-“U-uh, paman, bisakah kita berjalan sedikit lebih lambat untuk menunggu Ayahku? Ayahku masih di situ, dia belum datang untuk mengejarku. Mungkin saja dia akan berubah pikiran, lalu—“--“—Bukankah dia sudah bilang kepadamu untuk pergi meninggalkannya? Itu sudah sangat jelas, kalau dia tidak membutuhkanmu lagi.”-DEG!Jantung kecilnya serasa dihunjam oleh benda yang tajam, seorang bocah laki-laki berambut biru navy dan mata merah ruby yang masih berusia 5 tahunan, … adalah Hisahilde Bay Bernium, yang masih berupa seorang bocah ingusan biasa.-“Tetapi, tetap saja, … bolehkah aku kembali ke rumahku lagi sebentar? Aku akan meyakinkan Ayahku untuk pergi bersamaku.”-Berbicara dengan suara yang begitu memelas kepada seorang laki-laki yang berprofesi sebagai broker ilegal kekaisaran Aesterlite, pemerintah yang telah mencopot gelar kebangsawanan ayahnya setelah bangkrut dan memiliki banyak hutang, … Hisahilde kecil, masih tidak terlalu mengerti akan situasinya sekarang.Dia benar-benar tidak
Segalanya telah berubah.Semuanya tidaklah sama.Kenapa sebabnya?Oh, ternyata, memang karena ….“Keterlaluan!”… Garis besar rangkaian kata untuk membentuk sebuah cerita yang dipenuhi oleh balutan asmara, telah dihapus dan ditulis ulang.“Ini tidak adil!”Bagaimana bisa dia mengetahui ini?“Bukankah aku tokoh utamanya?!”Ah, karena dia adalah orang yang penuh keyakinan berlebih.“Lalu kenapa?! Semuanya pada memperlakukanku dengan perlakuan yang biasa-biasa saja?!”Apa akibat dari terlalu percaya dengan keyakinan yang kita yakini?“Menyebalkan!”Akibatnya, adalah rasa kecewa yang begitu besar akan kita dapatkan, begitu mendapati hasil yang tak sesuai dengan ekspektasi.“… Miss Aira.”Seorang pelayan perempuan yang usianya tidaklah terpaut jauh dari gadis muda yang ia layani, memanggil nama panggilan majikannya itu … dengan helaan nafas lelah yang coba ia kecilkan volumenya, supaya tidak didengar mengeluh oleh orang bersangkutan.Hampir saja, di setiap harinya dalam kurun waktu 3 bulan
Terkait membicarakan orang yang tak memiliki Mana bawaan sedikit pun, dari sejak ia dilahirkan … apakah itu benar-benar masuk akal untuk dunia yang mana hampir setiap orangnya, sudah umum memiliki Mana?“Alvina Desideria.”Nah, sepertinya … itu memang akan menjadi hal yang masuk akal, jika kita memang sengaja memasukkannya ke dalam akal.“Putri Duke of Kennard, 'Pedang sang Kaisar’ yang juga terkenal memiliki banyak limpahan Mana setara keluarga kerajaan.”Tiga bulan yang lalu, kasus yang menimpa anak perempuannya Duke of Kennard ini, … telah benar-benar mengejutkannya sebagai guru sihir muda yang telah mengajar di sekolah akademi Shuichin sedari umur 16 tahun.“Hal yang anehnya, putri semata wayang sang Duke itu justru sama sekali tidak mendapatkan sedikit pun limpahan Mana dari Ayahnya.”Soleid de Izger, wali kelas yang membimbing kelas baru dengan murid yang kebanyakan sekarang berasal dari keluarga bangsawan tingkatan tinggi itu, … mencoba menyelidiki keanehan di diri salah satu m
