Share

Bab 611

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Mendengar ucapan itu, wajah Kakek Muhar langsung berubah drastis. Dia menatap tajam Tobi dan bersiap untuk menegur pria itu.

Widia tidak berani membiarkan kakeknya berbicara lebih banyak lagi. Jika begitu, bukankah Tuan Rio akan tahu Tobi telah menggunakan namanya, bahkan mengklaim jasanya?

Apalagi mengatakan Tuan Rio diundang oleh Tobi ke sini. Jika hal ini ketahuan oleh Tuan Rio, dia pasti akan marah besar. Terlebih melihat betapa sombong dirinya barusan, seolah-olah dia-lah yang paling hebat di dunia ini.

"Kakek, kami hanya bercanda."

Widia buru-buru menjelaskan, "Tuan Rio, kalau begitu, silakan lanjutkan perjalanan Anda. Kami nggak akan mengganggu Anda lagi."

"Huh!"

Rio mendengus dingin dan langsung pergi. Meski wanita ini menarik perhatiannya, dia terlalu bodoh.

Setelah dia pergi, Widia pasti akan menyesal.

Hanya saja, menangkap Gavin juga termasuk kali pertamanya dalam melakukan tugas penting sendirian. Jika tidak diselesaikan dengan baik, bukankah dia akan mengecewakan bimbingan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Steven Christian
tu hero terlalu op. tapi goblok!! masa dihina terus padahal cewek lainya lebih op.
goodnovel comment avatar
Steven Christian
bikin episode jadi panjang itu bagus.. cuma alurnya harus tepat.. gak ada habis2nya ni hero terlalu bucin. terus kaya bukan pahlawan kaya smsan.
goodnovel comment avatar
Abdul Wahid Abd Manap
hero tapi kecundang. tak ada kesudah jadi membosankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 612

    Di saat seperti ini, mereka berani melakukan apa saja.Lantaran mereka kini telah menjadi buronan Aula Varun. Seandainya mereka tertangkap, nyawa mereka sudah pasti akan berakhir. Itu sebabnya, mereka bisa melakukan apa saja demi melarikan diri.Begitu Tobi pergi, ponselnya berdering. Ternyata panggilan dari Susan, dia pun segera mengangkatnya."Kak Tobi, apa kamu lagi sibuk?" tanya Susan dengan hati-hati.Apalagi, teringat kejadian dia meminta Kak Tobi untuk berpura-pura menjadi pacarnya, yang berujung disalahpahami oleh istrinya."Nggak, kok. Ada masalah apa? Katakan saja," ucap Tobi."Kamu sudah berbaikan dengannya?" Lantaran ibunya ada di samping, Susan tidak berani menyebut nama Widia langsung. Lagi pula, orang tuanya juga tidak tahu kalau Kak Tobi sudah berkeluarga."Ya, kamu telepon karena ini? Sudah nggak apa-apa, jangan khawatir.""Bukan!"Susan buru-buru menjawab, "Masih ada hal lainnya!""Ada apa?""Kemarin, Yudi, putra dari Keluarga Saswito datang mengunjungi rumah kami, ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 613

    Melihat putrinya menolak dengan tegas, ibunya Susan langsung mengubah nada bicaranya, "Lagian Tobi nggak keberatan. Susan, kamu sendiri nggak mau, tapi Ibu mau. Ibu bersusah payah membesarkanmu hingga sekarang ini, anggap saja itu sebagai penunjang masa tuaku?""Apa kamu tega melihat ayahmu terus bekerja keras seperti ini?""Aku bisa menghasilkan uang untuk membiayai kalian.""Hanya mengandalkan sedikit gajimu, kapan aku bisa tinggal di vila?" balas ibunya Susan, bahkan lanjut menambahkan, "Susan, padahal ini jelas-jelas hadiah untuk kita, kenapa kamu masih ngotot nggak mau terima? Apa kamu mau memaksa ibumu?""Bukan!"Susan tersenyum pahit, lalu berkata tak berdaya, "Bu ... bukannya aku nggak mau terima, tapi kami juga bukan suami istri.""Kalian bukan suami istri, tapi kalian itu sepasang kekasih. Wajar saja dia memberimu hadiah. Bagi Tobi, memberi vila sebagai hadiah itu hanyalah masalah sepele. Jadi, kamu nggak perlu terlalu memikirkan hal ini," kata ibunya Susan."Tapi kami juga b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 614

