Hilang sudah. Semuanya lenyap meninggalkan segala jejak hidup mereka dengan mudah.Tidak ada lagi yang namanya bangsawan, kediaman, kekuasaan, dan juga kepemimpinan yang dipenuhi oleh rasa kekeluargaan … bernamakan Eiren sekarang.Setelah kalah dalam pertikaian antar daerah di beberapa bulan yang lalu melawan Duchy Gracious, hak kekuasaan milik menteri ketahanan kerajaan itu pun telah berpindah secara sah, menjadi bagian dari kekayaan Dukedom berlambang macan putih. Semuanya mati. Yah, selain dari putri bungsu Eiren yang keberadaannya sekarang masih belum diketahui oleh siapa pun, … termasuk juga oleh si putra mahkota yang belakangan ini menyingkirkan egonya untuk mencari ke mana perginya si “Mantan sahabat” itu menyembunyikan diri sehabis bertengkar dengannya.Bahkan, tindakannya dalam mengaburkan keberadaan tersebut pun, sudah sangat parah. Bahkan, sampai ke titik di mana ia tak menghadiri upacara pemakaman untuk kakaknya sendiri, … malahan.“Jangan terlalu memaksakan dirimu, Lan
“Tu-tunangan! Aku tahu ini. Aku tahu kalau Anda akan segera menyelamatkan Saya. Terima kasih, terima kasih banyak.” Raut wajah orang yang mendapatkan kebahagiaan tidak terkira, terpampang jelas pada muka Darissa. Betapa senangnya hati diri ini, begitu ia yang sudah mulai melupa akan kapan mulai terkurung di sini, … melihat kembali wajah orang yang ia suka. Terutama, karena ia tak dapat melihatnya dalam beberapa tahun selagi berada di sana. Akan tetapi, sayang seribu sayang. Bukannya mendapatkan balasan dengan menerima perhatian beserta raut wajah orang yang cemas apalagi merasa kasihan, … Darissa, malah dikasih tatapan yang dingin dari sang tunangan. “Bawa dia.” “Baik, Your Grace.” Sesaat selepas memberikan perintah tersebut, dua ksatria yang ikut bersamanya menemui Darissa hari ini, langsung bergerak menyeret si gadis yang masih kebingungan itu dalam mengikuti ke mana perginya sang Duke Gracious hendak menuju. ••• Bosan. Bosan. Bosan. “Her Majesty the Queen, akan terlambat
Air itu, … dapat mengingat dan menyimpan banyak kenangan.Karena air sudah menyaksikan segala hal penting yang pernah terjadi. “Your Majesty.”Walau bumi sudah dilanda oleh kejadian hebat, semacam fenomena alam dan keajaiban tersendiri, … air akan tetap ada dan mengalir membasahi keringnya bumi itu secara silih berganti.“Turut berbahagia. Anda tengah mengandung bintang kedua dari kerajaan Aethelred yang sangat mulia.”“Su-sungguh? I-Ibu ….”Seorang anak kecil berambut pirang pucat dan bermata hijau yang secantik hijaunya batu permata emerald, memandang dengan ceria menggunakan manik mata berbinar-binarnya, … kepada seorang perempuan yang memiliki iris mata sejernih birunya air laut.Dengan wajah bulatnya yang memerah sempurna, anak itu bertanya. “… Apa itu artinya, Zeze akan segera menjadi seorang Kakak?”Tuhan telah mengabulkan permohonan besar yang selama ini ia idam-idamkan.Mengusap lembut wajah putra pertamanya dengan mata yang berkaca-kaca, si perempuan yang kini tengah hamil