“Brengsek! Hentikan ini!”Mengumpat dan melemparkan tatapan mata yang mengkilap marah, sang Raja muda Kerajaan Aethelred, Zelvin Chaiden Re Aethelred, … menggertak komandan besar pasukan ksatria kerajaan faksinya, dengan kerutan urat yang terlihat secara gamblang di dahi.“Aku sudah memakai semuanya! Kenapa kau masih terus-menerus memaksaku untuk memakai beberapa lapisan lagi?!”“Karena Anda sangat lemah sekali, ….” Balas menjawab gertakan itu dengan suara yang mengalun tenang tetapi terasa menekan, si komandan besar tersebut, laki-laki berambut hitam kelam dan mata biru laut yang dalam, berusia kurang lebih sebaya dengan Zelvin, … mengetuk-ngetuk permukaan dadanya sang raja muda, dengan jari telunjuk.“… Your Majesty.”Dan namanya adalah, ….“Komandan besar faksi ksatria bintang asterik, Zeind Osford, yang akan selalu melayani Anda dengan senang hati ini, … sangat-sangat mengkhawatirkan keselamatan Anda di medan pertempuran.”… Zeind Osford.“Seperti yang Anda tahu, jika Anda masih
“Uhk, hk … um.”Menangis, memeluk boneka beruangnya di balik tiang pilar lorong kastel sepi di malam-malam yang mencekam begini, … sengaja menyendiri dari keramaian selepas ibunya yang tadi sempat memeluknya dengan gemetaran menyuruhnya tuk kembali ke acara pesta secara baik-baik, daripada menantinya berganti baju dengan cukup lama, … Fennel kecil yang menyedihkan, dihampiri oleh seseorang yang terdengar tengah bersenandung kecil.“Tarik selimutmu sampai dagu, lalu pejamkanlah matamu … anakku sayang~🎶”Suara dari ujung ekor panjangnya gaun hijau klorofil yang terseret-seret mengikuti pemakainya, terdengar nyaring di sunyinya malam.“Bulan akan menemanimu pergi … menemui dunia mimpi penuh imajinasi, sembari menanti cerahnya hari esok … diterangi oleh hangatnya sinar mentari~🎶”Rambut putih peraknya yang tampak bersinar lebih cerah seakan-akan cahaya bulan hanya ada untuk menyirami rambutnya, tergerai dengan bebas jatuh mengikuti seret ekor gaun, karena memiliki kepanjangan sebatas ma
-“Lady Lune, Leanne.”-Di musim panas yang cerah, indah mengulas pemandangan langit dengan cahaya mataharinya yang gagah, nona bangsawan muda … La Lune Leanne, bertemu dengan sesosok pemuda berstatus mulia yang menjadi seseorang bermakna penting, “Cinta pertamanya”.-“Jadilah Tunangan Saya.”-Bersemu merah, tersipu malu akan lamaran mengejutkan yang sampai kepadanya. Kepada gadis aristokrat pemalas yang bosan akan kehidupan bangsawan sepertinya. Leanne … menerima lamaran pertunangan tersebut, sebagai hadiah terindah untuk ulang tahunnya yang ke-17, dengan semangat hidup yang baru.Korset itu menyesakkan, ia jadi susah bernapas. Tetapi, mulai sekarang, … ia akan tetap mengenakkannya.Crinoline gaun itu merepotkan, ia jadi kesulitan bergerak dengan bebas. Tetapi, mulai saat ini, … ia akan tetap menggunakannya.Makan sedikit demi menjaga citra keanggunannya perempuan bertubuh ideal itu, telah membuatnya sering merasa kelaparan. Tetapi, mulai hari ini, … ia akan tetap menjalankannya.Be
-“Your Majesty … huh?”-Tak gentar dengan pandangan balik yang ia dapat dari ayahnya yang mengarahkan sebuah tatapan dingin nan mematikan, … Zelvin, si anak sulungnya Leanne, semakin memperkuat pertahanan dengan mengedarkan aura Mana tuk membentuk tameng melindungi sang ibu dan sang adik.-“Apakah kau sudah kehilangan akalmu, Zelvin?!”- tanya Raja menggertak, berniat untuk menakut-nakuti Zelvin yang justru malah semakin balas menatapnya sorot mata tajam.-“Bukankah seharusnya pertanyaan itu ditujukan untuk Anda sendiri, Paduka Raja?”--“Anak tak tah—“--“—Berpikiran sempit dan seenaknya saja memutuskan antara hidup dan matinya, berguna atau tidaknya, juga bagus atau buruknya seseorang … tanpa sedikit pun memedulikan tentang usaha yang telah mereka jalankan supaya bisa sampai ke situasi sana. Apakah itu pantas diperbuat oleh orang mulia semacam Anda?”-Uratnya berkedut kesal karena bocah kecil seperti Zelvin berani menentang ucapannya dan bahkan sampai menceramahinya pula, sang raja me
