Home / Fantasi / Rather Than My Fiancé, I Will Choose You! / Chapter 110 - Leanne : How to Be A Good Mother?

Share

Chapter 110 - Leanne : How to Be A Good Mother?

Author: Aerina No 7
last update Last Updated: 2022-08-11 20:21:30

-“Lady Lune, Leanne.”-

Di musim panas yang cerah, indah mengulas pemandangan langit dengan cahaya mataharinya yang gagah, nona bangsawan muda … La Lune Leanne, bertemu dengan sesosok pemuda berstatus mulia yang menjadi seseorang bermakna penting, “Cinta pertamanya”.

-“Jadilah Tunangan Saya.”-

Bersemu merah, tersipu malu akan lamaran mengejutkan yang sampai kepadanya.

Kepada gadis aristokrat pemalas yang bosan akan kehidupan bangsawan sepertinya.

Leanne … menerima lamaran pertunangan tersebut, sebagai hadiah terindah untuk ulang tahunnya yang ke-17, dengan semangat hidup yang baru.

Korset itu menyesakkan, ia jadi susah bernapas. Tetapi, mulai sekarang, … ia akan tetap mengenakkannya.

Crinoline gaun itu merepotkan, ia jadi kesulitan bergerak dengan bebas. Tetapi, mulai saat ini, … ia akan tetap menggunakannya.

Makan sedikit demi menjaga citra keanggunannya perempuan bertubuh ideal itu, telah membuatnya sering merasa kelaparan. Tetapi, mulai hari ini, … ia akan tetap menjalankannya.

Be
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 111 - Leanne : How To Be A Good Mother? (1)

    -“Your Majesty … huh?”-Tak gentar dengan pandangan balik yang ia dapat dari ayahnya yang mengarahkan sebuah tatapan dingin nan mematikan, … Zelvin, si anak sulungnya Leanne, semakin memperkuat pertahanan dengan mengedarkan aura Mana tuk membentuk tameng melindungi sang ibu dan sang adik.-“Apakah kau sudah kehilangan akalmu, Zelvin?!”- tanya Raja menggertak, berniat untuk menakut-nakuti Zelvin yang justru malah semakin balas menatapnya sorot mata tajam.-“Bukankah seharusnya pertanyaan itu ditujukan untuk Anda sendiri, Paduka Raja?”--“Anak tak tah—“--“—Berpikiran sempit dan seenaknya saja memutuskan antara hidup dan matinya, berguna atau tidaknya, juga bagus atau buruknya seseorang … tanpa sedikit pun memedulikan tentang usaha yang telah mereka jalankan supaya bisa sampai ke situasi sana. Apakah itu pantas diperbuat oleh orang mulia semacam Anda?”-Uratnya berkedut kesal karena bocah kecil seperti Zelvin berani menentang ucapannya dan bahkan sampai menceramahinya pula, sang raja me

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 112 - Leanne : How To Be A Good Mother? (2)

    -“Zelvin masih mengurung dirinya di kamar?”--“Ya. Ini sudah seminggu lamanya beliau mengurung diri dengan Pangeran Lancient, selepas hilangnya anak perempuan Eglantine, … Your Majesty.”-Berdiri di depan kamar Zelvin dengan hati yang gelisah, Leanne yang sebetulnya tahu kalau si perempuan Eglantine, Felicia, tidaklah menghilang secara sengaja, … atau lebih tepatnya ia tahu bahwa Felicia sudah meninggal dunia karena di bunuh, dengan mayatnya dibuang entah ke mana, … tidak tahu harus mengatakan apa kepada Zelvin tuk menghibur.Lebih buruknya lagi, yang membunuh Felicia berdasarkan informasi Moonha dari gunjingan para pelayan raja yang kebanyakan langsung berhenti bekerja, … adalah orang yang telah membawa perempuan itu ke kawasan istana ini.Yah. Sang raja itu sendiri.Dengan alasan, Felicia yang kerap kali berontak untuk melayaninya telah membuatnya kesal, sang raja pun khilaf dan berakhir membunuhnya dengan tangannya langsung.Tak bisa Leanne bayangkan sepenuhnya, jika yang menghabis

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 113 - Leanne : How To Be A Good Mother? (3)

