Beranda / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 102. Dua Arah, Satu Waktu

Share

Bab 102. Dua Arah, Satu Waktu

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 20:24:08

Suasana lorong Laveire cukup sepi karena jam pelajaran masih berlangsung. Amira berjalan santai di sana. Barusan Amira melihat guru yang akan mengajar di kelasnya, masih ada di dalam ruang guru. Amira jadi tidak perlu terburu-buru.

“Nanti makan apa, ya?” Amira berjalan sambil melamun. Dia menunduk membayangkan waktu istirahat yang menyenangkan seperti kemarin. Setidaknya tanpa Raga, Amira masih memiliki teman.

Kaki Amira sampai di tempat duduknya. Dia langsung duduk dan menatap ke depan. Amira melamun lagi, menunggu guru yang belum datang.

“Lihat apa?”

Pertanyaan yang sering Amira dengar. Suaranya juga tidak asing di telinga Amira. Bukankah itu seperti suara Raga?

“Pasti karena ngantuk gue jadi berhalusinasi,” ucap Amira pada dirinya sendiri. “Raga kan udah enggak di sini. Ngapain juga gue pikirin dia terus. Orangnya enggak bakal balik juga.”

Amira menguap beberapa kali sebelum memilih untuk menyandarkan kepalanya di atas meja. Dia menggunakan kedua tangan sebagai bantalan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 103. Gue Percaya

    Amira melihat Raga dan Evan datang dari dua lorong yang berbeda. Sisi kanan atau kiri, manakah yang akan Amira pilih? Apakah seorang Raga yang jelas sudah membuat Amira galau berat? Atau Evan yang baru mulai mendekat?“Maaf,” gumam Amira pelan. “Gue enggak mau dengar alasan.” Amira sudah memutuskan.Ditinggalkan itu menyakitkan. Amira mengetahui hal itu lebih dari siapapun. Namun, ditinggalkan tanpa alasan itu ternyata lebih berat. Apalagi saat orang itu kembali dengan maaf yang terucap.“Amira!” Raga tersentak saat melihat Amira tidak berjalan ke arahnya. Dia hanya melihat punggung Amira, yang perlahan menjauh darinya. “Please, Amira! Jangan ke sana!”Raga berlari lebih cepat. Dia tidak rela. Kenapa? Kenapa Amira malah berbelok dan tidak berjalan ke arahnya?“Amira, dengerin gue dulu!”Raga berhasil menyusul langkah Amira. Dia berdiri tepat di depan gadis itu. Tangannya terbentang menghalangi.“Gue bakal jelasin semuanya!”Saat ini, Raga sudah tidak peduli lagi dengan tatapan para

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 104. Alarm Bahaya

    Tangan Amira terkepal erat. Ucapan dari Evan membuatnya tersinggung, sekaligus tersadar. Seketika Amira ragu. Haruskah dia memberitahukan apa yang dia lihat kepada semua orang? Apakah mereka akan percaya? Ruang guru sudah di depan mata, Amira tinggal berlari dan dia akan sampai dalam hitungan detik. Namun, kedua kakinya seketika terasa berat. “Evan bener.” Amira menepis rasa kesalnya. Dia memilih untuk menggunakan akal sehat. “Apa yang gue bilang emang enggak masuk akal. Emang apa yang bakal berubah dengan usaha seorang Amira?” Ayolah, Amira bukan orang hebat yang bisa mengubah takdir seluruh dunia dengan kedua tangannya. Dia cuma remaja 18 tahun, anak sekolahan. “Gue.” Raga meraih tangan Amira. “Gue mungkin enggak bisa ada di sini kalau bukan karena lo.” “Enggak usah peduliin orang yang enggak percaya. Itu kerugian mereka, bukan lo.” Ucapan sinis Raga membuat Evan menatapnya tajam. Sekarang kedua cowok itu saling memandang penuh permusuhan. Kring! Bel sekolah ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 105. Jalan Terpisah