“—Ness.”“…."“Your Highness?”“Gasp!”Tersentak kaget begitu mendapati dirinya disadarkan pelayan, sang pangeran kedua kerajaan Aethelred, Lancient, … langsung melemparkan pandangan bingung kepada pelayannya, Yureth, … seterusnya mengalihkan perhatiannya tuk melihat gerbang akademi sihir di depan sana dengan perasaan gugup tak menentu.“Haruskah kita mulai masuk?”Pada momen di mana mereka berdua sudah siap-siap memasuki gerbang akademi tersebut, tiba-tiba … terdengarlah suara gadis muda yang memekik kaget.Tentu saja pekikan itu telah berhasil mengalihkan perhatian Lancient. Dia dapat melihat ada seorang anak perempuan yang menyorotkan pandangan khawatir, terhadap seorang anak laki-laki berambut merah mencolok yang keluar dari kereta kuda dengan cara langsung melompat.“Ruffin! Jangan turun seperti itu! Itu bahaya!”“Tenang saja, … Kakak. Aku tak akan terluka karena hal kecil seperti ini.”Ah ….WHOOSH~"The handsome Prince's has reverse time~🎶"Merah yang memesona. "Reverse time
Halo, ini dengan Aerina No 7. Sebelumnya, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya, karena telah membaca cerita Saya ini. Sulit dipercaya. Butuh 100 chapter untuk sampai ke permasalahan yang dipaparkan di bagian prolog. Sedangkan permasalahan akhirnya saja baru akan dimulai. Tujuan dari ditulisnya cerita bagian sebelum waktu yang terjadi selepas kejadian di prolog itu untuk membentuk world building. Semacam, seperti apa bentuk pemerintahan, kekuasaan, adat istiadat, pesta rakyat, dan blablabla … yang sejenisnya. Agar nanti bisa dengan mudah memasukkan adegan tersebut tanpa perlu menjelaskan lagi :'v Di tambah, untuk membentuk masing-masing karakteristik milik karakternya juga. Untuk season 2, akan dilanjut dari chapter 101. Masalah yang akan diambil pasti seputar Ruffin yang masih memiliki masa lalu abu-abu. Atau juga, mungkin … sampai ke menceritakan tentang bagaimana caranya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam prolog kedua itu bisa terlaksana?
“Oh! Kita sekelas?!”Sebenarnya, … kenapa ini bisa terjadi?“Oh! Kita sebangku!”Pangeran kecil, adik dari pemimpin kerajaan Aethelred saat ini, Lancient, … merasa aneh dan juga risi, dengan kehadiran Pangeran dari kekaisaran Violegrent, Ruffin Cailean Edelhert, … yang bersikap sok akrab dengannya dari hari pertama mereka berjumpa.“Oh! Kita se-asrama!”Ditambah, begitu mengingat betapa mengesalkannya anak orang itu, yang bersikap dan berbicara secara seenaknya terhadap diri ini, … Lancient tidak bisa memahaminya jauh lebih dalam lagi.“Oh! Kita sekamar juga!”Jelas-jelas dia–si pangeran Violegrent itu–dari awal sudah memutuskan untuk mencoba mendekatinya. Namun, alasan dibalik tindakan menyebalkan itu pula, masih belum dapat Lancient pecahkan.“Rui.”Memanggil nama panggilan pendek yang Ruffin sengaja sebutkan sebagai semat panggilan khusus seperti itu, … Lancient menyorot dingin si pangeran berambut merah yang asyik berjalan ke sana-kemari mengecek kamar asrama yang akan ditinggali
Apakah kalian pernah mendengar, … bunga chionodoxa forbesii?Bunga cantik yang tumbuh merumpun berwarna biru gelap keungu-unguan pada dataran tinggi dan pegunungan, mekar di masa peralihan antara musim dingin menuju ke musim semi.Bunga itu memiliki racun berupa efek gatal-gatal pada kulit, begitu kita menyentuh sedikit bunganya. Akan tetapi, walau ada racun yang terdapat pada bunga cantik itu, … semuanya tidak memiliki pengaruh untuk menjadikan orang-orang enggan mendapatkannya.Chionodoxa forbesii, yang akan tumbuh dan bermekaran dalam waktu setahun penuh semenjak kuncup bunganya muncul, akan layu kembali di musim dingin yang berikutnya datang.Semua karakteristik dan juga ciri fisik bunga chionodoxa, yang kerap kali disebut dengan nama lain “Glory of the Snow” pula, … telah yakin didapati oleh Ruffin, pada diri Alvina.