Home / Fantasi / Raja Baru untuk Dunia Kegelapan / 128. Kristal Perak Yuan

Share

128. Kristal Perak Yuan

Author: Rai Seika
last update Last Updated: 2024-10-19 14:05:14

“Eirlys,” gumam Yuan. Matanya mulai terbuka lalu dia duduk bersila di atas teratai es. Dia mulai mengatur pernapasannya, ada perasaan yang berbeda di tubuhnya.

“Apa yang tadi itu bukan mimpi?” Yuan menyentuh dadanya, dia juga melihat ke sekitar dan tidak mendapatkan jejak keberadaan Eirlys.

“Eirlys …,” gumam Yuan kembali. Dia memandang telapak tangannya seakan ada sesuatu di sana. Sesuatu yang terasa dingin, tetapi tidak ada apapun di tangannya saat ini.

“Ehm,” deham Yuasa. Tangannya memeriksa pergelangan tangan Yuan lalu memeriksa kening dan juga leher adik lelakinya. Wajahnya mengernyit seakan ada sesuatu yang tidak biasa.

“Kak, apa kau merasakannya? Aku merasa sedikit berbeda.” Yuan menatap Yuasa dan berharap kakaknya akan memberikan jawaban.

“Ini memang aneh, tapi aku tidak bisa memastikannya. Jangan ke mana-mana, tetaplah di sini, aku panggil Ayahanda dulu,” pesan Yuasa. Dia bergegas meninggalkan Yuan menuju ke tempat ayahnya.

“Aurum, Yuan selamat, kita tidak perlu mengulan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   129. Perjalanan ke Dunia Atas

    “Paman, apa lukanya tidak apa-apa?” Yui berada di sebelah Rafael. Dia khawatir karena Rafael tidak mengindahkan peringatan tabib. Mereka sudah berada di depan gerbang dimensi. Rainsword dan Fiona datang berdua kemudian disusul Lixue bersama Eirlys. “Pangeran Rainsword akan mulai melemah jika terlalu lama di dunia bawah, Yui. Fiona juga tidak akan bisa terbang jika mulai terkontaminasi. Kediaman Blackdragon memiliki tingkat kontaminasi paling kecil karena selama ini ada Yuan di sini, tapi sekarang dia tidak di sini. Aku tidak mau mengambil resiko.” Rafael mulai membuka gerbang. Gerbang besar itu perlahan semakin melebar menampilkan sebuah pusaran hitam dengan tekanan kekuatan yang tidak main-main. Yui menghela napasnya, dia kemudian membuat barrier untuk semuanya termasuk Rafael yang tidak menolak saat Yui memasang barrier. “Fury, ayo!” Rafael mulai masuk ke dalam gerbang diikuti yang lain. Mereka berjalan menyusuri lubang hitam yang memiliki tekanan luar biasa. Mereka keluar di t

    Last Updated : 2024-10-20
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   130. Menyembuhkan Rainsword (1)

    Naga hitam berputar di langit Kota Naga, beberapa pengawal waspada dan bersiap untuk menyerang. Tepat saat para pengintai Kota Naga sudah mulai membidik, Yuasa menghentikan mereka. “Dia bukan musuh, turunkan senjata kalian,” teriak Yuasa. Pemuda dengan rambut matahari itu melambaikan tangan dan memberi kode kepada penunggang naga untuk turun. Yuasa memberi perintah kepada Rafael untuk turun di atas taman bunga. “Paman!” Yuasa mendekati naga hitam dan juga penunggangnya yang kini telah mendarat. Melihat kedekatan mereka para pengintai pun mengingat wajah Rafael sebagai tamu kehormatan Kota Naga. “Yuasa bantu aku,” perintah Rafael. “Lancang! Beraninya memanggil Yang Mulia hanya dengan nama!” Salah satu dari pasukan pengintai menarik pedangnya menghunus ke arah Rafael. Rafael hanya melirik ke arah prial itu, dia menghela napas panjang. “Aku benar-benar lupa kau sudah jadi raja, Yuasa. Ah, salah Yang Mulia.” Yuasa terkekeh, “Panggil saja seperti biasa, Paman, tidak perlu terlalu for

