Home / Urban / Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama / Bab 55 Aisyah mencoba merayu

Share

Bab 55 Aisyah mencoba merayu

Author: Asma chusna
last update Last Updated: 2024-11-29 14:45:44
Di pagi yang sunyi, setelah melihat Aditya masih dingin dan sulit diajak bicara, Aisyah memutuskan untuk mencoba cara lain untuk meluluhkan hati suaminya. Ia ingin membuat Aditya merasakan cinta dan usahanya dengan cara yang lebih halus. Ketika membuka ponselnya, ia menemukan sebuah aplikasi bernama "Orenge Pena" yang berisi novel-novel romantis yang menggugah.

---

Aisyah mulai membaca sebuah novel karya Ucha Al-Fakiroh yang penuh inspirasi. Novel itu menceritakan seorang wanita yang berjuang keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan cinta suaminya melalui kelembutan, perhatian, dan pengorbanan tanpa pamrih. Ceritanya membuat Aisyah tersentuh dan memotivasi dirinya.

Aisyah berbicara pada dirinya sendiri sambil membaca, "Aku harus lebih sabar dan kreatif. Kalau dia terus menjauh, aku akan mencari cara untuk mendekat tanpa membuatnya merasa tertekan. Pelan-pelan, aku yakin hati Aditya bisa luluh."

Aisyah mencatat ide-ide dari novel itu di sebuah buku kecil. Mulai dari membe
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 56 Aisyah masih berjuang demi cinta Aditya

    Delon yang berdiri di dekat Aditya mendadak melangkah ke arah Aisyah, yang berada di belakang kursi roda. Tatapannya berubah licik, bibirnya menyunggingkan senyum penuh penghinaan. Ia mendekat, berbicara pelan namun cukup jelas untuk membuat Aisyah merasa risih.Delon berbisik dengan nada tak sopan, "Kakak ipar, kau tahu kan, aku bisa memberikan hidup yang lebih baik daripada kontrakan kumuh itu. Aditya tidak akan bisa memberimu apa-apa lagi. Bagaimana kalau kau menjadi milikku saja?"Aisyah membeku di tempat, wajahnya memucat. Dia merasa jijik mendengar tawaran tak bermoral itu. Sebelum sempat merespons, Aditya yang duduk di kursi roda langsung merasakan amarah yang membara. Ya, meskipun dia belum sepenuhnya memaafkan Aisyah, kata-kata Delon membuat darahnya mendidih. Dengan kekuatan yang tersisa, dia mengepalkan tangan dan menghantam meja di depannya.Aditya berteriak dengan penuh emosi, "Delon! Berani-beraninya kau bicara seperti itu di depanku, hah!"Delon melangkah mundur sedikit

    Last Updated : 2024-11-30
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 7 Aisyah masih sabar

    Malam itu, Aisyah sibuk di dapur kecil kontrakan mereka. Dengan hati-hati, ia menyiapkan makanan sederhana untuk makan malam, memastikan setiap detail terlihat sempurna. Di dalam pikirannya, ia berharap makanan ini bisa membuat Aditya merasa sedikit lebih baik, meskipun hubungan mereka masih tegang.Namun, Aisyah memutuskan untuk mengambil langkah yang tidak biasa. Ia menyisipkan sedikit obat ke dalam makanan Aditya—bukan untuk mencelakainya, tetapi untuk berhubungan dengan sang suami. Dia merasa ini satu-satunya cara agar mereka bisa melewati malam dengan tenang.Aisyah berbicara pelan pada dirinya sendiri sambil mengaduk makanan, "Maafkan aku, Mas. Aku hanya ingin kau tenang malam ini, agar kita bisa bicara seperti dulu lagi."Setelah selesai memasak, Aisyah menyajikan makanan di meja kecil kontrakan mereka. Dia membawa piring ke Aditya, yang masih duduk termenung di kursi roda, terlihat lelah secara fisik dan emosional.Aisyah dengan suara lembut, "Mas, aku sudah menyiapkan makan

    Last Updated : 2024-12-02
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 58 Mulai memaafkan

