Share

Bab 369

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Prita yang menemaninya terlihat tak berdaya. Sebenarnya, dia juga tidak terlalu memercayainya.

Namun, selama ada kesempatan, dia tidak mau melewatkannya. Siapa tahu pria ini benar-benar punya cara.

Meskipun tidak bisa melihat ekspresi wajah Fiona, Tobi bisa menebak pemikiran wanita itu. Dia tersenyum tipis sambil berkata, "Kelihatannya kamu nggak percaya kepadaku atau bisa dikatakan, kamu nggak percaya pada siapa pun."

"Tapi kalau kamu bersedia memberiku kesempatan, aku pasti akan memperlihatkan hasilnya kepadamu hanya dalam waktu satu hari."

Fiona tidak akan melakukan kesalahan seperti dulu lagi. Ketika mendengar itu, dia hanya menanggapinya dengan dingin, "Kamu nggak perlu bicara begitu banyak. Aku bukan Fiona dan aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan."

Setelah mengucapkan kata-kata ini, dia segera bangkit dan berkata, "Prita, ayo kita pergi!"

Prita terpaksa pergi membayar dan mengikuti Fiona dengan enggan.

Namun, begitu mereka bangkit, terlihat dua pria dan seorang wanita muncul di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
mana adegan bersetubuh nya biar seru,, daripada alur ceritanya makin tai, mending bikin cerita. sex aja lebih enak dibaca
goodnovel comment avatar
Suriani DFx
malesss banget jadinya
goodnovel comment avatar
Suriani DFx
buset ditunggu² malah 1 bab saja,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 370

    "Kenapa hanya diam saja? Kamu nggak membantahnya?""Sebaiknya kenali dirimu dengan baik dan batas kemampuanmu sendiri. Kalau nggak, cepat atau lambat kamu akan bunuh diri."Zira tampak bangga. Apalagi mengingat betapa patuhnya dirinya saat menjadi asisten Fiona dulu yang membuatnya merasa makin puas hari ini.Menyaksikan Prita ditampar, Fiona marah besar dan hatinya juga terasa tidak nyaman.Namun, Fiona tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih melihat dua pria di sebelah Zira yang tampak siap melindunginya kapan saja. Sebenarnya Fiona ingin sekali menghajar Zira, tetapi dia takut sebelum sempat turun tangan, dia mungkin terhempas kembali.Di saat itu juga, terdengar sebuah nada datar, "Entah dari rumah bordil mana wanita ini berasal, Kembang Merah? Sikapmu nggak sopan sekali."Begitu kata-kata ini keluar, semua orang tercengang.Fiona dan Prita tidak menyangka Tobi akan membantu mereka, bahkan mengolok-olok Zira seperti iniZira juga tersentak. Setelah beberapa saat, barulah dia menyadari

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 371

    Semua orang yang melihat itu langsung terpaku di tempat.Apa ini masih termasuk kekuatan manusia? Menakutkan sekali, apalagi serangannya sangat kejam.Tobi bahkan tidak menoleh ke arah Zira lagi. Terlebih, saat ini dia tidak punya waktu untuk peduli dengan hal semacam ini. Setelah berpisah dengan Kristin, dia pun langsung pergi ke perusahaan.Saat ini, Zira tampak sangat kesakitan. Dia berusaha bangkit sambil memegangi wajahnya. Dia merasa kaget sekaligus marah.Separuh wajahnya telah bengkak.Fiona dan Prita juga tak kalah terkejut. Mereka bahkan tidak bisa memercayai penglihatan mereka."Apa lihat-lihat? Kalian berdua, tunggu saja. Dia nggak akan lolos dari masalah ini, begitu juga kalian berdua," ucap Zira dengan marah, bahkan matanya tampak berapi-api.Fiona dan Prita tidak menanggapinya. Mereka bergegas pergi dan bahkan sengaja pindah tempat tinggal agar tidak ditemukan oleh Zira.Lantaran mereka sadar, setelah Zira dipermalukan seperti ini, dia pasti sangat marah dan akan memikir

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 372

    Inilah alasan mengapa Widia percaya kepada Haris dan beranggapan pria itu bukanlah dalang di balik masalah itu."Maaf, Pak Haris.""Apa gunanya minta maaf? Aku sengaja datang ke sini untuk melihat bagaimana kamu menyelesaikan masalah ini. Kalau hasilnya nggak memuaskan, sebaiknya kamu memberikan kompensasi yang sesuai," ucap Haris dengan dingin.Widia menggertakkan gigi dan berkata, "Jangan khawatir, aku pasti akan memberi penjelasan kepadamu."Prioritas utama Widia saat ini adalah menangani perang yang dibuat oleh Almer. Setelah menunggu begitu lama, Almer tidak akan melepaskan kesempatan seperti itu.Benar saja. Begitu rapat dimulai, Almer langsung menyerangnya Widia habis-habisan, bahkan tanpa berusaha menyembunyikannya.Dia langsung mengkritik Widia di depan umum karena selalu bertindak sendiri dan kerap mengistimewakan kepentingan relasinya sendiri sejak dia menjabat.Selama Widia telah memutuskan, sebesar apa pun masalahnya, dia harus melaksanakannya tanpa mendengarkan nasihat ap

