Ekspresi Haris menjadi dingin. Lantaran Widia berhasil membalikkan situasi, Haris terpaksa harus turun tangan sendiri. Kemudian dia berteriak, "Pengawal!""Tak peduli cara apa yang kalian gunakan, hancurkan Kosmetik Botanika seluruhnya. Aku mau Widia menjadi budakku. Cepat lakukan sekarang juga.""Mengenai Tobi, beraninya dia mempermalukanku di depan umum, aku akan membuatnya berlutut di depanku dan memohon. Aku juga akan mempermainkan istrinya di hadapannya.""Dasar bajingan! Kamu sadar apa yang kamu katakan?""Kamu pikir siapa dirimu? Sombong sekali. Kamu kira dirimu penguasa dunia?"Di saat ini, terdengar nada marah dari seorang lelaki tua.Haris tertegun sejenak, kemudian wajahnya berubah drastis. Dia berbalik dan buru-buru berkata, "Kakek, bukankah Anda sedang beristirahat di Pandawa? Mengapa kamu tiba-tiba datang ke sini?""Kalau bukan karena kamu bertingkah di sini, kamu pikir aku mau datang ke sini?""Sebenarnya, dari dulu aku tahu kamu punya kemampuan luar biasa, tapi kamu ter
Tanpa posisi ahli waris, dia bukanlah apa-apa.Saat ini, Haris seolah-olah merasa langit runtuh.Ketika dia ingin berbicara, Rifin sudah berjalan keluar.Sebenarnya Rifin juga tidak tega, tetapi setelah diselidiki, kelakuan cucu sulungnya itu benar-benar menyayat hatinya.Apalagi, Rifin juga tidak berani menentang perintah dari pemimpin Kuil Asura.Dia tidak punya pilihan selain menurutinya. Jika tidak, dia pasti akan memberi cucunya kesempatan untuk memperbaiki diri.Dua jam kemudian, seluruh anggota Keluarga Sunaldi tengah berkumpul di Kediaman Sunaldi, termasuk Winson.Satu jam sebelumnya, Winson masih mengeluh karena dia mengira dirinya sudah tidak punya harapan lagi. Tiba-tiba, ponselnya berdering.Tidak heran Winson merasa dirinya tidak ada harapan lagi, lantaran sepanjang malam telah berlalu dan masih belum ada pergerakan di Keluarga Sunaldi.Hingga pagi ini, semuanya masih terlihat tenang.Dia mengira Kak Tobi juga menganggap masalah itu cukup sulit, jadi Kak Tobi terpaksa meny
Setelah bertahun-tahun tinggal di sana, Freya sangat memahami Keluarga Sunaldi.Sejak kecil, Haris memiliki kemampuan yang luar biasa dan disukai oleh semua orang. Statusnya sudah pasti tidak akan tergoyahkan.Ibunya Haris, Ayu, berasal dari keluarga terkenal dan berpengaruh. Keluarga Sunaldi pasti akan memberi muka dan membuat posisi Ayu makin stabil.Dengan begitu, posisi mereka sudah mengakar kuat dan tidak bisa digerakkan lagi.Selama posisi mereka tidak bisa digerakkan, Freya dan putranya ditakdirkan tidak akan memiliki kehidupan yang baik, apalagi kejutan.Rifin memandang semua orang sekilas, lalu berkata dengan nada serius, "Aku memanggil kalian semua ke sini hari ini karena aku punya pengumuman penting."Suasana hatinya sedang buruk dan dia juga tidak ingin bertele-tele dan langsung berkata, "Karena kelakuan buruk Haris, mulai hari ini, dia bukan hanya nggak menjadi pewaris Keluarga Sunaldi lagi, tapi dia juga nggak diizinkan untuk menyentuh properti Keluarga Sunadi!"Begitu ka
"Seperti kata pepatah, jangan takut berbuat salah, yang lebih menakutkan itu orang yang nggak pernah berbuat salah. Haris baru saja melakukan kesalahan dan ini pertama kalinya dia memohon kepada Anda seperti ini, apa Anda begitu tega nggak memberinya kesempatan?" tanya Kamal.Rifin mengerutkan kening. Dia juga ingin memberi cucunya kesempatan, tetapi Tuan tidak memberikannya. Apalagi, dia tidak boleh sembarangan memberitahukan masalah Kuil Asura kepada orang lain.Dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Hentikan, nggak perlu dibicarakan lagi, keputusanku sudah bulat.""Haris telah dihapus dari posisi ahli waris. Mulai sekarang, Keluarga Sunaldi hanya memiliki satu ahli waris, yaitu Winson!"Begitu mendengar itu, semua orang langsung heboh.Siapa yang menyangka Haris akan digulingkan dan Winson akan menggantikannya? Bahkan mereka tidak pernah membayangkan akhir seperti ini.Bukankah Winson anak dari seorang istri simpanan? Seberapa hebat kemampuan yang dimilikinya?Apala
