Share

19. Menjadi Boneka

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-19 07:06:03

“Selamat datang kembali, Lixue.” Pria dengan jubah menjuntai menyambut Lixue yang baru turun dari kereta kuda. Dia terlihat tersenyum ramah. Senyum yang kini terlihat begitu mencurigakan bagi Lixue.

“Terima kasih atas kebaikan, Yang Mulia,” balas Lixue menunduk dan memberi salam di hadapan Leiz.

Pria yang sudah berubah warna rambutnya dari hitam ke putih ini tersenyum dan menyambut Lixue, dia memberikan pelukan hangat lalu merangkul Lixue untuk mengikutinya.

“Syukurlah, aku hanya takut kau tersesat. Ke mana saja selama ini?”

Mereka berjalan melewati taman yang sudah tidak memiliki bunga hidup. Taman kering yang terbengkalai tanpa perawatan. Lixue memperhatikan Istana Kegelapan, baru kali ini dia benar-benar melihat dengan jelas. Aura hitam menyelimuti Istana Kegelapan seakan seperti namanya yang begitu gelap.

“Sebenarnya apa yang terjadi di negeri ini?” tanya Lixue memperhatikan sekelilingnya yang benar-benar kering, sangat kering dan tandus. Tanah menghitam dengan warna hitam jelaga,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   20. Baju Baru

    Rafael membuka pintu kamar si kembar yang memang tidak terkunci. Dia berkunjung untuk melihat kondisi Yui. Apa yang dia lihat tidak seperti apa yang ada dalam bayangannya. Gadis manis itu sedang mengeluarkan seiisi lemari pakaiannya.“Apa yang kau lakukan?”Kedua anak kembar tersebut menatap Rafael sejenak tanpa kata, lalu kembali dengan aktivitas masing-masing. Yui dengan pakaian di lemarinya dan Yuan sedang membaca buku.“Yui?”Pria jangkung dengan rambut hitam mendekati gadis yang tengah menghamburkan seluruh isi lemarinya.“Paman sudah sehat?” tanya Yui yang justru bertanya bukan menjawab pertanyaan Rafael.“Ya, berkat dirimu. Terima kasih,” balas Rafael mengucapkan kata tersebut dengan tulus. Dia menoleh ke arah Yuan yang tidak terganggu sedikit pun dengan apa yang dilakukan saudari kembarnya.“Yui hebat ‘kan,” puji Yui pada dirinya sendiri. Senyumnya merekah begitu manis dan mendekati Rafael dengan langkah riang berjingkat. Rafael mengangguk meskipun dia tidak mengerti apa maksu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   21. Sedikit Bantuan

    “Sedang apa?” Ucapan Alma mengangetkan Rafael yang sedang bersembunyi. Pria ini menoleh ke arah Alma lalu kembali melihat Yui sedang memesan makanan bersama dengan suami Alma.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Rafael.“Bukankah seharusnya aku yang bertanya,” balas Alma dengan seringai yang membuat Rafael bergidik.“Tidak seperti yang kamu pikirkan,” balas Rafael. Dia membuang muka dari wanita yang pernah mengisi hari-harinya. Meskipun hubungan mereka akhirnya kandas di tengah jalan.“Memang apa yang kupikirkan?” Alma berusaha melihat wajah Rafael yang sengaja membuang muka. Wanita ini benar-benar ingin menggoda Rafael.“Alma, aku dan Yui tidak ada hubungan apa pun,” balas Rafael berusaha menyakinkan Alma dan berharap wanita di depannya percaya. Diluar dugaan, ucapannya justru membuat wanita di depannya tertawa.“Kau yang berpikir seperti itu atau aku?” ucap Alma masih menggoda Rafael. Wanita dengan rambut ungu panjang ini memperhatikan perubahan sikap Rafael. Pria yang selama ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   22. Kehilangan Kekuatan

    “Paman.”Mata Rafael perlahan terbuka. Semilir angin terasa berbeda hingga dia bangun terburu-buru dan baru menyadari dirinya berada dipangkuan Yui entah berapa lama.“Paman?”Suara gadis yang memanggilnya dengan suara cemas membuat Rafael kembali menatap mata hitam Yui. “Berapa lama aku tertidur, ini sudah hampir malam,” ucap Rafael dalam hati. Dia tidak sanggup bertanya kepada gadis di depannya.“Paman baik-baik saja?” tanya Yui. Semilir angin menerbangkan rambut hitam panjang putri cantik yang terlihat lebih menawan karena terkena cahaya senja.“Paman baik-baik saja,” balas Rafael. Dia mencoba bangkit dan baru merasakan ada yang berbeda dengan tubuhnya.“Gawat, kakiku belum bisa digerakkan.” Rafael mengurungkan diri untuk berdiri dan bersandar di batang pohon tempat Yui berada.“Mana yang sakit?” tanya Yui menatap Rafael dengan cemas.Rafael tersenyum. Kecemasan Yui entah kenapa membuatnya sedikit senang. Rasa senang yang aneh dalam dirinya.“Kakiku kram, istirahat sebentar lagi ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   23. Semua Mencari Rafael

    “Itu hanya sementara, Rafael. Kau perlu yang lain untuk tetap bertahan.” Alden menghela napasnya dengan berat sebelum melanjutkan ucapannya. “Yuan, dia menemukan cara membuatmu lebih cepat sembuh dan hanya akan menghabiskan waktu lebih sedikit untuk tidur. Dia bilang ada buah, aku tidak tahu apakah itu, tetapi buah itu bisa membuatmu pulih lebih cepat,” ucap Alden meberikan gambaran tentang buah tersebut.“Di mana mendapatkannya?” tanya Rafael antusias sementara Alden menggelengkan kepala.“Aku sendiri juga tidak tahu, tidak ada keterangan di mana buah itu bisa didapat. Sepertinya kita masih perlu ke ruang terlarang lagi,” jawab Alden.Rafael berdiri dan mendekat ke arah Alden. “Kakek menyuruh Yuan ke ruang terlarang!”Mata hitam Rafael seakan ingin membakar pria di depannya dengan api kemarahan. Dia benar-benar tidak menyangka pria yang ada di depannya sanggup menyuruh Yuan melakukan hal berbahaya.“Itu hanya perpustakaan, Rafael,” balas Alden dengan santai.“Kakek tahu kenapa itu di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   24. Menuju Pertanian Besar