-“Zelvin masih mengurung dirinya di kamar?”--“Ya. Ini sudah seminggu lamanya beliau mengurung diri dengan Pangeran Lancient, selepas hilangnya anak perempuan Eglantine, … Your Majesty.”-Berdiri di depan kamar Zelvin dengan hati yang gelisah, Leanne yang sebetulnya tahu kalau si perempuan Eglantine, Felicia, tidaklah menghilang secara sengaja, … atau lebih tepatnya ia tahu bahwa Felicia sudah meninggal dunia karena di bunuh, dengan mayatnya dibuang entah ke mana, … tidak tahu harus mengatakan apa kepada Zelvin tuk menghibur.Lebih buruknya lagi, yang membunuh Felicia berdasarkan informasi Moonha dari gunjingan para pelayan raja yang kebanyakan langsung berhenti bekerja, … adalah orang yang telah membawa perempuan itu ke kawasan istana ini.Yah. Sang raja itu sendiri.Dengan alasan, Felicia yang kerap kali berontak untuk melayaninya telah membuatnya kesal, sang raja pun khilaf dan berakhir membunuhnya dengan tangannya langsung.Tak bisa Leanne bayangkan sepenuhnya, jika yang menghabis
“Oh! Syukurlah! Akhirnya kau sadar, Rui!”Ruffin mengerjapkan matanya beberapa kali.Mendengar dan melihat, juga positif memastikan kalau hanya ada Lancient saja di samping, anak laki-laki berambut merah itu berpikir, ia bebas berekspresi.“Sialan!” umpatnya, sembari mendudukkan diri dan langsung memegangi kepala. “Kepalaku serasa ingin meledak.”“Tapi ini adalah rekor baru loh,” timpal Lancient antusias, memandang master sihirnya di masa lalu dengan berbinar-binar.“Kau hanya tidak sadarkan diri selama seharian penuh saja. Tidak seperti saat kau pingsan setelah mengembalikan ingatanku.”Hm, … benarkah?Ekhem!Mendapatkan ucapan kekaguman dari si pangeran berambut pirang tersebut, tak ayal, sudut bibir Ruffin terasa gatal.Dia yang tadinya mengerahkan sebelah tangan kanan untuk memegangi kepala dan sedikit meremas rambutnya akibat merasa pusing, kini mulai beralih.Mengalihkan pergerakan jari-jemarinya tersebut, tuk mengusap poninya supaya tersisir ke belakang.“Well yeah. Siapa dulu
“….”TRP!Putri pedang kepercayaan sang Kaisar Violegrent, Alvina Desideria Kennard, berdiri beberapa langkah dari seseorang yang tengah duduk meringkuk memeluk lutut, … sembari memasang ekspresi muka yang datar.Gadis berambut biru beri itu terfokus melihat bagaimana tubuh sang putri kekaisaran yang dikejarnya, yakni saudari kembarnya orang yang ia suka, Rosalina, bergetar karena sesenggukan.Dia sedang menangis, … rupanya.“Your Royal Highness.”Alvina memanggil dengan lembut padahal.Namun, panggilannya itu justru membuat sang putri tersentak hebat.“Bolehkah Saya mendekati Anda sekarang?” Tanyanya meminta izin secara hormat, dikarenakan hubungan pertemanan mereka sudah lumaya