    “Pegang tangan gue! Jangan dilepas!” Raga membuat tautan tangannya dengan Amira lebih erat. Dia benar-benar tak ingin Amira tertinggal. Mereka berenam berlari melawan arah. Bukannya menuruti perintah untuk kembali ke dalam kelas, Reynald membawa mereka menyusuri lorong sekolah, menuju taman belakang Laveire. “Periksa semua kelas!” Teriakan nyaring membuat Reynald seketika berhenti. Kelima murid di belakangnya, ikut berhenti secara otomatis. Tak jauh dari mereka, Reynald bisa melihat dua orang yang membawa senjata. Mereka memakai pakaian serba hitam, dengan masker yang menutupi separuh wajah. “Sembunyi!” Reynald memekik tanpa suara. Dia menarik Febby ke lorong di belakang.Dengan sebuah isyarat singkat, Reynald meminta keempat muridnya yang lain untuk ikut merapat ke dinding, bersembunyi di sudut. Dia memberikan kode agar mereka menutup mulut dan tidak membuat suara sama sekali. “Sst ….” Reynald meletakkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 106. Tak Mau Kehilangan

    Lorong yang sebelumnya sepi, menjadi penuh dengan decak kesal. Evan memicing, mengajukan protes. Dia yang bicara pertama, meski yang lain juga sama tidak setujunya. “Kenapa jadi misah gini? Emang ada apa?” Evan menatapnya menuduh. “Lo mau selamat sendiri apa gimana?”Amira balas menatap Evan tidak percaya. Tuduhan Evan sungguh membuat Amira sakit hati. Tega sekali Evan menuduhnya sebagai orang yang picik seperti itu. “Jaga mulut lo!” Raga menarik kerah seragam Evan penuh emosi. Amira memang marah, tapi dia tetap diam. Raga yang malah menunjukkan amukannya. Dengan tatapan tajam menusuk, Raga berucap sinis. “Kalau bukan karena Amira, lo udah ketangkep dari tadi, bego!” Reynald terpaksa turun tangan melerai kedua muridnya itu. Dia berbisik dengan suara yang sangat pelan. “Jangan membuat keributan!” Seru Reynald, setengah memohon. “Kita bisa ketahuan!”Amira menarik tangan Raga, meminta cowok itu melepas cengk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 107. Hidup atau Mati

    Dengan hati-hati, Reynald memimpin jalan. Kali ini, mereka hanya berempat. Reynald, Febby, Michelle dan Evan. Keempatnya mengendap-endap perlahan, melewati taman, terus ke rumah kaca, sampai akhirnya tiba di sebuah kebun mini. Taman belakang Laveire memang bukan tempat yang kecil. Mereka harus berjalan cukup jauh untuk bisa sampai ke sisi pagar. “Cepat, Michelle!” Febby terpaksa melepaskan tangannya dari Reynald untuk sesaat. Dia perlu membantu Michelle yang sudah terengah. “Di depan!” Seru Reynald seraya menunjuk. Sudah terlihat sebuah pagar yang berkarat. Pagar itu tampak tak terawat dengan tanaman rambat yang memenuhi setiap sisinya. Tak masalah bagaimana kondisinya, yang terpenting adalah pagar itu bisa terbuka. “Akhirnya ….” Evan menghela lega. Sedikit lagi mereka akan sampai. Tidak sabar, Evan berlari mendahului. Dia menjadi yang pertama sampai di sana. Setelah ini mereka bisa keluar. Mereka akan bebas. Mereka aman. Mereka semua selamat. Dor! Suara letusan menggema

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 108. Letusan di Udara

    Amira menghela napas panjang. Apa yang Raga katakan benar. Di saat seperti ini, harusnya Amira tidak ragu sama sekali. “Oke, gue ngerti,” ucap Amira lirih. Amira paham, jika rumah kaca ini hanyalah persembunyian sementara. Mereka memang harus keluar dan menghadapi orang-orang itu. Amira juga tak ingin membiarkan teman-temannya disekap. “Bagus,” ucap Raga saat Amira mengangguk. Sekarang, mereka harus memantau situasi terlebih dahulu. “Ikutin gue,” bisik Raga. “Pelan-pelan ….”Raga mengajak Amira untuk mengintip keluar sesaat. Saat itu, mereka melihat ada dua orang penjahat yang sedang menggiring teman-teman mereka. Kedua orang itu, bersenjata lengkap. “Biar gue urus yang kiri. Lo yang kanan.” Raga sengaja memilih pria yang berbadan lebih besar. Setidaknya, walaupun mereka mendapat serangan, resiko yang Amira dapatkan mungkin lebih ringan. Meski Raga sungguh tidak berharap hal itu terjadi. Raga tak mau, sampai terjadi apa-apa pada Amira. Karena itu, dia harus menyusun rencana in

