Di puncak Gunung Taiyi, sebuah gunung suci di Benua Tengah, dunia Tian Yuan, Qin Yun, seorang kultivator ranah dewa yang perkasa, berdiri terhuyung-huyung. Wajahnya yang tadinya tampan dan penuh semangat kini pucat pasih seperti bulan terlupakan di tengah malam gelap.
Darah segar mengalir dari sudut bibirnya yang kini berwarna biru, membasahi jubah putihnya yang tadinya bersih dan suci. Di dadanya, sebuah pedang perak terlihat menembus jantungnya, memantulkan cahaya dingin yang menusuk tulang. Pedang itu terlihat seperti ular perak yang menggigit mangsanya, meninggalkan luka yang dalam dan tak terobati. "Kenapa?" tanya Qin Yun dengan suara lemah dan terengah-engah, matanya menatap nanar wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Matanya yang tadinya berkilauan kini terlihat kusam dan sunyi, menatap Ling Xi dengan campuran keheranan dan kesakitan. Ling Xi, wanita yang pernah dicintainya, kini memegang gagang pedang perak yang menembus jantungnya, dengan tangan yang stabil dan tanpa getaran. Ekspresi wajahnya tidak menunjukkan sedikit pun penyesalan atau kesadaran akan kejahatan yang telah dilakukannya. Sudut bibir Ling Xi ditarik membentuk senyum dingin yang menusuk hati, matanya berkilauan dengan kekejaman yang tak tersembunyi. Dengan nada acuh tak acuh dan suara yang datar, dia berkata: "Kamu harus mati, Qin Yun. Ini adalah satu-satunya pilihan untukmu!" Setelah mengucapkan kata-kata kejam tersebut, Ling Xi menarik pedang perak dari tubuh Qin Yun dengan gerakan kasar, membuat darah segar menyemprot ke udara seperti pancuran merah yang menghujam langit. Darah itu membasahi tanah di sekitarnya, menciptakan lukisan kematian yang mengerikan di puncak gunung yang sunyi. Tubuh Qin Yun terguncang, napasnya semakin lemah, dan matanya mulai kehilangan cahaya. Sampai napas terakhirnya, Qin Yun tetap tercenung dalam kebingungan yang mendalam. Mengapa Ling Xi, cinta sejatinya, melakukan pengkhianatan yang kejam ini? Apa yang mendorongnya untuk menusuk hati yang pernah mencintainya dengan begitu tulus? Dia telah menyerahkan segalanya: hati, jiwa, dan kekuasaannya. Semua untuk Ling Xi. Namun, saat dia berdiri di ambang pintu keabadian sebagai Dewa Imortal Legendaris, Ling Xi memilih untuk menusuknya dari belakang. Air mata darah menetes dari mata Qin Yun, mencerminkan kesedihan dan kekecewaan yang tak terhingga. "Ling Xi... mengapa?" katanya dengan suara yang terengah-engah, napas terakhirnya berubah menjadi pertanyaan yang tak terjawab. .. Qin Yun terjebak dalam kegelapan abadi yang pekat dan sunyi, bagai jurang tak berdasar yang menelan cahaya dan harapan. Kesadaran akan kematiannya menyergapnya seperti badai yang menghantam jiwa. Dalam keheningan yang mencekam dan menggetarkan, dia menemukan keinginan yang membara dalam hatinya, seperti api yang menyala di tengah kegelapan, membangkitkan semangat balas dendam yang tak terpadamkan. "Jika aku diberi satu permintaan," katanya pada diri sendiri. Suaranya bergema dalam kekosongan. "Aku ingin kembali ke dunia orang hidup, bahkan jika hanya untuk sesaat!" Mata Qin Yun berkilauan dengan semangat balas dendam. "Aku ingin merenggut nyawa Ling Xi dengan tanganku sendiri, menghancurkannya