Share

Bab 869

Keesokan paginya, tepat jam enam, Tobi telah dibangunkan oleh dering ponselnya. Dia mengambil ponselnya dan menjawab, "Halo!"

"Kak Tobi, apa yang kamu lakukan? Kamu masih tidur?"

Terdengar suara mendesak Jessi dari seberang sana.

"Ya, masih pagi begini, kalau nggak tidur, apa lagi yang bisa kulakukan?" tanya Tobi dengan bingung.

"Kamu masih bisa tidur?"

"Masa kamu belum tahu? Widia sudah mau pergi ke Jatra dengan Rio, tuan muda dari Keluarga Yudistira hari ini." Jessi bahkan lebih khawatir dibandingkan Tobi.

Menurut pemahamannya, Kak Tobi telah mengenal Widia sejak kecil, apalagi Kak Tobi tidak pernah melupakannya. Dia pasti sangat mencintai Widia.

Dia juga mendengar hal ini dari ayahnya, Damar.

"Oh, itu yang kamu maksud. Aku tahu, kok."

"Kamu tahu? Kalau begitu, kenapa kamu nggak khawatir sama sekali? Apa kamu sungguh nggak menyukainya lagi?"

"Oh ya, kudengar kalian sudah bercerai?"

Jessi juga baru saja mengetahui hal ini. Meski begitu, dia juga ingin mengingatkan Tobi. Dia ingin pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
harusnya keluarga lianto hancur, bukan hanya malu. tapi hancur lebur
goodnovel comment avatar
Kebun Jambu Farra Sos
tolong ending nya besok..si muhar bersama keluarga lianto nyo..menanggung malu semalu malu nya...hingga melihat kan gigi mereka aja mereka malu...sekian terima kasih..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status