Beranda / Fantasi / Rather Than My Fiancé, I Will Choose You! / Chapter 60 - Love From Older Brother

Share

Chapter 60 - Love From Older Brother

Penulis: Aerina No 7
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-30 05:39:26

Di waktu sore, selepas Lancient tak jadi menemui Zelvin pada pagi hari tadi, … yang kini sedang disibukkan dengan belajar membaca dan menulis sejak dini ini, … telah diundang oleh si kakak berambut pirangnya itu, untuk segera hadir ke pesta minum teh kecil, yang tengah diadakan oleh gadis yang bertunangan secara politik dengan sang kakak.

-“Salam, Your Highness, … the second Prince of Aethelred. Saya, Jihan Bentala Van Camerine, menyapa bintang kecil kerajaan Aethelred yang mulia ini.”-

Seorang gadis berambut putih keperakan, lengkap dengan mata uniknya yang bermanik putih bening, … sebening es kristal, … menyapa Lancient yang berada di balik kaki jenjang Zelvin, dengan sapaan yang penuh akan sifat mengagungkan. 

Bersembunyi dengan wajah yang merona malu, Lancient segera membalas sapaan dari gadis itu, … dengan balasan yang tak kalah sopan.

-“Salam u

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 61 - He's Back When He's Dead

    //Kepada Adikku yang tersayang, Lancient Re Aethelred.Sudah seminggu berlalu semenjak Kakak meninggalkan kastel, bukan? Akan tetapi, dalam waktu seminggu ini, Kakak justru baru sampai ke kamp militer yang didirikan oleh Duke Gracious, … yang bertempatkan dekat dengan perbatasan, antara kerajaan Camerine dan Aethelred.Begitu malam tiba, kami semua memutuskan untuk bergiliran saling berjaga. Tatkala yang lain tidur, maka sebagian lainnya pula mengawasi kondisi di sekitar.Ah, sayang sekali. Di waktu musim panas yang berhawa gerah ini, Kakak harus jauh darimu.Padahal, Kakak ingin menghabiskan waktu musim panas kali ini dengan melatihmu berbagai hal.Terutama, berlatih menggunakan pedang.Namun, sepertinya, Kak Zeze rasa … tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.Ada Fennel yang akan selalu berada di sana, bersama-sama denganmu dan menemanimu dari kedekatan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 62 - The Kind Typically Older Brother, Has Gone Forever

    -“Kematian, tak akan pernah bisa dipisahkan dari yang namanya kehidupan. Tak ada yang namanya hidup, jika tak ada mati. Dan tak akan ada yang namanya mati, kalau kita tak merasakan terlebih dahulu yang namanya hidup.”-Memakai pakaian berkabung yang memiliki warna serba hitam, di tengah-tengah kedua orang tuanya yang sama-sama berdiri di hadapan peti mati mendiang sang kakak tertua, … Lancient memperhatikan betul-betul penampilan terakhir dari Zelvin yang ditunjukkan kepadanya, sembari mendengarkan dengan khidmat apa yang diceramahkan oleh sang pemuka agama.-“Kematian, adalah sebuah takdir terakhir yang akan diterima oleh manusia, dari Tuhan yang maha kuasa, … setelah beberapa takdir besar lain yang telah kita terima sebelumnya. Kelahiran, kepangkatan, kekayaan, kekuasaan, kecintaan, keberhasilan, yang kemudian diakhiri oleh kematian, … sebagai penutupnya.”-Di peti mati yang memiliki pahatan-pahatan khusus di sekeliling, dan juga disimpani oleh banyaknya rangkaian berpuluh-puluh tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 63 - He's Can Be Envy Too

    -“Iri?" Memandangi Lancient dengan pandangan yang tampak mengkhawatirkan, Aira melontarkan beberapa patah kalimat tanya. “Iri kenapa? Karena apa? Dan … kepada siapa?”--“Hanya, ….” Lancient menundukkan wajahnya akibat dari tak berani-beraninya menatap Aira secara langsung. Meski demikian, ia menetapkan diri untuk bergumam, “… Aku merasa iri dengan teman-teman yang mendapatkan sebuah surat dari orang yang mereka sayang, atau juga orang yang menyayangi mereka.”--“Ah~”--“Menyedihkan, bukan? Aku merasa iri terhadap hal kecil, sampai-sampai membuatku menjadi bersifat kekanak-kanakan.”-Menghibur Lancient dengan cara menyenggol lengan yang diselingi oleh senyuman menawan, Aira berkata ria, -“Hei, apa salahnya bersikap kekanak-kanakan? Kita kan memang masih kanak-kanak.”-Menurut Aira, usia dua belas tahun itu masih termasuk ke dalam kriteria anak-anak.Jadi, tidak ada salahnya juga kan, … untuk Lancient yang diharuskan bersikap lebih dewasa dibandingkan usia sebenarnya, … supaya bisa lebi