“A-aku … itu, a-a-aku.”Berbicara tidak jelas dengan suara yang tergagap-gagap, Ruffin yang anehnya mendadak langsung merasa memiliki hati yang menciut begitu berta
“Forget-me-not … adalah bunga yang unik.”Bergumam kecil di perpustakaan sepi yang tengah digandrungi olehnya sendirian saat ini, karena murid-murid lain sepertinya sedang sibuk di aktivitas mengisi waktu luang jam istirahat dengan kerjaan lain, putri sulung Marquess Eiren, Alesya, … perempuan muda bermata jeli yang saat ini tengah mengusap pelan permukaan kasar buku tentang filosofi bunga itu, menopang tulang pipinya rileks.“Selain dari namanya yang seperti mengisyaratkan untuk jangan pernah kita lupakan, bunga itu pula … memiliki siratan makna yang sangat mendalam, walau kita hanya pernah melihatnya dalam sekali pandang.”Forget-me-not, bunga berwarna biru muda atau merah muda yang sedikit pudar, terlihat menyandang hampanya perasaan milik hati kecil Alesya.Apa ya? Entah mengapa … hatinya itu terasa begitu kosong sekarang.Apakah sekiranya, ada suatu hal penting yang telah ia lupakan, sampai-sampai berhasil membuatnya menjadi gundah gulana begini?SRKKK~!Terpaan angin masuk. Mun
“Aboo! Abuuu!”Sigh …!Sulit dipercaya, ada dunia yang suasananya jauh berbanding terbalik dengan dunia yang Desik—ah! Maksudnya, Alvina bayi ini kenal.Lihatlah atap langit-langit berukiran estetik, tetapi jika di zamannya sudah pasti akan dipanggil sebagai sebutan barang antik atau kuno, … menghias rumah kepemilikan dari dua orang cantik nan tampan, yang Alvina taksir sebagai orang tua kandungnya ini. Itu terlihat begitu nyata.Apakah seperti ini perasaannya Rafi dahulu, sewaktu dia tinggal di waktu bernuansa semacam sekarang, tetapi tiba-tiba terlempar jiwanya untuk memasuki raga milik seseorang berpenduduk zaman modern?Ternyata, lumayan mengesalkan juga, ya.Mengingat, orang-orang baru yang dikenalnya tidak memahami adaptasi lingkungan mereka.“Cikucikuckik! Bwaaa!”“….”Menatap datar pria konyol yang faktanya bahwa dia memang ayahnya, karena sudah berjasa besar dalam mewariskan penampilan indah dari rambut biru beri, mata biru es yang dingin, serta kulit putih pucat, … tengah m
Saat Rafi yang hanya dalam sepersekian menit sudah kehilangan memori terkait kenangan mereka menghabiskan waktu bersama selama beberapa bulan ke belakang ini, bertanya kepadanya akan siapa dirinya, … Desika menjawab.“Aku temanmu.”Teman.Hanya itu.Setidaknya untuk sekarang.Lalu ….“Sial, sial, sial, SIAL!”Saat dia berinisiatif memeluk dan menutupi mata beringas Rafi tatkala orang yang berbeda kepribadian ini dengan kepribadiannya di sehari yang lalu itu, karena amukannya semakin menjadi-jadi tatkala melihat dunia berbeda dari apa yang diketahuinya, … Desika mengatakan.“Tidak apa-apa, aku akan memandumu. Karena aku temanmu, aku akan selalu bersamamu."Karena dia temannya, tak ada alasan yang bisa membantahnya untuk mencegah teman berharga bagi dirinya itu jatuh ke dalam parit untuk terpuruk sendirian.Kemudian, ….“Mati. Mati. Mati. Mati …!”Betapa eratnya pelukan yang Desika berikan kepada Rafi, dalam beberapa minggu waktu yang dihabiskannya sendiri untuk mengawasi orang yang men
