Tak butuh waktu lama, Tobi telah tiba di departemen administrasi. Namun, dia tidak bertemu dengan Kristin di sana. Sebaliknya, telinganya malah menangkap beberapa kalimat yang tidak enak didengar."Hei, menurut kalian, mengapa Pak Bayu memanggil Kristin ke ruangannya? Terus, kenapa sampai sekarang dia masih belum keluar?" tanya seorang wanita berpakaian seksi itu sambil memasang senyum nakal."Memangnya kalian nggak tahu kelakuan Pak Bayu? Apa lagi yang bisa dia lakukan?""Benar sekali. Kristin ini benar-benar nggak tahu malu. Dia selalu berpura-pura polos selama ini, tapi sialnya, pria-pria tua itu malah menyukainya.""Siapa suruh dia pintar berpura-pura? Apalagi, dia begitu nggak tahu malu. Entah sudah berapa kali dia tidur dengan pria tua itu. Entah sudah berapa banyak hal kotor yang dia lakukan."Sembari berkata, wanita bernama Hanny itu juga memasang tatapan cemburu.Sayangnya, parasnya tidak cukup cantik. Kalau tidak, dia juga bisa berinteraksi dengan Pak Bayu di kantor setiap ha
Gawat! Apa dia barusan mendengar pembicaraan mereka? Mungkinkah dia salah paham kepada Kristin?Mendengar itu, Hanny langsung bertanya, "Kamu pacarnya Kristin?"Tobi agak kaget, tetapi masih belum menjawab.Namun, Hanny mengira tebakannya benar. Melihat ada pemuda tampan yang datang menemui Kristin lagi, dia makin cemburu dan berkata, "Kamu mungkin masih belum tahu, 'kan? Kamu sudah diselingkuhi Kristin.""Entah sudah berapa kali dia ditiduri oleh atasan kantor kami."Saat mendengar itu, wajah Tobi berubah pucat. Sepertinya yang baru saja dia bicarakan itu memang Kristin. Dia pun berkata dengan ekspresi muram, "Kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Kamu harus bertanggung jawab atas kata-katamu.""Kenapa kamu marah-marah kepadaku!""Seharusnya kamu cari Kristin. Dialah yang mengkhianatimu, bukan aku." Hanny sempat kaget dibuat Tobi pada awalnya.Plak!Namun, Tobi tidak berbasa-basi lagi dan langsung menamparnya.Biasanya Tobi tidak memukul wanita, tetapi wanita ini sudah keterlaluan. Awaln
Lintang tertegun sejenak. Apa yang terjadi? Mengapa Tuan Tobi tiba-tiba datang ke perusahaan? Sejak perusahaan ini berdiri, Tuan Tobi sama sekali belum pernah datang.Apalagi, didengar dari nada bicaranya, dia jelas-jelas marah. Siapa yang memprovokasi dirinya?Sialan! Apa orang-orang itu ingin mati?Untungnya, dia baru sampai di tempat parkir dan masuk ke dalam mobil. Kalau tidak, bagaimana dia bisa segera menghampirinya? Lintang bergegas turun dari mobil. Hanya saja, liftnya agak lambat.Dia belum pernah merasa liftnya begitu lambat. Saking kesalnya, dia juga langsung memarahi sekretaris yang berada di sampingnya. Terakhir, Lintang memintanya untuk memasang lift baru.Sekretarisnya, Dwi, benar-benar kebingungan. Padahal, dia baru saja merasa senang lantaran bisa mengikuti Pak Lintang keluar menemui klien, yang mana itu bisa dianggap sebagai sebuah kehormatan besar baginya. Tak disangka, sebuah panggilan telepon akan langsung membuat Pak Lintang menjadi marah.Bahkan, dia juga sempat
Pak Liam juga marah. Beraninya pemuda ini berlagak di depannya. Liam pun berkata dengan dingin, "Bocah, aku nggak peduli siapa dirimu, sekalipun kamu putra konglomerat, kamu juga akan berakhir hari ini.""Satpam mana? Cepat panggil ke sini. Suruh mereka patahkan tangan dan kakinya, lalu usir keluar."Begitu mendengar perintah itu, beberapa satpam bergegas menghampiri mereka. Ada beberapa di antara satpam-satpam itu yang pernah terlatih sebelumnya dan mereka semua anak buahnya Pandu.Namun, kebanyakan dari mereka hanyalah orang yang lemah. Mereka juga tidak pernah bertemu dengan Tobi sebelumnya.Begitu masuk, mereka langsung menargetkan Tobi.Namun, Tobi terlihat acuh tak acuh dan hanya berkata dengan dingin, "Aku sarankan, sebaiknya kamu tanyakan masalah ini dengan jelas. Kalau nggak, kamu akan menyesal nantinya.""Menyesal? Bocah kecil sepertimu berani mengancamku?" kata Pak Liam dengan kesal.Kristin panik dan buru-buru menjelaskan, "Pak Liam, bukan seperti yang kamu pikirkan. Ini se