    Last Updated : 2024-10-21
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   131. Menyembuhkan Rainsword (2)

    “Yuan!” Yui berlari ke arah Yuan. Mereka berempat telah sampai di hutan kecil dalam Kota Naga. Lixue, Eirlys dan Fiona hanya bisa diam mengamati hutan yang tidak wajar. Mereka berdua tercengang saat melihat Rafael sedang berada di dalam kepompong jalinan tanaman rambat di atas teratai es. “Yuan, apa yang terjadi dengan Paman!” Yui yang tidak tahu mengapa Rafael berada di sana berusaha mengeluarkan Rafael. Namun, Yuan segera mencegahnya. “Yui, Paman baik-baik saja, Ayahanda sedang mengeluarkan racun dalam tubuh Paman Rafael.”“Yuan, bagaimana dengan Rainsword?” Fiona langsung mendekati Rainsword yang terbaring di tanah. “Rumput itu juga sedang menyembuhkan Kak Rainsword,” balas Yuan. Fiona yang awalnya marah karena perlakuan mereka terhadap Rainsword mereda. Dia tidak tahu jika rumput itu merupakan cara mereka mengobati pemuda itu. Dia mengira Rainsword ditelantarkan. “Kenapa Rains belum siuman?” tanya Fiona. Tangannya membelai lembut wajah Rainsword yang tertidur. “Itu juga yan

    Last Updated : 2024-10-22
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   132. Menyembuhkan Rainsword (3)

    Ular berkepala sembilan menatap musuh-musuhnya. Makhluk itu begitu garang dan menyeramkan. Sementara Rainsword masih belum siuman. Tubuhnya melayang di udara dengan sendirinya. “Pangeran Lixue serang makhluk itu!” perintah Yuichi. Yuan mulai mengaktifkan kekuatan pemurniannya, dia juga memanggil Krisan, sang Slyph. Lingkaran sihir berwarna perak berputar di bawah tubuh Rainsword yang melayang. Dia harus mengambil sisa-sisa kontaminasi yang menempel pada makhluk itu, ular berkepala sembilan. “Lixue, tahan dia!” teriak Yuan. Pangeran dengan rambut dan mata perak ini fokus mengeluarkan semua kontaminasi yang tersisa. “Ternyata kontaminasi masuk ke tubuh ular itu, karena dia dan Kak Rainsword menjadi satu Kakak belum siuman.” Yuan memperhatikan bercak di sisik sang ular yang terdapat beberapa sisik dengan warna ungu kusam tidak mengkilap seperti warna sisik lainnya. Ular berkepala sembilan tidak mudah dibekukan. Ular itu menggeliat dan menyerang ke arah Yui dan yang lain. “E

    Last Updated : 2024-10-23
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   133. Dunia Bawah Diselimuti Kegelapan

    Kristal hitam semakin pekat mengeluarkan aura. Semua orang mengira kontaminasi berasal dari pengaruh negatif perasaan manusia. Tidak ada satupun dari mereka yang tahu jika semua kontaminasi itu berasal dari besarnya dendam mendalam dari Raja Kegelapan terdahulu, Nacht Fansford. “Yang Mulia?” Leiz memasuki aula kerajaan dan berputar ke segala penjuru mencari sosok Nacht. Raja itu seharusnya duduk di singgasana. Namun, sosok yang ia cari tidak berada di sana. “Yang Mulia!” Leiz kembali memanggil. Sosok itu tidak ada di seluruh penjuru aula kerajaan. Dia ingin melaporkan kegagalan penyerangan Kediaman Blackdragon. Dalam hatinya, Leiz merasa senang penyerangan itu gagal. Dia tidak suka melihat Nacht mendapatkan apa yang paling diinginkannya, Yui. “Leiz, kemari!” Nacht memanggil Leiz, sayangnya pria yang sudah beruban itu tidak merespon. “Sial, dia tidak bisa mendengar suaraku dari dalam kristal.”Nacht mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengan pria tersebut. Beberapa kali matanya b

