Share

169. Melepaskanmu Adalah Pilihan Tepat

Kali ini mendadak Sean yang berubah pucat pasi, lidahnya berubah kelu tak bisa berkata-kata untuk menjawab pertanyaan dari Amora tersebut.

“Kau jelas-jelas membalas ciumanku, Sean. Itu tandanya kau masih menginginkan aku dan mungkin saja kau masih mencintaiku,” lanjut Amora kembali dengan ekspresi yang sangat puas.

Bagaimana Amora tidak puas melontarkan kalimat tersebut, karena ia bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah yang tadinya begitu pongah kini mendadak pias. Seakan-akan ia tengah melontarkan sebuah kebenaran yang ia anggap sangat memalukan.

Sean langsung menggeleng. “Ti—tidak mungkin!” bantahnya dengan tegas, tidak terima dengan tuduhan yang Amora layangkan padanya.

Amora terkekeh skeptis. “Kau bisa saja bersikap munafik dengan tidak mengakuinya, Sean. Tetapi hatimu tidak akan mungkin berbohong, akui saja bahwa di sudut hatimu yang paling dalam sebenarnya masih menginginkan aku. Mulutmu bisa saja mengatakan tidak lagi mencintaiku, tetapi sejujurnya hatimu masihlah mengingink
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status