Share

74. Kemunculan Si Kembar

“Nanti gue jemput jam empat,” ujar Rabu untuk kesekian kalinya.

Katha memutar mata sambil melepaskan seatbelt. Dia menarik tali tas di pangkuan dan bersiap turun. Namun, tangan Rabu mencekal pergelangan tangan kanannya. “Apa lagi, Bu? Setelah hampir seminggu lo buat kesel gue sepanjang waktu karena sakit, sekarang apa lagi?” Tidak. Katha tidak bermaksud mengatakan hal yang buruk. Akan tetapi sepertinya ucapannya kali ini menyakiti Rabu. Lelaki itu terdiam.

Sementara itu, Rabu memanglah cukup terkejut dengan ucapan Katha tadi. Rasanya perempuan itu bukan sekadar asal bicara seperti biasa, melainkan benar-benar menyatakan apa yang dia rasakan. Jadi, selama ini mungkin dia keterlaluan meminta perhatian Katha selama sakit.

“Maaf. Gue cuma mau mastiin aja,” jawab Rabu. Dia menghela napas, lalu melepaskan cekalan tangannya pada Katha.

Katha tercengang melihat respon Rabu. Bukannya lelaki yang duduk di balik kemudia mobil ini Guntur Prabu Kusuma? Sabat yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status