    Ibunya Susan langsung mengancam putrinya dengan nyawanya.Susan benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Di saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Ibunya Susan segera melangkah maju dan membuka pintu. Sesuai harapannya, yang datang adalah Yudi. Dia langsung menyambut Yudi dengan penuh semangat dan gembira. Bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya.Sudah sampai di titik ini, Susan tidak menghentikannya lagi. Selain itu, Kak Tobi juga sudah mengizinkan, apalagi ibunya juga mengancam, dia benar-benar tidak punya pilihan lain lagi.Terlebih, setelah mendengarkan perkataan ibunya, Susan juga merasa Kak Tobi menyukainya.Lantaran Kak Tobi menyukainya, dia terpaksa harus menerimanya. Kapan pun Kak Tobi menginginkan balasannya, dia pasti akan sukarela menyerahkan tubuhnya kepada pria itu.Tobi sama sekali tidak tahu ucapannya itu bisa membuat ibu dan anak itu berdebat panjang. Setelah masuk ke dalam mobil, Tobi pun segera menelepon anak buahnya, lalu meminta mereka melacak lo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 615

    Begitu mendengar suara itu, ekspresi semua orang langsung berubah. Mereka sadar, bukankah itu suara Tobi?Semua orang menoleh dan melihat ke sumber suara. Pintu dibuka dengan mudah, diikuti dengan sosok Tobi yang berjalan masuk.Bagaimana Tobi bisa datang ke sini?Bukannya mereka takut kepada Tobi, hanya saja, jika Tobi bisa menemukan tempat ini, bukankah Rio dan lainnya juga tidak terkecuali?Ridwan menatap tajam Tobi. Dia akui, bocah ini lumayan tangguh. Hanya saja, saat ini, dia lebih khawatir dengan hal lainnya.Dia fokus melihat ke arah pintu. Dia ingin tahu apa ada orang lain yang muncul bersama Tobi?Sorot mata Gavin penuh dengan niat jahat. Jika memungkinkan, dia ingin mencabik-cabik tubuh Tobi, seakan-akan pria itu telah melakukan kesalahan besar kepadanya.Menghadapi tatapan tajam dan kejam dari sekelompok orang, Tobi masih tenang, bahkan menutup pintu dengan ringan.Walau kunci pintu telah dibobolnya, tetapi masih bisa ditutup dengan mudah. Setidaknya, kunci itu tidak terlih

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 616

    "Kamulah yang cari mati!"Ridwan tampak marah. Dia memusatkan kekuatannya ke tangan kanannya. Dalam sekejap, tubuhnya mengeluarkan cahaya dan langsung menerjang Tobi. Dalam serangannya kali ini, dia tidak mengerahkan seluruh kekuatannya.Lagi pula, dia merasa kekuatan yang dimilikinya sangatlah tinggi.Jika dia mengeluarkan seluruh kekuatannya, kemungkinan besar Tobi akan terbunuh dalam satu gerakan.Namun, dia tidak menyangka Tobi akan menanggapinya dengan senyuman. Detik berikutnya, dia melambaikan tangan kanannya perlahan dan kekuatan mendominasi itu langsung sirna.Bam!Terdengar suara benturan keras. Ekspresi Ridwan seketika berubah. Tubuhnya langsung terhempas kembali. Lantaran saat itu, kekuatan dahsyat datang dari telapak tangan lawan.Bisa dikatakan, kekuatan itu setara dengan 30 persen kekuatannya sendiri.Begitu Ridwan mendarat, kilatan keterkejutan muncul di sorot matanya. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Nak, tak kusangka, di usia semuda ini, kamu bisa begitu kuat. Tam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 617

    Apa!Ahli bela diri setingkat Guru Besar!Begitu mendengar ucapan Ridwan, semua orang Keluarga Gumilar langsung terpana. Wajah mereka memucat. Tak disangka, lawan mereka itu seorang ahli bela diri setingkat Guru Besar. Sekalipun kekuatan mereka hebat, mereka juga tidak bisa menandinginya.Guru Besar?Tidak mungkin, tidak mungkin. Gavin terus menggelengkan kepalanya.Dia tidak percaya, pria tak berguna yang selama ini dia remehkan itu ternyata seorang ahli bela diri Guru Besar.Jika Tobi sungguh ahli bela diri Guru Besar, mengapa dia membiarkan Gavin melakukan hal yang merugikannya?Gavin yakin Tobi tidak menyentuhnya selama ini mungkin karena takut menghadapi kekuatan yang dimiliki oleh keluarganya."Gavin!"Ridwan berteriak memanggil Gavin yang termenung. Kemudian, menatap Tobi dengan tajam, berharap memperoleh jawaban dari mulutnya.Tobi tampak tenang. Menghadapi sekelompok orang yang sudah sekarat, dia juga tidak berniat menyembunyikannya lagi. Dia berkata dengan nada datar, "Benar,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 618