“Ini hasil tulisanmu?”Membuka lembaran buku cetak fisik yang Desika berikan kepadanya untuk dibaca pertama kali oleh pembaca pertamanya sebelum versi novel online-nya ia luncurkan, … Rafi menghabiskan masa liburan kerja untuknya akibat majikannya sedang menutup kafe karena hendak bertamasya, … membaca secara antusias buku yang berjudul “Tame My Possessive Fiancé”. Tentu, rasa semangat dari pembaca pertamanya ini membuat Desika senang tidak terhingga.Terutama, karena dia, sosok pembaca pertamanya … adalah ketertarikan cinta pertamanya juga. “Jadi, bagaimana menurutmu?”“Ini cerita yang bagus.”Mata mereka saling bertatap, dan mengalihkan satu pandangan bermakna lain ke sorot manik yang memancarkan aura keceriaan.“Kau membuatnya sangat realistis dengan suasana di duniaku, sehingga dapat mendorong orang ikut percaya bahwa dunia tempat tinggalku itu memang ada.”“Kalau begitu, apa kamu tidak keberatan kalau aku …?”“….”Ah.Senyuman tipis yang menyimpul seperti sebuah seringai itu te
“Arghhh! Sialaaan! Apa yang KAU LAKUKAN?!”Berteriak begitu kencang secara sengaja selain karena memang merasa terkejut, juga karena ingin menarik bantuan lewat perhatian yang didapat dari teriakannya tersebut, … Desika membekuk pergerakan Rafi dengan cara mengimpit lehernya mengenakan perpotongan lengan.“KAU GILA YA? KAU MAU MATI YA?”Terima kasih atas suara lantangnya itu, petugas medis yang kebetulan sedang lewat di dekat koridor ruangan ini datang membantu mencegah upaya sang pasien bernama Rafi untuk melompatkan diri dari lantai 5 rumah sakit ini.Sekarang, setelah dipikir-pikirkan lagi, … tentang bagaimana pasien yang berontak dari para petugas medis yang berusaha menyuntikkan obat penenang, demi mencegah hal-hal tak diinginkan mau dilakukan kembali oleh Rafi yang saat ini tampak mengucurkan banyak darah dari hidungnya sedari Desika seret tuk menjauh dari jendela, … si gadis yang mulai menangkap situasi, mengerutkan keningnya serius.Rupa-rupanya, orang yang dimulai dari hari i
“Ya, ya, ya. Sialan! Berhenti berbicara tanpa henti! Kau pikir aku ini typewriter apa? Yang mampu menangkap semua kata-katamu secepat apa pun informasi yang diberikan?!”Mengemudikan mobil mewah dengan ditemankan oleh musik yang mengentak-entak di sela-sela dirinya bertukar percakapan bersama temannya lewat earphone, … seorang perempuan muda yang tak perlu pusing memikirkan tugas sekolah karena orang tua angkatnya tidak memaksanya untuk sekolah jika memang tidak mau, … asyik menikmati suasana.Sampai ….“Eh, sudah dulu ya. Aku ma—!”—BRAKKK!“…!”Dia mengerem mobilnya mendadak dengan jantung yang seperti mau berhenti sejenak, begitu menyadari adanya sesuatu yang muncul dan jatuh tiba-tiba dari atas pohon, … lalu berakhir menghantam kaca depan mobilnya sampai ringsek.“Oh, oh SIALAN!”Mengumpat dengan suara histeris segera setelah keluar dari mobil dan menyidik-nyidik lebih jelasnya lagi tentang sosok yang menabrak mobil kesayangannya itu, … perempuan tersebut tambah-tambah mengumpat.