“Hm~!”Ah, hari yang indah.Hisahilde tak bisa berhenti tersenyum, setelah ia menang untuk pertama kalinya melawan Fennel Eglantine, pada satu minggu yang lalu.Ini adalah sebuah kebanggaan yang patut dikenang lama.Sebuah kemenangan yang ia dapat, setelah berkali-kali melawan dan tak lelah berlari keras, untuk mendapatkan kehormatan tersebut.Walaupun hanya sekali, tetap saja ini patut diapresiasi.Tak apa jika tak diapresiasi oleh orang lain.Setidaknya, ia harus mengapresiasi kerja kerasnya sendiri.Dia mengambil waktu luang untuk memanjakan tubuh.Mulai dari mandi sampai ke mengenakan pakaian rapi, memakai wewangian, dan menyisir poni rambutnya ke belakang, … semuanya ia lakukan secara mandiri.&nbs
“Miss Eiren. Anda kemari lagi hari ini?”“Tentu saja~!”“….”Aira menatap kosong gadis berambut permen kapas, yang tengah mengobrol dengan sok akrab bersama resepsionis perpustakaan di lantai dasar sana, dari lantai kedua.“Saya permisi dulu ya~!”“Ya! Nikmati waktu luang Anda dengan membaca buku yang bermanfaat!”Manik putih ivory miliknya yang seindah mutiara, menggelincir. Keduanya bergerak mengikuti langkah si penyandang nama kehormatan Eiren itu, di mana dia mulai berjalan mendekati lantai tepat di bawah Aira.“Hm, ….”Gumamannya keluar, begitu sudut matanya menangkap gambaran benda ditangan, sebuah buku bervolume tebal nan cukup berat.Ide licik dan terbilang sangat jahat pun muncul.“Ups!”Aira melemparkan buku yang barusan masih ada dalam pertanggungjawabannya itu, supaya sengaja jatuh mengikut gaya gravitasi.SRAKK!Secara cepat, kertas-kertas yang terbuka juga disapu angin lalu sampai-sampai suara bolak-baliknya terdengar jelas, mengundang Alesya tuk melongok ke atas.Dan,
BUK! BUK! BUK!“Uwahhh!”“Hm~?”Seorang pelayan peneman murid perempuan berambut merah muda, yang tengah merasa gemas karena ia memukul-mukul bantal di atas ranjang milik sendiri, tersenyum mengamati.“Miss Alesya,” panggilnya lembut, berusaha menyudahi aksi dari majikan mudanya ini dengan sebuah pertanyaan.“Apa ada yang bisa Saya bantu?”Poppy, itu adalah namanya.Pelayan muda yang usianya kurang lebih sebaya dengan sang nona yang ia layani ini, memiliki rambut berwarna merah ati.Mata hijau anggurnya yang menyorot halus, memandang sang nona secara teliti.Tidak lupa, sebuah senyuman mulai merayap dan membentuk sebuah patri.“Uhh, aku hanya ….”Ah, sungguh.Mendapati putri sulung Marquess Eiren bahagia seperti itu, di mana gadis berambut permen kapas tersebut, mulai memeluk dan menyelusupkan sebagian wajah ayunya kepada bantal yang tadi ia pukuli dengan muka terlihat begitu merah merona, … ini mendorong Poppy secara alami ikutan bahagia.“Hanya …!”Alesya melirik Poppy menggunakan e
BRUAK!“Kyahkk!”“…!”Suara gadis yang berteriak setelah terdengarnya suara sesuatu yang beradu, telah sukses memecah fokus milik seseorang.Seseorang yang lekas menolehkan kepala bersurai merah muda yang indah, namun, secara bersamaan terlihat lucu karena warnanya hampir menyerupai permen kapas, … tuk memalingkan muka pada sumber suara.Seseorang yang ….GREP!“H-huhh??”… Membelalakkan manik mata kuning keemasan, yang memantulkan bayangan sesosok remaja laki-laki berambut hitam ebony, menangkap hati-hati seorang murid perempuan berambut hijau lumut.“Ah, … Anda baik-baik saja?” Tanya remaja laki-laki yang gadis berambut permen kapas ini kenali sebagai Grand Duke muda Eglantine, Fennel, sembari melepaskan pegangan tangannya dari yang ia tolong.Suaranya terdengar halus, sangat sopan ditelinga.Tatapannya yang lembut, terpancar dari manik mata hijaunya yang menenangkan.“S-saya baik-baik saja.”Seharusnya, dia, si gadis berambut permen kapas ini, putri sulung the Honourable Marquess o