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 373

    Sebenarnya, Widia tahu ada orang yang mempermainkannya di sini. Kalau tidak, mustahil orang-orang di luar sana bisa mengincar dirinya.Widia hanya tidak tahu siapa dalang di balik semua ini. Tiba-tiba dia teringat dengan ucapan Tobi. Mungkinkah Almer sungguh melakukan ini?Jika tidak ada dalang di balik layar, Widia tidak akan berpikir demikian, tetapi jika ada yang merencanakan sesuatu, Almer di sini memiliki motif paling besar.Meski dia mengetahuinya sekarang, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena hasilnya sudah terpampang jelas.Almer diam-diam merasa puas, tetapi saat dia memandang Widia, dia pura-pura memperlihatkan ekspresi ketidakberdayaan, "Bu Widia, jangan salahkan aku kejam dan sudah merusak hubungan kita. Sekarang kita hanya tersisa pilihan akhir ini.""Kamu pasti sudah menyadarinya sendiri. Para korban di luar sangat ingin menghabisimu. Kalau kamu nggak keluar, masalah ini nggak akan terselesaikan.""Makin lama ditunda, masalah ini akan makin merugikan perusahaan.""K

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 374

    'Sekarang dilihat, sepertinya aku terlalu baik.'Almer yang tidak menyangka Haris akan begitu membantunya itu bertambah semangat, "Bu Widia, masalah kompensasi sudah selesai dibahas, 'kan? Sekarang, bukankah seharusnya kamu mengundurkan diri, lalu turun ke bawah untuk menanganinya. orang-orang yang berkumpul di luar itu?""Kalau ditunda lagi, aku khawatir akan terjadi ada masalah besar."Widia menahan rasa pahit di hatinya. Saat bangkit, dia hampir kehilangan keseimbangan, "Baik, mulai hari ini, aku ....""Brak!"Namun, saat itu juga terdengar suara keras di depan pintu ruang konferensi. Ternyata pintu telah ditendang hingga terbuka oleh seseorang.Akibatnya, ucapan Widia pun terpotong.Semua orang tampak kaget. Siapa yang masuk ke ruang konferensi di saat ini dan begitu kasar?Di saat semua orang menolehkan kepalanya, mereka langsung mengenalinya. Ternyata itu Tobi, karyawan dari departemen penjualan.Widia juga refleks menoleh. Ternyata itu Tobi. 'Apa yang dia lakukan di sini? Apalag

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 375

    Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Tobi, wajah Widia mendadak merah, seakan-akan merasakan kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan, meski dia jelas pria itu hanya membual atau bisa dikatakan, dia sedang menipu lawan.Semua orang tampak kaget. Mereka tidak menduga Tobi akan begitu melindungi Bu Widia.Mereka juga penasaran dan bertanya-tanya, dari mana pria itu mendapat kepercayaan diri seperti itu dan begitu mendominasi?Helen diam-diam bergumam dalam hatinya, 'Sepertinya dugaanku benar. Tobi pasti memiliki hubungan dekat dengan Bu Widia.'Hanya saja, Tobi tidak memiliki kekuatan, jadi bagaimana dia bisa membantu Bu Widia?Satu-satunya yang tampak bersemangat adalah Shinta. Dia yakin asalkan Tobi berani mengucapkan kata itu, pria itu pasti punya solusinya.Tentu saja, Widia-lah yang paling bahagia di sini. Meskipun dia merasa tidak ada yang bisa dilakukan Tobi, dia telah merasa tersentuh dengan tindakan pria itu.Almer sangat marah dan berkata dengan nada dingin, "Tobi, jangan berla

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 376

    "Cepat turun, jangan mencelakai Grup Lianto.""Benar. Cepat keluar dari sini."Beberapa orang yang mendukung Almer pun memarahinya.Hal ini membuat banyak orang makin berani mengusir Tobi.Melihat pemandangan itu, Almer tampak puas. Dalam hatinya, dia diam-diam tersenyum sinis, 'Tobi, ternyata kamu nggak punya bukti sama sekali, kamu hanya menakut-nakutiku di sini. Lihat bagaimana aku membereskanmu.'Hati Widia merasa khawatir. Meski dia tidak tahu apa rencana Tobi, pria itu tulus hanya ingin membantu dirinya.Dia berniat angkat bicara untuk membela Tobi.Sayangnya, Tobi malah mendahuluinya dan berkata dengan nada datar, "Bu Helen, tolong bantu aku mengingatnya, siapa-siapa yang baru saja mencoba mengusirku. Orang-orang itu kemungkinan besar bersekongkol dengan Almer."Mendengar itu, Helen tampak terdiam.'Situasinya sudah seperti sekarang ini, kamu bahkan kesulitan melindungi dirimu sendiri.''Kamu masih sempat memikirkan ini.'Semua orang juga terdiam, tetapi Tobi melanjutkan, "Kalia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 377

    Lantaran mereka berdua tidak membicarakan hal itu secara detail, Winson tidak berani memberikan rekaman itu kepada Tobi pada awalnya karena dia ingin memeriksanya lebih lanjut lagi.Namun, tak disangka, tindakan Almer begitu cepat. Hanya dalam beberapa hari, dia telah membuat pergerakan sebesar itu.Lantaran hal itulah, Winson tidak hanya menyediakan rekaman, tetapi dia juga memberikan banyak informasi relevan untuk membantu orang-orangnya Tobi bertindak cepat.Mereka sedang berusaha mencari tahu siapa yang merusak produk perawatan kulit itu hingga menyebabkan masalah kulit pada sebagian kecil konsumen.Meskipun Almer nekat, dia juga tidak berani membiarkan semua orang menderita. Kompensasi seperti itu hanya akan menghancurkan Grup Lianto dan sama sekali tidak ada gunanya bagi dirinya sendiri.Selain itu, masih ada departemen layanan pelanggan yang sembarangan memberikan informasi hingga membuat semua kesalahan itu mengarah ke Widia seorang.Ditambah lagi, ada berbagai media yang diam-

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1421

    Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1420

    Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1419

    Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1417

    Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1416

    Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1415

    Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1414

    Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka

DMCA.com Protection Status