menjadi ribuan keping, membuatnya merasakan sakit yang tak terhingga seperti yang aku rasakan!" Suara hatinya berteriak, meminta keadilan dan balas dendam. Pada saat itu, tiba-tiba, Qin Yun merasakan tubuhnya ditarik oleh energi misterius yang kuat dan tak terbayangkan. Energi itu memancar seperti ombak besar, menggetarkan seluruh wujudnya. Ruang gelap yang mengurungnya tiba-tiba terbelah, seperti tirai yang robek, dan cahaya putih terang menyinari sekitarnya. Cahaya itu begitu intens, membuat mata Qin Yun terasa terbakar. Dengan tubuh yang terangkat dari tanah, Qin Yun merasakan dirinya ditarik masuk ke dalam cahaya tersebut. Kesadarannya mulai memudar, dan dia merasakan dirinya terlempar ke dalam kekosongan yang tak terhingga. Semua yang terlihat hanya cahaya putih yang menyilaukan, dan kemudian... kegelapan. Qin Yun kehilangan kesadaran, meninggalkan kebingungan dan pertanyaan besar tentang nasibnya. .. Dua abad kemudian. Di sebuah kota terpencil yang tersembunyi di balik pegunungan hijau, Wilayah Kekaisaran Tang. Seorang pemuda tampan berwajah pucat tersentak bangun dari tidurnya. Dia duduk di atas kasur sederhana, menatap sekeliling dengan ekspresi heran dan bingung. Mata pemuda itu terbuka lebar, mencari jawaban atas kebingungan yang memenuhi pikirannya. "Apa yang terjadi? Dimana aku? Bagaimana aku sampai di sini?" katanya dengan suara pelan dan penuh keheranan. Wajahnya yang pucat dan kulitnya yang pucat membuatnya terlihat seperti orang yang baru saja bangun dari tidur panjang. Rambutnya yang hitam dan panjang tergerai di bahu, menambahkan kesan misterius pada penampilannya. Pemuda itu menoleh ke sekeliling kamar, mencari petunjuk tentang identitas dan masa lalunya. Kamar itu sederhana, dengan dinding yang putih dan lantai yang terbuat dari kayu. Satu-satunya benda yang menarik perhatian adalah jendela kecil yang menghadap ke luar, membiaskan cahaya matahari pagi. Bersambung.... Jika kalian suka dengan cerita ini, tolong tinggalkan komentar dan ulasan kalian untuk membantu penulis. Terimakasih.Saat cahaya matahari pagi membanjiri kamar, menerangi wajah Qin Yun yang pucat. Sebuah ingatan asing tiba-tiba memasuki kepalanya. Ingatan itu datang seperti ombak besar, menghantam kesadarannya. Qin Yun mengerutkan kening, menggeram kesakitan. Otaknya terasa seperti dihantam ribuan palu, membuatnya sulit bernapas. Ingatan asing itu membawa visi dan suara yang tidak dikenal. Setelah beberapa saat, Qin Yun sepenuhnya menyatu dengan ingatan tersebut, dan rasa sakit di kepalanya perlahan berkurang. Dalam ingatan itu, Qin Yun akhirnya tahu apa yang terjadi. Dia telah bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang pemuda bernama Qin Yun, Tuan Muda Klan Qin di Kota Awan, berusia 17 tahun. Ayahnya, Qin Zhang, adalah pemimpin Klan. Namun, Qin Yun menemukan hal mengganggu. Tubuh barunya lemah, meridian rusak, dan tidak bisa berkultivasi. Ini membuatnya dikucilkan dan dihina. Dalam ingatan itu, Qin Yun juga menemukan bahwa pemilik tubuh sebelumnya meninggal satu jam sebelumnya karena meminum ob
