Share

Bab 6

Arhan termangu sebelum menjawab panggilan.

"Pak Arhan, kamu lagi sibuk nggak? Aku ingin bahas soal pernikahanmu dengan Nikita."

Ternyata telepon dari ayah Nikita, CEO Grup Ecostar.

"Aku lagi ...."

"Kemari sebentar. Ada beberapa detail bisnis yang harus kita bicarakan juga."

Arhan tidak menanggapi. Dia menatapku, lalu meletakkan ponselnya di samping.

"Elena, kumohon. Asalkan kamu minta aku untuk tinggal, aku bakal menolaknya. Aku nggak bakal menikahi Nikita dan nggak bakal cari wanita lain lagi," pinta Arhan.

Sepertinya, aku juga pernah memohon seperti ini kepada Arhan. Ketika Arhan memeluk para wanita di hadapanku, aku mencoba memberanikan diri untuk memberi tahu alasan aku pergi.

Namun, apa yang dikatakan Arhan saat itu? Arhan bilang, "Elena, jangan cari alasan. Kamu penipu. Kamu kira aku bakal percaya? Kalau mau aku dengar penjelasanmu, berlutut dan memohon dulu."

Arhan berkali-kali menginjak-injak martabatku. Setelah hubungan kita sehancur ini, pria ini malah memintaku memohon padanya.

Aku menatap kedua mata Arhan sambil berujar dengan tegas, "Kamu cuma timun busuk. Atas dasar apa aku memintamu untuk tetap bersamaku? Pergi sana. Aku nggak mau melihatmu lagi."

Arhan terperangah sesaat. Kemudian, dia terkekeh-kekeh dan mengambil ponselnya. Dia berkata dengan sopan, "Tunggu sebentar, aku segera ke sana."

Usai berbicara, Arhan langsung keluar dan membanting pintu tanpa melirikku lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status