"Sayang apakah ini benar kau? Kenapa kau tega menghianatiku dan menikahi laki-laki lain yang merupakan rival bisnisku?" tanya Matteo dengan mata memerah menahan amarah.
Kalau saja saat ini berbagai media dan orang-orang tidak sedang memperhatikan mereka, Matteo pasti lepas kendali dan menghajar Daniel yang sejak tadi hanya tersenyum mengejek ke arahnya.Sementara Manda yang hatinya masih hancur setelah mengetahui penghianatan Matteo dengan Brina saat di hotel Singapura, dia hanya diam membeku dengan tatapan dingin. Manda sama sekali tidak ingin menjelaskan apapun kepada Matteo.Sontak kebersamaannya bersama Manda seperti kembali hadir di dalam kepalanya layaknya kaset rusak. Walaupun Matteo memiliki hubungan yang tidak sederhana bersama Brina. Tetapi dia tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Manda. Matteo mencintainya dan berniat menjadikannya sebagai istrinya suatu saat nanti.Brina hanyalah pelariannya semata untuk melampiaskan nafsu dan birahinya yang tidak pernah terpuaskan oleh Manda yang selama ini selalu menjaga dirinya dari pergaulan buruk di luar sana."Pergilah dari pesta pernikahan kami dan jangan membuat onar kalau kamu tidak ingin dipermalukan disini!" suara Daniel menggelegar membuat Matteo sadar dalam lamunannya.Matteo berjalan dan mendekati Manda walaupun beberapa orang Bodyguard yang ditugaskan oleh Daniel sudah menghalangi langkahnya sejak tadi dan mengusirnya tapi Matteo pantang menyerah."Jelaskan semua ini padaku, sayang. Kenapa kamu tega menikahi dia? Hubungan kita sudah 5 tahun lamanya dan aku sedang sibuk mempersiapkan pernikahan kita dan sedang merencanakan untuk melamarmu kepada orang tua kamu." Matteo menggengam tangan Manda tetapi langsung di hempaskan olehnya yang masih merasakan sesak di dadanya setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri penghianatan sang kekasih dengan adik tirinya sendiri yang telah menjadi duri dalam hubungan mereka selama ini.Manda seakan kembali melihat kilasan kemesraan Matteo dan Brina yang tadi dia lihat di koridor dan di hotel yang ada di Singapura. Matanya juga melihat ke arah Brina yang tampaknya tidak suka melihat laki-laki yang dia cintai saat ini sedang mempermalukan dirinya sendiri di atas pelaminan."Sebaiknya kamu menikahi Brina saja, alih-alih merencanakan pernikahan denganku wanita yang sudah kau khianati demi dia. Aku sekarang sudah resmi menjadi istri dari Daniel Anderson yang merupakan saingan bisnismu sejak lama. Lupakan aku!" Manda bahkan suaranya sampai gemetar karena menahan sembah di dadanya yang begitu pilu."Pergilah kepada kekasihmu yang tadi asyik masyuk bermesraan denganmu. Karena mulai saat ini hubungan kita berakhir. Aku tidak mau melihatmu di hadapanku lagi!" ucapan Manda benar-benar seperti sembilu yang menusuk hati Matteo kala itu.Matteo terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Manda sambil melirik ke arah Brina yang juga terlihat terkejut. Brina tersenyum sinis ke arah Manda seakan menertawakan kemenangan dirinya karena kekasih Manda telah berhasil direbut dengan menggunakan kemolekan tubuhnya yang telah menjadi candu memabukan bagi Matteo.Akan tetapi Manda saat ini lebih memilih untuk menahan diri dari kelakuan adik tirinya yang selama ini selalu di bela ayah dan ibu tirinya yang jahat sekali padanya.Ayahnya Manda sejak tadi