Yang lainnya juga tercengang. Saat ini, mereka teringat lagi dengan panggilan telepon yang dilakukan Tobi sebelumnya. Hanya saja, awalnya mereka tidak percaya sama sekali.Namun, sekarang mereka juga harus percaya.Apa benar bocah ini tidak takut dengan Pak Lintang dan meremehkannya?Hanya saja, hal ini sulit dipercaya sekali.Lagi pula, mereka terlalu sering mendengar rumor mengenai Pak Lintang. Konon, para pemimpin senior kota pun sangat sopan saat menghadapi Pak Lintang.Atas dasar apa pemuda ini berani bersikap sombong?Wajah Kristin juga berubah. Dia tahu Kak Tomi hebat. Dia bahkan bisa langsung menelepon Pak Lintang untuk melaporkan kejadian reuni sebelumnya itu.Selain itu, responsnya juga sangat cepat.Sepertinya Kak Tobi mengenal Pak Lintang. Hanya saja, bisa-bisanya Kak Tobi meremehkan Pak Lintang. Bagaimana mungkin orang hebat seperti Pak Lintang tidak marah?Namun setelah ditegur, Pak Lintang bukan hanya buru-buru datang ke sini, dia bahkan tidak berani marah sama sekali.S
Kali ini, Dwi akhirnya mengerti mengapa Pak Lintang memintanya untuk menjaga Kristin dengan baik. Dia juga paham mengapa Pak Lintang begitu cemas dan gugup barusan.Ternyata begitu. Untung saja, dia tidak pernah mencari masalah dengan Kristin sebelumnya. Dia bahkan terus menyuruh atasan departemen administrasi untuk menjaga Kristin dengan baik.Tak lama kemudian, Pak Bayu dari Departemen Administrasi dan Vina juga datang.Melihat pemandangan ini, mereka tercengang.Bahkan, berkeringat dingin!Mereka benar-benar ketakutan!Untunglah, mereka patuh dan membimbing Kristin dengan baik.Jika tidak, mungkin hari ini mereka akan berakhir seperti Hanny.Mereka sempat menduga Kristin punya pendukung dari belakang. Mungkin saja, dia kenalannya eksekutif perusahaan, tetapi mereka tidak menyangka orang di belakangnya akan begitu menakutkan.Bosnya Grup Transera!Bahkan, ini mungkin bisa dianggap sebagai berita besar.Lagi pula, tidak ada seorang pun yang tahu siapa bos di balik layar Grup Transera.
Hanny sangat ketakutan.Lantaran dia tahu betapa menakutkannya Lintang. Namun, sekarang, Pak Lintang bahkan menjadi penakut saat berhadapan dengan bocah ini. Selain itu, dia telah membuatnya tersinggung barusan.Terutama dia telah menyebarkan rumor buruk mengenai Kristin. Setelah dipikir-pikir sekarang, yang dia katakan barusan itu tidak mungkin terjadi.Lagi pula, Kristin sendiri punya pacar yang begitu tampan dan hebat. Mana mungkin dia masih perlu menyenangkan orang lain?Saat melihat kondisi Hanny yang menyedihkan, semua orang diam-diam menggelengkan kepala. Namun, Hanny ini benar-benar tidak tahu malu. Demi menyelamatkan dirinya, dia bahkan berani mengatakan apa pun.Dia bahkan belum punya pacar, jadi dari mana dia punya tanggungan anak?Tak berselang lama, wajah Hanny telah bengkak parah. Bahkan, hampir tidak bisa mengenalinya lagi.Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Sudahlah! Memukul orang sepertimu hanya akan membuat tanganku kotor!""Ya, ya, aku hanyalah
Wajah Lintang berubah muram, tetapi dia tetap menganggukkan kepalanya.Mendengar itu, Hanny langsung tertegun. Wajahnya memucat, kemudian dia berkata dengan cemas, "Tuan, bukankah kamu barusan ....""Diam!"Lintang yang sedari tadi sudah dipenuhi amarah langsung melangkah maju dan menendangnya. Ini semua gara-gara wanita ini. Dialah yang mencelakainya.Kristin kaget saat melihat pemandangan ini. Dia jelas merasa kasihan dan buru-buru berkata, "Kak Tobi ...."Tobi paham dengan maksud Kristin. Barusan dia memang sangat emosi. Apalagi, selama bertahun-tahun ini, dia terus merasa bersalah kepada Kristin.Awalnya, dia memasukkannya ke dalam perusahaannya untuk menjaganya, tetapi dia tidak menyangka wanita itu malah akan mendapat perlakuan seperti ini.Melihat tatapan mata Kristin yang baik hati, Tobi menoleh dan berkata, "Oh ya, jangan hukum terlalu keras. Lagi pula, dia juga seorang wanita. Beri mereka pelajaran saja agar kelak mereka nggak berani melakukannya lagi.""Tapi, perusahaan suda