    Last Updated : 2024-10-25
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   134. Antara Rainsword dan Fiona

    Rainsword menatap Fiona yang sedang berjalan sendiri di bawah. Dia berada di balkon lantai tiga bersama dengan Yuasa. “Ternyata ada juga gadis secantik itu, lebih cantik dari Yuan.” Rainsword melirik Yuasa yang masih meneguk secangkir teh dengan santai. “Sungguh menyebalkan, Fiona bahkan kalah cantik dari raja yang sedang duduk ini,” pikir Rainsword. “Apa kau sudah mantap dengan keputusanmu? Fiona, putri peri dari Avari.” Yuasa selesai menikmati tehnya dan bergabung dengan Rainsword memandang Fiona. “Tentu saja, kau tahu, saat pertama bertemu hatiku sudah memberikan sinyal. Rasanya lonceng berbunyi saat melihatnya.” Rainsword terlihat begitu senang dengan perasaan asing yang dia rasakan saat ini. Yuasa menghela napas panjang, “Kau masih belum paham? Rains, kau dan Fiona tidak bisa bersama, kalian memiliki masa depan yang berbeda.” Yuasa mengingatkan siapa Fiona dan juga temannya Rainsword. “Karena aku manusia? Yuasa, oh aku lupa, Yang Mulia, kau sendiri melawan aturan demi Rosali

    Last Updated : 2024-10-26
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   135. Permainan Harpa

    “Ayahanda, kami akan berangkat.” Yuasa berpamitan sebelum pergi ke Avari. “Kak, apa tidak bisa menunggu sampai paman siuman?” Yuan menarik ujung lengan baju Yuasa. Seakan tidak ingin kakaknya pergi hari ini. Yuasa berputar dan menarik napas sebelum menjawab Yuan. Namun, disela langsung oleh Yuichi. “Yuan, Fiona harus segera kembali, perayaan panen raya sinar rembulan tidak bisa ditunda, dia harus kembali.” Yuichi menarik Yuan dari Yuasa. “Tapi ….” Yuan menatap ayahnya penuh makna, Yuasa melihat ada sesuatu yang ingin disampaikan Yuan, tetapi dihalangi oleh ayahnya. “Kalau begitu, saya segera mengantarkan Putri Fiona,” lanjut Yuasa. “Yuasa, bawa Rosaline bersamamu.” Yuichi mendekati Yuasa dan memeluknya. “Rosaline bisa menjagamu, Yuasa.”“Baik, Ayahanda.” Yuasa pun pergi meninggalkan ayahnya bersama Rafael dan juga Yuan. “Ayahanda, di Avari ada celah dimensi yang belum tertutup. Saat ini tanpa kristal hitam tidak mungkin bisa ditutup, tapi Paman Rafael bisa, kenapa tidak menungg

    Last Updated : 2024-10-27
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   136. Lagu dan Spirit

    “Yuan!” Eirlys mendekati Yuan yang mulai siuman. Dia masih melihat para spirit mengelilingi mereka.“Spirit? Siapa yang memanggil mereka?” Yuan menatap Eirlys, dia juga melihat harpa di tangan Eirlys. “Apa kau memanggil mereka, Eirlys?”“Tuan Yuichi bilang para spirit membantumu pulih lebih cepat.” Eirlys tersenyum, melihat kondisi Yuan saat ini, dia yakin apa yang dikatakan pria itu benar.“Ya, karena saat ini aku bukanlah makhluk dunia atas, aku makhluk dunia bawah. Ayahanda mungkin tidak bisa memulihkanku seperti yang seharusnya, itu juga kenapa Paman pulih lebih lambat. Dunia bawah tidak memiliki penyembuh seperti di dunia atas,” balas Yuan. Dia sadar orang yang bisa melakukan semua itu hanya kakaknya. Namun, kekuatan kakaknya seperti menghilang, sangat aneh.“Bukan itu masalahnya, Yuan. Kristalmu istimewa, dan sebagian lagi tidak ada dalam dirimu, karenanya lukamu lebih sulit disembuhkan. Sementara luka Rafael itu karena pedang raja kegelapan ….” Yuichi langsung menoleh ke arah la