    -“Ayunkan pedangmu dengan kuat!”-TRACK!-“Urghh!”-Imbang dan hampir unggul dalam latihan pedang kayu melawan sang pangeran yang lebih tua darinya selama 8 tahun, … Fennel mengeratkan cengkeraman, mengayunkan pedangnya dengan banyak tenaga tertahan, dan segera membebaskannya dalam sekali ayunan tuk kemudian melemparkan pedang kayu milik Zelvin terhempas menancap ke tanah lapangan pelatihan di belakang.ZREB!-“Hikk!”--“…!”-Mendengar seruan orang yang merasa kaget, baik Fennel maupun Zelvin, langsung menoleh ke sumber suara.-“Cient!”--“Your Highness!”-Sontak saja, keduanya memekik kaget bersamaan, begitu tahu-tahu sudah mendapati Lancient kecil tengah mematung dengan kaku nan penuh keterkejutan, berdiri beberapa sentimeter dari pedang kayu yang terpelanting dan berakhir menancap tepat di tanah pada hadapan mata.-“Apa Anda baik-baik saja? Adakah yang terluka? Mungkin, terbentok pedang kayu dan mengenai kepala Anda, … atau apa?”-Bertanya dan memeriksa tubuh mungil Lancient dengan

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 114 - Leanne : How To Be A Good Mother? (4)

    BRSST!-“Katakan, Moonha.”-Memandang langit yang masih memiliki penampilan serupa dengan 2 tahun yang lalu, Leanne menangkup pipi dan menopangkannya di pagar kayu dengan muka bosan.-“Kali ini tentang apa?”-Dengan patuh, Moonha, seorang manusia bayangan yang akan senantiasa melayani cahayanya, menjawab secara cepat nan jelas.-“Sama seperti biasa, Pangeran Zelvin masih rutin melakukan kegiatannya dalam mempersiapkan diri untuk penobatan di tahun depan.”--“Apa ada lagi?”-Biasanya, berita yang dibawakan oleh ksatria bayang-bayangnya ini belum bisa dikatakan selesai begitu orang itu mengatakannya sendiri.-“Ya. Your Majesty.”--“Apa itu? Katakanlah.”-Seperti hari-hari sebelumnya yang telah Leanne jalani dengan suasana hati yang buruk, Moonha menundukkan wajah bermimik muka merasa bersalah, … dengan sangat mendalam.-“Akhir-akhir ini, Saya melihat Pangeran Zelvin memuntahkan darah setiap kali mengurung dirinya di perpustakaan.”--“Mu … muntah darah?!”-Menutup mulutnya gemetar kemudi

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 115 - Leanne : How To Be A Good Mother? (5)

    -“Your Majesty, Pangeran Lancient mengirimi Anda bunga dan surat. Lagi.”-Melirik Head Butler istananya yang membawa nampan berisikan bunga baby’s breath putih bersama sepucuk surat dengan pandangan tak berselera, tanpa melihat untuk yang kedua kalinya, Leanne … menyuruh si kepala pelayan tersebut untuk menyingkirkannya.-“Bakar itu.”-Apa pun itu yang diberikan anak bungsunya yang sama sekali tak ia pedulikan, Leanne menyuruh orang yang memberitahukan kedatangan barang konyol tersebut tuk segera membuangnya dari hadapan mata.Tanpa hati, tanpa rasa, … ia telah melakoni perbuatan yang kemungkinan akan mematahkan hati si pemberi hadiah yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di akademi sana, selama hampir 6 tahun ke belakang.-“Ahh~ melelahkan.”-Bersandar dengan malas di kursi empuk yang ditempatkan di balkon berlapis kaca tebal pada musim dingin begini, untuk melihat taburan hiasan langit malam yang sayangnya tak menampakkan diri hari ini, … Leanne merenungkan sebuah ingatan penuh

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 116 - When His Time Is Stopped

    Keluarga kerajaan itu benar-benar menyebalkan.… Itulah sangkaan Fennel pada awalnya, setelah apa yang ia tahu terkait penderitaan ibunya yang sang kepala keluarga kerajaan torehkan.Lalu, adapun untuk sangkaannya sekarang. Dia ….“Kak Fennel!"GASP!“…!”… Semakin menduga bahwa keluarga kerajaan itu memang gila akan berbuat hal yang benar-benar menjadikannya terasa seperti orang yang patut dikelilingi oleh semua tindakan menyebalkan.“Jangan melarikan diri!”“Guh!”Mengernyit geram akan tindakan absurd dari pangeran kecil, anak bungsunya ibu suri kerajaan Aethelred yang kemarin ia temani di ruang kesehatan selagi tidak sadarkan diri, … akibat dari anak itu memanggilnya dengan cara berteriak sampai-sampai berhasil mengarahkan pandangan mata orang-orang, Grand Duke muda Eglantine, Fennel, … bersikeras tuk melarikan diri sejauh mungkin.“Aku bilang, jangan melarikan diri, kan?!”Namun, segigih apa pun Fennel berusaha untuk menjauhi si pengejarnya, Lancient, … tetap lebih gigih lagi Lanc

    Last Updated : 2022-08-28
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 117 - Are You Perhaps …?