hanya memperhatikan apa yang terjadi kepada Manda. Hendri hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Brina yang bahkan begitu nekat menggandeng tangan Matteo di hadapan publik, di acara pernikahan putri sulungnya, hasil pernikahan dengan istri pertamanya yang sudah meninggal lama sekali. Setidaknya itu yang Hendri tahu berdasarkan penuturan dari Laras, istri mudanya.Daniel berusaha untuk melindungi Manda dari sakit hati karena keculasan mereka berdua. Dia tidak terima Manda menangisi lelaki bajingan seperti Matteo yang sudah menginjak harga diri Manda dengan penghianatannya yang kejam."Sadarlah! Dia yang pertama kali mengkhianati cintamu. Kamu gak boleh lemah dengan air mata buaya dia!" bisik Daniel di telinga Manda yang tadi terlihat sepertinya hampir luluh melihat air mata Matteo di hadapannya."Kamu seharusnya merasa bersyukur karena penghianatan kekasihmu kau ketahui sebelum kalian menikah. Bisa kau bayangkan gimana rasanya kalau kamu sudah menikah dengan pria bajingan itu?" tanya Daniel sambil menatap lekat wajah Manda yang terlihat pias dan pucat.Manda melirik ke arah Daniel yang saat ini begitu bersemangat untuk menjelekkan nama Matteo di depannya."Kamu tidak usah mengadili orang lain karena dirimu juga tidak lebih baik dari dia! Mungkin kamu lupa dengan perjanjian pernikahan di antara kita berdua yang kamu sembunyikan dari kedua orang tuamu dan kekasih gelapmu!" sinis Manda melirik ke arah Daniel yang tentu saja terkejut mendengarkan hal itu.Manda sedih luar biasa saat melihat Matteo yang meninggalkan aula pesta dengan menggandeng tangan Brina tanpa melihat ke belakang lagi. Cemburu? Tentu saja! 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menjalin sebuah hubungan. Manda sangat mencintai Matteo dan telah membangun begitu banyak mimpi indah bersama lelaki itu.Hatinya hancur tetapi dia juga tidak mau di jadikan bahan permainan dan lelucon oleh mantan kekasihnya yang sudah 5 tahun menjalin hubungan dengannya. Tetapi juga berani bermain api di belakangnya bersama sekretarisnya yang merupakan adik tiri Manda sendiri. Miris bukan nasib gadis cantik yang berhati baik itu?Bisa bayangkan gak, gimana Manda akan menjalani kehidupannya di masa yang akan datang? Melihat mantan kekasihnya bersama adik tirinya yang bisa di katakan setiap hari bertemu dirinya di rumah kedua orang tuanya."Pergilah! Aku masih memberikan kesempatan kepadamu untuk pergi secara baik-baik." ucapan Daniel menggema di aula pesta. Saat Daniel mengusir Matteo dan Brina dari aula.Para tamu menahan nafas karena perselisihan yang terjadi. Banyak ponsel yang awalnya hendak mengabadikan kejadian itu tetapi mengurungkan niatnya karena melihat para bodyguard yang sudah berjaga di sekitar tempat pesta sesuai instruksi dari Daniel."Aku akan merebut kamu dari Daniel, Manda! Tunggulah!" janji Matteo sebelum pergi dari aula pesta. Air mata Manda semakin deras membasahi pipinya. Daniel menyodorkan tisu dan menyediakan bahunya untuk sang istri menangis sepuasnya."Tersenyumlah dan jangan membuat hancur pesta pernikahan kita karena sampah seperti Matteo! Aku bisa memberikan kebahagiaan lebih banyak daripada lelaki itu." bisik Daniel di telinga Manda yang masih terisak sedih.Manda hanya melirik sinis ke arah Daniel yang tidak dia ketahui saat ini sedang melakukan permainan apa atas dirinya. 