    Last Updated : 2024-10-28

Latest chapter

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   240. Mengubah Dunia Bawah (2)

    Tanah bergetar dengan kuat, bagaikan gempa yang kembali terjadi. Dari tempat mereka berpijak mulai terbentuk jalan yang membentang hingga ke depan gerbang istana. Jalan yang terbuat dari tanah, tetapi bukan tanah biasa. Tanah itu sudah lebih keras seakan terbuat dari batuan mengkilap seperti marmer. Jalan itu terus terbentuk hingga gerbang kota seakan mereka berdua sedang membuat jalan utama ibukota menuju ke istana.“Mereka memperbaiki ibukota?!” Antara percaya dan tidak, mereka yang ada di sana tercengang dengan apa yang dilakukan kedua anak kembar tersebut. Yui memiliki gerakan berbeda dan diikuti oleh Yuan. Mereka seperti menari di udara, para spirit masih mengikuti Yuan kemana pun dia melangkah. Memberikan energi yang besar kepada sang pangeran.Kali ini tunas-tunas muncul di pinggir jalan membentuk sebuah garis yang ditumbuhi rerumputan dan setiap dua meter terdapat pohon yang kini mulai menggeliat di atas tanah, menjulang dan mengembangkan daun-daunnya yang rimbun.Mereka berd

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   239. Mengubah Dunia Bawah (1)

    Mata itu masih menatap lurus ke arah gerbang dimensi, seakan tidak berkedip ke arah itu. Hingga dia dikegetkan dengan tepukan lembut di pundaknya.“Yuan, Ayahanda tidak akan datang,” bisik Yui memeluk Yuan dengan lembut. “Kenapa?” gumam Yuan yang samar-samar terdengar di telinga Yui.“Jubah yang kau berikan saat ini dipakai Kak Yuasa, kurasa itu alasannya. Kau harus membuat dunia ini bebas kontaminasi lalu ajak Ayahanda ke sini,” saran Yui. Dia menepuk lembut punggung Yuan sebelum melepaskannya.“Kau benar, Yui. Ayo kita selesaikan masalah dunia bawah.” Yuan kembali bersemangat, untuk terakhir kalinya dia menoleh ke arah gerbang dimensi.“Eirlys dan yang lain sudah menunggu,” lanjut Yui menarik tangan Yuan. Mereka berlari menuju ke arah kereta kuda yang sudah dilengkapi dengan semua persiapan. Yui melihat Rafael juga ada di sana. “Paman ikut?” tanya Yui dengan manja menarik tangan Rafael dan bergelayut manja di sana. Yuan yang melihat Yui seperti itu mulai berpikir apakah benar Raf

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   238. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (2)

    “Tunggu Lenora!” Yoru mulai ragu dengan penawaran Lenora, meskipun dia tidak mengganggu hubungan Rafael dan Yui masa depan yang dia lihat tetap tidak berakhir bahagia. “Ada apa? Bukankah kau sudah setuju.” Lenora menyeringai seakan dia sudah tahu gambaran masa depan yang baru saja dilihat Yoru. “Yui dan Rafael tidak berakhir bahagia, itu tidak sebanding dengan pengorbanan apapun yang akan kuberikan, jika dia tidak pasti bahagia, aku tidak akan tinggal diam.” Yoru menarik kembali persetujuannya, dia tidak akan menuruti apapun keinginan Lenora jika Yui tidak bahagia. “Jadi, apa maumu? Putri Yui memang bukan berasal dari dunia bawah, itu tidak bisa diubah. Kenyataan yang sama dengan identitas Pangeran Yuan.” Lenora memainkan tangannya, dia terlihat sedang berpikir. Wajah anggunnya terlihat berubah seperti seorang yang sedang mempermainkan takdir. “Kalau kau mau memberinya identitas lain, dia bisa menjadi pemilik kristal hitam.” Mendengar hal itu, mata Yoru menyipit menatap lurus ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   237. Bayangan Masa Lalu dan Masa Depan (1)