Di Benua Tian Yuan yang tanpa batas ini, semua orang berlomba-lomba berlatih Qi untuk mencapai puncak kekuatan spiritual. Mereka berharap menjadi kultivator abadi yang dapat hidup selamanya dan menguasai kekuatan alam, sehingga dapat memanggil awan dan hujan hanya dengan satu lambaian tangan. Untuk menjadi Kultivator yang kuat, seseorang harus memenuhi tiga persyaratan penting. Pertama, kondisi fisik yang kuat dan seimbang merupakan landasan dasar. Kedua, talenta spiritual alami sangat mendukung proses kultivasi. Terakhir, tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah memastikan kesuksesan dalam perjalanan panjang ini. Tentu saja, tanpa kondisi fisik yang baik, mustahil bagi seseorang untuk menjadi kultivator yang kuat. Meskipun memiliki talenta spiritual yang tinggi dan tekad yang kuat, kekurangan fisik akan menjadi hambatan besar yang menghalangi kemajuan spiritual. Sebagai Dewa Terkuat di kehidupan sebelumnya, Qin Yun telah menguasai teknik rahasia menyembuhkan meridian secara sempurn
Pagi hari yang cerah, Qin Yun duduk bersila di atas tempat tidur, mata tertutup, dan napas teratur. Qi dalam tubuhnya mulai berputar, mengalir deras melalui delapan jalur meridian yang terbuka, dan berkumpul di telapak tangannya. Saat mata Qin Yun terbuka, cahaya tajam memancar. Dengan gerakan tenang, ia mendorong telapak tangannya ke depan. Sebuah ledakan energi Qi keluar, menghantam vas bunga di atas meja, membuatnya hancur berkeping-keping. Qin Yun tersenyum tipis, mata berkilauan. "Kondensasi Qi Tahap Awal ... akhirnya," katanya dengan nada santai, tanpa ekspresi berlebihan. Alam Kondensasi Qi adalah tahap awal perkembangan kultivasi. Pada tahap ini, seseorang dapat mengumpulkan dan mengendalikan Qi di dalam tubuh, membuka delapan jalur meridian, dan meningkatkan kekuatan fisik. Kondensasi Qi membuka potensi latihan kultivasi, meningkatkan kemampuan pertahanan diri, dan mempersiapkan untuk tahap kultivasi lebih tinggi. Namun, tahap ini juga memiliki keterbatasan, seperti rentan
Saat membuka pintu, Qin Yun langsung menatap sosok pemuda tampan berusia belia dengan jubah mewah berwarna ungu keemasan yang mencerminkan status sosialnya. Wajahnya yang rupawan dan anggun itu terlihat dingin dengan senyum tipis yang menyembunyikan niat sebenarnya. Matanya yang tajam dan licik memancarkan aura kekuasaan dan kecerdasan. Menatap Qin Yan dengan tatapan dingin, Qin Yun berkata dengan nada acuh tak acuh dan sedikit sindiran, "Sepupu Qin Yan, apa kabar? Apakah kamu datang untuk memberikan aku 'hadiah' lain seperti dulu? Atau ada urusan lain yang membawamu kemari?"Mendengar kata-kata Qin Yun, sorot mata Qin Yan berkilap dingin sejenak sebelum tersembunyi di balik senyum liciknya. "Hehe, sepupu Qin Yun," katanya dengan nada yang terdengar ramah namun mengandung niat tersembunyi, "Aku datang untuk mengajakmu ke suatu tempat. Tempat itu akan membawamu ke tingkat kultivasi yang lebih tinggi."Qin Yun memutar bola matanya dengan malas. "Orang ini masih berpikir untuk membodohi
