Share

110. Sebuah Pertentangan

“Lo ngomong apa aja ke mamanya Rendra?” tanya Shae saat Katha masuk kembali ke kamarnya.

Sementara itu Katha mendengkus. Wajahnya merah padam, tapi dia belum mengatakan apa-apa. Langkahnya menghentak menuju Shae. Dia lantas naik ke brankar—padahal itu dilarang—dan duduk bersila di dekat kaki Shae.

“Gue kesel banget, sumpah!” seru Katha. “Untung deh tuh orang nggak jadi mertua gue.”

Shae mengernyit. “Dia ngomong apa sama lo?” Kali ini pertanyaannya terbalik dibanding sebelumnya. Melihat respon Katha, sepertinya memang Rena sudah mengatakan berbagai macam hal yang membuat perempuan itu marah.

Katha bergerak kasar di atar brankar hingga membuat suara berderit kecil.

“Jangan banyak gerak,” tegur Shae.

Akhirnya Katha menghela napas berulang kali, berusaha meredam emosinya. Dia akhirnya turun dari brankar dan mengambil air minum. Setelah menghabiskan separuh isi botol air mine

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status