    Yoru melihat dirinya sendiri, dirinya saat masih anak-anak, lebih tepatnya sosok Nacht saat masih anak-anak. Dia masih begitu polos dengan dunia ini. Ada keinginan kecil dalam hatinya untuk memeluk Nacht kecil saat ini. Belum sempat tangannya menggapai anak itu tubuhnya berpindah. Saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan Yui, gadis yang begitu menarik perhatiannya. “Putri Yui,” gumam Yoru. Di saat yang sama, dari sudut pandangnya saat ini dia bisa melihat yang tidak pernah dia lihat selama ini. “Jadi selama ini Nacht juga melihat Yui,” batin Yoru. Selama ini hanya dia saja yang mengira tertarik dengan Yui. Yoru baru menyadari Nacht tertarik karena dia adalah pemilik kristal tanpa warna. “Kau sudah melihatnya?” Yoru terkejut dengan kemunculan Lenora yang tiba-tiba. “Apa maksudmu?” tanya Yoru dan wanita dengan gaun dan jubah bulu binatang itu hanya menyeringai. Yoru kembali berpindah tempat, tempat itu begitu sunyi. Hanya ada kegelapan tak berujung. Lalu suara-suara terdengar.

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   236. Benih Kebangkitan

    Suasana di bawah Pohon Kehidupan terasa mencekam. Dua makhluk yang tidak pernah berada di dunia atas muncul. Naga hitam yang terlihat bengis dengan sisik kemilau berwarna hitam pekat. Matanya merah seakan bisa menelan semua elf yang ada dihadapannya. Satu lagi seekor harimau hitam besar dengan loreng putih dan mata merah menyala. Keduanya berada di belakang pria itu, pria yang baru saja bangkit kembali setelah terbakar dan berubah menjadi abu.“Aku? Kau bertanya siapa aku?” ucap pria itu mengulangi pertanyaan Raja Arlen seakan memastikan dirinya tidak salah.“Ya, siapa Anda?” Raja Arlen mundur satu langkah setelah kemunculan dua makhluk yang begitu menakutkan itu, Sangat jelas jika keduanya merupakan makhluk milih anak pembawa petaka atau Raja kegelapan yang pernah mengamuk waktu itu.Pria itu mengamati kedua tangannya, alisnya berkerut, dia kemudian meletakkan tangan di wajahnya seakan memeriksa wajahnya. “Apa kalian memiliki cermin?” tanyanya.Raja Arlen memberikan cermin yang terbua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   235. Kehidupan Kembali

    Di Ergions, Raja Arlen meletakkan Penjara Daun di Pohon Kehidupan. Udara berembus dingin, membawa aroma tanah dan getah pohon yang khas.“Moura, kau harus memastikan daun ini tidak pernah gugur,” pesan Raja Arlen, suaranya berat, diiringi desiran angin yang berbisik di antara dedaunan Pohon Kehidupan yang menjulang tinggi.Moura, dengan kekuatan jiwa pohon yang mengalir dalam dirinya, mengangkat daun itu hingga ke ranting tertinggi. Namun, saat daun itu menyentuh ranting, seolah-olah disentuh api neraka, daun tersebut terbakar dengan cepat. Api itu menari-nari seperti ular ganas, melahap daun tersebut dalam sekejap mata.Raja Arlen dan Moura tersentak kaget. Mereka berusaha memadamkan api, namun sia-sia. Hanya abu yang tersisa di tangan Moura, abu yang dingin dan terasa seperti debu waktu.“Yang Mulia, bagaimana ini?” tanya Moura, suaranya bergetar, seperti dedaunan yang diterpa angin ribut.“Aku tidak tahu, Moura,” balas Raja Arlen, matanya menyipit, gelap seperti langit sebelum bada