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 64 - Pleased By A Wish

    “Ha! Sulit dipercaya! Apa-apaan kau itu? Kau ini bisa atau tidak sih, untuk mengenai sedikitnya tubuh Mastermu yang hebat ini?”“Berisik! Mendengarmu membicarakan semua omong kosong itu, malah semakin membuatku ingin mengenaimu lalu memukulmu sepuasnya, … Master.”Ini adalah hari ke lima Lancient berlatih pedang kayu bersama Ruffin. Namun, dalam lima hari pelatihan pula, ia sama sekali masih belum bisa mengenai badan masternya barang sedikit pun. Jangankan badannya langsung. Rambutnya yang panjang serta menjuntai setelah diikat dengan gaya ekor kuda saja, … ia tak sampai mengenainya.“Master? Kau tidak curang dengan menggunakan Mana untuk bergerak lincah seperti itu, kan?”“Heh, meragukan kemampuanku ya?” terkekeh remeh, dan memain-mainkan pedang kayu di tangan dengan mengayunkannya semacam seorang pemimpin kelompok parade, Ruffin berujar menantang, “Kalau begitu, mau berganti posisi denganku?”“Maksudnya, Master jadi penyerang, dan aku yang diserang?”"Tepat! … Apa kau takut?”“Taku

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 65 - See You Again~

    “Tunggu dulu, Master. Sebelum memulai pelatihan ini, … apa kau yakin memberiku pedang sungguhan untuk berlatih denganmu? Kau kan hanya mengandalkan pedang kayu. Bagaimana jika ayunan dari pedangku ini sampai bisa melukaimu?”Lancient yang bertanya karena merasa tidak enak dan juga sedikit khawatir, akibat mendapatkan senjata pedang asli untuk latihan bersama Ruffin seperti biasa itu, … malah terkena sahutan bernada meremehkan.“Jangan khawatirkan aku. Khawatirkanlah dirimu saja, anak manja. Kau mungkin akan langsung menyerah begitu aku mengerahkan seluruh keseriusanku dalam pelatihan kali ini. Ini akan dipenuhi oleh banyaknya kejutan!”“Oh, benarkah? Kalau begitu, perlihatkan kepadaku dengan segera … Master.”“Ha! Dengan senang hati.”“His Highness, … pasti akan baik-baik saja, … kan?” gumam seseorang yang mengawasi latihan dua pangeran itu dari kejauhan, yang tak lain dan tak bukan ialah Yureth, si Butler-nya istana kediaman Lancient. Pelatihan pedang dimulai dengan Ruffin melempark

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 66 - In The End Of Summer

    *Dua bulan yang lalu, di waktu Fennel sampai ke kediaman Eiren atas perintah dari Ruffin.*“Apa? Ruffin memerintahkan Anda untuk mengawal Saya setiap saat?!” Di keesokan paginya, hari dimulai dengan keterkejutan tuan putri Violegrent, Rosalina, … dikala Fennel menghadap kepadanya dan juga kepada sang kaisar, di aula lantai dasar kediaman Marquess Eiren. “Benang merah yang seindah sutra berbahan kelopak mawar merah ini, memang benar rambutnya Ruffin,” tukas Howard, si kaisar Violegrent, dengan burung rajawali Garu di pundaknya, dalam mengamati secara teliti terkait helaian rambut Ruffin yang Fennel berikan sebagai bukti atas titahan.“Si anak kopianku itu, tidak akan dengan mudah memberikan bulu kepalanya kepada orang yang tidak ia inginkan begitu saja. Jadi, ini memang betul titahannya.”“Tetapi, itu …! Untuk memiliki pengawal pribadi yang mengikutiku ke mana pun aku berlalu, akan sangat membuatkan risi, Papa." Rosalina mencicit. Dia mengungkapkan isi hatinya dengan jujur.“Namun, i

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 67 - In The End Of Summer (2)

