Share

Bab 977

Penulis: Anak Ketiga
"Ya!"

"Sekalipun harus mati, aku juga tetap ingin bersamanya. Paman nggak perlu khawatir. Tanpa Keluarga Santoso pun, keluarga kami juga pasti akan melindungi Julia."

Candra teringat dengan kakak iparnya, yang notabene Raja Naga.

Michael tidak tahan lagi dan langsung berkata dengan dingin, "Hanya berani omong besar saja. Keluarga sampah di Kota Tawuna seperti kalian masih berani melawan Keluarga Jhonson?"

Karena dia merasa sikap ayahnya Julia terlihat aneh.

Candra hendak menjawab, tetapi ayahnya Julia langsung berkata, "Bagus. Candra, karena kamu punya niat ini, aku akan mengabulkannya!"

Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang tercengang.

Siapa sangka ayahnya Julia akan mendadak membuat keputusan seperti ini. Bahkan, anggota Keluarga Santoso yang lainnya pun terkejut. Mungkinkah karena video barusan?

Julia juga tertegun sejenak, karena ini semua benar-benar di luar dugaannya.

"Kak!"

Radit tidak menahan diri lagi dan langsung berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana nasib Keluar
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 978

    Michael hanya tersenyum sinis. Dia mengambil langkah ke depan dan berkata dengan kejam, "Bocah, tunggu saja. Kamu akan menyesali apa yang kamu lakukan hari ini.""Saat itu, jangan sampai kamu berlutut di depanku dan memohon ampun. Haha ...."Mendengar tawa Michael yang penuh sindiran, apalagi ditambah dengan kalimat sebelumnya, Julia baru mengerti. Sebelum Candra sempat berbicara, dia langsung berkata dengan cemas, "Ayah, kamu ...."Tanpa menunggu putrinya menyelesaikan kata-katanya, ayahnya langsung menyela, "Julia, yang terjadi selanjutnya sudah berada di luar kendali Ayah. Bukankah Candra barusan bilang dia bisa melindungi dirinya sendiri? Selebihnya akan tergantung pada kemampuannya.""Tergantung pada kemampuannya? Dia hanya berasal dari keluarga biasa. Bagaimana dia bisa bertarung melawan Keluarga Jhonson?" kata Julia dengan khawatir."Julia, nggak perlu dibahas lagi. Kamu tahu Keluarga Jhonson itu seperti apa, 'kan? Ayahmu bisa melakukan sampai tahap ini saja sudah termasuk mempe

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 979

    Wajah ayahnya Julia juga tidak terlihat bagus. Bagaimanapun, di sini masih kediaman Keluarga Santoso.Tuan Michael dan ibunya ditampar di kediaman Santoso. Sudah pasti masalah ini tidak bisa terpisahkan dari Keluarga Santoso.Dilan dan Radit juga tercengang. Untuk beberapa saat, mereka bahkan tidak sempat memberikan respons apa pun.Michael dan ibunya tampak emosi. Michael langsung memarahi mereka, "Kalian ... kalian pasti akan mati. Nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan nyawa kalian. Ingat kata-kataku ini!"Sembari berbicara, Michael mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor ayahnya.Begitu melihat situasi itu, Radit langsung berkata, "Nyali kalian hebat juga. Berani sekali menampar Tuan Michael dan Nyonya Adel. Dilan, mengapa kamu masih berdiri di sana? Cepat habisi mereka."Jika mereka tidak mengambil tindakan saat ini dan menunggu bala bantuan Keluarga Jhonson datang, saat itu, bagaimana mereka bisa mengklaim jasa dari Keluarga Jhonson? Bahkan, Keluarga Jhonson mungkin a

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 980

    "Lihat betapa gugup dan pengecutnya dirimu itu. Kamu masih berani datang ke sini untuk melamar Julia?"Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya punya satu pertanyaan. Kapan ayahmu akan tiba?""Ini, mungkin setengah jam lagi." Meski lokasi ayahnya tidak terlalu jauh dari sini, juga akan memakan waktu.Ayahnya sudah bilang dia akan segera datang. Jelas sekali, ayahnya tidak bermaksud menyuruh orang lain untuk menghadapi Tobi, tetapi ingin melawannya sendiri."Masih harus tunggu setengah jam lagi? Lambat sekali."Tobi menggelengkan kepalanya.Semua orang tersenyum pahit. Mereka pernah bertemu dengan orang yang cari mati, tetapi ini pertama kalinya bertemu dengan orang yang begitu ingin mati. Saat ayahnya Michael datang nanti, bocah ini pasti akan mati mengenaskan.Tobi tidak peduli dengan tatapan semua orang. Dia melirik ke meja dan berkata, "Masih butuh waktu begitu lama. Kebetulan ada begitu banyak cemilan di sini.""Ayo, semuanya duduk dulu. Kita tunggu mereka sambil makan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 981

    Adel buru-buru menghindar karena panik. Sayangnya, dia tidak berhasil lolos dari lemparan kacang. Apalagi, rambutnya tergerai. Kondisinya kini bagaikan orang gila.Terlebih lagi, ada rasa sakit di wajahnya!Emosi Adel langsung meledak. Dia kemudian membentak Tobi, "Bocah, kamu tunggu saja. Aku pasti akan membuatmu menderita. Jangan harap ada yang bisa menghentikanku.""Lagi-lagi ancaman yang sama. Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Kalian semua hanyalah sampah."Tobi bukan hanya tidak takut dengan ancaman itu, bahkan meremehkannya.Semua anggota Keluarga Santoso benar-benar tercengang. Dilan bahkan mulai menantikan saat-saat Tobi berakhir mengenaskan. Hal itu juga membuatnya lupa meminta ayahnya untuk membereskan Tobi.Tepat di saat itu juga, ada seorang pengawal yang masuk dan melaporkan bahwa kepala Keluarga Jhonson telah datang. Begitu mendengar itu, wajah Lukman berubah. Dia segera berjalan ke arah pintu.Tiba-tiba, ada dua orang yang terpental ke depan pintu. Mereka bukanlah ora