Suasana di lapangan pelatihan tiba-tiba jatuh dalam keheningan yang mendalam. Semua murid Klan menatap Qin Hao dengan rasa ngeri, melihat wajahnya yang hancur dan berlumuran darah, lalu berbalik menatap Qin Yun dengan ekspresi tak percaya dan terkejut.Apa yang terjadi ini? Bukankah Qin Yun selama ini dianggap sebagai pemborosan cacat dengan meridian yang rusak? Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan kekuatan luar biasa dan mengalahkan Qin Hao, yang sudah mencapai tahap Kondensasi Qi Menengah? Keheranan terlihat jelas di wajah semua orang. Qin Yun berdiri tenang, menatap kepalan tangannya yang sedikit tergores dengan ekspresi kesal. Baru saja, dia menggunakan Teknik Tempur Kelas Hitam-Rendah, Pukulan Penghancur Bumi. Meski teknik ini merupakan yang terendah dalam ingatannya, namun karena kultivasinya masih berada di tahap Kondensasi Qi Rendah, dia tidak bisa mengeluarkan potensi sebenarnya dan malah mendapatkan luka ringan."Huh, tubuh ini sangat menjengkelkan!" katanya dengan kesal,
Di tengah keramaian pasar obat yang penuh warna dan aroma khas, Qin Yun berjalan-jalan selama beberapa saat sebelum berhenti di "Toko Inti Monster Naga", sebuah toko kecil dengan spanduk merah dan ukiran naga di atas pintu. Ia memandang deretan Inti Monster yang terpajang di atas meja konter, kemudian bertanya kepada pemilik toko yang berwajah ramah: "Pak, apakah Anda memiliki Inti Monster Tingkat Tiga? Saya mencari yang berkualitas tinggi." Pemilik toko, seorang pria paruh baya dengan wajah berkerut, menggelengkan kepala sambil memandang Qin Yun dengan rasa penasaran. "Maaf, anak muda. Inti Monster Tingkat Tiga sangat langka dan berharga mahal. Bahkan para pemburu profesional sekalipun jarang mendapatkannya. Yang paling umum kami terima hanyalah Inti Monster Tingkat Dua atau Satu." Qin Yun menunjukkan ekspresi kekecewaan sejenak, lalu menghela napas panjang. Dengan rasa enggan, ia berkata: "Baiklah, aku akan membeli Inti Monster Tingkat Dua saja. Berapa harganya?" Pemilik toko mema
Mu Xinyue tersenyum dengan sombong dan berkata, "Hehe, kamu hanya berada di Alam Kondensasi Qi Tahap Rendah, apa yang bisa kamu lakukan kepadaku?" Dengan nada yang menghina, dia menunjukkan bahwa dia meremehkan lawannya dan yakin bahwa dia memiliki kekuatan yang jauh lebih unggul.Qin Yun tersenyum tipis, "Alam Haotian, apa itu kuat?" Dengan pengalaman sebagai Dewa Terkuat di kehidupan sebelumnya, dia memiliki banyak cara untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat.Begitu suaranya jatuh, Qin Yun tiba-tiba menggerakkan kakinya dengan cepat, mengaruk tanah di bawahnya. Dalam sekejap, sosoknya melintas dengan kecepatan yang luar biasa, meninggalkan jejak samar di udara. Sebelum Mu Xinyue dapat bereaksi, Qin Yun telah muncul di hadapannya, dengan jarak yang sangat dekat. Tangan kanannya terulur dengan cepat dan tepat, berniat untuk meraih Inti Monster yang berada di tangan Mu Xinyue. Melihat aksi Qin Yun, Mu Xinyue mengulas senyum tipis yang menghina. "Ingin merebut sesuatu dariku, kamu mel