    Aditya duduk di ruang tamu kecil kontrakan, pikirannya melayang ke hari-hari indah yang pernah ia lalui bersama Aisyah. Saat itu, meskipun kehidupannya penuh tekanan, cinta mereka terasa murni dan tanpa batas. Wajah lembut Aisyah, tawa kecilnya, dan perhatian tulusnya terus terlintas di pikirannya. Namun, lamunan itu terhenti ketika suara ketukan keras di pintu membuyarkan segalanya. Aisyah yang sedang menyiapkan teh di dapur segera membuka pintu. Ternyata, Adre berdiri di sana dengan wajah tegang, membawa kabar penting untuk Aditya. Setelah dipersilakan masuk, Adre langsung menuju ke arah Aditya yang tampak bingung melihat kedatangan asisten pribadinya. Aditya dengan nada tegas, "Adre, ada apa? Kenapa kau terlihat tegang?" Adre menarik napas dalam, lalu menjawab pelan, "Tuan Aditya, saya harus memberitahu Anda sesuatu... tentang perusahaan Glazer." Aditya langsung menegakkan tubuhnya di kursi roda, tanda ia siap menerima kabar buruk apa pun yang akan disampaikan. "Perusahaan

    Last Updated : 2024-12-03
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aditya masih bisa

    Aditya tidak sabar lagi bermain panas dengan istrinya meski kaki agak sedikit sakit. Dia masih bisa melakukan permainan panas tersebut di atas kursi roda. Setelah puas Aisyah membantu sang suami mandi. Di kamar mandi tidak kalah hebatnya juga, sentuhan intim Aisyah membuat hasrat Aditya mulai liar. Selesai bermain dan bebersih badan. Di dalam kontrakan kecil yang sederhana, suasana terasa hangat setelah kejadian sebelumnya. Aditya duduk di kursi rodanya dengan wajah sedikit memerah, sementara Aisyah tampak sibuk membereskan ruang tamu kecil mereka. Meskipun Aditya mencoba menyembunyikan rasa malunya, sesekali dia melirik ke arah istrinya, mencari-cari perhatian dengan caranya yang khas.Aisyah mengetahui tingkah suaminya, tersenyum tipis sambil pura-pura tidak menyadari.Aditya batuk kecil, mencoba menarik perhatian, "Sayang, kenapa sofa ini seperti berdebu? Kau sudah lama tidak membersihkannya, ya?"Aisyah berhenti sejenak, menoleh dengan ekspresi geli, lalu menjawab dengan nada me

    Last Updated : 2024-12-05
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 60 Bertengkar

    Aisyah membuka pintu kontrakan dengan langkah lemah. Wajahnya tampak masam, mencerminkan hari yang melelahkan. Dia meletakkan tas kecilnya di meja, lalu duduk di kursi dengan napas berat. Aditya, yang tengah membaca dokumen di kursi roda, menoleh ke arah istrinya dengan alis terangkat."Maafkan aku sayang, kamu terlihat sangat lelah. Bagaimana? Dapat pekerjaan?"Aisyah menggelengkan kepalanya pelan, menunduk dan menghela napas panjang.Aisyah dengan lesu berkata, "Tidak. Aku sudah ke beberapa tempat, tapi semuanya menolak. Malah, di tengah jalan aku bertemu dengan Sera dan Delon."Mendengar nama Delon, Aditya langsung menghentikan aktivitasnya. Dia menatap Aisyah dengan wajah serius."Delon? Apa yang dia lakukan? Dan kenapa kamu masih mau berbicara dengan Sera?"Aisyah menghela napas, "Aku tidak sengaja bertemu mereka. Aku menegur Sera karena aku tahu Delon pria licik. Aku hanya ingin memperingatkan dia, tapi dia malah menghina dan mendorongku. Delon... dia juga mencoba bicara sesuatu

    Last Updated : 2024-12-07
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 61 Mencoba memahami

    Aditya dan Aisyah berangkat menggunakan taksi, beberapa saat kemudian tiba di sebuah kafe kecil di pinggiran kota. Aisyah membantu suaminya mendorong kursi roda ke arah meja tempat seorang pria bernama Radit sedang duduk. Radit segera bangkit menyambut mereka dengan senyuman hangat. "Aditya, lama tidak bertemu. Ini pasti istrimu, ya?" Aditya mengangguk sambil berjabat tangan, "Ya, Radit. Ini Aisyah. Aku ingin mengenalkan kalian berdua dan... ada sesuatu yang perlu kubicarakan." Radit mempersilakan mereka duduk. Setelah berbasa-basi sebentar, "Aku sungguh prihatin dengan keadaaanmu. Bagaimana ceritanya?" "Itu sebuah ujian dan musibah," kata Aditya sedikit sedih. "Ya, semua manusia tidak akan terhindar dari yang namanya ujian. Istriku saja sekarang sedang ngambek," kata Radit. "Ah, aku tidak tahu." Setelah basa basi Aditya mulai menceritakan tentang pertemuannya dengan Radit di masa lalu dan bagaimana Radit pernah menjadi korban penipuan Sera. Aditya dengan serius berka