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 109. Tanggung Jawab dan Pengorbanan

    Di dalam rumah kaca, Amira dan teman-temannya, sekali lagi harus menghadapi situasi yang sulit. Mereka terjebak di dalam sana, dengan para penjahat itu bersama mereka. “Hahaha!”Suara tawa sumbang terdengar. Dua penjahat itu kini mengepung pintu masuk. Keduanya menghampiri dengan senjata di tangan. “Berani sekali kalian melawan kami.”Semakin kedua penjahat itu melangkah maju, semakin mereka mundur. Sekarang, mereka lebih terdesak lagi. Kali ini bahkan lebih buruk. Mereka tersudut di dalam ruang tertutup. Satu-satunya jalan keluar, ada di belakang para penjahat itu. “Tidak! Jangan sakiti murid-muridku!” Reynald maju ke depan para penjahat itu tanpa takut. Dia melebarkan tangan, berusaha melindungi kelima siswanya. Tanpa berpikir sama sekali. Naluri yang membuatnya bertindak. “Tolong, jangan lukai anak-anak! Tidakkah kalian memiliki hati nurani?” Pembicaraan tentang hati nurani membuat salah satu penjahat itu mendengus. Apa guru di depannya ini sedang bercanda? Maksudnya apa memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 110. Masa Depan yang Terpecah

    Rumah kaca yang harusnya tenang, sekarang penuh dengan suara pukulan. Bunyi nyaring otot yang berbenturan, membuat suara gemeretak dan dentuman yang menyakitkan. Seisi rumah kaca meringis. Tidak ada yang cukup tega untuk terus menatap.“Duh, enggak seru!” Penjahat itu akhirnya bosan sendiri. Dia menendang Reynald keras, sampai tubuh guru malang itu terpental jauh. Babak belur Reynald dipukuli. Sudut bibirnya sobek dengan pipi lebam. Dahinya terluka karena sebelumnya sempat membentur sudut besi rak tanaman. Keadaan Reynald sungguh menyedihkan. “Bosen gue!” Seru penjahat itu seraya memberikan satu tendangan terakhir. Tendangan itu lebih keras dari sebelumnya. Reynald bukan hanya terpental, tapi juga terguling sampai menabrak sisi rumah kaca. “Pak!” Pekik Amira diiringi suara berdebum nyaring. Amira tak bisa menahan diri lagi. Dia bergerak membantu Reynald, mengabaikan senjata yang tertuju ke arahnya. Beruntung penjahat itu tidak peduli. Dia lebih memilih menyambut temannya. Satu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Salam Hangat

    Cerita Amira dan Raga selesai sampai di sini. Tak bisa dilanjutkan lagi karena nanti jadi 18+. Hehe 🤭 Yang mau aku melanjutkan Amira dan Raga season dua, berikan like dan komentarnya sebanyak-banyaknya, ya! Terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan memberikan dukungan. Cinta banyak-banyak. 🥰 Salam hangat, -Dewiluna-

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 262. Awal Baru

    “Gue enggak ngerasa ini beneran,” ucap Amira. Setelah Amira dinyatakan benar-benar sembuh, Raga mengajaknya masuk ke dalam kediaman keluarga Wijaya. Raga tidak membiarkan Amira berhenti di depan pintu. Dia menarik Amira masuk ke dalam. Kali ini, tangan Amira tak terlepas dari genggaman. “Udah gue bilang, kan? Lo percaya aja sama gue,” sahut Raga sombong. Gavin dan Andini datang kemudian. Mereka menyambut Amira. “Kamu langsung bersiap saja.” Andini mendorong Amira masuk ke dalam salah satu ruangan. Di sana, sudah ada penata rias lengkap dengan para pelayan yang membantunya bersiap. Amira terus-menerus curiga, tapi tidak ada yang terjadi. Bahkan dia sudah mengecek masa depan dengan memegang semua orang, dan hasilnya sama. Tak akan terjadi apa pun. Semuanya berjalan lancar seperti seharusnya. “Sudah selesai.” Ucapan penata rias itu membuat Amira tertegun sesaat. Dia menghadap cermin lalu mendapati pantulan dirinya di sana. “Apa ada yang mau diperbaiki?” Penata rias itu

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status