Qin Yun melangkahkan kakinya dan memasuki Paviliun Pil Zhou Zi dengan cepat, meninggalkan keramaian kota Awan di belakangnya. Begitu dia memasuki paviliun, suasana segera berubah, dan Qin Yun disambut oleh ruangan lantai satu yang mewah dan elegan. Lantai paviliun terbuat dari marmer putih yang bersih dan mengkilap, memberikan kesan yang sangat mewah dan berkelas. Di sepanjang ruangan, deretan rak besi yang kuat dan kokoh memajang botol-botol Giok yang berisi Pil Obat dengan berbagai macam tingkatan dan manfaat. Botol-botol Giok tersebut ditempatkan dengan rapi dan teratur, sehingga menampilkan kesan yang sangat indah dan menarik. Setiap botol Giok memiliki label yang jelas dan terperinci, menjelaskan tentang jenis Pil Obat, tingkatan, dan manfaatnya, sehingga memudahkan pelanggan untuk memilih Pil Obat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Qin Yun dapat merasakan aroma yang harum dan menyegarkan dari Pil Obat yang dipajang, yang membuatnya merasa sangat nyaman dan tenang."Menarik, me
"Bukti apa?" Qin Zhang bertanya dengan suara yang keras dan penuh dengan kemarahan. "Bukankah semua sudah jelas, pada ujian masuk Akademi Tianwei? Wei Hua melakukan tindakan tercela dengan seseorang dari Istana Suci Darah untuk mengatur pertarungan antara Qin Yun dan Qin Fen."Qin Zhang menatap Qin Wubing dengan mata yang penuh dengan kemarahan dan kekecewaan. "Hal ini juga dikonfirmasi oleh pihak Istana Suci Darah. Ini bahkan dilakukan di depan utusan Akademi Tianwei, mempermalukan Klan Qin."Suara Qin Zhang semakin keras dan nada suaranya semakin tinggi. "Qin Wubing, sebagai seorang suami. Dia seharusnya tahu, tapi dia membiarkan keponakannya sendiri berada dalam bahaya."Qin Zhang menahan amarahnya, tapi suaranya masih bergetar dengan emosi. "Tidak peduli apa, hari ini. Kalian penatua aula penegak hukum harus memberikan hasil yang puas."Qin Zhang menatap penatua aula penegak hukum dengan mata yang penuh dengan harapan dan tekanan. "Kalian harus memastikan bahwa keadilan ditegakkan
Sementara Qin Yun berada di istana suci darah, terjadi sesuatu di Klan Qin. Di aula besar pertemuan Klan, Qin Wubing berdiri di tengah-tengah, sementara Qin Zhang dan para penatua lainnya duduk di kursi. Mata mereka menatap tajam ke arah Qin Wubing, penuh dengan kekhawatiran dan ketidakpuasan.Aula pertemuan yang luas dan megah dipenuhi dengan suasana tegang. Qin Wubing, dengan postur yang tegap dan wajah datar, berdiri di tengah-tengah aula. Qin Zhang, dengan wajah yang penuh dengan garis-garis tua dan bijak, memandang Qin Wubing dengan mata yang tajam. "Qin Wubing, apa benar yang dikatakan oleh Patriark. Kamu dan istrimu menyusun rencana untuk membunuh Qin Yun, mengirim Qin Lei ke kediaman Qin Yun tengah malam?" tanya salah seorang tetua dengan tajam, dia adalah Qin Lang, Penatua Agung.Qin Lang memiliki wajah yang penuh dengan garis-garis tua dan bijak, dengan mata yang tajam dan penuh dengan pengalaman. Dia telah menjadi Penatua Agung selama beberapa dekade, dan dia memiliki kek
“Aku benar-benar idiot. Aku tahu orang ini adalah Qin Yun. Aku bagaimana aku bisa menyinggung perasaannya…” Leng Mi memiliki kepala yang terpukul hingga jantungnya mati. Sekarang, dia ingin mengenal satu sama lain. Kini, semuanya hancur.“Feng Yan, jika bukan karena kamu, bagaimana aku bisa menyinggung Qin Yun, serta beberapa kelinci kecilmu, tunggu saja aku, dan aku akan marah.” Rambutnya tegak, Leng Mi ingin membunuh Wu Jie dan yang lainnya dengan satu tangan, dan juga penuh kebencian pada Feng Yan.Jika mereka tidak datang, mereka tidak akan mengobarkan api. Bagaimana mereka bisa merasa panas? Jika mereka tidak tahu siapa pihak lain, mereka tidak akan terlalu menyinggung perasaannya. Memikirkan hal ini, Leng Mi merasa ingin menangis tanpa air mata, dan melambaikan lengan bajunya dengan marah untuk pergi.Melihat perbedaan sebelum dan sesudah Leng Mi, semua orang tercengang. "Tuan Leng Mi sepertinya sangat frustasi?" "apakah kamu gila?"“Pergi pergi pergi.” Orang lain tidak ingin