'Semua lelaki apa seberengsek mereka?' batin Manda kesal.Jelas-jelas ketika mereka melakukan perjanjian pernikahan di belakang layar. Daniel sudah mewanti-wanti dirinya untuk tidak pernah jatuh cinta terhadapnya karena dia sudah memiliki wanita yang dia cinta. Lalu apa yang tadi dia katakan di telinganya? Apakah dia sedang mempermainkan dirinya?Dari kejauhan tampak seorang wanita cantik yang terus memperhatikan ke arah pelaminan dengan tatapan sendu dan air mata kesedihan.Gadis itu adalah Natalia yang merupakan model internasional yang berada di bawah naungan agensi milik Daniel.Natalia adalah kekasih rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Daniel dari keluarganya. Pria itu sebenarnya menjadikan gadis itu hanya sebagai tameng saja agar dirinya tidak selalu diganggu oleh para wanita yang selalu mencari perhatian darinya. Daniel merasa risi dengan gangguan dari mereka.Bahkan Natalia menandatangani surat perjanjian sebagai kekasih kontraknya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Daniel benar-benar lelaki yang sangat sulit untuk diprediksi apa yang dia inginkan dan dia rencanakan untuk hidup dan masa depannya.Akan tetapi dalam perjalanannya ternyata Natalia malah melupakan perjanjian mereka dan membawa perasaan di dalam hubungan tersebut. Dia benar-benar tidak rela melihat kekasih kontraknya sekarang bersanding dengan wanita lain.Daniel kemarin sudah meminta kepada manajernya untuk memutuskan hubungan kontrak antara dirinya dengan Natalia secara sepihak. Tak perduli dengan segala penolakan Natalia yang memang mencintainya.Pada akhirnya Daniel merasa terkekang dengan sikap posesif yang ditunjukkan oleh Natalia terhadap dirinya. "Sungguh tidak pantas!" itulah yang di lontarkan Daniel pada Natalia ketika wanita itu mengungkapkan cintanya kepada Daniel pada suatu malam yang romantis setelah mereka bergulat di atas ranjang.Selama kontrak pacaran itu, Natalia dan Daniel memang memutuskan untuk tinggal bersama di satu apartemen. Hal itulah yang di khawatirkan oleh kedua orang tua Daniel, Mereka takut anaknya terjalin dalam hubungan yang salah. Makanya mereka mendesak Daniel agar segera menikah dengan Manda.Selain karena janji mereka kepada sahabat sejak kecil, juga karena mereka yang sudah terlanjur sayang kepada Manda dan telah menganggap mereka sebagai menantunya."Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak membawa perasaan di dalam hubungan kita berdua? Aku bisa memberikan seluruh dunia beserta isinya kepadamu kecuali cintaku! Karena cintaku hanya milik satu orang saja! Apa kamu paham?" tanya Daniel dengan suara yang begitu dingin,nyaris tanpa perasaan.Natalia sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan di dalam perjanjiannya bersama Daniel. Akan tetapi pesona Daniel memang sangat sulit untuk ditolak sehingga membuat hatinya tidak bisa berbohong kalau dia mencintai Daniel dan ingin menjadi ratu di hatinya serta menjadi ibu dari anak-anaknya.Lamunan Natalie terhenti ketika seseorang menepuk bahunya dengan kuat. "Lupakanlah Daniel dan mulailah hidupmu yang baru. Aku yakin di luar sana masih banyak laki-laki yang menunggu kehadiranmu dan juga cintamu!" Terlihat seorang pemuda yang begitu tampan yang sekarang berdiri di samping Natalia.Pemuda itu adalah Bruno Anderson. Dia adalah adik tiri