Home / Fantasi / Raja Baru untuk Dunia Kegelapan / 84. Menyelamatkan Moura (1)

Share

84. Menyelamatkan Moura (1)

Author: Rai Seika
last update Last Updated: 2024-07-02 23:17:03

Istana Es menjulang tinggi, cahaya terpantul sempurna saat menyentuh kristal es pada setiap bagiannya. Hawa dingin terasa semakin menusuk hingga ke tulang terutama di satu ruangan khusus, kamar es abadi. Salah satu tempat paling dingin, ruang kamar yang digunakan Yuan saat ini, ruang es abadi dengan ranjang es.

Yuan duduk di ranjangnya, mencium aroma harum yang masuk ke dalam kamar. Suara langkah kaki yang terdengar membuat matanya menatap sosok yang sedang memegang nampan. Seorang putri cantik dengan rambut seputih salju, mata biru yang membuatnya tenggelam, Eirlys.

“Apa kau yang memasaknya?” Yuan mengikuti gerakan Eirlys yang menaruh semangkuk panas makanan di dekat tempatnya saat ini.

“Cepatlah, tempat ini sangat dingin saya takut supnya langsung dingin,” balas Eirlys menyuguhkan semangkuk sup kepada Yuan.

“Ini enak sekali, rasanya pas,” balas Yuan memuji masakan Eirlys. “Sangat berbeda dengan Yui,” gumam Yuan. Sesaat dia kembali membayangkan masakan Yui yang selalu saja membuat li
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   85. Menyelamatkan Moura (2)

    Semilir angin meniup rambut keperakan Yuan. Mereka berdiri di dalam hutan, menatap sebuah gerbang. Yuan begitu lama memperhatikan setiap detail huruf rune yang tercetak di sekeliling gerbang tersebut. Tangannya menyentuh gerbang itu, matanya terpejam sejenak.Angin semakin kencang bertiup, satu jam berlalu dan mereka masih berada di tempat yang sama. Hawa dingin mulai menusuk kulit hingga ketulang. Eirlys mulai mengeratkan jubahnya begitu pula dengan Lou.“Bagaimana?” tanya Lou menatap Yuan.Pangeran berambut perah itu menggelengkan kepala. “Tanpa kristal hitam ternyata gerbang ini tidak bisa dibuka.”Yuan tidak bisa merasakan lagi keberadaan dirinya yang satu lagi, jiwa yang pernah ada dalam tubuhnya, dia benar-benar tidak terjangkau saat ini. “Ternyata kekuatan kristal perak saja tidak bisa membuka gerbang. Aku harus mencari cara lain untuk ke Ergion,” batin Yuan.Sosok yang merupakan wujud Raja Kegelapan kini telah tersegel dalam dirinya, dia harus merebut kembali kristal hitam yan

    Last Updated : 2024-07-04
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   86. Menyelamatkan Moura (3)

    Ergions, sejauh mata memandang semua berwarna hijau. Pohon-pohon besar dengan ornamen yang diukir indah oleh para pengrajin elf. Tak luput dari sentuhan keindahan, sebuah pohon besar yang merupakan pohon kehidupan dihias dengan megah. Aroma pepohonan dan aroma mint begitu kuat di tempat ini.“Moura, bagaimana kondsimu?” Lou Sherwood mendekati wanita yang menatapnya tanpa berkedip.“Apa ini mimpi?” gumam Moura. Baginya tidak mungkin pangeran yang selalu bernyanyi untuknya kembali. Pria yang dia kagumi sejak lama sebelum dirinya mendaftarkan diri menjadi kandidat pengganti jiwa pohon kehidupan. Pria yang seharusnya kembali bersama istri dan anaknya tak seharusnya kembali untuknya.“Ini bukan mimpi, Moura.” Lou Sherwood tersenyum. Dia senang Moura baik-baik saja dan masih terlihat sehat. “Bukankah aku sudah berjanji pasti kembali.”“Nona Moura, terima kasih sudah mengembalikan kristal perak ini,” ucap Yuan, dia membungkuk untuk menghormati sang elf yang berbaik hati melepaskan kekuatan k