    BRAKK!Mendobrak pintu kamar dengan keras sampai mengagetkan Lancient yang tengah bersiap-siap mengenakan seragam, Ruffin bergegas menuju ke kamar mandi, … tuk memuntahkan isi perutnya yang terasa begitu mual.Begitu keluar dari bilik air dengan langkah yang lambat juga mata yang mengosong, cepat-cepat saja teman sekamarnya, Lancient, bertanya dengan khawatir. “Rui, apa kau baik-baik saja?”“Tidak.”“Apa?”“Tidak. Tidak. Tidak.”Terus-menerus mengulang kata yang sama selayaknya burung beo, Ruffin menanggalkan Lancient untuk menidurkan diri di ranjang, mengambil selimut dan menyelimutkannya pada badan yang gemetar seperti kedinginan.“Aku tidak baik-baik saja. Aku tidak baik-baik saja. Aku tidak baik-baik saja.”“Rui,” sekali lagi memanggil dan menghampiri kawan sekaligus master yang telah mengingatkannya akan masa lalu, dengan panggilan pendek yang serasa nyaman di dengar itu, … Lancient bertanya.“Aku baru melihatmu terbangun sekarang, setelah kau mengalami pingsan yang panjang. Kau

    Last Updated : 2022-09-07
  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 118 - Bloom : The Flower Of The Death

    “Akhir-akhir ini ….”Menatap nanar teman sekamarnya yang berpenampilan kacau juga berantakan, menyelimuti diri sendiri yang gemetaran di tengah-tengah banyaknya tumpukan kertas penuh coretan abstrak yang berserakan di lantai, … Lancient berujar.“… Kau seperti orang lain, Rui.”Delapan bulan telah lama berlalu.Memboyong Lancient dan temannya itu, Ruffin Cailean Edelhert, yang sekarang dipanggil dengan nama Rui, ke semester awal yang baru.Sudah banyak perubahan yang terjadi selain dari meningkatnya tingkatan kelas mereka menjadi kelas 1-2.Yakini, Fennel yang perlahan tapi pasti mulai menerima kehadiran Lancient di sampingnya. Hisahilde yang mulai bersifat dewasa dengan mengalah (atau memang kalah tetapi tak mau mengaku) dari Fennel atas kompetisi persaingan konyol yang abstrak. Juga hubungan saling menguntungkan yang terjalin di antara Lancient juga Darissa, dalam membincangkan semua kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.Dengan pengecualian, Ruffin yang semakin hari sem

    Last Updated : 2022-09-07

Latest chapter

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 143 - Brother Hilide (2)

    “Oh! Syukurlah! Akhirnya kau sadar, Rui!”Ruffin mengerjapkan matanya beberapa kali.Mendengar dan melihat, juga positif memastikan kalau hanya ada Lancient saja di samping, anak laki-laki berambut merah itu berpikir, ia bebas berekspresi.“Sialan!” umpatnya, sembari mendudukkan diri dan langsung memegangi kepala. “Kepalaku serasa ingin meledak.”“Tapi ini adalah rekor baru loh,” timpal Lancient antusias, memandang master sihirnya di masa lalu dengan berbinar-binar.“Kau hanya tidak sadarkan diri selama seharian penuh saja. Tidak seperti saat kau pingsan setelah mengembalikan ingatanku.”Hm, … benarkah?Ekhem!Mendapatkan ucapan kekaguman dari si pangeran berambut pirang tersebut, tak ayal, sudut bibir Ruffin terasa gatal.Dia yang tadinya mengerahkan sebelah tangan kanan untuk memegangi kepala dan sedikit meremas rambutnya akibat merasa pusing, kini mulai beralih.Mengalihkan pergerakan jari-jemarinya tersebut, tuk mengusap poninya supaya tersisir ke belakang.“Well yeah. Siapa dulu

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 142 - Brother Hilide

    “….”TRP!Putri pedang kepercayaan sang Kaisar Violegrent, Alvina Desideria Kennard, berdiri beberapa langkah dari seseorang yang tengah duduk meringkuk memeluk lutut, … sembari memasang ekspresi muka yang datar.Gadis berambut biru beri itu terfokus melihat bagaimana tubuh sang putri kekaisaran yang dikejarnya, yakni saudari kembarnya orang yang ia suka, Rosalina, bergetar karena sesenggukan.Dia sedang menangis, … rupanya.“Your Royal Highness.”Alvina memanggil dengan lembut padahal.Namun, panggilannya itu justru membuat sang putri tersentak hebat.“Bolehkah Saya mendekati Anda sekarang?” Tanyanya meminta izin secara hormat, dikarenakan hubungan pertemanan mereka sudah lumaya

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 141 - Caution!