    Inikah rencana Langit yang ingin menghancurkan Keluarga Gumilar? Mengapa Keluarga Gumilar bisa bertemu dengan pembawa sial seperti ini?Jelas-jelas dia tidak tahu Tobi telah mencapai tingkat puncak Guru Besar. Hanya saja, ini termasuk kartu truf Tobi. Jika bukan situasi terdesak, dia juga tidak mengungkapkannya dengan mudah.Ridwan mendadak teringat dengan sesuatu.Dia masih belum tahu siapa yang begitu ingin menghancurkan Keluarga Gumilar? Siapa yang begitu berkemampuan dan mampu melakukan hal seperti itu?Dari awal, dia tidak pernah mencurigai Tobi sedikit pun. Dia menganggap pria itu tidak mungkin punya kemampuan sehebat itu, tetapi sekarang tidak demikian lagi."Keluarga Gumilar diburu oleh Aula Varun, apa itu ulahmu?" tanya Ridwan dengan gemetar.Tobi agak kaget, tetapi dia tidak menyembunyikannya dan berkata, "Ya! Salahkan cucumu terlalu banyak bertingkah. Dia terus-terusan menipu dan menyentuh istriku.""Begitu rupanya!""Gavin, kamu benar-benar cucuku yang baik."Ridwan tampak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 619

    Gavin benar-benar ketakutan, apalagi Keluarga Gumilar kini telah menjadi sasaran Aula Varun, bahkan kakeknya juga sudah meninggal. Pria yang berada di hadapannya ini bukan hanya menakutkan, tetapi dia juga telah menyinggungnya.Dia sangat menyesal. Seandainya, dia tahu Tobi begitu menakutkan, dia juga tidak akan berani memprovokasi Widia ataupun Tobi.Namun, penyesalan selalu datang terlambat.Saat ini, selain berlutut dan memohon pengampunan, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi."Kamu berlutut? Kamu lupa apa yang kamu katakan sebelumnya?""Bukankah kamu mau aku berlutut di hadapanmu, bersujud, dan memohon pengampunan?" ejek Tobi."Bu, bukan seperti itu! Status Anda begitu mulia, seharusnya saya yang berlutut dan bersujud kepada Anda!""Oh, statusku sekarang mulia? Bukan lagi orang desa?""Maaf, maafkan saya. Sebelumnya saya nggak tahu diri, bodoh dan nggak tahu apa-apa. Berbelas kasihanlah, tolong lepaskan saya kali ini saja.""Asalkan Anda mau melepaskan saya, saya bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1434

    Sembari berbicara, dia menunjuk ke arah Isander. Yang kepalanya terkulai dan tidak bisa diangkat sama sekali.Wajah Kinan dan adiknya berubah drastis. Mereka baru saja menyaksikan keganasan pria ini. Apalagi, niat membunuh yang terpancar dari tubuh pria lain telah membuat mereka ketakutan.Khususnya, Miya. Dia buru-buru menjelaskan, "Ya, kamilah yang membuat rencana untuk menjebakmu!""Kak Isander menyukai wanita di sampingmu. Jadi, kami berakting di sini untuk merusak reputasimu. Sekaligus memamerkan kekuatan dan ketampanannya di depan mereka. Dengan begitu, mereka pasti akan terpikat dan bersedia untuk menjadi wanitanya Kak Isander."Miya tidak tanggung-tanggung. Dia langsung menceritakan semua rencana mereka.Wajah Isander berubah pucat pasi. Dia ingin mencekik Miya sekarang juga. Sekalipun dipaksa mengatakan yang sebenarnya, dia juga tidak perlu menjelaskan begitu detail seperti itu, 'kan?Apalagi, kata-katanya begitu tidak enak didengar.Miya barusan bilang 'mereka'?Isander berha

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1433

    Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang kembali terkejut dan juga ketakutan.Tobi ini benar-benar sudah gila.Raut wajah Vara berubah muram. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Kalau dia pergi begitu saja, bukankah akan sangat memalukan?Namun, jika dia tidak pergi, bocah ini mungkin akan memukulnya. Saat itu, akan lebih memalukan lagi.Apalagi saat ini, dua pramugari lainnya juga muncul di sana. Mereka bahkan melihat adegan yang membuatnya malu.Lastri, yang duduk di samping Yaldora juga memperhatikan adegan ini. Dia marah sekali. Dia langsung protes dengan suara kecil, "Nona, kamu lihat itu? Dia mengandalkan kekuatan tingkat Guru Besar-nya untuk menindas orang-orang ini dan bertindak arogan seperti itu.""Dia nggak tahu malu sekali. Nona, apa kamu nggak mau memberinya pelajaran?"Ekspresi Yaldora berubah. Dia berkata dengan nada dingin, "Arogan apanya? Memangnya harus membiarkan orang lain menjebaknya dan nggak melawan?""Apa dia sedang melawan? Kalau ingin melawan, seharusnya di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1432

