Share

26. Rumah Pohon

Author: Rai Seika
last update Last Updated: 2024-01-30 08:32:27

Rafael melihat ke atas. Serangan ke arah Yuasa masih belum berkurang. Dia melihat barrier yang dibuat Rosaline sudah diambang kehancuran.

“Barrier!” teriak Rafael membuat pelindung untuk naga emas tersebut tepat saat barrier Rosaline hancur.

“Yuan, apa kau bisa terbang dan membantu Yuasa?”

Yuan yang saat ini menyerang dengan pedang es miliknya mengangguk. Dia menjauh dari pertempuran. Orang-orang yang menjadi lawannya kini berhadapan dengan Rafael. Yuan bersiap dengan wujud barunya, sayap hitam di punggung terlihat mengembang dan dua tanduk di kepala. Dia meluncur terbang ke atas awan, menuju ke tempat sang naga emas.

Anak panah yang menuju ke arah naga emas itu dihempaskan dengan angin kencang yang dibuat oleh makhluk kecil bersayap bulan sabit, Krisan. Makhluk itu mengikuti Yuan dan mulai menyerang musuhnya.

“Kakak!”

Yui mendekati mereka dengan mengendarai Seiryu. “Yuan, Kakak, ikuti aku!” teriak Yui.

Rafael melindungi mereka yang berusaha untuk pergi dari pertarungan. Pertarungan m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   27. Curahan hati

    “Putri Yui, apa boleh dengan paman sendiri?”Yui mulai menatap Rosaline, wajah wanita di depannya terlihat tidak percaya dengan apa yang dia katakan. Dia pun menghela napas panjang sebelum mulai kembali melanjutkan percakapan mereka.“Itulah masalahnya, Kak Rosaline, aku meyukai pamanku dan itu seharusnya tidak boleh,” balas Yui yang kini terlihat murung. “Apa Kak Rosaline pernah merasa cinta yang tidak mungkin dilanjutkan?”Rosaline tersenyum tipis, dia kembali membayangkan masa lalunya, “Dulu, dulu sekali saya juga merasa tidak mungkin. Saya yang seorang pengawal menyukai pangeran. Saya sudah memutuskan untuk tetap menjadi penjaganya apa pun yang terjadi, meskipun suatu hari nanti dia akan memilih wanita lain sebagai pasangannya. Saat itu, berada di dekat pangeran tetap menjadi pilihan meskipun saya tidak akan pernah dipilih,” balas Rosaline.Yui menatap Rosaline dengan sendu, “Sepertinya itu juga yang akan kupilih. Tetap di samping paman, bersamanya tanpa mengatakan perasaan ini. I

    Last Updated : 2024-02-01
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   28. Melewati Pintu Dimensi

    “Yui, tunggu sebemtar!” seru Yuan melihat ke arah hutan. Matanya memicing lalu membiarkan kekuatannya memindai apa yang baru saja dia rasakan. “Ada pintu dimensi di hutan, sudah sangat usang, tetapi aku yakin bisa digunakan,” lanjut Yuan menujuk ke arah hutan di bawah mereka.“Jalan tercepat, ayo!” Yui tidak perlu mendebat Yuan, dia tahu kembarannya memiliki pertimbangan yang baik. Kedua naga itu mendarat di sebuah hutan. Dari kejauhan terlihat kepulan asap membumbung tinggi.“Apa itu dari rumah pohon?” Yuasa yang cemas dengan keselamatan Rafael dicegah oleh Yui.“Kak, Paman akan baik-baik saja, kita pergi sekarang.” Yui menarik tangan Yuasa yang hampir meninggalkan tempatnya saat ini.Yuan membuka pintu gerbang dimensi, berbeda dengan gerbang dimensi yang besar, pintu itu tidak bisa dimasuki seekor naga. Yui mengirim Seiryu kembali ke alamnya, kini tinggal Aurum, naga yang ada di sana.“Bagaimana dengan Aurum?” Yuan memandang naga keemasan yang berdiri dengan gagah. Sisiknya berkilau