Qin Yun menggelengkan kepalanya, lalu mengambil pedang berkarat itu dan meniupnya dengan lembut. Debu dan kotoran yang menempel di permukaan pedang berkarat itu tidak bergeming, tidak ada celah di bagian atas pedang berkarat itu. Bahkan kulit karatnya pun tidak rontok, masih utuh dan terlihat kokoh.Dengan membawa pedang berkarat itu, Qin Yun kemudian membawa Lin Tian dan Chu Feng dan meninggalkan paviliun Harta Karun Istana suci. Kali ini, tidak ada yang berani menghentikan mereka. Semua orang yang ada di paviliun Harta Karun Istana suci hanya bisa menonton dengan takjub saat Qin Yun dan kedua temannya pergi dengan percaya diri.Sampai sosok Qin Yun benar-benar menghilang dari pandangan, Feng Yan dan para talenta lainnya tiba-tiba terbangun dari kekaguman mereka. "Pedang berkarat itu sungguh luar biasa! Itu benar-benar senjata ajaib!" Tuan Feng meraung dengan penuh kekaguman, namun juga dengan rasa penyesalan yang mendalam.Hati Tuan Feng hancur sampai mati karena dia tidak menyadar
"Aku tidak berani adikmu!" Bola mata Leng Mi menatap, dingin. Semua cepat muntah darah, bagaimana dia tidak berani. “Yah, karena kamu ingin berkompetisi seperti ini, aku akan membantumu. Saat aku melihatmu menangis nanti, apa lagi yang bisa aku katakan?”Pedang kaca es yang diambil dengan tangan, Leng Mi tiba-tiba menuangkan energi Qi. Ledakan!Di pedang kaca es, cahaya putih terang tiba-tiba mekar. Hawa dingin menyapu aula seperti badai salju, yang membuat kerumunan mundur satu demi satu dan tampak terkejut.“Dingin sekali.” “Dingin sekali. Aku tidak bisa menggerakkan Qi di tubuhku.” “Ini layak untuk Senjata harta karun kelas dua yang disempurnakan oleh Tuan Leng Mi. Bagaimana senjata harta karun seperti itu bisa terbelah dalam pertempuran? Qin Yun itu pasti tidak masuk akal.”Kerumunan itu terkejut, dan udara dingin dari pedang kaca es membuat semua orang terkejut. Terlihat serius. “Hei, Nak, lihat pedangnya!” Di hadapan publik, Leng Mi berteriak dengan marah. Untuk mencapai has
“Itu cara yang bagus,” kata Leng Mi dengan nada yang penuh kagum. “Mungkin bisa dilakukan.” Ia memandang Qin Yun dengan mata yang penuh hormat, seolah-olah baru saja menyadari bahwa Qin Yun memiliki kemampuan yang luar biasa dalam pemurnian senjata.“Sungguh menakjubkan mencampurkan batu kacang dengan fag besi dan menambahkannya ke dalam pemurnian,” lanjut Leng Mi. “Batu kacang hanya digunakan untuk membuat pelat susunan. Tidak ada yang mengira bisa digunakan di kilang sebelumnya.” Ia berhenti sejenak, memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi jika metode Qin Yun ini berhasil.“Bagaimana hasilnya?” tanya salah satu dari mereka dengan penasaran. “Dewaku!” Leng Mi bukan satu-satunya yang mahir dalam peralatan pemurnian yang terkejut. Beberapa orang memikirkannya dengan hati-hati dan langsung berseru. Ini benar-benar pukulan dari Dewa. Sebuah terobosan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemurnian senjata!Qin Yun tersenyum ringan, seolah-olah tidak ada yang istimewa dari