    Last Updated : 2024-07-05
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   87. Di bawah Pohon Kehidupan

    Pusat Ergions, pohon kehidupan yang menjulang tinggi dengan seluruh keagungannya. Di bawah pohon rindang kekacauan terjadi. Suara pedang berbunyi saat dicabut dari sarungnya. Para elf dengan baju yang sama, pakaian elite pengawal kerajaan. Mereka adalah elf dengan kemampuan tinggi, pengawal sang raja.“Lepaskan Pangeran Yuan sekarang juga!” seru sang raja elf, Raja Arlen. Matanya menatap ke arah Xavier. Pria dengan mata dan rambut hitam serta aura kegelapan yang melekat kuat.Xavier menatap satu per satu pengawal elite yang mengarahkan pedang ke arahnya. Mereka mengepung dari berbagai sisi, dia berada di tengah-tengah pengawal elite. Sekuat-kuatnya dirinya saat ini, melindungi Pangeran Yuan bukanlah hal mudah.Satu tangannya memeluk erat sang pangeran sementara tangan yang lain sedang memanggil senjatanya.Aura hitam mengumpul di tangan Xavier, sebuah tombak hitam besar terbentuk dari aura hitam tersebut. Xavier menolak perintah sang raja.“Makhluk dunia bawah beraninya menyentuh Pange

    Last Updated : 2024-07-06
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   88. Air Pemurnian

    Kamar dengan ranjang es abadi sudah mulai memberikan tekanan kepada dua belas jenderal yang dipanggil Xavier untuk menemui Yuan. Mereka merasakan hawa dingin yang menusuk kulit hingga tulang. Embusan napas bagaikan kebulan uap air. Mereka mulai merasa menggigil. Namun, semua itu tidak ada artinya dihadapan janji yang telah mereka ucapkan.Dua belas jenderal yang saat ini berada bersama dengan Yuan berlutut dan menunggu perintah. Mereka telah bersumpah setia kepada calon raja yang baru, Pangeran Yuan. Pangeran dengan rambut keperakan itu tak ingin membuang waktu, sehari sebelum keberangkatannya ke Ergions dia mengumpulkan kedua belas jenderal tersebut.“Maaf mengundang kalian ke tempat dingin ini,” ucap Yuan. Dia tetap duduk di atas ranjang es abadi, satu menit pun tak ingin dia lewatkan untuk memulihkan diri. Sementara itu, kedua belas jenderal berlutut di hadapannya.“Kalian kembalilah ke wilayah masing-masing, kumpulkan pasukan dan bersiap untuk perang,” lanjut Yuan.“Siap laksanaka

    Last Updated : 2024-07-07
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   89. Roya Ashlyn

    Masing-masing jenderal saat ini memegang botol berisi air dari sumur, mereka menyebar dan mencari orang yang terkontaminasi.“Maaf, apakah ada orang-orang yang terkontaminasi di sekitar sini?” tanya salah satu jenderal. Pria itu terlihat ketakutan, dia menoleh ke kanan dan kekiri lalu kabur begitu saja.“Kenapa dia takut?” batin jenderal itu. Dia segera mencari jenderal yang lain dan menyampaikan keanehan yang dia temui.“Kalau begitu kita langsung ke pemimpin wilayah di sini saja,” usul salah satu dari mereka dan disetujui. Kedua belas jenderal menemui pemimpin wilayah.Sambutan yang diberikan oleh pemimpin kota cukup ramah, mereka menerima dengan baik kedatangan para jenderal.“Jadi kami datang untuk menguji kemampuan pemurnian, apakah ada orang yang terkontaminasi cukup parah atau berubah menjadi zombie?”Tanpa basa-basi lagi, jenderal tersebut langsung mengatakan dengan lantang keperluannya. Sang pemimpin menganggukkan kepala lalu membawa mereka ke sebuah tempat.Ruangan tersebut

