Home / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 56. Teman Baru, Masalah Baru

Share

Bab 56. Teman Baru, Masalah Baru

Author: Dewiluna
last update Last Updated: 2024-12-07 06:08:34

Amira memandang sinis. Kali ini, dia tidak repot-repot mengulurkan tangan.

“Gue Amira!”

Suara Amira menggema di lorong sekolah, membuat beberapa siswa yang sedang melintas sampai menoleh. Satu-persatu bahkan berhenti dan mendekat karena penasaran. Jam masuk sekolah yang sebentar lagi dimulai, membuat lorong jadi ramai.

“Ish! Suara lo kenceng banget, sih!” Salah satu dari tiga perempuan itu menggerutu kesal.

Perempuan itu tidak nyaman karena mereka sudah menjadi pusat perhatian sekarang. Sementara itu, Amira tidak peduli sama sekali. Kenapa harus takut? Dia kan cuma menyebutkan nama saja.

“Suara gue emang kenceng. Terus kenapa? Gue sengaja, biar lo denger. Lo kan tadi budek. Gue udah bilang mau makan sama Michelle, masih aja maksa!”

Senyum Amira mengembang sinis. Dia semakin senang saat melihat banyak siswa yang berkumpul.

“Butuh apaan sih dari temen gue? Maksa banget!”

Ketiga perempuan itu kesal sendiri. Mereka resah dengan tatapan dari siswa yang mengerubungi.

“Apa lo mau ikut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wi2t(MACAN)
jgn mau chel, jgn mau dibully. lawan aja, Amira akan mmbntumu. adukan pd guru, dan mnfaatkn kekuasaan raga, biar bully lenyap
goodnovel comment avatar
Kurumi
amira bak menemukan masalah baru dgn teman barunya ini, hati² aja kasian raga bisa jadi inceran cwe² tuh wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 57. Teman yang Salah

    Di kantin sekolah, sekali lagi Raga menghadapi Amira yang sedang sibuk bertengkar. Padahal di waktu istirahat ini, mereka bisa makan berduaan. Namun, Amira memilih untuk mencari masalah daripada kedamaian. “Temen mata lo!” Amira berteriak marah. Raga yang ada di sebelahnya hanya bisa menghela. Tangannya terulur menarik Amira mundur. “Biarin aja, sih,” sinis Raga. “Dia juga yang mau, kok.” Meski Raga sudah mengatakan hal seperti itu, Amira tidak bisa mundur. “Gara-gara lo!” Bentak Amira pada Raga yang menariknya. Heran sekali jadi Raga yang disalahkan, padahal dia itu memberikan saran yang baik. “Kenapa jadi gue, sih?” Balas Raga jengkel. Dia tak terima ditunjuk begitu. Yang buat masalah kan Michelle, bukan dirinya. “Ya gara-gara elo, gue jadi peduli lagi sama orang lain!” Padahal sebelum bertemu Raga, Amira sudah dalam tahap nyaman dengan hidupnya. Meski tanpa teman, atau siapapun yang dekat dengannya. Amira tidak memiliki masalah sama sekali. Sekolahnya baik, nilainya

    Last Updated : 2024-12-07
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 58. Korban, Bukan Teman

    Raga tak bisa menutupi wajah kesalnya. Dia memicing penuh permusuhan. Raga tak peduli jika siswa di dalam kantin mulai berbisik. Dia memang sudah terkenal bersikap kasar. “Gue mau ngomong sama Amira. Gue perlu minta maaf,” ucap Michelle lirih. Michelle sudah berhati-hati dalam berucap, tapi Raga tetap tidak merasa senang. Cowok itu melengos keras. Namun, Michelle tidak menyerah. “Gue tau gue salah. Amira pasti kecewa banget sama gue.” Michelle menatap Raga dengan air mata yang menggantung di pelupuk. Meski begitu, dia menunjukkan tekadnya. “Terserah,” ucap Raga pada akhirnya. Raga menyerah. Dia memilih untuk kembali ke kelas. Biarkan Michelle yang memutuskan mau mengikutinya atau tidak. Di dalam kelas XI-A, langkah Michelle berubah canggung. Meski dia masuk bersama Raga, Michelle tak bisa berhenti memandang sekitar. Dia merasa tidak nyaman dengan tatapan yang dia dapatkan. “Amira?” Panggil Raga sambil menyenggol lengan Amira pelan. “Mau makan dulu, gak?” Amira langsung

    Last Updated : 2024-12-07
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 59. Teman, atau Lebih?