    “Hm~!”Ah, hari yang indah.Hisahilde tak bisa berhenti tersenyum, setelah ia menang untuk pertama kalinya melawan Fennel Eglantine, pada satu minggu yang lalu.Ini adalah sebuah kebanggaan yang patut dikenang lama.Sebuah kemenangan yang ia dapat, setelah berkali-kali melawan dan tak lelah berlari keras, untuk mendapatkan kehormatan tersebut.Walaupun hanya sekali, tetap saja ini patut diapresiasi.Tak apa jika tak diapresiasi oleh orang lain.Setidaknya, ia harus mengapresiasi kerja kerasnya sendiri.Dia mengambil waktu luang untuk memanjakan tubuh.Mulai dari mandi sampai ke mengenakan pakaian rapi, memakai wewangian, dan menyisir poni rambutnya ke belakang, … semuanya ia lakukan secara mandiri.&nbs

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 140 - Beloved Sister (2)

    “Miss Eiren. Anda kemari lagi hari ini?”“Tentu saja~!”“….”Aira menatap kosong gadis berambut permen kapas, yang tengah mengobrol dengan sok akrab bersama resepsionis perpustakaan di lantai dasar sana, dari lantai kedua.“Saya permisi dulu ya~!”“Ya! Nikmati waktu luang Anda dengan membaca buku yang bermanfaat!”Manik putih ivory miliknya yang seindah mutiara, menggelincir. Keduanya bergerak mengikuti langkah si penyandang nama kehormatan Eiren itu, di mana dia mulai berjalan mendekati lantai tepat di bawah Aira.“Hm, ….”Gumamannya keluar, begitu sudut matanya menangkap gambaran benda ditangan, sebuah buku bervolume tebal nan cukup berat.Ide licik dan terbilang sangat jahat pun muncul.“Ups!”Aira melemparkan buku yang barusan masih ada dalam pertanggungjawabannya itu, supaya sengaja jatuh mengikut gaya gravitasi.SRAKK!Secara cepat, kertas-kertas yang terbuka juga disapu angin lalu sampai-sampai suara bolak-baliknya terdengar jelas, mengundang Alesya tuk melongok ke atas.Dan,

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 139 - Headache

    BUK! BUK! BUK!“Uwahhh!”“Hm~?”Seorang pelayan peneman murid perempuan berambut merah muda, yang tengah merasa gemas karena ia memukul-mukul bantal di atas ranjang milik sendiri, tersenyum mengamati.“Miss Alesya,” panggilnya lembut, berusaha menyudahi aksi dari majikan mudanya ini dengan sebuah pertanyaan.“Apa ada yang bisa Saya bantu?”Poppy, itu adalah namanya.Pelayan muda yang usianya kurang lebih sebaya dengan sang nona yang ia layani ini, memiliki rambut berwarna merah ati.Mata hijau anggurnya yang menyorot halus, memandang sang nona secara teliti.Tidak lupa, sebuah senyuman mulai merayap dan membentuk sebuah patri.“Uhh, aku hanya ….”Ah, sungguh.Mendapati putri sulung Marquess Eiren bahagia seperti itu, di mana gadis berambut permen kapas tersebut, mulai memeluk dan menyelusupkan sebagian wajah ayunya kepada bantal yang tadi ia pukuli dengan muka terlihat begitu merah merona, … ini mendorong Poppy secara alami ikutan bahagia.“Hanya …!”Alesya melirik Poppy menggunakan e