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 982

    Lukman diam-diam menggelengkan kepalanya saat melihat adegan ini.Tamat sudah riwayat bocah ini.Dia pasti akan mati!Hampir semua orang berpikiran sama. Begitu pula dengan Julia.Hanya Candra dan Widia yang terlihat tenang. Khususnya, Widia. Dia sudah terlalu sering melihat kekuatan Tobi, jadi kecepatan seperti ini bukanlah apa-apa.Apalagi, ekspresi Tobi begitu tenang. Sudah pasti pria itu akan baik-baik saja.Benar saja. Tobi hanya mengerutkan kening. Dengan jentikan tangan kanannya, sebutir kacang kecil terbang keluar dengan cepat. Bahkan, kecepatannya tidak bisa ditangkap oleh kasat mata.Namun, kaki Guru Nanda tiba-tiba diserang. Dia seketika terjatuh ke bawah.Padahal, dia bisa menggunakan tangannya untuk menopangnya, tetapi entah kenapa, tangannya juga diserang oleh sesuatu. Dia sama sekali tidak berdaya.Tubuhnya langsung terpental dengan keras.Dalam sekejap, semua orang langsung tercengang.Padahal, barusan Guru Nanda maju ke depan dengan cepat, kemudian tangan kanannya tela

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 983

    Semua orang langsung tercengang. Siapa sangka situasinya akan menjadi seperti ini?Kenapa malah Keluarga Jhonson yang mulai bertengkar sendiri?Lukman dan yang lainnya juga tercengang. Dia juga bingung dengan situasi yang terjadi. Namun, dinilai dari pertarungan barusan, dia jelas tahu Tobi tidaklah sederhana. Mungkin dialah yang membuat Guru Nanda terjatuh.Tepat di saat itu, ponsel Dilan berdering. Begitu melihat si penelepon adalah gurunya, dia tidak lanjut menyaksikan perseteruan di antara Guru Nanda dan ibunya Michael lagi. Dia buru-buru berjalan ke samping untuk mengangkat panggilan itu."Guru!""Ya, apa ayahmu ada di rumah?" Yanwar, pemilik Sasana Manggala, baru saja melewati kediaman Santoso. Dia pernah berjanji untuk membantu Lukman untuk memulihkan luka lama di tubuhnya. Lantaran kebetulan lewat, dia pun bermaksud untuk menepati janjinya."Ada, kok!"Dilan buru-buru mengangguk dan segera bertanya, "Guru, Anda punya masalah? Kalau butuh, saya bisa membantu Anda."Status guruny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 984

    Melihat adiknya yang benar-benar berbeda sekarang, Widia menoleh ke arah Tobi dan berkata dengan penuh haru, "Tobi, terima kasih!"Tanpa pelajaran dan bimbingan Tobi, adiknya tidak mungkin akan memiliki kemampuan dan bertanggung jawab seperti sekarang ini.Adiknya bisa berjuang keras seperti itu untuk berlatih seni bela diri. Hal ini pasti dipengaruhi oleh Tobi juga.Meski Candra sempat kalah beberapa kali, dia masih tidak menyerah begitu saja. Sorot matanya begitu tegas. Dia terus-menerus menghadapi lawannya.Setelah bertarung selama beberapa saat, akhirnya para pengawal itu mundur.Jika berdasarkan kekuatan Tobi, apalagi mengalahkan lawan kelas teri seperti ini, dia bisa langsung menaklukkan para pengawal ini hanya dengan menjentikkan jarinya.Kali ini, jangankan Widia, bahkan orang tuanya Julia juga diam-diam mengangguk. Meski seni bela diri Candra masih tidak begitu kuat, tekadnya sangat bulat dan pantang menyerah.Dia terus-terusan bertarung tanpa rasa takut sedikit pun. Penampila

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 985

    Begitu kata-kata ini keluar, semua orang kembali tercengang.Mata Dilan dan Radit membelalak. Mulut mereka juga ternganga. Padahal, mereka ingin melihat Tobi ditaklukkan. Kenapa Guru Nanda malah mendadak minta maaf kepadanya?Lukman dan yang lainnya juga tercengang. Mereka kesulitan memahami situasi saat ini. Namun, setelah dipikir-pikir, mungkinkah Guru Nanda telah menyadari kehebatan Tobi?Ekspresi wajah Michael dan ibunya juga berubah drastis.Kepala Keluarga Jhonson tampak emosi. "Guru Nanda, apa maksud perkataanmu?"Sayangnya, Guru Nanda mengabaikannya begitu saja. Dia hanya menundukkan kepalanya dan menunggu tanggapan Tobi.Tobi tersenyum. Dia langsung menunjuk kepala Keluarga Jhonson sambil berkata, "Kamu cukup sadar diri juga. Begini saja, pukullah lelaki tua itu sampai babak belur. Dengan begitu, aku juga nggak akan mempermasalahkan kesalahanmu hari ini."Semua orang tertegun sejenak. Padahal, barusan mereka telah memukul Michael dan ibunya, sekarang mereka masih berani memuku

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status