    Last Updated : 2024-02-02
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   29. Pertarungan di Istana Mawar (1)

    “Kakak, apa kau lupa siapa kami?”Yuan mengulurkan tangannya, sebuah lingkaran sihir tebentuk dan berputar dengan cepat dia memanggil salah satu makhluk dengan wujud gadis kecil bersayap bulan sabit melayang dan mengelilingi Yuasa.“Krisan, jaga Kakak,” perintah Yuan.Makhluk kecil seperti peri tersebut mengangguk dan duduk di bahu Yuasa.“Namaku Krisan, salam kenal Pangeran Yuasa,” ucap lembut Krisan selembut angin.“Byakko!” seru YuiYui memanggil makhluk yang kini meraung keras dan membuat ciut lawan mereka. Sosok yang menyerupai seekor harimau putih besar.“Genbu!” teriak Yui kembali. Air tiba-tiba keluar dari tanah dan menyapu beberapa pasukan yang berada di dekatnya. Sosok seekor penyu raksasa dengan ekor ular muncul. Tak lama kemudian penyu raksasa tersebut bersinar dan sosoknya berubah menjadi seorang bangsawan tampan.“Genji siap melayani, Tuan Putri.” Pria itu membungkuk ke arah Yui dengan penghormatan yang santun seakan dia adalah pelayan setia.Yui tersenyum meskipun sedik

    Last Updated : 2024-02-03
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   30. Pertarungan di Istana Mawar (2)

    Pusaran angin masih berputar dengan kencang, ada kilatan cahaya keemasan yang membelah pusaran angin tersebut. Seketika pusaran angin menghilang menampakkan sosok Yuasa dalam balutan baju jirah keemasan dan di depannya Raja Quattro terlihat kesulitan menjadi lawan sang pangeran.“Bukankah seharusnya kau tidak bisa bertarung,” ucap Raja Quattro. Pangeran Yuasa yang diketahui sang raja adalah pangeran lemah fisiknya.Sementara itu, Yui dari atas melihat dua orang yang tengah bertarung. Matanya teralih saat melihat seseorang yang dia kenal berada dalam area pertarungan. “Apa yang terjadi di sana?” Yui melihat Yuan terbaring di tanah di belakang Yuasa. Dia mengepakkan sayap dan meluncur dengan manuver indah ke arah Yuan. “Yuan!”“Yui, bawa Yuan pergi dari sini,” ucap Yuasa tanpa menoleh. Gadis itu membawa kembarannya menaiki Seiryu dan terbang menuju ke Istana Mawar. Dalam sekejap semua pasukan yang ada memberi mereka jalan. Mereka tidak melawan sedikit pun saat Yui terbang.“Aneh,” gumam

    Last Updated : 2024-02-04
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   31. Ingatan Kristal Hitam

    Lingkaran sihir terbentuk di bawah teratai es yang menjadi tempat tidur sang raja. Dia masih tertidur seperti putri tidur yang tidak terganggu apa pun. Yuan mulai menggunakan kekuatan pemurniannya, perlahan partikel-partikel hitam mulai terangkat dari tubuh sang raja.Saat proses itu terjadi, Yuan terbawa dalam arus ingatan kristal hitam, kuatnya kristal tersebut membuatnya terseret dan masuk dalam ingatan yang tidak diketahui pemiliknya. Sebuah gambaran muncul di depan matanya.“Yang Mulia, dia wanita istimewa yang kami temukan,” kata seseorang yang terlihat seperti seorang pengawal.Wanita yang dibawa pria itu terlihat anggun dengan rambut hitam panjang hingga mata kaki tanpa di sanggul. Gaun hitam dengan bordir putih membalut tubuhnya. Dia menunduk dan memberi salam kepada seorang pria yang duduk di kursi singasananya.“Siapa wanita itu?” Yuan memicingkan mata berusaha mengenali wajah wanita itu, sayangnya gambaran yang dia lihat hanya tampak punggung saja. Dia kembali terseret dal

