mulia Permaisuri tahu, katanya
Mendengar ucapanku, ia langsung menoleh terkejut. Ia dengan panik membereskan buku yang ia baca. Lalu berjalan ke arahku dengan tatapan yang sangat kesal. "Tidak bisakah kau jangan mengejutkanku ?! Kau ini seperti hantu saja, masuk tidak bersuara." Ujarnya sambil mengatur ulang buku-buku nya. "Aku tidak mengejutkanmu, aku sudah bersuara ketika membuka pintu. Kau saja yang terlalu sibuk sampai tidak mendengarnya." Balasku tak mau kalah. "Lagi pula, tujuanku kemari adalah memarahimu." Mendengar ucapanku, dia langsung menoleh dengan tatapan bingung."Untuk apa kau memarahiku, memangnya aku salah apa." Nada bicaranya seperti anak kecil yang merajuk. Namun wajahnya, seperti kesatria yang baru kembali dari medan perang. "Ibu Suri tahu bahwa kamu mencari buku tentang itu." Ia sedikit membulatkan matanya karena mendengar kata-kataku. Ia menggaruk belakang kepalanya. Dan tersenyum canggung. Ia lalu menarikku untuk duduk di tepi ranjang, dan berpikir bagaimana cara menjelaskan itu semua.
Hari ini aku berada di istana barat. Menyiapkan kamar untuk para calon selir tinggal, selama masa pemilihan. Namun, aku malah tidak bisa fokus, karena mendengar hal yang membuat telingaku panas. Sepertinya, berita bahwa Yang Mulia Kaisar membuatku sampai tidak bisa berjalan. Sudah tersebar di seluruh istana ini. Seluruh pelayan yang aku lewati secara perlahan berbisik tentang ku. Aku mencoba untuk berpura-pura tidak mendengarkannya. Namun, bagaimanapun itu, pembicaraan itu ada di mana-mana. Dan tentu saja aku tahu bahwa akulah yang mereka bicarakan. "Wah wah wah, siapa ini." Tiba-tiba ada suara yang sangat tidak nyaman muncul dari arah belakang. Aku membalikkan badan dan menatap Lady Vrantia. Ia menyambut kehadiranku dengan terlambat. Dan bahkan tanpa sopan santun. "Cukup itu saja yang tadi aku perintahkan, sisanya akan kita atur besok." Ujarku pada Lady Zaraela. Ia mengangguk dan menutup buku catatannya. "Ada yang bisa ku bantu ?" Tanyaku berbasa-basi mengingat ia masih tamu ter
Setelah kejadian kemarin, Kaisar memerintahkan untuk melakukan penjagaan yang lebih ketat. Meskipun istana sempat gaduh. Namun bagaimanapun kami semua harus bisa menyesuaikan diri. Dan kembali di kehidupan yang seperti biasanya.Meskipun aku harus mencari tahu, siapa dalang dibalik kekacauan beberapa hari lalu. Aku juga harus melaksanakan tugas-tugasku yang tertunda. Apalagi, karena kekacauan itu, tugasku malah semakin menumpuk. Membereskan ini dan itu, menyita banyak waktuku. Menyeleksi selir, mengurus keluhan masyarakat, dan juga banyak lagi. Kesibukan yang tiada henti ini, berhasil mengembalikan istana dalam keadaan kondusif."Yang Mulia Permaisuri, ini adalah dokumen yang telah mendapatkan stempel kekaisaran." Pandanganku yang tadinya tertuju pada buku catatan, langsung berubah ketika mendengar suara Lady Zaraela masuk. "Baik letakan di situ, setelah itu panggil beberapa penulis istana untuk menulis surat undangan kepada para selir yang sudah terpilih kali ini." Ujarku sambil ke