Daniel yang lahir dari gundik ayahnya yang tidak pernah diakui sebagai anak kandung pada saat kelahirannya dahulu.Ayahnya Daniel memberikan fasilitas kepada pemuda itu dan memberikan jabatan di perusahaan Anderson Corporation, walaupun statusnya tidak di akui sebagai anak sah dari sang ayah. Karena hanya terlahir dari gundiknya tanpa seijin dirinya.Natalia hanya melirik sinis ke arah laki-laki yang selama ini selalu berusaha mengejarnya. Natalia hanya menginginkan pewaris Anderson corporation. Dia sangat tahu status dan kehidupan Bruno yang selalu dihina dan di pandang rendah oleh ibunya Daniel sebagai istri sah dari ayahnya."Apa maksud dan tujuanmu mendekatiku? Kamu tidak sedang berusaha merencanakan untuk memanfaatkanku untuk melawan Daniel, bukan?" tanya Natalia dengan suara serak karena sejak tadi dia sudah menahan tangis karena pernikahan Daniel.Sementara itu Daniel di pelaminan terus memperhatikan Natalia dan Bruno yang tampak sedang bercakap-cakap dengan intim.Semua itu memang sengaja dilakukan oleh Bruno untuk memancing kemarahan kakaknya. Sedikit banyak Bruno kenal dengan sifat sang kakak yang sombong dan arogan.Daniel akan marah ketika sesuatu yang menjadi miliknya direbut oleh orang lain. Bruno bisa melihat amarah di wajah Daniel. Dia begitu menikmatinya dan sangat bahagia.Apa yang akan Daniel lakukan??Daniel memberikan kode kepada anak buahnya untuk menyingkirkan Bruno agar menjauh dari Natalia. Entah apa yang saat ini di rasakan oleh Daniel. Satu yang pasti, Daniel tidak akan pernah membiarkan Bruno mendapatkan apa yang dia inginkan. Mereka sudah menjadi musuh sejak lahir karena perselisihan ibu mereka saat Bruno masih dalam kandungan sang ibu yang hampir saja membuat Camelia di ceraikan suaminya demi ibunya Bruno yang sedang hamil anak haram suaminya. Daniel sampai saat ini masih membenci ayahnya yang sudah berani dan tega berkhianat dari ibunya yang sangat dia sayangi sehingga melahirkan Bruno. Daniel setiap malam harus melihat air mata ibunya yang harus merawat anak dari wanita lain yang meninggal saat melahirkan Bruno. Sejak lahir Bruno di bawah asuhan ibunya Daniel. Walaupun mereka kakak beradik tetapi yang dilakukan oleh kedua orang tuanya kepada Bruno tidaklah sama seperti yang diberikan kepada Daniel yang berstatus sebagai pewaris. Bruno sejak dulu selalu berusaha untu
Manda membuka matanya dengan malas. Seluruh tubuhnya terasa begitu sakit dan lelah luar biasa. "Astaga! Ada apa dengan diriku? Kenapa seluruh tubuhku rasanya begitu sakit?" Monolog Manda yang masih bingung dengan dirinya sendiri.Tampaknya Manda melupakan kejadian tadi malam yang sudah dia lakukan bersama Daniel diranjang panas miliknya. Ranjang panas Daniel Anderson yang selama ini sudah banyak membuat wanita cantik takluk di bawah kuasa seorang Daniel Anderson, sang casanova!!"Apa sebenernya yang sudah terjadi padaku?" Manda memukul pelan kepalanya. Manda terus berusaha untuk mengingat kembali apa yang sudah terjadi.Saat Manda masih kebingungan, tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh Daniel yang melingkarkan tangannya di pinggang Manda yang polos. Manda menyingkap selimut. Awalnya dia kira ada ular yang melilit tubuh polosnya."Aaaaaaaa!!! Siapa kamu?" Manda yang kaget sontak menepiskan tangan dan kaki milik Daniel yang ada di atas tubuh polosnya.