    Last Updated : 2024-02-06
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   32. Kembalinya sang Raja (1)

    “Yuan, kau harus kuat.” Yui terdiam setelah berkata dan melihat kembarannya masih menatap bayangan yang mulai memudar. Leiz dan juga gerbang dimensi yang dia kunci perlahan menghilang berganti dengan ruangan pengap dan lembab sebuah penjara bawah tanah.Lingkaran sihir Yuan mulai memudar sementara batu hitam pekat mulai berkumpul dan memadat menjadi sebuah kristal hitam berukuran sebesar telapak tangan. Yui mengambil kristal hitam tersebut dan memasukkannya ke dalam tas penyimpanan. Dia melihat Yuan tidak beranjak dari tempatnya. Yuan masih berdiri menatap ke arah ayahnya. Arah yang sama di mana Leiz menghilang dari pandangan.“Yuan?” Yui mendekati Yuan dan melambaikan tangan di depan kedua mata kembarannya. Iris mata pemuda berambut hitam itu bergeming, tidak mengikuti gerakan tangan Yui.“Yuan!”Tangan Yui dihentikan oleh Sawatari, dia menggelengkan kepala saat putri satu-satunya menoleh ke arahnya.“Biarkan sebentar,” pinta Sawatari menarik lembut lengan Yui dan membawanya menjauh

    Last Updated : 2024-02-09
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   33. Kembalinya sang Raja (2)

    “Apa itu?!” Mereka berempat menyaksikan besarnya badai bergulung-gulung yang berada di Istana Mawar. Tak hanya pasukan dari para pendukung Pangeran Yuasa, pasukan kerajaan pun menjadi korban keganasan badai tersebut.Raja yang mereka ikuti ternyata sama sekali tidak memperhatikan keselamatan mereka. Justru pangeran yang disebut-sebut sebagai orang yang lemah dan tidak berguna memasang badan melindungi semua orang. Pandangan mereka beralih, penyesalan mulai terjadi. Namun, semua sudah terlambat saat ini. Badai sudah di depan mata dan mereka tidak bisa menghindar.“Cepat lari!” teriak Yuasa yang menahan badai dengan barrier yang sudah mulai retak. Mereka yang mendengar teriakan tersebut langsung berlari mencari perlindungan.Yui dan Yuan terpaku melihat besarnya badai dan hanya terdiam. Mereka belum bisa berpikir dengan jernih melihat kekacauan di depan matanya.“Sayangku, lebih baik kau ke tempat yang aman,” ucap Yuichi meminta Seiryu menurunkan mereka. Dia menurunkan wanita cantik dar

    Last Updated : 2024-02-10
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   34. Membagi Kristal

    “Ibunda, ini!” Yuan menyodorkan kristal ke arah Sawatari. Wanita itu mengambil kristal pemberian Yuan lalu mendekapnya. Kristal itu masuk kedalam tubuh, rona wajah sang permaisuri kembali terlihat, dia tidak lagi terlihat pucat.“Terima kasih, Yuan,” ucap Sawatari membelai lembut wajah Yuan yang tersenyum lembut padanya.“Syukurlah,” gumam Yuan.“Ah!” Yuan teringat dengan ayahnya yang ditinggal begitu saja, ada rasa bersalah dalam hatinya. “Ayah pasti salah paham tadi,” pikir Yuan dan dia terlihat kebingungan hingga mendengar suara Yui memanggil namanya.“Yuan, ayo cepat!”Yui memeluk ibundanya dan mencium kedua pipi wanita cantik itu. “Kami akan kembali lagi nanti, sekarang Paman Rafael membutuhkan pertolongan,” ucap Yui berpamitan kepada Sawatari. Dia menarik Yuan dan langsung terbang ke arah Hutan Onyx.“Hati-hati,” balas Sawatari melambaikan tangan saat kedua anak kembarnya terbang.Kedua anak kembar itu berhenti di gerbang dimensi lalu membukanya. Keduanya masuk dan keluar melalu

    Last Updated : 2024-02-11

Latest chapter

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status