    “Sir Eglantine. Tolong bantu Saya membuat tiang jemuran ya?"….“Sir Eglantine. Ayo kita menambang batu di perut gunung, untuk kebutuhan barang bangunan dan kebutuhan membuat jalan!”….“Sir Eglantine. Bisa tolong ajari anak-anak Saya, untuk belajar menggunakan pedang?"….“Sir Eglantine~”….“Sir Eglantine, ….”….“Sir Eglantine.” "…?!"Seseorang memanggil si pemuda bernama belakang Eglantine tersebut dengan lembut, … sampai-sampai membuat Fennel–si pemilik nama–yang saat ini tengah memberi anak-anak desa, terkait bahasan pembelajaran bermacam-macam ilmu bela diri … langsung menolehkan kepalanya ke asal suara.“Anda pasti sangat kelelahan, bukan? Istirahat terlebih dahulu saja,” tawar orang itu, yang tak lain dan tak bukan, ialah Alesya.Ini sudah memasuki waktu yang ke tiga minggu lamanya, semenjak mereka berdua menetap di rumah kepala desa sini. Dengan tujuan, untuk membenahi sedikitnya tata struktur kesejahteraan para penduduk pedesaan, … yang kini telah menunjukkan hilalnya dal

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 68 - In The End Of Summer (3)

    “Oh! Ayolah Ayah! Ajarkan aku lebih banyak lagi tentang bela diri dengan tangan kosong! Agar nanti, … aku jadi bisa melindungi Ibu dari kedekatan.” “Benar, Sir! Sama seperti yang dikatakan oleh Ray, kami juga ingin bisa belajar ilmu bela diri untuk melindungi desa kami dari para penjahat!” “Yah, itu pun, kalau penjahatnya betulan ada dan muncul di depan kami sih.” Hari ini, masih sama seperti biasanya. Fennel yang sudah seperti terjadwal untuk memenuhi tugas harian barunya di pagi hari, dalam mengajari semua anak-anak desa pada belajar itu, … hanya menjawab permintaan yang terlontarkan barusan, dengan menghela nafas yang pasrah. “Haah~ baiklah. Aku akan mengajarkan itu kepada kalian nanti. Tetapi, sebelum itu, … Ray.” Memanggil nama panggilan anak laki-laki berumur 10 tahun yang memanggilnya dengan sebutan "Ayah" itu, Fennel lekas menegurnya dengan tangan yang sengaja berkacak pinggang. “Tolong berhentilah memanggilku dengan sebutan 'Ayah' … oke? Aku kan bukan Ayahmu. Hal itu b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01

Bab terbaru

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 143 - Brother Hilide (2)

    “Oh! Syukurlah! Akhirnya kau sadar, Rui!”Ruffin mengerjapkan matanya beberapa kali.Mendengar dan melihat, juga positif memastikan kalau hanya ada Lancient saja di samping, anak laki-laki berambut merah itu berpikir, ia bebas berekspresi.“Sialan!” umpatnya, sembari mendudukkan diri dan langsung memegangi kepala. “Kepalaku serasa ingin meledak.”“Tapi ini adalah rekor baru loh,” timpal Lancient antusias, memandang master sihirnya di masa lalu dengan berbinar-binar.“Kau hanya tidak sadarkan diri selama seharian penuh saja. Tidak seperti saat kau pingsan setelah mengembalikan ingatanku.”Hm, … benarkah?Ekhem!Mendapatkan ucapan kekaguman dari si pangeran berambut pirang tersebut, tak ayal, sudut bibir Ruffin terasa gatal.Dia yang tadinya mengerahkan sebelah tangan kanan untuk memegangi kepala dan sedikit meremas rambutnya akibat merasa pusing, kini mulai beralih.Mengalihkan pergerakan jari-jemarinya tersebut, tuk mengusap poninya supaya tersisir ke belakang.“Well yeah. Siapa dulu

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 142 - Brother Hilide

    “….”TRP!Putri pedang kepercayaan sang Kaisar Violegrent, Alvina Desideria Kennard, berdiri beberapa langkah dari seseorang yang tengah duduk meringkuk memeluk lutut, … sembari memasang ekspresi muka yang datar.Gadis berambut biru beri itu terfokus melihat bagaimana tubuh sang putri kekaisaran yang dikejarnya, yakni saudari kembarnya orang yang ia suka, Rosalina, bergetar karena sesenggukan.Dia sedang menangis, … rupanya.“Your Royal Highness.”Alvina memanggil dengan lembut padahal.Namun, panggilannya itu justru membuat sang putri tersentak hebat.“Bolehkah Saya mendekati Anda sekarang?” Tanyanya meminta izin secara hormat, dikarenakan hubungan pertemanan mereka sudah lumaya

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 141 - Caution!