Brina pulang dan menemui ibunya. Dia mengeluhkan perbuatan Matteo yang hanya menghabiskan waktunya dengan mabuk dan marah, karena pernikahan Amanda dan Daniel yang sudah dia ketahui."Mama harus membuat Manda jauh dari Matteo! Aku tidak mau melihat dia dekat lagi dengan kekasihku! Aku ga rela melihat Matteo masih mencintai wanita kurang ajar itu!" Laras langsung membekap mulut putrinya dan membawanya masuk ke dalam kamar.Dia takut kalau suaminya mendengar apa yang dikatakan oleh putrinya, tentang anak kandungnya yang sudah dibuat menderita karena perbuatan Brina. Laras selama ini yang mengatur segala sesuatu yang dilakukan oleh Brina hingga berhasil menjerat Matteo di dalam pelukan putrinya. Laras tidak pernah merasa senang apabila Manda mendapatkan kebahagiaan. "Kamu itu kalau di rumah jangan asal bicara. Kalau ayahmu mendengarnya, itu akan bahaya untuk hidup kita." Laras memberikan peringatan kepada Brina untuk bisa sedikit berhati-hati ketika membicarakan tentang Manda.Brina men
"Rencana apa lagi yang kalian susun untuk menyakiti Manda?" tiba-tiba saja Hendry sudah ada di belakang mereka dengan tatapan datar dan dingin yang membuat Laras gemetar.Mata tuanya menatap tajam kepada mereka. Menuntut penjelasan atas segala bisik-bisik yang sejak tadi mereka lakukan. "Tidak, Pah. Kami tidak punya rencana apapun juga! Ya kan, Brina?" tanya Laras sambil memberi kode pada putri semata wayangnya.Brina sontak tersenyum dan mendekati Henry yang masih menetap mereka dengan tatapan penuh penyelidikan. "Ih, Papa kok nanyanya kayak gitu sih? Emang apa yang bisa kami rencanakan untuk Kak Manda?" tanya Brina berusaha memasang wajah tak berdosa di hadapan ayahnya yang tentu saja tidak akan bisa dikibuli oleh mereka.Hendry menepis tangan Brina. Lalu duduk di sofa yang ada di kamar utamanya, "Papa sangat kenal siapa ibumu. Wanita keji yang selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan. Selama ini dia selalu mendidikmu untuk menjadi sepertinya!" Ucapa
"Sebenarnya apa yang terjadi pada papaku? Kenapa tiba-tiba dia masuk ICU lagi?" tanya Manda pada Laras yang sejak tadi terus meneteskan air matanya.Manda tidak percaya sama sekali dengan air mata yang diperlihatkan oleh ibu tirinya yang sejak dulu selalu pandai bersandiwara. Manda hanya melirik sekilas kepada Brina yang sejak tadi terus menetap kerahnya dengan tajam dan penuh permusuhan.'Ckckc! Kenapa Gadis itu bersikap seakan aku ini najis yang menjijika' batin Manda merasa kesal dengan kelakuan Brina padanya di hadapan Daniel.Brina yang sudah merampas tunangannya. Tetapi kenapa seakan-akan dia yang menjadi Penjahat di sana? Sungguh lucu! Manda sudah membulatkan hatinya bahwa dia tidak akan pernah membiarkan siapapun bermain-main lagi dengan nasibnya.'Mulai hari ini! Akulah yang akan mengendalikan kehidupanku sendiri. Tidak akan kubiarkan siapapun menyakitiku lagi tanpa permisi!' Brina cukup terkejut melihat sorot mata Manda yang memperlihatkan permusuhan dengannya.Padahal sebelu
Matteo saat ini menatap Brina yang ada disampingnya. Dia kesal sekali karena Manda sama sekali tidak datang menjenguknya. Padahal dia sudah hampir satu minggu dirawat di rumah sakit, gegara duhajar oleh anak buah Daniel tempo hari."Teleponlah kakakmu untuk datang kemari. Aku ingin bicara dengannya," pinta Matteo kepada Brina yang tentu saja menolak permintaan tersebut mentah-mentah.Brina mendengus kesal karena Matteo yang tampaknya tidak memperdulikan perasaannya. Padahal dia sangat mencintai Matteo. Dia bahkan rela bekerja sama dengan pemuda itu untuk mengakuisisi perusahaan milik ayahnya.Brina tidak tahu bahwa Matteo merencanakan itu semua untuk menekan Manda agar mau kembali kepadanya. Entah bagaimana perasaan Brina kalau suatu saat nanti dia mengetahui dirinya cuma dimanfaatkan oleh Matteo untuk mencapai keinginannya."Kamu sungguh keterlaluan! Ada Aku disini yang mendampingimu dengan setia. Kenapa kau sibuk mencari Manda yang sudah menjadi istri orang lain?" amuk Brina kesal.