Dampak dari kekacauan yang terjadi kemarin nampaknya sangat besar. Padahal menurut agenda, hari ini adalah hari tes memasak. Nilai dari agenda hari ini akan menjadi penilaian pertama. Suasananya sunyi. Baik Kaisar maupun Ibu Suri juga nampaknya masih kesal dengan kejadian semalam. Aktivitas ini seperti ujian kenegaraan. "Anu.... Yang Mulia Permaisuri, mengapa anda tidak ikut mengambil nilai ?" Tanya Arthic memecahkan keheningan. "Menurut sejarah, Permaisuri pernah melakukan kecurangan dalam penilaian. Agar hal itu tidak terjadi, maka Permaisuri tidak boleh ikut andil dalam penilaian." Jelas ku sambil mencoba mencairkan suasana. "Kenapa keluarga anda mendapat gelar Grand Duke ?" Tanya Hezelina sambil mengaduk-aduk adonan di tangannya. "Karena, keluarga Zyrandyanka adalah golongan bangsawan tinggi yang selalu menjadi Ratu atau pemimpin negara lainnya." Ujar Kaisar sambil mengamati acara. "Bagaimana dengan lelaki di keluarga Permaisuri ?" Sambung Hezelina lagi. "Menurut sejarah ke
Morganite Rez Arthalas atau yang sekarang lebih pantas di panggil Duke Morganite Arthalas. Menurut informasi yang aku dapatkan, Duke Morganite datang untuk pelantikan sebagai pemimpin keluarga Arthalas yang baru. Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa, tidak akan ada lagi Arthalas ke 2. Jadi ia akan dipanggil Duke Morganite. Secara hukum ia masih mendapatkan gelar Duke. Karena di negara bagian yang ia pimpin, ia mendapatkan gelar itu. Kaisar yang baik hati, memberikan Duke Morganite wilayah pedesaan kecil di tepi pantai Utara kekaisaran. Ia masih bisa menggunakan gelar Duke, walau wilayahnya bahkan tidak lebih luas dari seorang bangsawan Viscount. Bahkan berkat rekomendasi dari Raja negara bagian, ia akan menjadi komandan kesatria tim 13. Duke Morganite memang hampir tidak terlibat dengan Duke Arthalas. Namun, bukan berarti ia terbebas dari kecurigaan ku. ×•×•× "Yang Mulia Permaisuri, apa Anda ada waktu untuk berbincang dengan saya sebentar." Aku menoleh dan melihat sekitar. Pint
Sudah sepekan sejak perjanjianku dengan Duke Morganite terlaksana. Nampaknya, mencari pelaku diantara banyak orang memang benar-benar sulit. Malam ini akan ada pesta untuk mengumumkan tingkatan selir. Dari sini kuasa dan perintah selir diurutkan. Aku sangat berharap bahwa Lady Vrantia tidak menempati posisi 3 besar. Karena jika itu terjadi, maka ia akan memiliki kuasa untuk menentangku. Dan itu mungkin akan menjadi masalah untukku ke depannya."Baiklah, Anda sudah selesai Yang Mulia Permaisuri." Setelah Yuni mengatakan itu, aku menatap wajahku di cermin. Melihat tatanan rambutku yang sudah di sanggul rapi dan indah. Dengan mahkota kemegahan di kepalaku. "Bagaimana menurut kalian tampilan ku hari ini." Sepertinya, para pelayannya bekerja denganku sangat terkejut dengan apa yang aku katakan. Mereka hanya tertawa sambil mengejek."Yang Mulia, mengapa Anda masih bertanya ? Tentu saja Anda sangat luar biasa." Ujar Kristina sambil merapikan peralatan di meja. "Anda sudah sangat sempurna
Biar ku ceritakan secara singkat, siapa itu Delano. Awalnya ia adalah iblis yang suka sekali mengganggu manusia. Namun, karena ia sangat senang tinggal di dunia manusia. Ia pun memutuskan untuk menjadi penyihir hitam yang agung. Sederetan ingatan muncul di kepalaku, seperti adegan-adegan penting di dalam novel. Aku mengingat, ketika aku masih kecil dulu. Semua orang hebat yang pernah kutemui selalu mengatakan.'Dia adalah seseorang yang dicintai oleh alam.' Orang selalu memberikan aku julukan Putri sang bulan dan matahari. Dengan kekuatan seagung matahari dan kecantikan juga kelembutan seperti bulan. Orang selalu mengatakan aku istimewa. Entahlah, apakah aku masih istimewa hingga saat ini.Seorang iblis pernah memberikan hatinya untukku. Dewa pernah menjanjikan kayangan untukku. Monster pernah menawarkan keabadiannya untukku. Malaikat bahkan, ingin menukarkan sayap agungnya dengan cintaku. Tatapanku kosong, menatap keluar. Apakah selama ini, alasan mengapa aku terus bereinkarnasi.