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 138 - Deep Inside

    BRUAK!“Kyahkk!”“…!”Suara gadis yang berteriak setelah terdengarnya suara sesuatu yang beradu, telah sukses memecah fokus milik seseorang.Seseorang yang lekas menolehkan kepala bersurai merah muda yang indah, namun, secara bersamaan terlihat lucu karena warnanya hampir menyerupai permen kapas, … tuk memalingkan muka pada sumber suara.Seseorang yang ….GREP!“H-huhh??”… Membelalakkan manik mata kuning keemasan, yang memantulkan bayangan sesosok remaja laki-laki berambut hitam ebony, menangkap hati-hati seorang murid perempuan berambut hijau lumut.“Ah, … Anda baik-baik saja?” Tanya remaja laki-laki yang gadis berambut permen kapas ini kenali sebagai Grand Duke muda Eglantine, Fennel, sembari melepaskan pegangan tangannya dari yang ia tolong.Suaranya terdengar halus, sangat sopan ditelinga.Tatapannya yang lembut, terpancar dari manik mata hijaunya yang menenangkan.“S-saya baik-baik saja.”Seharusnya, dia, si gadis berambut permen kapas ini, putri sulung the Honourable Marquess o

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 137 - Challenge (2)

    GROOO~!.“…!”“…!”“…!”Suara perut yang terdengar keroncongan, mengagetkan ketiga muda-mudi yang ada di sana.Yakni, Aira yang sempat tidak terima di dalam hatinya, kalau ia hanya menjadi obat nyamuk saja.Ruffin yang masih memiliki sisa potongan besar kue muffle di tangannya.Juga, penghasil sumber suara keroncongan itu sendiri, Alvina, ….“M-maafkan Saya atas kelancangan ini!”… Yang menutupi muka merah padamnya dengan kedua telapak tangan.“Hoo, ini menarik,” batin Aira menyeringai, tiba-tiba merasa senang.Dia sangat mengharapkan, supaya nenek yang mengaku sudah menunggu si pangeran dari Violegrent ini selama kurang lebih 70 tahun, terlepas itu benar atau tidak, … akan mengalami hal yang serupa seperti dirinya tadi.Yaitu, ….“Kamu lapar?”… Dihardik dengan kasar oleh target tantangan mereka.“Ini memang tidak sopan, tetapi, … apa kamu mau memakan punyaku sebagai pengganjal perutmu tuk sementara waktu?”"S-sungguh?"Akan tetapi, … apa?“Bolehkah Saya menerima bantuan yang berharg

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 136 - Challenge

    “Pangeran Edelhert~!”“….”“Pangeranku~!”“….”“Your Royal Highness~!”“….”“Ruff—!”“—Hei.”Tidak tahu malu, padahal sudah diperingatkan di seminggu yang lalu, … Alvina melabrak Aira sembari menampilkan sisi sikapnya yang lain.Sikapnya yang sebenarnya, yang kasar, serampangan, dan jauh dari kata seperti sesosok nona bangsawan.“Dasar j*lang rendahan.”Berkali-kali, Aira mencoba mencari perhatian dari Ruffin, yang jelas-jelas menghindarinya dan merasa tidak nyaman atas gangguan itu.Berkali-kali juga, Alvina mengawasi dia dari kejauhan dengan tangan yang mengepal.“Kau bebal sekali, ya? Sampai-sampai tidak mau mendengarku.”SRAKK!“…!”Alvina memojokkan Aira sampai di gadis berambut hijau lumut itu terpojok menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan, … yang lagi-lagi sangat sepi tuk dilewati murid-murid lain sehingga membuat mereka berdua bisa bersikap leluasa.“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu berhenti?” Tanya Alvina dengan ekspresi wajah yang tampak bermain-main, dilihat d

  • Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!   Chapter 135 - Ultimatum

    “…!”Aira terenyak.Tak pernah ia bayangkan, seseorang sedingin, dan begitu pendiam seperti Putri Duke Kennard, yakni Alvina Desideria Kennard, … akan berlaku seperti itu.“Persetan kau!”Dia mengacungkan jari tengahnya tepat di depan muka.Bahkan, menambah dramatisasi supaya kesan menjengkelkan terasa begitu cetar, … anak perempuan berambut biru beri dan bermata biru es itu, menjulurkan lidahnya seperti mengejek.“A-apa yang?!”Kaget, tentu itu yang ia rasa.Bukankah selama ini, putri Duke itu sangat dikenal dengan kelakuannya yang elegan, seolah-olah memahami dan menjalankan peribahasa, “diam adalah emas”?Lalu mengapa …?“Ha, sepertinya kau terkejut ya, dengan perubahanku sekarang? Asal kau tahu, justru, sifat asliku adalah seperti ini.”“…!”“Malahan, perubahan sifatku yang drastis ini, disebabkan oleh seseorang.”SRKK!Alvina mendekatkan wajahnya ke samping Aira, dan segera memelankan suara akan kelanjutan ucapannya, memberi intonasi yang kalem namun, terasa menekan.“Seseorang y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status