Bagaimanapun juga, popularitas adalah segalanya. Tidak ada yang ingin melewatkan popularitas sebesar ini."Sialan! Benarkah itu? Bukankah sebelumnya mereka bilang pihak rumah sakit nggak bisa berbuat apa-apa, bahkan katanya bisa jadi penyakit mematikan? Sekarang penyakit itu justru sembuh begitu cepat.""Ya, agak sulit dipercaya.""Benar, aku bisa bersaksi. Lantaran adikku juga termasuk korban, wajahnya sekarang sudah sembuh dan yang lebih menakjubkan lagi, kulit di sekitar flek hitam itu lebih halus, putih dan lembut.""Sehebat itu? Yang benar saja?""Sungguh. Bibiku juga begitu.""Benar, begitu juga dengan kakakku. Dia senang sekali sekarang. Pagi ini, dia pergi membahas masalah kompensasi dan kalian tahu nggak dia diberi berapa? 200 juta!""Bukan hanya flek hitamnya hilang, tapi kulit pun tampak lebih cerah dan masih dapat kompensasi. Sialan! Kenapa kosmetik Botanika yang kubeli nggak bermasalah dan wajahku juga nggak ada flek hitam?""Menyebalkan. Aku mau ganti Kosmetik Botanika sa
Widia segera menelepon Pak Mardi dan berkata dengan sopan, "Halo, Pak Mardi!"Setelah kejadian terakhir, Pak Mardi sengaja menyimpan nomor telepon Widia. Begitu melihat nomor itu dan mendengar suara Widia, dia langsung berkata sambil tersenyum. "Halo, Bu Widia.""Ada yang bisa saya bantu?"Akhir-akhir, banyak masalah yang menimpa Grup Lianto, apalagi Bank Permata yang dipimpinnya telah memberikan pinjaman yang begitu besar kepada Grup Lianto, jadi dia harus mengamatinya.Awalnya dia merasa khawatir, tetapi saat melihat Grup Lianto selangkah demi selangkah keluar dari jurang maut, dia langsung merasa lega.Terutama saat mendapati pemuda yang memukulinya itu yang bertanggung jawab atas semua ini.Selama ini, yang dia takuti adalah kekuatan Keluarga Yusnuwa karena Keluarga Yusnuwa ingin membantu pemuda itu.Namun, sejak kemarin, dia tiba-tiba merasa bahwa pemuda ini tidak sederhana.Apalagi melihat opini publik yang positif di Internet hari ini, dia tahu bahwa Grup Lianto pasti akan membu
Bukankah ini sangat menyakiti hati Tobi?Widia teringat saat seluruh keluarganya mencemooh Tobi, mengatakan pria itu telah mengambil hasil kerja keras orang lain. Selain itu, Tania juga bersaksi dan mengatakan bahwa Joni-lah yang menyelamatkan Widia.Joni bahkan berpura-pura baik dan memberikan jasa itu kepada Tobi. Memikirkan hal ini, Widia merasa jijik.Saat itu, Tobi pasti merasa sangat sedih.Namun, pria itu bukan hanya tidak menyimpan dendam, dia bahkan tidak menyalahkan Widia ataupun mengeluh sekali pun, dia masih tetap diam-diam membantu Widia dengan sepenuh hati.Bisa-bisanya Widia tidak menyukai pria yang begitu baik kepadanya selama ini?Dia bahkan berpikir, Mungkin saat itu dia telah dibutakan oleh emosinya sendiri."Bu Widia?"Pak Mardi tersenyum pahit. Mengapa Bu Widia diam lagi? Pak Mardi merasa lelah berbicara dengannya, tetapi dia juga tidak berani menutup telepon."Ya, kali ini aku ingin mengambil pinjaman atas nama pribadi, bisa nggak?""Berapa banyak?""Dua ratus mil
Ekspresi Haris menjadi dingin. Lantaran Widia berhasil membalikkan situasi, Haris terpaksa harus turun tangan sendiri. Kemudian dia berteriak, "Pengawal!""Tak peduli cara apa yang kalian gunakan, hancurkan Kosmetik Botanika seluruhnya. Aku mau Widia menjadi budakku. Cepat lakukan sekarang juga.""Mengenai Tobi, beraninya dia mempermalukanku di depan umum, aku akan membuatnya berlutut di depanku dan memohon. Aku juga akan mempermainkan istrinya di hadapannya.""Dasar bajingan! Kamu sadar apa yang kamu katakan?""Kamu pikir siapa dirimu? Sombong sekali. Kamu kira dirimu penguasa dunia?"Di saat ini, terdengar nada marah dari seorang lelaki tua.Haris tertegun sejenak, kemudian wajahnya berubah drastis. Dia berbalik dan buru-buru berkata, "Kakek, bukankah Anda sedang beristirahat di Pandawa? Mengapa kamu tiba-tiba datang ke sini?""Kalau bukan karena kamu bertingkah di sini, kamu pikir aku mau datang ke sini?""Sebenarnya, dari dulu aku tahu kamu punya kemampuan luar biasa, tapi kamu ter