Manda akhirnya menemui Matteo yang sudah menunggunya sejak tadi. Walaupun dengan hati yang dongkol dan terpaksa.Manda sudah bersiap untuk meninggalkan pemuda itu. Karena sudah hampir setengah jam dia berada di ruangan itu, tetapi Matteo tidak mengatakan apapun. Hanya terus menatapnya dengan penuh kerinduan."Kalau kau masih diam saja, sebaiknya aku pergi dari sini. Aku tidak punya waktu untuk menemani orang yang tidak ada kerjaan sepertimu!" Manda terlihat begitu kesal kepada Matteo yang selalu saja mempermainkan perasaannya sejak dulu.Matteo meminta kepada Manda untuk kembali duduk. Dia berusaha untuk menggenggam tangan Manda tetapi langsung ditepis dengan kasar. Manda tidak sudi disentuh lagi oleh laki-laki yang sudah menghianati cintanya."Manda, Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu. Apakah bisa?" tanya Matteo dengan tatapan penuh pengharapan.Akan tetapi Manda yang sudah menyimpan amarah sejak tadi, hanya mendengus kesal kemudian pergi begitu saja dari ruangan Matteo. Manda
Daniel sedang ada di supermarket. Dia ingin membuat makan malam romantis untuk Manda. Setelah tadi dia membatalkan reservasi restoran yang sudah dipesan oleh sekretarisnya sejak tadi siang. Daniel paham kalau Manda saat ini masih galau dan dalam keadaan lemah. "Aku yakin Manda pasti akan senang dengan apa yang akan kulakukan untuk dia," Daniel memilih bahan makanan yang segar tanpa merasa risi atau malu. Pesona Daniel memang tiada lawan.Walaupun hanya menggunakan kaos oblong dan sendal jepit. Tetapi Daniel tetap mampu menghipnotis para wanita melihat ke arahnya. Daniel tetap cuek dan menikmati waktu belanja yang jarang sekali dia lakukan. Dimansion miliknya, chef terkenal selalu siap sedia memasak untuk dirinya dan Manda. Daniel sejak kecil sudah terbiasa dengan kehidupan mewah yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak dia lahir. Daniel belajar memasak makanan-makanan favoritnya dari chef terkenal yang sengaja dipanggil untuk bekerja di mansion tempat dia tinggal bersama istriny
Daniel berhadapan dengan Bruno yang babak belur, ada seraut wajah sesal disana. "Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau kamu sedang membantu anda untuk menurunkan panasnya?" tanya Daniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu, huh? Sementara kau sudah seperti banteng kesurupan. Apa selama ini kamu tidak pernah menganggapku sebagai saudaramu?" tanya Bruno sedih. Dia sebenarnya hanya menginginkan pengakuan dari Daniel. Karena bagaimanapun juga dia adalah kakaknya.Selama ini mereka hidup layaknya musuh. Kadang Bruno merasa iri kepada teman-temannya yang begitu akur dengan saudara mereka."Aku merasa cemburu ketika kau berdekatan dengan istriku. Selama ini, bukankah kamu selalu berusaha untuk merebut apapun yang Kumiliki. Ya, kan?" Manda sejak tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka. Setelah mendapatkan pengobatan dari dokter keadaan Manda sudah semakin membaik. Manda bisa makan dan berjalan-jalan di sekitar rumah.Manda merasa sen
