Share

28. Should I Propose You?

“Kenapa? Masih kesel?” tanya Katha sambil membuka kotak makanan berisi satu porsi sate ayam. “Uh … ini enak banget pasti.”

Rabu melipat lengan di depan dada sambil berdiri di muka kulkas. Dia tak menanggapi ucapan Katha itu dan hanya memperhatikan sahabatnya yang tampak tergiur dengan makanan yang katanya dibawakan untuknya.

“Eh, gue ikut makan, ya?” Itu bukan permintaan, melainkan pernyataan. Sebab, tanpa menunggu jawaban Rabu, Katha sudah mengambil piring kosong dan melangkah menuju rice cooker. “Lo mau diambilin juga, nggak?” tanyanya ketika separuh piring sudah terisi.

Pertanyaan Katha akhirnya menuai respon Rabu. Lelaki itu mengangkat kotak sate ayam yang dibawa Katha tadi, dan membawanya menuju ruang tengah. “Jadiin satu aja sama lo,” sahutnya kemudian.

Katha mencibir, namun menurut. Dia isi lagi piringnya hingga penuh dengan nasi. Setelah itu, diambilnya dua pasang sendok-g

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status