    “Hm~!”Ah, hari yang indah.Hisahilde tak bisa berhenti tersenyum, setelah ia menang untuk pertama kalinya melawan Fennel Eglantine, pada satu minggu yang lalu.Ini adalah sebuah kebanggaan yang patut dikenang lama.Sebuah kemenangan yang ia dapat, setelah berkali-kali melawan dan tak lelah berlari keras, untuk mendapatkan kehormatan tersebut.Walaupun hanya sekali, tetap saja ini patut diapresiasi.Tak apa jika tak diapresiasi oleh orang lain.Setidaknya, ia harus mengapresiasi kerja kerasnya sendiri.Dia mengambil waktu luang untuk memanjakan tubuh.Mulai dari mandi sampai ke mengenakan pakaian rapi, memakai wewangian, dan menyisir poni rambutnya ke belakang, … semuanya ia lakukan secara mandiri.&nbs

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 140 - Beloved Sister (2)

    “Miss Eiren. Anda kemari lagi hari ini?”“Tentu saja~!”“….”Aira menatap kosong gadis berambut permen kapas, yang tengah mengobrol dengan sok akrab bersama resepsionis perpustakaan di lantai dasar sana, dari lantai kedua.“Saya permisi dulu ya~!”“Ya! Nikmati waktu luang Anda dengan membaca buku yang bermanfaat!”Manik putih ivory miliknya yang seindah mutiara, menggelincir. Keduanya bergerak mengikuti langkah si penyandang nama kehormatan Eiren itu, di mana dia mulai berjalan mendekati lantai tepat di bawah Aira.“Hm, ….”Gumamannya keluar, begitu sudut matanya menangkap gambaran benda ditangan, sebuah buku bervolume tebal nan cukup berat.Ide licik dan terbilang sangat jahat pun muncul.“Ups!”Aira melemparkan buku yang barusan masih ada dalam pertanggungjawabannya itu, supaya sengaja jatuh mengikut gaya gravitasi.SRAKK!Secara cepat, kertas-kertas yang terbuka juga disapu angin lalu sampai-sampai suara bolak-baliknya terdengar jelas, mengundang Alesya tuk melongok ke atas.Dan,

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 139 - Headache

    BUK! BUK! BUK!“Uwahhh!”“Hm~?”Seorang pelayan peneman murid perempuan berambut merah muda, yang tengah merasa gemas karena ia memukul-mukul bantal di atas ranjang milik sendiri, tersenyum mengamati.“Miss Alesya,” panggilnya lembut, berusaha menyudahi aksi dari majikan mudanya ini dengan sebuah pertanyaan.“Apa ada yang bisa Saya bantu?”Poppy, itu adalah namanya.Pelayan muda yang usianya kurang lebih sebaya dengan sang nona yang ia layani ini, memiliki rambut berwarna merah ati.Mata hijau anggurnya yang menyorot halus, memandang sang nona secara teliti.Tidak lupa, sebuah senyuman mulai merayap dan membentuk sebuah patri.“Uhh, aku hanya ….”Ah, sungguh.Mendapati putri sulung Marquess Eiren bahagia seperti itu, di mana gadis berambut permen kapas tersebut, mulai memeluk dan menyelusupkan sebagian wajah ayunya kepada bantal yang tadi ia pukuli dengan muka terlihat begitu merah merona, … ini mendorong Poppy secara alami ikutan bahagia.“Hanya …!”Alesya melirik Poppy menggunakan e

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 138 - Deep Inside

    BRUAK!“Kyahkk!”“…!”Suara gadis yang berteriak setelah terdengarnya suara sesuatu yang beradu, telah sukses memecah fokus milik seseorang.Seseorang yang lekas menolehkan kepala bersurai merah muda yang indah, namun, secara bersamaan terlihat lucu karena warnanya hampir menyerupai permen kapas, … tuk memalingkan muka pada sumber suara.Seseorang yang ….GREP!“H-huhh??”… Membelalakkan manik mata kuning keemasan, yang memantulkan bayangan sesosok remaja laki-laki berambut hitam ebony, menangkap hati-hati seorang murid perempuan berambut hijau lumut.“Ah, … Anda baik-baik saja?” Tanya remaja laki-laki yang gadis berambut permen kapas ini kenali sebagai Grand Duke muda Eglantine, Fennel, sembari melepaskan pegangan tangannya dari yang ia tolong.Suaranya terdengar halus, sangat sopan ditelinga.Tatapannya yang lembut, terpancar dari manik mata hijaunya yang menenangkan.“S-saya baik-baik saja.”Seharusnya, dia, si gadis berambut permen kapas ini, putri sulung the Honourable Marquess o

