Share

Bab 703

Author: Anak Ketiga
Melihat adegan itu, wajah Kamila menjadi pucat. Saking takutnya, dia sampai menutup matanya.

Untungnya, Tobi yang berada di samping itu mendengus dingin, maju selangkah, kemudian hanya dengan beberapa gerakan kecil, dia telah berhasil mematahkan tangan satpam-satpam itu.

Rasa sakit yang begitu menusuk itu langsung membuat mereka terjatuh ke lantai dan mengeluarkan jeritan nyaring. Satu per satu dari wajah mereka memperlihatkan ekspresi kesakitan.

Meski kaki mereka tidak patah, mereka tidak bisa bangkit lagi.

Semua orang terpana. Tak disangka, Tobi yang terlihat lemah itu justru menyimpan kemampuan yang luar biasa.

Kamila membuka matanya dengan kaget. Dia mendapati dirinya tidak terluka sedikit pun. Untuk sesaat, dia tidak paham sebenarnya apa yang telah terjadi.

Raut wajah Bagas berubah, tetapi dia masih tetap berkata dengan marah, "Bagus, Nak. Pantas kamu begitu sombong, ternyata kamu bisa seni bela diri. Sayangnya, kamu tahu kan sekarang bukan zaman dulu lagi? Tunggu saja, aku panggi
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 704

    Begitu mendengar kata-kata itu, semua orang tercengang.Baik Gita, Kamila, Monika dan desainer lainnya, sorot mata mereka semuanya memperlihatkan tatapan tidak percaya.Siapa sangka, pemuda tampan ini adalah direktur baru perusahaan mereka. Bukankah biasanya pria tua dan dewasa, setidaknya berusia tiga puluhan atau empat puluhan yang akan menjabat sebagai direktur?Sejak kapan ada direktur muda seperti ini?Melihat penampilan Jordan yang mendadak berubah, jantung Bagas langsung berdebar-debar. Apalagi, saat mendengar perkataan Jordan selanjutnya, ekspresinya berubah drastis, kakinya terasa tak bertenaga dan hampir berlutut.Wajahnya seperti baru saja melahap habis ribuan lalat mati. Apalagi, membayangkan kelakuannya barusan, yang memandang rendah Tobi, bahkan ingin membereskannya.Berakhir sudah!Tak ada yang bisa menyelamatkannya lagi."Pak, Pak Tobi, aku ....""Kenapa? Kamu masih ingin mengusirku?" tanya Tobi dengan dingin."Bu ... bukan. Pak Tobi, Anda salah paham. Saya benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 705

    "Baik!" ucap Jordan dengan sopan. Dia juga harus segera melaporkan masalah ini kepada Pak Simon."Oke, cepat pergi. Ingat, semua karyawan harus hadir dalam waktu sepuluh menit. Kalau nggak, kalian akan menanggung konsekuensinya," ucap Tobi dengan dingin."Ya!"Jordan dan Bagas segera melakukan perintahnya.Setelah keduanya berjalan pergi, barulah Gita terhenyak. Dia memandang Tobi dengan tatapan kaget. Jelas-jelas, wajahnya terlihat canggung.Apalagi, teringat dia berulang kali meremehkan Tobi, bahkan tidak memercayai kata-katanya.Ternyata dia tidak berbohong saat mengatakan dia juga bekerja di Grup Maharta. Hanya saja, dia bukan karyawan biasa, melainkan direktur baru.Gita malah terus-terusan memandang rendah dirinya. Masih dengan ekspresi canggung di wajahnya, Gita pun berkata dengan hati-hati, "Pak Tobi, aku ....""Nggak perlu dibahas lagi. Ke depannya, lakukan pekerjaanmu dengan baik saja."Gita memang tidak sopan kepadanya, bahkan omongannya terdengar kasar, tetapi wanita itu ti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 706

    Bahkan Kamila juga sering dimarahi Gita. Hanya saja, Kamila juga satu-satunya yang bisa menerima bimbingan dan perlindungan dari Gita, jadi selama ini Kamila sangat berterima kasih kepada Gita.Selain itu, posisi direktur desain di perusahaan juga tidak hanya satu. Selama kemampuan manajemennya memadai dan tingkat desainnya bagus, perusahaan pasti akan memberikan kesempatan.Lantaran pernah membuat Bagas tersinggung, Monika ditekan terus-terusan selama ini.Monika tertegun sejenak, seakan-akan tidak percaya. Dia kemudian berkata, "Pak Tobi, tentu saja aku mau. Aku yakin dengan posisi direktur desain dan percaya akan melakukan pekerjaan sebaik mungkin."Berbicara sampai di sini, Monika terlihat ragu. "Tapi ....""Tapi apa?" tanya Tobi tidak mengerti.Monika ragu-ragu, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Terakhir, dia tetap berkata, "Mungkin ada sedikit hambatan. Aku khawatir hal itu akan memengaruhi manajemen Pak Tobi di perusahaan ke depannya."Jika itu orang biasa, dia mungkin

