Share

Bab 981

Adel buru-buru menghindar karena panik. Sayangnya, dia tidak berhasil lolos dari lemparan kacang. Apalagi, rambutnya tergerai. Kondisinya kini bagaikan orang gila.

Terlebih lagi, ada rasa sakit di wajahnya!

Emosi Adel langsung meledak. Dia kemudian membentak Tobi, "Bocah, kamu tunggu saja. Aku pasti akan membuatmu menderita. Jangan harap ada yang bisa menghentikanku."

"Lagi-lagi ancaman yang sama. Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Kalian semua hanyalah sampah."

Tobi bukan hanya tidak takut dengan ancaman itu, bahkan meremehkannya.

Semua anggota Keluarga Santoso benar-benar tercengang. Dilan bahkan mulai menantikan saat-saat Tobi berakhir mengenaskan. Hal itu juga membuatnya lupa meminta ayahnya untuk membereskan Tobi.

Tepat di saat itu juga, ada seorang pengawal yang masuk dan melaporkan bahwa kepala Keluarga Jhonson telah datang. Begitu mendengar itu, wajah Lukman berubah. Dia segera berjalan ke arah pintu.

Tiba-tiba, ada dua orang yang terpental ke depan pintu. Mereka bukanlah ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status