Widia segera menelepon Pak Mardi dan berkata dengan sopan, "Halo, Pak Mardi!"Setelah kejadian terakhir, Pak Mardi sengaja menyimpan nomor telepon Widia. Begitu melihat nomor itu dan mendengar suara Widia, dia langsung berkata sambil tersenyum. "Halo, Bu Widia.""Ada yang bisa saya bantu?"Akhir-akhir, banyak masalah yang menimpa Grup Lianto, apalagi Bank Permata yang dipimpinnya telah memberikan pinjaman yang begitu besar kepada Grup Lianto, jadi dia harus mengamatinya.Awalnya dia merasa khawatir, tetapi saat melihat Grup Lianto selangkah demi selangkah keluar dari jurang maut, dia langsung merasa lega.Terutama saat mendapati pemuda yang memukulinya itu yang bertanggung jawab atas semua ini.Selama ini, yang dia takuti adalah kekuatan Keluarga Yusnuwa karena Keluarga Yusnuwa ingin membantu pemuda itu.Namun, sejak kemarin, dia tiba-tiba merasa bahwa pemuda ini tidak sederhana.Apalagi melihat opini publik yang positif di Internet hari ini, dia tahu bahwa Grup Lianto pasti akan membu
Bukankah ini sangat menyakiti hati Tobi?Widia teringat saat seluruh keluarganya mencemooh Tobi, mengatakan pria itu telah mengambil hasil kerja keras orang lain. Selain itu, Tania juga bersaksi dan mengatakan bahwa Joni-lah yang menyelamatkan Widia.Joni bahkan berpura-pura baik dan memberikan jasa itu kepada Tobi. Memikirkan hal ini, Widia merasa jijik.Saat itu, Tobi pasti merasa sangat sedih.Namun, pria itu bukan hanya tidak menyimpan dendam, dia bahkan tidak menyalahkan Widia ataupun mengeluh sekali pun, dia masih tetap diam-diam membantu Widia dengan sepenuh hati.Bisa-bisanya Widia tidak menyukai pria yang begitu baik kepadanya selama ini?Dia bahkan berpikir, Mungkin saat itu dia telah dibutakan oleh emosinya sendiri."Bu Widia?"Pak Mardi tersenyum pahit. Mengapa Bu Widia diam lagi? Pak Mardi merasa lelah berbicara dengannya, tetapi dia juga tidak berani menutup telepon."Ya, kali ini aku ingin mengambil pinjaman atas nama pribadi, bisa nggak?""Berapa banyak?""Dua ratus mil
Ekspresi Haris menjadi dingin. Lantaran Widia berhasil membalikkan situasi, Haris terpaksa harus turun tangan sendiri. Kemudian dia berteriak, "Pengawal!""Tak peduli cara apa yang kalian gunakan, hancurkan Kosmetik Botanika seluruhnya. Aku mau Widia menjadi budakku. Cepat lakukan sekarang juga.""Mengenai Tobi, beraninya dia mempermalukanku di depan umum, aku akan membuatnya berlutut di depanku dan memohon. Aku juga akan mempermainkan istrinya di hadapannya.""Dasar bajingan! Kamu sadar apa yang kamu katakan?""Kamu pikir siapa dirimu? Sombong sekali. Kamu kira dirimu penguasa dunia?"Di saat ini, terdengar nada marah dari seorang lelaki tua.Haris tertegun sejenak, kemudian wajahnya berubah drastis. Dia berbalik dan buru-buru berkata, "Kakek, bukankah Anda sedang beristirahat di Pandawa? Mengapa kamu tiba-tiba datang ke sini?""Kalau bukan karena kamu bertingkah di sini, kamu pikir aku mau datang ke sini?""Sebenarnya, dari dulu aku tahu kamu punya kemampuan luar biasa, tapi kamu ter
Tanpa posisi ahli waris, dia bukanlah apa-apa.Saat ini, Haris seolah-olah merasa langit runtuh.Ketika dia ingin berbicara, Rifin sudah berjalan keluar.Sebenarnya Rifin juga tidak tega, tetapi setelah diselidiki, kelakuan cucu sulungnya itu benar-benar menyayat hatinya.Apalagi, Rifin juga tidak berani menentang perintah dari pemimpin Kuil Asura.Dia tidak punya pilihan selain menurutinya. Jika tidak, dia pasti akan memberi cucunya kesempatan untuk memperbaiki diri.Dua jam kemudian, seluruh anggota Keluarga Sunaldi tengah berkumpul di Kediaman Sunaldi, termasuk Winson.Satu jam sebelumnya, Winson masih mengeluh karena dia mengira dirinya sudah tidak punya harapan lagi. Tiba-tiba, ponselnya berdering.Tidak heran Winson merasa dirinya tidak ada harapan lagi, lantaran sepanjang malam telah berlalu dan masih belum ada pergerakan di Keluarga Sunaldi.Hingga pagi ini, semuanya masih terlihat tenang.Dia mengira Kak Tobi juga menganggap masalah itu cukup sulit, jadi Kak Tobi terpaksa meny