Manda terbaring lesu di atas ranjang. Sementara Daniel keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan mereka semalam. Daniel mendekat ke arah Manda yang masih bergelung di balik selimut."Sayang, Kok tumben sekali kamu masih belum bangun? Perlu aku menggendong untuk ke kamar mandi?" tanya Daniel sambil mengelus sayang wajah wanitanya.Manda menggeleng, "aku masih sangat lelah dan mengantuk. Gegara kamu!" Rengek Manda kesal. Daniel hanya tertawa melihat ekspresi wajah istrinya. "Sayang, aku mau ke kantor sebentar. Ada urusan sedikit. Nanti siang aku akan mengantarkan kamu ke dokter untuk periksa kehamilanmu. Sejak kemarin kamu muntah terus loh. Aku sangat khawatir dengan kesehatanmu!" Ucap Daniel."Aku baik-baik saja tidak perlu ke dokter. Aku hanya perlu istirahat dari lelaki mesum kayak kamu!" Sengit Manda yang masih kesal ketika dia mengingat kembali, apa yang dilakukan Daniel tadi malam kepadanya."Ya udah! Aku minta maaf ya! Sayang, Daddy kan melakukan
Daniel saat ini sedang berada di kantornya. "Apakah seumur hidup kamu belum menikah?" tanya Daniel pada asistennya yang sejak tadi hanya mendengarkan semua perkataannya."Belum pernah Tuan! Karena saya tidak punya waktu untuk berkencan dengan wanita di luar sana selain anda. Saya terlalu sibuk untuk mengurus anda dan semua masalah anda!" Daniel langsung melemparkan pulpen yang ada di tangannya karena merasa geram dengan jawaban sang asisten."Apakah itu artinya aku yang sudah membuatmu menjadi jomblo abadi? Ih, kau pintar sekali bersembunyi di balik kata-katamu. Padahal kamu yang memang ga laku di mata para gadis itu! Cih! Bikin kesal saja!" Daniel pun kemudian mengusir asistennya untuk keluar dari ruangannya."Keluar sana! Bicara denganmu hanya semakin menambah kepusingan kepalaku!" Kesal Daniel.Setelah sang asisten meninggalkannya terlihat Daniel yang terus menatap ponselnya. Daniel benar-benar merasa dipusingkan dengan tingkah Manda yang ajaib menurutnya.Jelas-jelas Daniel mengin
Manda merasakan tubuhnya begitu lemah Setelah dari tadi bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Tampaknya Manda mengalami morning sick karena kehamilannya. Daniel yang saat ini sedang berada di ruang kerjanya, terus memperhatikan apapun yang dilakukan oleh Manda melalui CCTV tersebut yang sengaja dia pasang di kediaman Manda untuk selalu memantaunya."Anakku. Kenapa kau begitu nakal? Kau membuat mommy kamu jadi begitu kesulitan. Sekarang Daddy mau tidak mau harus menemui mommymu. Karena daddy tidak tega melihat mommy kamu menderita sendirian." monolog Daniel yang kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju keluar.Daniel pergi menuju apartemen milik Manda dengan menggunakan mobilnya sendiri tanpa bantuan supir pribadinya. "Aku harus membeli beberapa kebutuhan Manda. Hmm, dia pasti kesulitan untuk menjalani kehamilan ini sendiri. Sayang kenapa sih kamu harus bersikeras untuk meninggalkan aku? Aku benar-benar tidak sanggup untuk jauh darimu!" Begitu sampai di sebua
Manda sama sekali tidak memperdulikan peringatan yang ditunjukkan oleh ibu dan adik tirinya. Entah kenapa mereka begitu bernafsu untuk menguasai perusahaan ayahnya. Manda yang menjadi saksi perjuangan Ayah dan Ibunya di masa lalu tidak akan pernah membiarkan perusahaan itu jatuh kepada orang yang berniat untuk menghancurkannya."Kamu benar-benar seorang wanita yang tidak tahu malu. Sudah menjadi seorang istri dari lelaki triliuner dan memiliki harta yang melimpah, tapi kamu masih saja serakah dan menginginkan uang recehan yang ada di tangan kami! Cih, tak tahu malu!" Manda sama sekali tidak peduli dengan ocehan Brina yang sengaja ingin mengecoh emosinya.Dengan begitu tenang Manda mendekati Brina. "Hey, lebih tidak tahu malu yang mana, antara merebut harta yang bukan miliknya dengan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Hmm? Kamu katanya wanita yang pintar dan cerdaskan? Paham sampai sini?" Manda tersenyum sini kepada Brina yang langsung melotot kepadanya. Dia marah dan kesal.