Pada hari itu, Aira ingat betul.-“Apa yang Anda lakukan dengan mengendap-endap kemari … Miss Qianzy?”-Tentang betapa terkejutnya ia dengan kehadiran Putri Duke Kennard of Violegrent, yang tak disadari kapan berdiri di belakangnya, … sewaktu mau memanfaatkan situasi mendekati Pangeran Edelhert, Ruffin Cailean, … yang tengah terbaring di ranjang dengan status sebagai orang pingsan.-“Aha-ha-ha … Anda sendiri, Putri Kennard? Apa yang Anda lakukan di sini?”-Cara bagaimana mata biru kepunyaan gadis membosankan itu menatapnya dengan sorot kosong tetapi berasa menyimpan satu rahasia tersembunyi, … benar-benar sangat menjengkelkan.-“Heh.”--“…!”--“Betapa tidak sopan.”-Mengepalkan telapak tangannya erat-erat tatkala mendengar deceh meremehkan yang dibarengi dengan bola mata diputar secara digulirkan, … berusaha untuk tidak bergerak sedikit pun di tempatnya saat ini sewaktu Pu
“Alvina.”“…?”Menoleh ke arah seseorang yang baru saja memanggil namanya, Putri Duke Kennard, Alvina Desideria, … menemukan sosok pangeran berambut merah dari kekaisarannya, yang kini menghadapnya dengan tampang gelisah.Tidak memanggilnya seperti biasa dengan semat panggilan berupa "Vin-vin” … tentu ini sudah menimbulkan keanehan di gelagat sang pangeran.Sang pangeran yang sesungguhnya memiliki nama panjang … Ruffin Cailean Edelhert Carlisle Violegrent.“Aku ingin bicara berdua denganmu.” Ruffin menjeda kalimatnya sebentar dengan manik mata yang sedikit-sedikit terpusat ke dua teman Alvina, yang berada tepat di belakang punggung gadis berambut biru beri itu, … seperti memberikan sinyal.“Hanya sebentar.”Huh…? Ini aneh.Ada gerangan satu hal mendesak apa yang telah mendorongnya untuk meminta sesuatu semacam ini? Pikir Alvina.“Lady Darissa, Lady Sarah. Anda berdua tolong pergilah terlebih dahulu.”Cepat meresapi situasi, kedua orang yang Alvina suruh untuk pergi terlebih dahulu it
DRAP! DRAP! DRAP!Suara langkah kaki berat yang digerakkan secara cepat menyeret tubuh beratribut lengkap nan mewah miliknya, telah menemani sang empu tuk mengayunkan ancang-ancang di lengan kanan yang mengepal.Dalam sekali tarikan nafas, tinju dilayangkan.BUAGH!Bogem mentah mendarat pada pipi sang Pangeran Kekaisaran pemangku Putri Mahkota yang dengan hebatnya tak terbawa oleh arus tenaga serangan, untuk membuatnya jatuh terjungkal ke belakang atau pula sekadar bergeser dari tempatnya duduk, … selain dari mengeluarkan darah dari hidung.“Apa yang sudah kau lakukan kepada istriku?!”Pertanyaannya, ….… Apakah darah yang bocor dari lubang hidung itu benar-benar muncul karena baru saja menerima pukulan?“Istrimu, ….” Ah, sungguh.Sebetulnya, jawaban yang tepat ternyata memang bukan dikarenakan terkena pukulan semata. Melainkan, ….Menggantung kalimat sejenak dengan suaranya yang tersendat-sendat, sepasang mata yang menyorot mati milik si pangeran kekaisaran itu pun bergerak cepat u
“Ahh! Apa kau merasakannya?!”Mata hijau yang membulat lebar tatkala sisi wajah yang dilabuhkan pada permukaan perut Rosalina yang sudah membuncit, karena tengah mengandung calon anak pertamanya dengan Mirros, … Ruffin memekik histeris.“Bayimu menendangku! Dia mengenaliku! Setiap kali aku bersandar seperti itu pada perutmu, dia pasti akan langsung berusaha menyingkirkanku!”“Haha, ya ampun. Ruffin, jangan berlebihan.”Terkikik geli akan tingkah saudaranya yang ternyata jauh lebih menghebohkan daripada suaminya sendiri, terkait perkembangan kecil bakal calon penghuni baru istana kekaisaran ini yang telah mulai memasuki bulan kelima, … Rosalina tertawa kecil.“Aku tidak berlebihan! Ini serius! Ini momen yang penting! Aku harus mengajak Ayah untuk membuat hari libur nasional di hari sekarang!”“H-hei kau—!”“—Sampai jumpa!”Memotong ucapan tak terselesaikan dari Rosalina yang sudah diduga akan mengajukan protes, dengan langsung berlari secepat kilat ke tempat baru tujuannya selepas mena