    Di kelas XI-A, suara batuk Amira menggema. Amira merasa tenggorokannya terkoyak saking kerasnya dia terbatuk.“Minum lagi,” ucap Raga sambil menyodorkan botol yang terbuka. Amira pun refleks menyambut botol dan langsung meminumnya. Sebelum Amira sadar, jika dirinya jatuh ke dalam lubang yang sama. Ya, Amira minum dari botol Raga lagi. Cepat-cepat, dia meletakkan botol itu.“Lanjut aja kalau masih haus,” ucap Raga memperbolehkan.Jelas Amira tidak mau. Tatapannya tertuju pada dua botol yang ada di hadapan. Satu botol kosong milik Amira yang memang sudah tamat isinya, sementara satu lagi botol milik Raga yang masih menyisakan jus. “Enggak papa. Nanti gue beli lagi,” sambung Raga santai. Tapi Amira tidak bisa, dia menunjuk Raga kesal.“Kenapa lo enggak bilang dari tadi kalo itu punya lo!” Amira menggerutu. Raga hanya angkat bahu menanggapi. “Lo enggak nanya,” jawabnya enteng.Amira menggeleng keras. Ini bukan hal yang bisa dianggap ringan olehnya. Itu botol Raga. Mereka minum dari te

    Last Updated : 2024-12-07
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 60. Si Miskin dan Si Kaya

    Keesokan hari, Raga sedang duduk di kursinya, di dalam kelas. Pelajaran selesai, dan bel istirahat telah berbunyi. Guru baru saja beranjak keluar kelas, tapi Michelle sudah menunggu di depan pintu. “Jangan pergi,” ucap Raga saat Amira menoleh padanya. Kedua mata Raga memandang penuh harap pada Amira. Tentu saja Raga juga sudah melihat sosok Michelle yang menunggu Amira. Dia juga tahu, jika setelah ini Amira pasti akan langsung menghampiri Michelle. Karena itulah, barusan Amira menoleh padanya, seolah meminta izin. “Jangan tinggalin. Temenin gue aja,” sambung Raga dengan suara lirih. Amira langsung menautkan alis. Dia merasa geli sendiri mendengar Raga yang memohon manja padanya. “Elo mabok?” Ledek Amira. Amira merasa aneh mendapati wajah memelas Raga. Biasanya kan cowok itu hobi marah-marah dan memaksa. “Gue cuma mau ke kantin,” sambung Amira kemudian. Memang benar, Amira hanya ingin menghabiskan waktu istirahat bersama Michelle di kantin Laveire, bukannya mau pergi ke

    Last Updated : 2024-12-08
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 61. Tidak Pantas

    Sejak mengibarkan bendera perang pada Claudia, Amira jadi lebih berhati-hati. Kemarin, mereka tidak jadi makan di kantin dan memilih untuk membeli roti isi untuk dinikmati di taman belakang Laveire. Di sana lebih tenang, dan tanpa Claudia tentu saja. Saat itu, Michelle terus saja menggumamkan maaf pada Amira sampai jam istirahat selesai. Jelas sekali jika Michelle sungguh merasa bersalah pada Amira. Padahal Amira sudah mengatakan, jika itu bukan salah Michelle. Kring!“Pelajaran hari ini kita lanjutkan minggu depan, ya.” Guru menutup pelajaran tepat saat bel berbunyi. Siswa-siswi di kelas XI-A ikut beranjak. Mereka juga ingin menikmati waktu istirahat. “Lo mau ke kantin sama temen lo lagi?” Tanya Raga saat Amira bergeser dari kursinya. Kemarin, Raga sudah menahan kesal. Dia masih mencoba bersabar saat Amira lebih memilih Michelle daripada dirinya. Sekarang, Amira sepertinya masih akan melakukan hal yang sama. Raga jadi menyimpan dongkol sendiri. Dia ingin Amira memilih dirinya,

    Last Updated : 2024-12-08
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 62. Batas Kesabaran

    Amira menarik tangan Michelle. Dia tidak bisa membiarkan temannya menangis di depan toilet. Lorong sekolah masih ramai di jam istirahat. Michelle bisa menjadi pusat perhatian nanti. Langkah kaki Amira membawa mereka menuju ke kursi yang ada di taman samping Laveire. Di sana, suasana lebih sepi, tak banyak orang lalu lalang. Suara mereka pun tak akan terdengar jika mereka tidak berteriak. “Maafin gue, Amira ….” Michelle masih terisak. Berkali-kali Michelle menghapus air mata yang jatuh di pipi. Dia pun terus menggumamkan kata maaf. “Kenapa minta maaf?” Tanya Amira kesal. Amira tak bisa lagi hanya diam menyaksikan Michelle yang terus tenggelam dalam kesedihan. Dia tahu ada yang salah, dan kali ini, dia tak akan tinggal diam. “Bilang ke gue. Apa yang terjadi?” Pertanyaan Amira terabaikan. Michelle masih tergugu. Gadis itu menangis lirih, membuat hati Amira panas. “Lo diapain sama Claudia?” Tanya Amira tanpa berpikir panjang. Dia sudah menetapkan satu nama itu sebagai te