Setelah bertahun-tahun tinggal di sana, Freya sangat memahami Keluarga Sunaldi.Sejak kecil, Haris memiliki kemampuan yang luar biasa dan disukai oleh semua orang. Statusnya sudah pasti tidak akan tergoyahkan.Ibunya Haris, Ayu, berasal dari keluarga terkenal dan berpengaruh. Keluarga Sunaldi pasti akan memberi muka dan membuat posisi Ayu makin stabil.Dengan begitu, posisi mereka sudah mengakar kuat dan tidak bisa digerakkan lagi.Selama posisi mereka tidak bisa digerakkan, Freya dan putranya ditakdirkan tidak akan memiliki kehidupan yang baik, apalagi kejutan.Rifin memandang semua orang sekilas, lalu berkata dengan nada serius, "Aku memanggil kalian semua ke sini hari ini karena aku punya pengumuman penting."Suasana hatinya sedang buruk dan dia juga tidak ingin bertele-tele dan langsung berkata, "Karena kelakuan buruk Haris, mulai hari ini, dia bukan hanya nggak menjadi pewaris Keluarga Sunaldi lagi, tapi dia juga nggak diizinkan untuk menyentuh properti Keluarga Sunadi!"Begitu ka
"Seperti kata pepatah, jangan takut berbuat salah, yang lebih menakutkan itu orang yang nggak pernah berbuat salah. Haris baru saja melakukan kesalahan dan ini pertama kalinya dia memohon kepada Anda seperti ini, apa Anda begitu tega nggak memberinya kesempatan?" tanya Kamal.Rifin mengerutkan kening. Dia juga ingin memberi cucunya kesempatan, tetapi Tuan tidak memberikannya. Apalagi, dia tidak boleh sembarangan memberitahukan masalah Kuil Asura kepada orang lain.Dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Hentikan, nggak perlu dibicarakan lagi, keputusanku sudah bulat.""Haris telah dihapus dari posisi ahli waris. Mulai sekarang, Keluarga Sunaldi hanya memiliki satu ahli waris, yaitu Winson!"Begitu mendengar itu, semua orang langsung heboh.Siapa yang menyangka Haris akan digulingkan dan Winson akan menggantikannya? Bahkan mereka tidak pernah membayangkan akhir seperti ini.Bukankah Winson anak dari seorang istri simpanan? Seberapa hebat kemampuan yang dimilikinya?Apala
Lagi pula, Rifin saat ini masih termasuk kepala Keluarga Sunaldi. Jika perlu, dia bisa langsung menyerahkan posisi kepala keluarga miliknya kepada Winson kapan saja.Terlebih lagi, di mata Rifin, Kamal sama sekali tidak berkemampuan, jadi dia masih turun tangan sendiri dalam menangani properti keluarga.Dulu, sempat tebersit di pikirannya untuk membiarkan Haris mengambil alih secara langsung.Sekarang, posisi itu hanya digantikan oleh Winson.Namun, begitu mendengar ucapan itu, semua orang tersentak.Satu demi satu mengunci mulut mereka rapat-rapat.Yang membuat Keluarga Sunaldi bisa mencapai posisi seperti saat ini adalah Rifin. Dia-lah yang paling berjasa dalam mendorong Keluarga Sunaldi hingga mencapai kejayaan.Itu sebabnya, saat ini tidak ada yang bisa menggoyahkan posisi Rifin di Keluarga Sunaldi.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Rifin bertekad untuk menyingkirkan cucu kesayangannya itu.Bahkan, mendukung Winson untuk menduduki posisi ahli waris.Wajah Haris memucat dan tata
Sebenarnya, banyak anggota keluarga yang mengetahui fakta ini, tetapi mereka hanya tidak peduli saja.Namun, dituding langsung seperti ini jelas-jelas membuat ibu dan anak itu tersinggung dan malu.Bagaimanapun juga, tanggapan Winson sangat sempurna, setidaknya Rifin sangat puas.Yang paling Rifin takuti adalah Winson terobsesi dengan balas dendam. Jika hal ini terjadi, bukankah kelak akan berbahaya? Apalagi, Winson mendapat dukungan dari Tuan.Untungnya, cucu yang satunya ini mempertimbangkan keseluruhan situasi, jadi dia sangat puas.Freya juga menghela napas lega. Yang lain mungkin tidak mengetahuinya, tetapi dia paling tahu penghinaan dan rasa sakit yang dialami putranya. Dia tahu selama ini putranya terus-menerus memikirkan cara untuk menggantikan Haris.Dia khawatir putranya tidak bisa menahan emosi dan membuat Rifin marah hingga menyia-nyiakan kesempatan besar itu.Winson tiba-tiba bertanya, "Tapi, Kakek, kalau masih ada orang yang menindas atau menganiayaku setelah hari ini, ap
Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama
Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete
Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia
Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan
Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da
Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli
Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t
Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal
Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka