Share

Bab 142

Jessica berdiri di tepi kuburan dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Tidak pernah terlintas di pikirannya bahwa putrinya akan pergi lebih cepat daripada dirinya.

“Hailey, Ibu memintamu untuk tidak muncul di hadapan Ibu sampai masalah ini selesai saja, Kenapa kau justru memilih untuk pergi selamanya?” Tangis Jessica tak kunjung berhenti.

Seluruh tubuhnya bergetar hebat, menyadari benar bahwa satu-satunya anak yang ia miliki kini sudah tidak ada lagi.

Sekelilingnya, pelayat-pelayat berbisik-bisik, menggumamkan kata-kata yang menusuk hati Jessica.

“Itu karma, Hailey memang pantas mendapatkannya,” bisik salah seorang pelayat.

“Benar. Aku dengar, Hailey juga mengalami depresi sebelum memutuskan semua ini.”

“Dia terlalu banyak mengagungkan dirinya, lupa bahwa hidup tidak hanya sebatas itu saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status