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 137 - Challenge (2)

    GROOO~!.“…!”“…!”“…!”Suara perut yang terdengar keroncongan, mengagetkan ketiga muda-mudi yang ada di sana.Yakni, Aira yang sempat tidak terima di dalam hatinya, kalau ia hanya menjadi obat nyamuk saja.Ruffin yang masih memiliki sisa potongan besar kue muffle di tangannya.Juga, penghasil sumber suara keroncongan itu sendiri, Alvina, ….“M-maafkan Saya atas kelancangan ini!”… Yang menutupi muka merah padamnya dengan kedua telapak tangan.“Hoo, ini menarik,” batin Aira menyeringai, tiba-tiba merasa senang.Dia sangat mengharapkan, supaya nenek yang mengaku sudah menunggu si pangeran dari Violegrent ini selama kurang lebih 70 tahun, terlepas itu benar atau tidak, … akan mengalami hal yang serupa seperti dirinya tadi.Yaitu, ….“Kamu lapar?”… Dihardik dengan kasar oleh target tantangan mereka.“Ini memang tidak sopan, tetapi, … apa kamu mau memakan punyaku sebagai pengganjal perutmu tuk sementara waktu?”"S-sungguh?"Akan tetapi, … apa?“Bolehkah Saya menerima bantuan yang berharg

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 136 - Challenge

    “Pangeran Edelhert~!”“….”“Pangeranku~!”“….”“Your Royal Highness~!”“….”“Ruff—!”“—Hei.”Tidak tahu malu, padahal sudah diperingatkan di seminggu yang lalu, … Alvina melabrak Aira sembari menampilkan sisi sikapnya yang lain.Sikapnya yang sebenarnya, yang kasar, serampangan, dan jauh dari kata seperti sesosok nona bangsawan.“Dasar j*lang rendahan.”Berkali-kali, Aira mencoba mencari perhatian dari Ruffin, yang jelas-jelas menghindarinya dan merasa tidak nyaman atas gangguan itu.Berkali-kali juga, Alvina mengawasi dia dari kejauhan dengan tangan yang mengepal.“Kau bebal sekali, ya? Sampai-sampai tidak mau mendengarku.”SRAKK!“…!”Alvina memojokkan Aira sampai di gadis berambut hijau lumut itu terpojok menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan, … yang lagi-lagi sangat sepi tuk dilewati murid-murid lain sehingga membuat mereka berdua bisa bersikap leluasa.“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu berhenti?” Tanya Alvina dengan ekspresi wajah yang tampak bermain-main, dilihat d

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 135 - Ultimatum

    “…!”Aira terenyak.Tak pernah ia bayangkan, seseorang sedingin, dan begitu pendiam seperti Putri Duke Kennard, yakni Alvina Desideria Kennard, … akan berlaku seperti itu.“Persetan kau!”Dia mengacungkan jari tengahnya tepat di depan muka.Bahkan, menambah dramatisasi supaya kesan menjengkelkan terasa begitu cetar, … anak perempuan berambut biru beri dan bermata biru es itu, menjulurkan lidahnya seperti mengejek.“A-apa yang?!”Kaget, tentu itu yang ia rasa.Bukankah selama ini, putri Duke itu sangat dikenal dengan kelakuannya yang elegan, seolah-olah memahami dan menjalankan peribahasa, “diam adalah emas”?Lalu mengapa …?“Ha, sepertinya kau terkejut ya, dengan perubahanku sekarang? Asal kau tahu, justru, sifat asliku adalah seperti ini.”“…!”“Malahan, perubahan sifatku yang drastis ini, disebabkan oleh seseorang.”SRKK!Alvina mendekatkan wajahnya ke samping Aira, dan segera memelankan suara akan kelanjutan ucapannya, memberi intonasi yang kalem namun, terasa menekan.“Seseorang y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status