    Last Updated : 2024-07-08
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   90. Harpa Ilusi

    Ruangan dengan dominasi warna hitam dan merah terasa mencekam. Suara rintihan pengawal menggema, dan dentingan harpa menambah ketegangan. Pengawal itu tampak ketakutan, sementara Raja Leiz menyeringai dengan senang.“Bisakah kau memainkan ilusi yang berbeda? Ilusi tentang keinginan terdalam mereka,” ucap Raja Leiz, menghentikan permainan harpa wanita di hadapannya. Wanita itu mengangguk, dan dentingan harpa berubah. Wajah ketakutan pengawal berubah menjadi wajah bahagia.“Bagus, dia bisa memberikan ilusi yang kuharapkan,” batin Raja Leiz, matanya berbinar. Wanita itu adalah Roya Ashlyn, pemain harpa ajaib yang memiliki kemampuan luar biasa.“Roya, kau membuktikan kemampuanmu. Aku menerimamu untuk saat ini. Akan kuberikan posisi yang pantas jika kau bisa membantuku,” ujar Raja Leiz.Roya membungkuk dengan elegan dan menyerahkan kembali harpa ajaib itu ke tangan sang raja. “Terima kasih, Yang Mulia. Saya senang bisa membantu raja yang adil dan bijaksana,” kata Roya dengan senyum licik.

    Last Updated : 2024-07-09
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   91. Keputusan Kembali ke Benua Utama

    Benua Utara, salju masih terus turun menyelimuti segala isinya. Semua yang ada di sana mulai berwarna putih tertutup salju. Angin kencang bertiup, menghempaskan semua salju yang menutupi tanaman. Warna putih tersapu hingga menampilkan berbagai warna dari pepohonan dan bunga yang bermekaran.“Sepertinya tidak akan pernah ada habisnya, tanpa harpa tempat ini akan terus tertutup salju.” Lixue membuat manusia salju dan membersihkan salju yang menumpuk. Sementara Eirlys berlarian bermain dengan tumpukan salju bersama dengan Yui.“Kalian mau di sini atau ke Benua Utama?” tanya Yui tiba-tiba. Kedua kakak beradik itu menoleh serempak ke arah Yui.“Kapan berangkat?” Eirlys mendekati Yui, menatap gadis itu dengan binar mata penuh tanya. Kemarin Yuan dan ayahnya pergi ke Ergions melewati celah dimensi dan sekarang Yui juga akan pergi.“Hari ini, aku sudah berjanji pada Yuan untuk segera ke Blackdragon, mencari cara membangunkan paman,” balas Yui. Tangan Yui mengeluarkan api berwarna jingga, menc

    Last Updated : 2024-07-10
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   92. Kapal Genji

    Lautan terlihat tenang, tidak ada tanda-tanda badai atau pun akan ada kapal yang datang. Mereka bertiga sudah bersiap untuk kembali ke Benua Utama. Kakak beradik dengan rambut putih seputih salju itu mulai jenuh mengamati lautan.“Sepertinya tidak akan ada kapal hari ini.” Lixue menghela napasnya dia menandang bergantian dua gadis cantik yang bersamanya.Yui masih terdiam menatap lautan, dia hanya menggerakkan tangannya memberi isyarat untuk menunggu sebentar lagi.Pelabuhan Benua Utara memang sangat sepi, jarang sekali kapal lewat bahkan berlama-lama di tempat ini. Hawa dingin yang menusuk tulang membuat ikan tidak banyak berkumpul, nelayan menghindari berlayar di Benua Utara. Beberapa kapal datang hanya meleati pelabuhan, terkadang mereka berhenti sejenah hanya untuk beristirahat.“Yui, tidak akan ada kapal, kau lihat sendiri kan, lebih baik kita kembali, matahari sudah hampir tenggelam.” Eirlys mencoba meyakinkan gadis dengan rambut sekelam malam kontras dengan kulitnya yang putih.

    Last Updated : 2024-07-11

Latest chapter

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status