Tapi sekarang sudah benar-benar larut, ini adalah pertama kalinya bagiku masih terjaga lewat tengah malam dan berada di luar.
Aku melangkahkan kakiku untuk pergi ke stasiun terdekat lalu pulang.
Mungkin karena ada stadion di sini, stasiun tidak begitu jauh, aku mengatakan dekat karena itu adalah arti yang sebenarnya. Tidak perlu berjalan sampai 30 menit kau sudah bisa sampai di stasiun.
Seperti yang aku katakan, malam ini sangat dingin sekali. Aku menyesal tidak membawa jaket, atau setidaknya sebuah hoodie. Tapi, ya... Aku sudah bersyukur kalau pakaianku yang dipakai hari ini cocok untuk makan malam dengan Kak Clarissa.
Dan yang lebih menguntungkannya lagi, hari ini adalah hari Minggu. Mungkin aku akan sedikit santai hari ini.
Aku berjalan mengikuti jalan yang ada...
Terus berjalan...
Hanya berjalan...
Hingga sampai di stasiun menunggu kereta datang di jalur yang sudah dipilih.
“Jadi, mengapa kau mengikutiku?&rdquo
Akhirnya setelah beberapa hari terlewat, acara 17-an di SMA Fortuna Negara di mulai.Acara ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 17-18 Agustus, yaitu hari Kamis dan acara ini akan digelar.Di hari pertama tentu saja diawali dengan acara yang formal; kata pengantar dari pihak sekolah dan beberapa acara peresmian lainnya. Setelah itu, semuanya bebas ingin melakukan apa saja.Hanya karena terdapat banyak lomba itu saja sudah membuat banyak murid yang ikut. OSIS tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk itu, mungkin saja mereka ingin menunjukkan kelas mereka adalah kelas yang terbaik.Para senior yang ingin memamerkan pesonanya, serta para junior yang baru bergabung ingin menunjukkan kekuatannya, membuat suasana semakin meriah.Bisa dibilang aku baru menemui sesuatu yang seperti ini.Ada alasannya, biasanya jika ada acara besar, kebanyakan mereka hanya menutup absen dan pergi dari lingkungan sekolah. Mereka akan kembali jika mereka mem
Hari ini hari ke-2 pelaksanaan acara kemerdekaan di SMA Fortuna Negara. Aku menunggu Kak Riyanti di tempat yang telah dijanjikan. Semenjak pertama kali kita bertemu di malam itu, hubungan kita berdua menjadi teman dekat saat ini. Meskipun Kak Riyanti berbeda satu tahun denganku, dia tidak mempermasalahkan kalau aku terlihat 'sok dekat' dengannya. Kak Riyanti beralasan bahwa dia tidak menyukai formalitas seperti kakak dan adik kelas. Bagaimanapun dia adalah orang yang baik. Semenjak malam itu pula saat kita bertukar nomor, kami sering bertukar pesan juga saat itu. Seperti itu aku bisa dekat dengannya meski hanya kurang lebih satu minggu semenjak pertemuan pertama kita. Dari hal itu juga kami berdua bisa lebih mengenal satu sama lain. Bagaimana ia menjelaskan lebih detail mengapa dia yang harus merawat adiknya sendirian, kenapa dia memilih bekerja di sana, sampai masalah kecil seperti kelakuan adiknya di rumah yang membuat ia kerepotan. Karena h
Di ruang rapat OSIS, seluruh anggota dan anggota relawan sedang berkumpul merayakan keberhasilan dari penyelenggaraan acara kemerdekaan.Meskipun disebut merayakan, yang kami lakukan hanya minum dan mendengarkan ucapan terima kasih dari OSIS inti.Yang melakukannya pun bukanlah Kak Clarissa, tetapi Kak Vania.Terlebih, aku sama sekali tidak tahu di mana Kak Clarissa sekarang berada.“Terima kasih banyak atas kerja kerasnya Kak Vania Kak Nirmala. Jika kalian tidak ada, mungkin saja acara ini tidak akan berhasil seperti sekarang.” Kataku menghampiri mereka berdua.“Fu fu fu~... Terima kasih banyak juga atas kerja kerasnya juga, Raihan. Pasti merepotkan bertugas di belakang dan depan layar, sampai harus turun ke lapangan seperti itu.”“Benar, tugas kami tidaklah seberat tugas yang kau lakukan. Kami hanya melakukan sedikit hal saja.”“Ah tidak-tidak. Kalianlah yang bekerja lebih keras dar