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 707

    Ucapan itu sontak membuat ekspresi karyawan departemen desain berubah.Apa sudah mau dimulai?Bayangkan, wakil direktur Simon adalah orang yang begitu arogan dan sangat mementingkan harga diri. Dia jauh lebih hebat dibandingkan Bagas. Bisa-bisanya Tobi menantangnya secara terang-terangan.Benar saja. Wajah Simon langsung berubah, sorot matanya menjadi gelap.Bocah ini benar-benar merasa dirinya sangat hebat. Pria ini bahkan tidak bisa mengalahkan Bagas dan buru-buru melepaskannya.Beraninya dia melawan Simon sekarang? Apa dia tidak takut konsekuensi dari menentang Simon?Namun, Simon tetap menahan ketidakpuasan itu dalam hati. Kemudian, memperlihatkan senyuman sambil berkata, "Ada alasan mengapa aku bisa datang terlambat. Barusan aku menerima telepon dari seorang teman yang notabene pemimpin tingkat atas di provinsi. Itu sebabnya, waktuku tertunda lama.""Kalau itu orang biasa, aku pasti nggak menerimanya, tapi yang ini nggak bisa. Kalau aku sempat membuatnya tersinggung, perusahaan ki

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 708

    Tobi kaget saat mendengar itu, kemudian bertanya, "Si bodoh itu masih belum meninggalkan Kota Tawuna?""Hah? Apa yang kamu bicarakan?"Widia tertegun sejenak."Bukan apa-apa. Jam berapa kalian makan?" tanya Tobi."Jam setengah sebelas, di Gedung Antasari.""Cepat sekali. Baiklah, aku mengerti. Kamu pergi dulu. Setelah menyelesaikan masalah di sini, aku akan menyusul nanti," ucap Tobi kemudian menutup telepon.Widia tertegun. Apa maksud omongan Tobi barusan? Mungkinkah dia akan datang membuat keributan lagi? Apa dia sudah gila? Hal itu akan membuat Tuan Darel makin marah.Namun, andai Tobi tidak muncul, bagaimana Widia menghadapi Tuan Darel?Apalagi kakek dan ibunya sudah memperingatkan, kalau Widia tidak menurut kali ini, mereka pasti akan berselisih, bahkan mungkin akan mencelakai seluruh Keluarga Lianto.Ya sudahlah, tidak perlu dipikirkan terlalu banyak. Dia yakin setiap masalah pasti ada solusinya.Siapa tahu Tobi punya jalan keluar? Bukankah dia selalu terlihat ceroboh, tetapi pad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 709

    Begitu mendengar keputusan itu, semua orang langsung tercengang.Lantaran suara Tobi sangat tajam, sekalipun tidak terlalu keras, tetapi ucapannya bisa terdengar jelas di telinga semua orang.Semua orang bisa mendengar dengan jelas.Rafel!Bisa-bisanya orang nomor dua di departemen penjualan dipromosikan langsung menjadi wakil direktur.Selain itu, direktur baru juga mengatakan bahwa dia akan menangani bisnis seluruh perusahaan mewakili dirinya. Bukankah itu sudah hampir setara dengan menjadi direktur?Mengapa kedengarannya tidak masuk akal sekali?Gita juga tersentak. Setelah kejadian barusan, dia sempat menebak mungkin Tobi akan mengambil tindakan, tetapi dia tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu.Keputusan ini bisa dikatakan telah menantang para eksekutif inti dari perusahaan.Monika diam-diam tersenyum pahit. Teringat dengan yang dikatakan Pak Tobi barusan, awalnya dia mengira mungkin pria itu hanya asal bicara saja. Lagi pula, pengangkatan jabatan seperti itu tidak mudah di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 710

    "Baiklah, yang aku butuhkan hanyalah kepercayaan diri seperti ini.""Kalau begitu, kita sudah sepakat. Mulai sekarang, kamu sudah diangkat sebagai wakil direktur," kata Tobi dengan nada tegas."Tunggu!"Simon tidak bisa menahan emosinya lagi dan berkata langsung, "Pak Tobi, Anda baru saja datang ke perusahaan dan masih belum paham dengan situasi saat ini. Apa Anda nggak merasa keputusan Anda menunjuk wakil direktur baru itu nggak terlalu gegabah?""Bukankah seharusnya semua orang berhak memilih dan mendiskusikannya?""Nggak perlu didiskusikan!""Semua saham perusahaan ini berada di tangan bosku, jadi dia telah memberiku hak untuk mengambil keputusan," ucap Tobi langsung.Mendengar itu, wajah Simon menjadi pucat. Dia kemudian berkata dengan nada tidak puas, "Pak Tobi, apa kamu nggak takut tindakanmu yang sewenang-wenang itu akan merugikan seluruh perusahaan? Siapa lagi yang berani bekerja di bawah pimpinanmu?""Siapa yang nggak berani? Nggak masalah. Kalau ada yang nggak berani, silakan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 711

    "Benarkah?"Tobi tak kuasa menahan senyum, kemudian berkata langsung, "Bagas, sejauh yang aku tahu, sejak tahun lalu, kamu sudah berkali-kali menjual desain perusahaan kepada pesaing kita dan menghasilkan banyak uang. Apa hal ini benar?""Nggak benar!""Itu semua hanya rumor!"Ekspresi Bagas berubah drastis. Dia juga langsung membantah sambil berteriak keras, "Siapa yang berani omong kosong di luar sana? Aku pasti akan menghabisinya!"Semua orang juga menyadari perubahan nada bicara Bagas. Hal itu makin membuktikan bahwa Bagas benar-benar ketakutan."Benarkah itu semua hanya rumor?""Lantas, mengapa begitu detail?"Tobi tersenyum tipis, kemudian berkata dengan ringan, "Tanggal 8 Juni tahun kemarin, terus tahun lalu juga ada. Oh ya, masih ada yang terbaru.""Tanggal 6 bulan ini, kamu menjual desain cincin milik Monika, desain milik Gita dan beberapa desain lainnya kepada pesaing kita. Kamu juga meraup keuntungan sebanyak dua miliar."Tak disangka, semuanya begitu detail, termasuk tangga

Pinakabagong kabanata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status