    “Ayo berangkat!” seru Rafael yang sudah bersiap di atas kuda. Dia menarik tali kekang dan kuda itu pun berjalan diikuti sebuah kereta kuda.Yui melihat Rafael dari jendela kereta kuda, dia terlihat cemberut karena tidak diperbolehkan berkuda. Sementara Yuan, dia bernyanyi sepanjang jalan mengumpulkan para spirit yang mengikuti kereta kuda mereka. Kerlap-kerlip spirit terlihat begitu indah seakan kereta kuda mereka adalah kereta dari negeri dongeng.“Yui, spiritnya tidak sebanyak kemarin,” gumam Yuan memperhatikan para spirit yang mengikuti mereka.“Kenapa tidak kau nyanyikan lagu yang kemarin, lagu dari buku Istana Es,” usul Yui. Yuan mengangguk dan mengeluarkan kertas yang ada di saku bajunya. Perlahan dia membuka lipatan kertas tersebut lalu mulai bernyanyi.Pertanian Besar tidak terlalu jauh, perjalanan tidak akan lama. Yuan berusaha mengumpulkan spirit sebanyak mungkin sebelum sampai di sana.Namun, kereta kuda tiba-tiba berguncang dengan hebat, Yui dan Yuan saling berhimpitan kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   25. Suzaku

    “Ya, aku akan selalu menjagamu, Putri Yui,” ucap Yoru.Pria itu berdiri dan mengulurkan tangan ke arah Yui. Sementara Yui tetap diam menatap dirinya yang berada jelas dalam dunia mimpi.“Bukankah aku sudah menyegelnya,” ucap Yui dalam hati.Yoru yang melihat Yui diam berusaha menggapainya. Dia mendekati Yui dan berjongkok di depannya. Yoru ingin sekali membelai wajah cantik Yui. Saat tangannya hendak menyentuh Yui kobaran api berwarna jingga mengagetkannya.“Menjauhlah!” Suara dari kobaran api tersebut.Kobaran api itu semakin membesar hingga membentuk sebuah tubuh. Perlahan, semakin jelas bentuk dari api tersebut. Sosok pemuda dengan rambut jingga dan baju layaknya bangsawan dengan warna hitam dan jingga mengendalikan api di sekelilingnya.“Aku Suzaku sang Phoenix,” ucap pemuda itu memperkenalkan diri.Mata Yui takjub dengan wujud Phoenix, Suzaku, selama ini dia selalu berpikir itu adalah sebutan burung api tersebut, ternyata Suzaku adalah nama dari burung api tersebut.“Suzaku?” gum

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   26. Rumah Pohon

    Rafael melihat ke atas. Serangan ke arah Yuasa masih belum berkurang. Dia melihat barrier yang dibuat Rosaline sudah diambang kehancuran.“Barrier!” teriak Rafael membuat pelindung untuk naga emas tersebut tepat saat barrier Rosaline hancur.“Yuan, apa kau bisa terbang dan membantu Yuasa?”Yuan yang saat ini menyerang dengan pedang es miliknya mengangguk. Dia menjauh dari pertempuran. Orang-orang yang menjadi lawannya kini berhadapan dengan Rafael. Yuan bersiap dengan wujud barunya, sayap hitam di punggung terlihat mengembang dan dua tanduk di kepala. Dia meluncur terbang ke atas awan, menuju ke tempat sang naga emas.Anak panah yang menuju ke arah naga emas itu dihempaskan dengan angin kencang yang dibuat oleh makhluk kecil bersayap bulan sabit, Krisan. Makhluk itu mengikuti Yuan dan mulai menyerang musuhnya.“Kakak!”Yui mendekati mereka dengan mengendarai Seiryu. “Yuan, Kakak, ikuti aku!” teriak Yui.Rafael melindungi mereka yang berusaha untuk pergi dari pertarungan. Pertarungan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   27. Curahan hati

    “Putri Yui, apa boleh dengan paman sendiri?”Yui mulai menatap Rosaline, wajah wanita di depannya terlihat tidak percaya dengan apa yang dia katakan. Dia pun menghela napas panjang sebelum mulai kembali melanjutkan percakapan mereka.“Itulah masalahnya, Kak Rosaline, aku meyukai pamanku dan itu seharusnya tidak boleh,” balas Yui yang kini terlihat murung. “Apa Kak Rosaline pernah merasa cinta yang tidak mungkin dilanjutkan?”Rosaline tersenyum tipis, dia kembali membayangkan masa lalunya, “Dulu, dulu sekali saya juga merasa tidak mungkin. Saya yang seorang pengawal menyukai pangeran. Saya sudah memutuskan untuk tetap menjadi penjaganya apa pun yang terjadi, meskipun suatu hari nanti dia akan memilih wanita lain sebagai pasangannya. Saat itu, berada di dekat pangeran tetap menjadi pilihan meskipun saya tidak akan pernah dipilih,” balas Rosaline.Yui menatap Rosaline dengan sendu, “Sepertinya itu juga yang akan kupilih. Tetap di samping paman, bersamanya tanpa mengatakan perasaan ini. I

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01

Bab terbaru

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status