Tanpa posisi ahli waris, dia bukanlah apa-apa.Saat ini, Haris seolah-olah merasa langit runtuh.Ketika dia ingin berbicara, Rifin sudah berjalan keluar.Sebenarnya Rifin juga tidak tega, tetapi setelah diselidiki, kelakuan cucu sulungnya itu benar-benar menyayat hatinya.Apalagi, Rifin juga tidak berani menentang perintah dari pemimpin Kuil Asura.Dia tidak punya pilihan selain menurutinya. Jika tidak, dia pasti akan memberi cucunya kesempatan untuk memperbaiki diri.Dua jam kemudian, seluruh anggota Keluarga Sunaldi tengah berkumpul di Kediaman Sunaldi, termasuk Winson.Satu jam sebelumnya, Winson masih mengeluh karena dia mengira dirinya sudah tidak punya harapan lagi. Tiba-tiba, ponselnya berdering.Tidak heran Winson merasa dirinya tidak ada harapan lagi, lantaran sepanjang malam telah berlalu dan masih belum ada pergerakan di Keluarga Sunaldi.Hingga pagi ini, semuanya masih terlihat tenang.Dia mengira Kak Tobi juga menganggap masalah itu cukup sulit, jadi Kak Tobi terpaksa meny
Setelah bertahun-tahun tinggal di sana, Freya sangat memahami Keluarga Sunaldi.Sejak kecil, Haris memiliki kemampuan yang luar biasa dan disukai oleh semua orang. Statusnya sudah pasti tidak akan tergoyahkan.Ibunya Haris, Ayu, berasal dari keluarga terkenal dan berpengaruh. Keluarga Sunaldi pasti akan memberi muka dan membuat posisi Ayu makin stabil.Dengan begitu, posisi mereka sudah mengakar kuat dan tidak bisa digerakkan lagi.Selama posisi mereka tidak bisa digerakkan, Freya dan putranya ditakdirkan tidak akan memiliki kehidupan yang baik, apalagi kejutan.Rifin memandang semua orang sekilas, lalu berkata dengan nada serius, "Aku memanggil kalian semua ke sini hari ini karena aku punya pengumuman penting."Suasana hatinya sedang buruk dan dia juga tidak ingin bertele-tele dan langsung berkata, "Karena kelakuan buruk Haris, mulai hari ini, dia bukan hanya nggak menjadi pewaris Keluarga Sunaldi lagi, tapi dia juga nggak diizinkan untuk menyentuh properti Keluarga Sunadi!"Begitu ka
"Seperti kata pepatah, jangan takut berbuat salah, yang lebih menakutkan itu orang yang nggak pernah berbuat salah. Haris baru saja melakukan kesalahan dan ini pertama kalinya dia memohon kepada Anda seperti ini, apa Anda begitu tega nggak memberinya kesempatan?" tanya Kamal.Rifin mengerutkan kening. Dia juga ingin memberi cucunya kesempatan, tetapi Tuan tidak memberikannya. Apalagi, dia tidak boleh sembarangan memberitahukan masalah Kuil Asura kepada orang lain.Dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Hentikan, nggak perlu dibicarakan lagi, keputusanku sudah bulat.""Haris telah dihapus dari posisi ahli waris. Mulai sekarang, Keluarga Sunaldi hanya memiliki satu ahli waris, yaitu Winson!"Begitu mendengar itu, semua orang langsung heboh.Siapa yang menyangka Haris akan digulingkan dan Winson akan menggantikannya? Bahkan mereka tidak pernah membayangkan akhir seperti ini.Bukankah Winson anak dari seorang istri simpanan? Seberapa hebat kemampuan yang dimilikinya?Apala
Lagi pula, Rifin saat ini masih termasuk kepala Keluarga Sunaldi. Jika perlu, dia bisa langsung menyerahkan posisi kepala keluarga miliknya kepada Winson kapan saja.Terlebih lagi, di mata Rifin, Kamal sama sekali tidak berkemampuan, jadi dia masih turun tangan sendiri dalam menangani properti keluarga.Dulu, sempat tebersit di pikirannya untuk membiarkan Haris mengambil alih secara langsung.Sekarang, posisi itu hanya digantikan oleh Winson.Namun, begitu mendengar ucapan itu, semua orang tersentak.Satu demi satu mengunci mulut mereka rapat-rapat.Yang membuat Keluarga Sunaldi bisa mencapai posisi seperti saat ini adalah Rifin. Dia-lah yang paling berjasa dalam mendorong Keluarga Sunaldi hingga mencapai kejayaan.Itu sebabnya, saat ini tidak ada yang bisa menggoyahkan posisi Rifin di Keluarga Sunaldi.Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Rifin bertekad untuk menyingkirkan cucu kesayangannya itu.Bahkan, mendukung Winson untuk menduduki posisi ahli waris.Wajah Haris memucat dan tata
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K