GROOO~!.“…!”“…!”“…!”Suara perut yang terdengar keroncongan, mengagetkan ketiga muda-mudi yang ada di sana.Yakni, Aira yang sempat tidak terima di dalam hatinya, kalau ia hanya menjadi obat nyamuk saja.Ruffin yang masih memiliki sisa potongan besar kue muffle di tangannya.Juga, penghasil sumber suara keroncongan itu sendiri, Alvina, ….“M-maafkan Saya atas kelancangan ini!”… Yang menutupi muka merah padamnya dengan kedua telapak tangan.“Hoo, ini menarik,” batin Aira menyeringai, tiba-tiba merasa senang.Dia sangat mengharapkan, supaya nenek yang mengaku sudah menunggu si pangeran dari Violegrent ini selama kurang lebih 70 tahun, terlepas itu benar atau tidak, … akan mengalami hal yang serupa seperti dirinya tadi.Yaitu, ….“Kamu lapar?”… Dihardik dengan kasar oleh target tantangan mereka.“Ini memang tidak sopan, tetapi, … apa kamu mau memakan punyaku sebagai pengganjal perutmu tuk sementara waktu?”"S-sungguh?"Akan tetapi, … apa?“Bolehkah Saya menerima bantuan yang berharg
“Pangeran Edelhert~!”“….”“Pangeranku~!”“….”“Your Royal Highness~!”“….”“Ruff—!”“—Hei.”Tidak tahu malu, padahal sudah diperingatkan di seminggu yang lalu, … Alvina melabrak Aira sembari menampilkan sisi sikapnya yang lain.Sikapnya yang sebenarnya, yang kasar, serampangan, dan jauh dari kata seperti sesosok nona bangsawan.“Dasar j*lang rendahan.”Berkali-kali, Aira mencoba mencari perhatian dari Ruffin, yang jelas-jelas menghindarinya dan merasa tidak nyaman atas gangguan itu.Berkali-kali juga, Alvina mengawasi dia dari kejauhan dengan tangan yang mengepal.“Kau bebal sekali, ya? Sampai-sampai tidak mau mendengarku.”SRAKK!“…!”Alvina memojokkan Aira sampai di gadis berambut hijau lumut itu terpojok menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan, … yang lagi-lagi sangat sepi tuk dilewati murid-murid lain sehingga membuat mereka berdua bisa bersikap leluasa.“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu berhenti?” Tanya Alvina dengan ekspresi wajah yang tampak bermain-main, dilihat d
“…!”Aira terenyak.Tak pernah ia bayangkan, seseorang sedingin, dan begitu pendiam seperti Putri Duke Kennard, yakni Alvina Desideria Kennard, … akan berlaku seperti itu.“Persetan kau!”Dia mengacungkan jari tengahnya tepat di depan muka.Bahkan, menambah dramatisasi supaya kesan menjengkelkan terasa begitu cetar, … anak perempuan berambut biru beri dan bermata biru es itu, menjulurkan lidahnya seperti mengejek.“A-apa yang?!”Kaget, tentu itu yang ia rasa.Bukankah selama ini, putri Duke itu sangat dikenal dengan kelakuannya yang elegan, seolah-olah memahami dan menjalankan peribahasa, “diam adalah emas”?Lalu mengapa …?“Ha, sepertinya kau terkejut ya, dengan perubahanku sekarang? Asal kau tahu, justru, sifat asliku adalah seperti ini.”“…!”“Malahan, perubahan sifatku yang drastis ini, disebabkan oleh seseorang.”SRKK!Alvina mendekatkan wajahnya ke samping Aira, dan segera memelankan suara akan kelanjutan ucapannya, memberi intonasi yang kalem namun, terasa menekan.“Seseorang y