    "Kamu yakin? Apa kamu tahu siapa aku?""Bukankah kamu barusan sudah bilang? Tuan muda Keluarga Yudistira dari Jatra, 'kan?""Benar. Kamu sudah tahu identitasku, tapi masih berani lancang seperti itu? Kamu nggak takut mati mengenaskan?" tanya Isander dengan nada geram.Padahal, dia keluar untuk memamerkan kehebatannya. Namun, siapa sangka, harga dirinya malah diinjak-injak berulang kali. Hal ini tentu membuatnya makin benci kepada Tobi.Namun, bocah ini agak aneh. Miya mengira dia menyerang secara diam-diam, tetapi dia tahu lawan sangat terampil. Setidaknya, gerakannya sangat cepat.Saat bocah itu menyerangnya barusan, kecepatannya sangatlah gesit."Kenapa harus takut?"Ekspresi wajah Tobi tampak datar. "Apa Keluarga Yudistira begitu hebat?""Omong kosong! Tentu saja Keluarga Yudistira hebat."Kinan tidak tahan lagi dan langsung menjawab dengan suara keras, "Keluarga Yudistira adalah salah satu dari empat keluarga paling kuat di Jatra, bahkan di seluruh Harlanda. Hebat, 'kan?""Didengar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1431

    Meski perkataan Isander barusan terdengar begitu indah, dia jelas tidak sehebat itu. Namun, di hadapan wanita, dia tentu harus memamerkan kehebatannya. Dengan begitu, mereka akan tergila-gila kepadanya,Berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, Isander merasa menghadapi Tobi bukanlah hal sulit."Oke. Kalau begitu, ayo bertarung."Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi aku nggak butuh pengakuan darimu. Setelah kamu kalah nanti, berlututlah di depanku, bersujud tiga kali dan katakan kalau kamu bersalah."Begitu mendengar itu, wajah Isander langsung berubah dingin. "Nggak masalah, tapi kalau kamu kalah, aku akan lumpuhkan kedua kakimu!""Nggak masalah. Ayo, maju," kata Tobi."Apa kamu nggak berdiri?" Isander melihat Tobi masih duduk di sana, tanpa mau bergerak sedikit pun. Apa bocah ini mengira kemampuannya sama seperti Kinan?"Menghadapi pria sepertimu, aku nggak perlu berdiri.""Bagus, bagus sekali. Kamu yang cari masalah sendiri."Isander merasa tertantang. Dia menggunakan teknik mental ya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1430

    "Bagus!"Lastri tidak tahan lagi dan bergumam kecil. Hanya saja, dia takut Yaldora tidak senang, jadi dia tidak berani berteriak.Yaldora menggelengkan kepalanya tak berdaya dan berkata dengan datar, "Lastri, kamu salah!""Nona, kenapa aku salah? Bukankah kamu paling benci laki-laki? Kenapa orang sepertinya ....""Sudahlah. Kamu nggak perlu bicara lagi. Nanti kamu akan tahu sendiri."Yaldora diam-diam menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya pria hebat seperti Tobi tidak bisa menangani masalah sepele ini.Memang benar demikian. Tobi tidak sabar lagi dan mengerutkan kening. "Baiklah. Apa sudah selesai diskusinya?"Mendengar itu, semua orang tertegun.Padahal, bocah ini sudah tertangkap basah melakukan hal yang tidak senonoh. Dilihat dari nada bicaranya yang begitu sombong, sepertinya dia masih belum bertobat.Benar saja. Kinan langsung mengamuk. "Bocah, kamu masih berani sombong di sini? Apa kamu memandang sebelah mata semua orang di sini?""Jangan banyak omong lagi. Kamu mau balas de