Lagi pula, Rifin saat ini masih termasuk kepala Keluarga Sunaldi. Jika perlu, dia bisa langsung menyerahkan posisi kepala keluarga miliknya kepada Winson kapan saja.Terlebih lagi, di mata Rifin, Kamal sama sekali tidak berkemampuan, jadi dia masih turun tangan sendiri dalam menangani properti keluarga.Dulu, sempat tebersit di pikirannya untuk membiarkan Haris mengambil alih secara langsung.Sekarang, posisi itu hanya digantikan oleh Winson.Namun, begitu mendengar ucapan itu, semua orang tersentak.Satu demi satu mengunci mulut mereka rapat-rapat.Yang membuat Keluarga Sunaldi bisa mencapai posisi seperti saat ini adalah Rifin. Dia-lah yang paling berjasa dalam mendorong Keluarga Sunaldi hingga mencapai kejayaan.Itu sebabnya, saat ini tidak ada yang bisa menggoyahkan posisi Rifin di Keluarga Sunaldi.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Rifin bertekad untuk menyingkirkan cucu kesayangannya itu.Bahkan, mendukung Winson untuk menduduki posisi ahli waris.Wajah Haris memucat dan tata
Sebenarnya, banyak anggota keluarga yang mengetahui fakta ini, tetapi mereka hanya tidak peduli saja.Namun, dituding langsung seperti ini jelas-jelas membuat ibu dan anak itu tersinggung dan malu.Bagaimanapun juga, tanggapan Winson sangat sempurna, setidaknya Rifin sangat puas.Yang paling Rifin takuti adalah Winson terobsesi dengan balas dendam. Jika hal ini terjadi, bukankah kelak akan berbahaya? Apalagi, Winson mendapat dukungan dari Tuan.Untungnya, cucu yang satunya ini mempertimbangkan keseluruhan situasi, jadi dia sangat puas.Freya juga menghela napas lega. Yang lain mungkin tidak mengetahuinya, tetapi dia paling tahu penghinaan dan rasa sakit yang dialami putranya. Dia tahu selama ini putranya terus-menerus memikirkan cara untuk menggantikan Haris.Dia khawatir putranya tidak bisa menahan emosi dan membuat Rifin marah hingga menyia-nyiakan kesempatan besar itu.Winson tiba-tiba bertanya, "Tapi, Kakek, kalau masih ada orang yang menindas atau menganiayaku setelah hari ini, ap
Wajah Haris terlihat kusut, tetapi melihat sorot mata dingin kakeknya, dia terpaksa melepas cincin itu dengan patuh dan memberikannya kepada Winson.Melihat Winson saat ini, Haris merasa sangat menyesal.Selama ini, di matanya, Winson hanyalah pecundang yang bisa disingkirkan kapan saja.Haris hanya tidak ingin orang lain berpikir bahwa dia berdarah dingin, apalagi Winson itu pecundang yang hanya tahu bersenang-senang sepanjang hari dan tidak layak disebut sama sekali, itu sebabnya dia tidak pernah membunuhnya.Tak disangka, pecundang yang dia anggap remeh ini akan menjungkirbalikkan dunia.Haris tidak rela!Namun, apa yang bisa dia lakukan? Bahkan kakeknya pun memihak Winson.Dibandingkan dengan Haris, Winson tampak lebih tenang.Namun, itu hanya terlihat di wajahnya saja, jauh di lubuk hatinya dia sangat antusias.Lantaran, ini adalah hal yang telah dia tahan selama bertahun-tahun, menjalani kehidupan yang tercela demi hari ini.Winson berpikir hal itu tidak mungkin terjadi dalam hid
"Oke. Lakukan sesuai rencanamu."Rifin menyetujuinya dan menyerahkan masalah tersebut kepada Winson.Begitu Winson berlalu, Kamal dan Haris langsung masuk.Mereka tidak mengerti, jadi ingin mencari tahu kebenarannya.Melihat mereka masuk, Rifin tidak menunggu mereka bertanya dan langsung berkata, "Aku tahu apa yang ingin kalian tanyakan, tapi masalah ini hanya bisa diketahui olehmu dan putramu, nggak boleh ada orang lain yang tahu lagi, apa kalian mengerti?"Mereka berdua kaget. Ternyata dugaan mereka benar. Ada masalah di balik semua ini. Mereka pun mengangguk cepat."Kali ini, Haris telah membuat masalah dengan orang berkuasa. Kekuatannya di luar bayangan kalian. Baginya, Keluarga Sunaldi bisa dihancurkan dengan mudah.""Siapa orang yang begitu menakutkan itu?""Apa itu putra dari keluarga besar di Kota Jatra?" tanya Kamal dengan kaget.Haris pun berkata, "Nggak benar. Akhir-akhir ini aku nggak menangani masalah penting, aku juga nggak memprovokasi orang penting, apalagi tuan muda da