"Pihak kekaisaran kami, bukanlah pihak yang menyerang lebih dulu. Serangan beruntun ada dua sisi kekaisaran kami mengejutkan. Kami adalah pihak yang dirugikan, dan karena insiden mendadak ini banyak sekali korban yang tidak bisa diselamatkan." Kaisar memberikan sanggahan terhadap serangan balik yang kami lakukan untuk kekaisaran Matari. "Meskipun kami menyerang lebih dulu, kami tidak menggunakan senjata pemusnah massal, yang sangat berbahaya dan tidak terdaftar dalam senjata perang." Sanggah Kaisar Matari dalam rapat Akbar bersama Asosiasi perang dunia. "Sejujurnya yang mulia senjata kami sudah terdaftar sejak 500 tahun yang lalu." Ujarku membuat semua yang ada di sana terkejut. "Racun yang kami buat, terbuat dari tumbuhan langka yang di mana buahnya akan matang setelah tumbuh 20 tahun. Itu termasuk tumbuhan langka jenis purba yang harus dikembangbiakkan secara khusus. Selain untuk racun tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk obat. Dan racun jenis ini juga sudah ada sejak 500 tahu
Kaisar Matari, menginginkan negosiasi perdamaian. Ia menginginkan hal tersebut, setelah pasukannya tumbang oleh racun yang di lempar Kaisar. Ia menginginkan gencatan senjata. Namun, itu masih belum pasti. Pihak kami, berfikir bahwa mungkin itu adalah jebakan. Pihak kami sangat berhati-hati. Mengingat Kaisar Matari adalah pria yang licik. "Negosiasi ini nampak mencurigakan." Ujar Kaisar di hadapan para komando pasukan. Aku ada di dalam tenda. Tapi, aku masih bisa mendengar semuanya. Aku mencoba beristirahat dengan tenang. Karna, esok adalah hari yang sibuk untukku. Sejak aku menginjakkan kaki di sini. Aku selalu sibuk dengan mengurus para korban. Mengobati dan memperhatikan mereka. Trauma akibat peperangan adalah hal pertama yang harus di obati. "Jangan tertidur. Seseorang berusaha menyelinap kemari." Aku tidak bisa melihat wujud Delano dan Zaniel. Tapi, aku bisa merasakan dan mendengar mereka. "Apakah itu dari pihak Kaisar Matari ?" Tanyaku pelan. "Benar !" Aku langsung mengamb
Sesuai dengan pembicaraan semalam. Aku dan Kaisar sekarang dalam perjalanan ke Medan perang. Ada beberapa syarat yang harus ku lakukan. Salah satunya adalah, aku hanya bisa berada di sisi terbelakang. Aku hanya boleh berada di garis aman. Dimana pos prajurit, dan unit bantuan berada. Meskipun begitu, aku tetap menyetujui nya. Karna, lebih baik dari pada berada di istana sendirian. Aku menyerahkan urusan istana pada para selir. Terkhusus, selir-selir kepercayaan ku. Kereta kuda sudah memasuki wilayah area peperangan. Suasananya sunyi, dan kebanyakan yang terdengar hanyalah rintihan kesakitan. Para anak-anak yang menangis karena kelaparan, dan juga para prajurit yang sedang mengalami pengobatan. Kami berhenti di tanda yang sudah disiapkan. Kami turun Dan disambut langsung oleh komando pasukan milik kerajaan. "Anda pasti lelah karena perjalanan jauh. Kami sudah menyiapkan tempat untuk Anda berdua beristirahat." Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Yah, ia juga tidak salah. perjalan
Awalnya, aku tidak ingin membuat semuanya semakin rumit seperti ini. Dari pihak dari kekaisaran Matari sudah berbuat sesuatu yang membuat kami kewalahan. Dugaanku yang pertama benar. Leana dan penyihir hitam kabur kekaisaran Matari. Lihat bahwa jantung dari pinggir hitam tersebut adalah jantung monster yang berasal dari kekaisaran Matari. Mereka menggunakan kekuatan penyihir hitam untuk memunculkan sekitar 20 monster. Di mana jumlah itu sudah cukup untuk menghancurkan ibukota di kerajaan barat Daya. Keputusan dalam rapat diambil, dan Kaisar akan turun tangan menuju ke wilayah peperangan. Namun ternyata keputusan itu diambil tanpa meminta persetujuan ke dahulu. "Kau mau pergi ke sana ? Apakah jika kau pergi ke sana kau akan merubah sesuatu ?" Usia kandungan ku semakin bertambah dari hari ke hari. Aku tahu bahwa ada sesuatu yang mengancam bayiku. Jadi aku, berpikir bahwa aku tidak akan jauh dari Kaisar."Bagaimanapun aku adalah pemimpin negeri ini. Aku harus turun untuk bertanggung
"Kami tidak bisa membatalkan secara sepihak, karna kami sudah mendapatkan tumbal dengan jumlah yang sangat besar." Aku secara khusus meminta dan memanggil iblis yang menjalin kontrak dengan kaisar negara Matari. Aku hendak mencari tau bagaimana cara membatalkan kontrak. Tapi, sepertinya aku terlambat memikirkan cara ini. Korban dan tumbal sudah hampir setara dengan kontrak perjanjiannya. "Maafkan kami. Kami tidak menyangka bahwa tumbal yang akan di ambil adalah tempat dimana dirimu berada." Iblis tak seharusnya memiliki rasa bersalah. Tapi, mereka bisa meminta maaf padaku. "Tidak masalah. Lagi pula bukan salah kalian jika kalian tidak tau tentang ku." Ujar ku dengan lemas. "Tapi, tak bisakah kau jangan meninggalkan istana ini ?" salah satu iblis itu tiba-tiba mengatakan hal itu. Aku mengerutkan keningku dan menatap Delano. Delano menatap mereka dengan tajam. Sepertinya ini berhubungan dengan takdir. "Memangnya ada apa ?" Tanya ku penasaran."Kau tak perlu tau !" Aku terkejut de
Suasana semakin memanas dari hari ke hari. Keberadaan Leana juga belum di temukan. Iblis yang memiliki kontrak dengan Leana juga tidak menemukan keberadaannya. Sepertinya Leana berlindung di bawah penyihir hitam.Raja dari negara bagian barat daya datang dan meminta bantuan kepada kami. Putrinya yang berusia 9 tahun di jadikan sandra oleh pihak musuh. "Pihak musuh meminta surat perjanjian dagang antar negara sebagai ganti dari putrinya.""Di surat perjanjian tertulis, negara mana saja yang bisa menjalin kerja sama antar satu sama lain. Ada negara yang tidak terdaftar. Selain karena negara tersebut adalah negara yang kurang maju, negara yang tidak tertulis juga masuk dalam negara nakal yang suka mengacau yang lain.""Bantuan dari negara tetangga sedang menuju kemari. Namun, di sela-sela waktu itu, kita harus sekuat tenaga melawan mereka." Raja dari negara bagian barat daya terus menekan kepada Kaisar. Bagaimanapun, ia adalah seorang ayah sebelum seorang raja. Tapi, surat perjanjian
Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah yang akan datang, sangat banyak seperti ini. Hari ini sudah hari keempat di mana raja Felix tinggal di pusat kekaisaran. Sayangnya berita buruk sampai di hari ini juga. Gerbang terluar dari kerajaan milik Raja Felix diserang oleh pasukan dari negara asing.Mau tidak mau Kaisar harus mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan juga obat-obatan ke gerbang terluar dari kerajaan tersebut. Raja Felix juga kembali ke kerajaannya untuk melihat situasi terkini. Aku sudah mencurigai mereka sejak aku menemukan, bahwa. Salah satu rumah yang diperebutkan oleh dua bersaudara itu berada di kerajaan milik Raja Felix. Rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan juga megah. Mata-mata yang aku kirimkan untuk mengikuti raga Leana, memberi kabar bahwa Leana meminta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Aku dengan tegas mengatakan untuk tidak membiarkan dia pergi, namun sepertinya ia menyelinap dan pergi tanpa sepengetahuan ku. Kontrak para iblis y
"INTINYA SAYA SANGAT KEBERATAN YANG MULIA !!" Suara Raja Felix diiringi ke belakang meja menggema di seluruh Aula. Singkat cerita, surat yang disampaikan tentang kecelakaan yang terjadi kepada putrinya, telah sampai kepada raja Felix. Ia yang telah mendengar kabar itu pun langsung memutuskan untuk datang ke pusat kekaisaran untuk melihat keadaan putrinya. Raja Felix ingin membawa Selir Vrantia kembali ke kerajaan nya untuk di rawat. Namun Kaisar tidak menyetujui dengan alasan kekeluargaan. Karena, bagaimana pun Selir Vrantia sudah menjadi bagian dari Kekaisaran. Aku juga tidak memberi izin.Bukan aku berniat memisahkan anak dan ayah tersebut, tapi aku bisa melihat ada aura gelap di sekitar Raja Felix. Sejujurnya hal tersebut sudah terlihat sejak pertama kali kami berdua bertemu. Hanya saja pada saat itu Aura itu tidak begitu kuat dan juga seperti hampir hancur. Pada saat itu aku berpikir bahwa mungkin saja ada seseorang yang mengirimkan sihir hitam kepada raja Felix. Jadi aku tidak
"Di rumah ke 3, dimana rumah tersebut adalah yang paling megah. Di temukan banyak sekali lukisan wanita. Ada sekitar 8 wanita berbeda di lukisan tersebut. Penyelidik telah mencari mereka, dan menemukan bahwa 5 dari mereka telah meninggal." Begitu saja, setelah penyelidikan yang membutuhkan waktu 2 Minggu. Akhirnya terungkap salah satu misteri rumah pertama. Menurut Delano, hubungan antara raga Leana dan si termuda adalah, keponakan dan bibi. Si termuda mengenali raga Leana. Dan Leana yang tau tentang hubungan mereka lalu memberi tau soal harta. Hubungan antara ibu termuda dan ibu tertua adalah kakak adik. Delano juga menjelaskan hal yang mengejutkan. Tuan Leonardo menikahi ibu yang tertua. Lalu ketika ia hamil, beliau meninggalkan perhiasan untuknya. Adiknya yang iri diam-diam mencuri anting itu. Membuatnya seperti pasangan, dan menyelipkan anting yang lain pada Tuan Leonardo. Ia juga mencuri kalung pasangan. Dan dengan alasan berkerja ia pergi dan mengikuti Tuan Leonardo. Sampai