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   234. Hati yang Gelisah

    Rafael, Xavier, dan Razen meninggalkan kamar Yuan, langkah kaki mereka senyap di lorong. Mereka tak ingin mengganggu Yuasa yang sedang fokus memulihkan Yuan. Lixue dan Eirlys turut serta begitu pula dengan Yui yang memilih mengikuti Eirlys. Di dalam kamar, hanya Yuasa yang tersisa di sisi Yuan, sementara Rosaline menunggu dengan sabar di luar, sesekali melirik ke dalam.“Bukankah aneh jika Paman jatuh cinta pada Yui? Apa dia terkena mantra?” bisik Yuan, suaranya lemah, namun penuh kecurigaan.Yuasa menatap Yuan, alisnya terangkat sebelah. Tangannya yang lembut dan terampil masih bekerja, mengatur aliran energi untuk menstabilkan peredaran darah Yuan dan meredakan rasa sakitnya. Dia berdecak pelan mendengar ucapan Yuan. Adiknya yang satu ini memang sedikit kurang peka soal cinta. “Menurutmu, bagaimana dengan Eirlys?” tanya Yuasa, menguji Yuan.“Dia cantik, aku suka,” jawab Yuan polos, senyum merekah di wajahnya, tak mampu menyembunyikan perasaannya. Rona merah muda menghiasi pipinya, s

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   233. Dua Kristal (3)

    “Tenang, Paman, itu tidak melukai Yui,” ucap Yuasa. Dia tahu dari raut wajah Rafael yang terlihat cemas.Angin itu seakan menarik elemen air, bukan hanya angin, kini Yui berada di dalam pusaran angin dan air secara bersamaan dan dalam waktu singkat keduanya seakan menguap menjadi kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh ruangan dipenuhi kabut. Lalu cahaya mulai terlihat, api yang begitu besar menyala. Sepasang sayap api berada di punggung Yui, mata hitam Yui berubah menjadi jingga, kilatannya terlihat menyala bagai api. Di saat yang bersamaan tubuh Yuan terangkat oleh kekuatan yang begitu besar.Rafael tiba-tiba merasakan dorongan luar biasa hingga aliran kekuatan yang dihisap Yuan terputus dengan sendirinya. Mereka bertiga terdorong hingga jatuh ke lantai.Yuan membuka matanya perlahan, mata itu tidak terlihat memiliki kesadaran. Mata perak Yuan kini berkilat seperti Yui, dalam lingkaran api yang sangat kuat tubuh Yuan terbakar.“Yuan!” teriak mereka semua.Yuasa p

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   232. Dua Kristal (2)

    “Yui!” teriak Rafael, dia terlihat menarik tangannya, “Panggil Xavier atau Razen, siapa pun yang bisa menolong. Yuan menyerap kekuatanku!” Rafael berusaha menahan dirinya, menarik aliran kekuatan yang dia berikan. Namun, semakin dia menarik diri, dia seperti terus terhisap dalam lumpur yang semakin dalam.“Paman!” seru Yui, dia mencoba sekali lagi menggunakan kekuatannya. Nihil, tidak ada lingkaran sihir yang keluar. “Kenapa? Kenapa begini?”Eirlys yang juga panik berusaha mengendalikan diri, dia harus berpikir jernih dengan kondisi saat ini. “Biar aku yang memanggil bantuan,” usul Eirlys segera keluar dari kamar tersebut, berlari ke kamar kakaknya, Lixue.Rafael semakin melemah, dia tidak mengerti kenapa Yuan justru berbalik menyerap kekuatannya. Tubuhnya mulai kehilangan setengah dari energinya dan masih belum bisa memutuskan aliran energi tersebut.“Serangan balik, seharusnya aku dan Yuan yang melakukan mengorbanan, karena hanya aku sendiri, kekuatanku tidak kembali dan Yuan mengala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status