Share

Part 21 : Sepasang Penyihir

Seminggu telah berlalu sejak sampai di Vainea. Aku masih menunggu surat balasan dari Zora, hanya itu satu-satunya pengobat rindu. Sayangnya, surat darinya belum kunjung datang, membuatku bertanya-tanya apa suratku sampai padanya?

Aku berkuda sambil melamun, menahan gejolak rindu yang membuatku gelisah akhir-akhir ini. Setidaknya aku perlu tahu bagaimana kabarnya di sana, apa dia menjalani hari-harinya dengan baik atau tidak. Ah, rasanya ingin sekali berlari untuk menemuinya.

"Yang Mulia!"

Aku tersentak saat Luna berteriak. Butuh waktu untuk sadar bahwa aku menabrak seorang wanita. Kudaku meringkik keras saat wanita itu tersungkur.

Aku turun dari kuda dan menghampiri sosok itu dengan cemas. "Anda baik-baik saja, Nyonya?"

Wanita itu awalnya terlihat marah, tapi ekspresinya berubah saat melihatku. "Ka-kau?"

"Lavina! kau baik-baik saja?!" Seorang pria paruh baya yang seumuran dengannya nampak khawatir dan membantu wanita itu berdiri.

"Lavina?" Mataku menyipit sejenak saat nama itu terden
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status