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1429

    Karena perkataan Isander, Ivy langsung menjadi gugup.Padahal, jika dilihat dari penampilan, Tobi tidak terlihat seperti orang seperti itu. Sebaliknya, Kinan tampak begitu mendominasi.Tidak peduli benar atau salah, bukankah sebaiknya menyerahkan masalah ini kepada polisi untuk diselidiki dan ditangani?Hanya saja, tuan muda Keluarga Yudistira yang terlihat bermartabat dan sopan ini sepertinya punya latar belakang yang menakutkan. Dia bahkan mengenal Pak Retno dan tampaknya tidak takut dengan atasan mereka.Namun, jika Ivy tidak ikut campur, apa yang akan terjadi pada pria ini? Hati nuraninya pasti tidak akan tenang. Apa yang harus dia lakukan?"Kenapa kamu masih berdiri di sana? Percayalah, asalkan ada aku di sini, nggak akan terjadi apa-apa. Kalau kamu masih khawatir, kamu bisa simpan nomor Whatsapp-ku. Aku pasti akan melindungimu," ucap Isander dengan cepat.Hari ini dia hanya perlu menaklukkan dua wanita cantik ini dulu. Dia tidak perlu khawatir dengan pramugari ini. Lagi pula, dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1428

    "Nggak bisa. Beraninya dia menyentuh adikku. Aku harus menghadapinya sendiri hari ini," kata Kinan dengan kesal.Mendengar itu, Ivy masih mau berbicara.Isander langsung mendahuluinya dan berkata dengan nada tegas, "Sudahlah. Nona Cantik, kamu nggak bisa mengatasinya sendiri, jadi buat apa ikut campur dalam urusan orang lain? Selain itu, aku juga kenal Pak Retno dari perusahaan kalian.""Kamu nggak perlu khawatir dengan masalah ini. Nanti aku akan sampaikan masalah ini kepadanya langsung.""Ka ... kamu kenal Pak Retno?" tanya Ivy dengan ekspresi terkejut."Tentu saja. Bagi tuan muda Keluarga Yudistira di Jatra sepertiku, mengenal CEO maskapai penerbangan bukanlah masalah besar. Sebaliknya, itu seharusnya menjadi kehormatan baginya," kata Isander dengan ekspresi bangga.Dia sengaja mengatakan semua ini dengan suara lantang agar bisa memamerkan statusnya yang luar biasa kepada semua orang, terutama kepada wanita-wanita cantik itu.Jika demikian, tingkat keberhasilan mendapatkan wanita-wa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1427

    Mendapati wanita yang mengikuti Yaldora juga ikut mengomentari, Isander segera mengambil kesempatan untuk unjuk gigi dan memenangkan hati wanita pujaannya.Begitu mendengar itu, Lastri langsung memperlihatkan ekspresi kekaguman dan buru-buru berkata, "Benar, mereka sama-sama bermarga Yudistira, tapi kenapa kesenjangannya begitu besar? Yang satunya preman yang nggak tahu malu. Yang satunya lagi justru pemuda tampan yang punya rasa keadilan!"Isander kegirangan mendengar pujian itu. Dia sangat antusias sampai bergegas berkata, "Nona, kamu terlalu memuji. Tapi wanita memang seharusnya dilindungi pria. Bagaimana mereka bisa diintimidasi seperti ini? Benar-benar parah sekali.""Nona nggak perlu khawatir. Aku pasti akan memberinya hukuman setimpal hari ini agar dia nggak berani melakukan hal nggak tahu malu seperti itu lagi."Wajah Tobi tampak tidak berdaya. Ketiga orang ini jelas tampak seperti satu komplotan. Mereka bertindak seolah-olah itu adalah masalah yang serius.Yaldora, yang duduk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1426

    Isander mengerutkan kening."Siapa peduli dengan taktik yang dia gunakan. Orang yang nggak tahu malu seperti ini kurang diberi pelajaran." Kinan segera berkata, "Kak Isander, jangan khawatir. Aku sudah menyusun rencana. Aku jamin kamu pasti akan memperlihatkan kehebatanmu.""Siapa tahu kamu bisa memikat hati para wanita cantik ini. Saat itu, kamu bisa menikmati dilayani oleh mereka, 'kan?"Mendengar itu, wajah Isander tampak penuh dengan ekspresi kegembiraan. Dua wanita cantik ini benar-benar menggiurkan. Jika dia bisa memiliki keduanya, bukankah dia akan menjadi pria paling bahagia di dunia ini?Kinan kemudian menatap adiknya, Miya, sambil berkata, "Aku serahkan kepadamu!"Meski Miya enggan, dia juga ingin bersama Isander. Namun, dia tahu dia tidak boleh ragu saat ini. Jika tidak, dia bahkan tidak akan punya kesempatan untuk mengikuti Isander lagi ke depannya.Dia buru-buru berkata, "Kak Isander, kamu tenang saja. Serahkan saja kepadaku!"Usai mengatakan itu, mereka pun kembali ke kab

DMCA.com Protection Status