“Bocah yang penuh kebencian, apa yang kamu bicarakan?” Leng Mi berkata dengan nada yang sedikit marah. “Ya, ada benarnya apa yang Anda katakan. Qingyaoshi tidak cocok untuk basis array, dan toleransi terhadap Qi yang sebenarnya relatif buruk. Namun setelah ditambahkan, pedang besi Xuan dan besi hitam menyatu dengan sempurna. Hum, dengan cara ini, pedang besi hitam sedikit berkurang, dan pengguna menggunakan kekuatan yang sama, dan kekuatan dapat ditingkatkan setidaknya sepuluh poin persentase.”“Kamu tidak bisa memiliki ikan dan cakar beruang sekaligus,” Leng Mi melanjutkan. “Peralatan pemurnian adalah pilihan dan perpaduan berbagai bahan. Saya memilih qingyaoshi hanya karena ini adalah hasil terbaik. Jika Anda harus memahami aspek ini, saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Bisakah kamu menemukan metode pemurnian yang lebih baik?”Saat ini, Leng Mi tidak berani melihat Qin Yun sebagai orang biasa. Apa yang dikatakan Qin Yun sangat masuk akal. Sebenarnya dia tidak memikirkan banyak
Qin Yun mengambil pedang merah di satu sisi, yang juga disempurnakan oleh Leng Mi. “Untuk meningkatkan daya tahan Qi sejati, sejumlah kecil batu abu ditambahkan ke pedang api eksplosif,” Qin Yun memulai penjelasannya. “Batu abu diproduksi di kedalaman gunung berapi dan memiliki efek yang sangat kuat dalam membawa atribut api. Benar-benar bisa meningkatkan daya dukung Qi api dari pedang api yang meledak, tapi…”“Bahan utama dari pedang peledak ini adalah baja Longyan,” Qin Yun melanjutkan. “Kombinasi baja Longyan dan batu abu meningkatkan ketahanan Qi sejati dan meningkatkan kekuatan ledakan dari pedang, tapi itu akan menghancurkan transmisi Qi yang sebenarnya dan melemahkan pertahanan Qi yang sebenarnya. Begitu serangan lawan melebihi kekuatan Qi pengguna, itu akan mempengaruhi keselamatan pengguna.”“Selain itu, untuk meningkatkan kekuatan pedang api eksplosif, kamu bahkan mengukir tiga susunan atribut api pada pedang tersebut, yaitu susunan api leleh tingkat pertama, susunan ledakan
“Susunan pengumpul dingin tingkat kedua, susunan penyebaran api, dan susunan Liangyi, pak tua, kamu menghabiskan banyak pemikiran,” Suara Qin Yun penuh ironi.“Tujuan dari susunan api yang tersebar adalah untuk menghilangkan atribut api di pasir Aurora,” Qin Yun melanjutkan. “Tujuan dari susunan Liangyi adalah untuk membuat kombinasi beberapa material menjadi lebih sempurna. Sedangkan untuk susunan Juhan adalah untuk memaksimalkan atribut es di Arktik besi dingin dan batu roh es.”“Tapi tahukah kamu, pak tua, bahwa ada konflik antara pedang pola susunan susunan api yang tersebar dan susunan Juhan?” Qin Yun menatap Leng Mi dengan mata yang tajam.“Konflik, konflik apa?” Leng Mi mencibir, “Seorang pemurni senjata yang kuat seharusnya tidak hanya memahami pengetahuan tentang pemurnian senjata, tetapi juga pengetahuan tentang susunan. Aku bukan hanya pemurni senjata tingkat kedua, tetapi juga penyihir susunan tingkat kedua. Aku sangat familiar dengan array daripada kamu?”“Ya? Bisakah And