Share

69. Sakit

Setelah curhat ke Shae, bukannya membaik, Katha malah makin pening. Dia yakin sekali kalau Rabu memang tidak punya perasaan apa pun padanya selain rasa sayang sebagai sahabat. Dan mungkin sekarang bertambah rasa tanggung jawab karena mereka suami-istri—meski di atas kontrak. Namun, atas pernyataan Shae juga, dia jadi mulai menduga-duga dari perilaku Rabu selama ini yang sedikit berubah. Bahkan termasuk makam malam di restoran mahal itu. Sungguh bukan ciri seorang Rabu. Meski berduit, lelaki itu hobi makan di warung tenda pinggir jalan, rumah makan keluarga—seperti Angkasa—dan warung biasa. Tapi, lagi-lagi kepalanya menyangkal.

“Katanya dia mau minta maaf. Iya, itu masuk akal.” Tanpa sadar dia bergumam sendiri, hingga orang yang sedang mengemudi mengerutkan dahi.

“Lo kenapa, Tha?”

Itu Rendra. Lelak itu tadi benar-benar kembali ke apartemen dengan membawa tteokbokki tiga porsi, kimbab dan odeng. Setelahnya dia mengikuti para gadis yang sibuk menonton film korea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status