"Ada apa sih Mah?" tanya Brina begitu kesal karena di paksa pulang oleh ibunya. Padahal dia berniat untuk ke mansion Anderson demi menemui Manda sesuai keinginan Matteo.Sang ibu langsung menepuk kepala Brina. Dia kesal bukan kepalang dengan putrinya yang selalu gak sopan padanya. "Kamu harus tinggalkan Matteo. Dia sudah ga ada gunanya sama sekali. Apa kamu tahu kalau dia sudah tidak jadi ahli waris dari keluarga dia lagi." Brina melotot sempurna mendengar ucapan ibunya."Mama gila, huh? Susah payah aku mengejar dia. Sekarang setelah aku dapatkan malah aku tinggalkan?" tanya Brina kesal luar biasa.Brina langsung di keplak lagi kepalanya oleh sang ibu. "Jangan bantah! Pokoknya mama ga suka kamu masih sama dia! Putuskan dan tinggalkan dia! Jangan buang-buang waktu bersama lelaki ga punya masa depan itu!" Brina terlihat kesal bukan kepalang dengan ibunya yang sampai sekarang masih saja memperlakukan dirinya seperti anak kecil."Mama kenapa sih? Suka banget mukul-mukul kepala aku. Nanti
"Tolong kamu bujuk Manda untuk mencabut tuntutan dia di kantor polisi. Aku ga mau masuk penjara." Pinta Matteo ketika Brina mendatanginya di kantor polisi.Hari ini Matteo terpaksa datang ke kantor polisi karena mendapatkan surat panggilan paksa. Dia sudah lebih dari tiga kali mangkir dari panggilan polisi, sehingga membuat anggota polisi terpaksa menjemput paksa dirinya. Apalagi orang yang melaporkan pemuda itu adalah Daniel Anderson yang terkenal di daerah mereka.Brina terlihat mengerutkan keningnya karena tidak suka mendengar Matteo memanggil nama wanita yang sangat Dia benci seumur hidupnya. Brina masih mengingat semua kejadian di masa lalu ketika dirinya harus menahan perihnya hati karena selalu di banding-bandingkan dengan Manda oleh semua orang. Hal itu yang membuat Brina akhirnya mulai bersikap antipati dan memusuhi Manda. Awalnya dia menyukai kehadiran Manda sebagai saudara tiri, karena tidak harus kesepian lagi seperti dulu."Kenapa kamu harus menyebutkan nama Manda di depan
"Kau baik-baik saja?" tanya Bruno saat dia melintas di depan Mansion Daniel dan melihat Manda membawa kopernya dengan amarah yang begitu kentara di wajah cantiknya.Manda mengacuhkan Bruno dan berlalu begitu saja. Sementara itu Daniel yang melihat dari kejauhan memerintahkan anak buahnya untuk mengawal Manda dan memastikan keselamatannya.Daniel sudah diancam oleh Manda kalau sampai berani menghalangi kepergian dirinya dari mansion. Manda akan menggugurkan anak yang ada di dalam kandungannya. Mendengarkan ancaman itu, tentu saja nyali Daniel menciut seketika. Karena dia yang paling mengerti bahwa keluarga besarnya sudah mengharapkan dan menantikan kelahiran putranya sebagai pewaris keluarga Anderson."Pastikan dia selamat dan mendapatkan semua kemudahan. Aku ga akan memaafkanmu kalau sampai terjadi apa-apa kepada istri dan anakku. Paham?" tanya Daniel pada pengawal kepercayaannya yang selama ini selalu dia andalkan dalam segala hal."Siap, Tuan! Saya permisi!" Pamitnya dengan segera.
Manda menangis dalam pelukan Daniel. Dia amat sulit melupakan kejadian buruk yang menimpanya karena perbuatan Matteo. "Sayang, kamu harus bisa melupakan kejadian itu. Kasihan anak kita di dalam kandunganmu pasti juga akan merasakan stress jika ibunya mengalami trauma seperti ini." Daniel berusaha untuk menasehati Manda agar bisa tenang.Dia sadar bahwa semua itu adalah kesalahannya yang sudah teledor menjaga istrinya. "Seandainya saja tadi aku tidak meninggalkanmu di pesta sendiri, pasti bajingan itu tak akan berani macam-macam padamu." Sesal Daniel sambil memeluk erat tubuh Manda yang gemetar karena tangis."Laki-laki bajingan itu mungkin tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Dia hanyalah egois dan suka memerankan playing Victim. Aku benci dengan dia!" Manda menghapus air matanya dengan kasar.Daniel bisa melihat kebencian di matanya. Daniel bisa mengerti luka yang begitu besar yang sudah disayatkan oleh Matteo kepada istrinya. "Kita ke dokter ya? Mungkin akan bagus jika kau b