    Last Updated : 2024-12-08
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 63. Salah Langkah

    Jam istirahat kali ini berbeda. Di kantin Laveire, ada tontonan yang menarik. Dua kelompok siswi sedang berdebat, kelompok Amira dan kelompok Claudia. Mereka adu mulut, lalu beralih pada adu fisik. Brak! Amira terjatuh, tubuhnya menghantam lantai yang dingin. Kepala Amira membentur sudut meja besi yang ada di dekat mereka. “Duh!” Amira mengeluh. Sekarang, kepala Amira terasa pening. “Amira!” Michelle berteriak panik. Dia segera berlutut menghampiri Amira. Tangan Michelle terulur, membantu Amira berdiri. Dia memekik saat melihat sudut kepala Amira yang berdarah. “Maaf!” Seru Michelle dengan wajah penuh rasa bersalah. Amira hanya mengucap kata tak apa yang singkat dan segera bangkit. “Salah lo!” Claudia tiba-tiba saja berteriak. “Lo yang narik gue duluan!” Tentu saja Claudia tidak mau disalahkan, meski dia yang mendorong. Amira yang memulainya, bukan dia! Salah satu teman Claudia menyenggolnya. “Ayo pergi, nanti ada guru.” Amira hanya bisa melengos saat melihat ketiga oran

    Last Updated : 2024-12-09
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 64. Gue Enggak Takut

    Amira tidak berpikir panjang. Kakinya melangkah cepat mengikuti ke arah Michelle pergi. Dia terus berjalan ke taman belakang Laveire, sampai ke sudut titik buta CCTV. “Heh, item!” Belum-belum, Amira sudah kesal. Suara cempreng Claudia yang menghina temannya, sungguh membuat Amira meradang. “Item, item terus!” Balas Amira sambil melangkah mendekat. “Mata lo buta, ya? Kulit dia tuh cokelat, bukan item!” Amira jadi menyela di antara mereka. Dia berdiri di depan Michelle, lalu menarik gadis itu ke sisinya. “Kalo buta warna, bilang! Jangan malah jelekin orang!” Ketus Amira. Tangannya menunjuk ke sekeliling. “Lagian ngapain sih kalian main di rumput begini? Mau saingan sama kambing, apa gimana?” Claudia memicing tajam. Dia tidak suka ucapan Amira yang menyamakannya seperti kambing. “Lo terus aja cari masalah sama gue!” Jerit Claudia keras. Kedua kaki Claudia menghentak marah. Dia mengulurkan tangan, merebut kembali Michelle ke sisinya. “Argh!” Michelle memekik kesakitan. Ki

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Salam Hangat

    Cerita Amira dan Raga selesai sampai di sini. Tak bisa dilanjutkan lagi karena nanti jadi 18+. Hehe 🤭 Yang mau aku melanjutkan Amira dan Raga season dua, berikan like dan komentarnya sebanyak-banyaknya, ya! Terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan memberikan dukungan. Cinta banyak-banyak. 🥰 Salam hangat, -Dewiluna-

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 262. Awal Baru

    “Gue enggak ngerasa ini beneran,” ucap Amira. Setelah Amira dinyatakan benar-benar sembuh, Raga mengajaknya masuk ke dalam kediaman keluarga Wijaya. Raga tidak membiarkan Amira berhenti di depan pintu. Dia menarik Amira masuk ke dalam. Kali ini, tangan Amira tak terlepas dari genggaman. “Udah gue bilang, kan? Lo percaya aja sama gue,” sahut Raga sombong. Gavin dan Andini datang kemudian. Mereka menyambut Amira. “Kamu langsung bersiap saja.” Andini mendorong Amira masuk ke dalam salah satu ruangan. Di sana, sudah ada penata rias lengkap dengan para pelayan yang membantunya bersiap. Amira terus-menerus curiga, tapi tidak ada yang terjadi. Bahkan dia sudah mengecek masa depan dengan memegang semua orang, dan hasilnya sama. Tak akan terjadi apa pun. Semuanya berjalan lancar seperti seharusnya. “Sudah selesai.” Ucapan penata rias itu membuat Amira tertegun sesaat. Dia menghadap cermin lalu mendapati pantulan dirinya di sana. “Apa ada yang mau diperbaiki?” Penata rias itu

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status