Sudah beberapa minggu semenjak acara kemerdekaan selesai dan sekarang aku bisa kembali bertemu dengan teman sekelasku.Karena terlalu sibuk dengan kegiatan OSIS waktu itu, aku sama sekali tidak datang membantu persiapan dan sebagainya di kelas. Jujur itu membuatku gelisah saat memikirkan berbagai pendapat negatif yang akan datang kepadaku waktu itu.Saat aku memasuki kelas tidak ada udara yang menekan atau aneh. Fachri masih menyapaku dengan biasa sedangkan aku sedang panik dengan pikiranku sendiri tentang hal itu.Tapi itu sudah berlalu, aku kembali berbaur dengan kelas walau yang sering aku temui hanya Fachri dan Ketua Kelas.Saat ini sudah ingin memasuki pertengahan bulan September. Kegiatan OSIS sementara dihentikan dari awal bulan ini. Karena tidak ingin mengganggu waktu belajar untuk UTS nanti, Kak Clarissa memutuskan untuk menyelesaikan segala urusan di bulan kemarin.Sebagai hasilnya, bulan ini—hanya sampai selesai UTS—segala be
Setelah membawa kembali barang milik Fachri, Shinta tak lama juga kembali sambil membawa kantung plastik mini market.Aku tidak ingin mengetahui apa isinya.Tapi seharusnya itu adalah barang untuk wanita, Tia juga sepertinya seluruh badannya terkena air.Tapi mengapa barang bawaannya tidak terkena air itu?Apakah ada Dewa Buku di luar sana?Setelah itu juga Shinta bertanya apakah boleh meminjam bajuku untuk dipakai Tia?Tentu saja boleh.Shinta juga meminta untuk memilihkan celana untuk Tia. Aku tidak tahu harus memberi yang mana jadi aku membawanya satu set pakaian olahraga.Sepertinya tidak ada masalah untuk itu. Tia juga sepertinya terlihat nyaman memakainya.Setelah semuanya kembali normal, akhirnya kita memulai tujuan yang sebenarnya diciptakan kelompok belajar ini.Untuk menaklukkan UTS!Pembelajaran dimulai dari aku sebagai pemanasan, mau dilihat dari manapun, matematika adalah dasar di jurusan IPA.
Ketika akhirnya tanggal untuk Ujian Tengah Semester dimulai, seluruh kegiatan ekstrakurikuler diberhentikan untuk sementara.. Seperti pada umumnya, ketika UTS berlangsung, jam pulang sekolah dipercepat dan jam istirahat semakin banyak. Bagi seluruh siswa pastinya ketika dua hal tersebut digabungkan merupakan berita baik, tak terkecuali denganku. Hanya saja yang menjadi pembeda adalah persiapan yang telah dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. Yah, selain ada hal yang spesifik yang dilakukan oleh sekolah, kondisi di mana kau mendapatkan jam pulang lebih cepat dan jam istirahat lebih banyak merupakan sebuah cahaya yang tidak mungkin didapat di dunia nyata. Pada kenyataannya, ketika kau mendapatkan sesuatu yang khusus seperti itu, sebagai siswa haruslah menukarnya dengan harga yang setimpal. Ujian. Atau bagaimana pun kalian mengucapkannya. Rasanya seperti sedang membuat kontrak dengan iblis. Sang iblis membuat persya
Libur selama 3 hari setelah UTS telah berakhir. Saat ini sekolah sudah memasuki bulan yang baru kembali.Setelah pergi berbelanja waktu itu, kami tidak pernah bertemu kembali secara langsung selama 5 hari. Kami hanya berbicara melalui grup yang sudah dibuat di aplikasi MINE sebelumnya.Kami bertemu kembali secara langsung di sekolah pada hari pertama masuk sekolah.Yang pertama aku temui adalah Shinta, dia menemuiku saat berjalan untuk ke sekolah. Sepertinya hal itu sudah menjadi kebiasaan di waktu pagi saat perjalanan ke sekolah.Lalu untuk Fachri dan Tia aku temui mereka di kelas. Pertama kali aku melihat mereka adalah ketika sedang berbicara satu sama lain.Meskipun mereka bertengkar di grup, aku merasa lega mereka akrab di dunia nyata.Lalu untuk OSIS, kegiatannya sudah diaktifkan kembali. Sejujurnya OSIS yang dipegang oleh Kak Clarissa saat ini sudah tidak mempunyai tugas lagi. Bisa dibilang kami bisa bersantai dengan hal itu.Ta
Sudah beberapa Minggu berlalu sejak Kak Clarrisa mengajukan nama-nama yang akan menjadi ketua OSIS selanjutnya, dan begitu juga dengan pemilihannya.Acara pemilihan dapat dilaksanakan walau sebenarnya OSIS terkejut dengan hal itu. OSIS terkejut karena tidak akan menyangka bahwa pemilihan dapat dilaksanakan dengan waktu yang singkat.Meskipun Bu Annisa bilang 'serahkan saja kepada ibu' dengan percaya diri, kami—OSIS inti— tidak mengetahui apa yang ada di dalam kepalanya. Seluruh pemikiran hingga rencana yang dibuat oleh Bu Annisa benar-benar tidak terpikirkan sama sekali, kami hanya seperti seorang anak yang meminta bantuan kepada orang tua kami.Benar, acara pemilihan ketua OSIS dapat terjadi dengan rencana yang sebenarnya sudah diantisipasi oleh Bu Annisa.Atau lebih tepatnya Bu Annisa, mungkin saja telah memprediksi hal ini akan terjadi.Rencana yang dibuat Bu Annisa adalah rencana yang sederhana, namun melakukannya harus dengan r