    Last Updated : 2024-12-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 62

    Keesokan paginya, Aisyah berangkat menuju perusahaan yang direkomendasikan oleh Radit. Ia ingin mencoba mencari pekerjaan untuk membantu keuangan mereka. Namun, saat tiba di lobi gedung perusahaan, matanya membelalak ketika melihat logo besar yang menunjukkan bahwa perusahaan ini berkolaborasi dengan Atelier, perusahaan yang kini dipimpin oleh Kakek Joseph.Aisyah terdiam, menimbang-nimbang apakah ia tetap masuk atau langsung pergi. Namun, rasa penasaran dan keinginan untuk mendapatkan penjelasan mendorongnya untuk melangkah ke dalam kantor.Saat bertemu Radit di ruangannya, ia langsung mengutarakan kekhawatirannya.Aisyah dengan tegas berkata, "Radit, kenapa kau tidak memberitahuku kalau perusahaan ini bekerja sama dengan Atelier? Aku tidak bisa menerima pekerjaan di sini. Aku tidak mau ada hubungannya dengan Kakek Joseph lagi."Radit: terkejut "Aisyah, tenang dulu. Aku tahu kau punya masalah pribadi dengan Kakek Joseph, tapi pekerjaan ini bisa membantumu. Kau tidak perlu terlibat la

    Last Updated : 2024-12-10
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 63 Ah gak jadi deh!

    Malam yang awalnya penuh kehangatan berubah mendadak ketika Aisyah memegang perutnya dengan wajah yang tiba-tiba pucat. Ia merasa mual dan segera berlari kecil ke wastafel di dapur.Aisyah berbisik lemah sambil menahan rasa mual, "Mas... tunggu sebentar."Aditya masih duduk di kursi roda tampak bingung dan khawatir. Ia mencoba memanggil istrinya, tetapi suaranya sedikit gemetar dan panik, "Sayang! Apa yang terjadi? Kamu baik-baik saja?"Di depan wastafel, Aisyah menunduk, mencoba menenangkan dirinya. Ia berkumur dengan air sambil memegang perutnya. Sesaat kemudian, ia berdiri dengan wajah bingung, lalu kembali ke kamar dengan langkah perlahan.Aditya dengan nada cemas, "Kamu sakit? Apa yang kamu rasakan? Kita harus ke dokter, aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa!"Aisyah menggeleng pelan sambil mencoba tersenyum, "Aku tidak tahu, Mas. Mungkin hanya kelelahan atau makananku tadi siang yang kurang cocok."Aditya menatap istrinya dengan penuh rasa khawatir. Meski masih bersikap gengsi, hat

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 93 Salah paham

    Beberapa bulan kemudian, Aisyah bercerita tentang Aditya di keluarga Glazer kepada Arjuna dan dia juga bertanya tentang kakaknya Arjuna yang bernama Andre. Ternyata dulu memang ada konflik besar antara perusahaan Pak Daniel dan perusahaan Glazer. Arjuna menghela napas panjang sebelum mulai bercerita. "Andre... Dia memang kakakku, tapi sejak kecil aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Konflik antara keluarga kami dan keluarga Glazer sudah berlangsung lama. Sejujurnya, aku juga tidak tahu detailnya, tapi Ayah dan Pak Daniel dulu adalah rekan bisnis yang akhirnya menjadi musuh," jelasnya.Aisyah mendengarkan dengan seksama, mencoba menyusun potongan-potongan puzzle yang semakin membingungkan. "Jadi... kalau benar Aditya adalah Andre, mungkin dia korban dari konflik keluarga ini? Apa mungkin identitasnya sengaja diubah?" tanyanya, berusaha mencari kebenaran.Arjuna mengangguk pelan. "Itu bisa saja terjadi. Aku pernah mendengar cerita bahwa saat kecil, kakakku menghilang di tengah konf

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aisyah tegar

    Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan."Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 88 Tanpa Aditya

    "Tolong... ada yang bisa membantu saya?" Aisyah berteriak minta tolong.Beberapa orang yang lewat mulai memperhatikan keadaannya. Seorang wanita muda dengan cepat menghampiri Aisyah.Wanita paruh baya menghampiri Aisyah sambil berkata, "Bu, ibu baik-baik saja? Ini sudah mau melahirkan, ya?"Aisyah hanya mengangguk lemah sambil menahan rasa sakitnya."Tolong... saya butuh bantuan... saya sendirian..."Tepat pukul setengah dua siang, Aisyah yang sudah tidak tahan lagi merasakan gelombang kontraksi yang semakin hebat. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar, namun dia tetap mencoba bertahan. Kerumunan orang di sekitarnya mulai panik melihat kondisinya.Orang-orang sekitar, "Cepat, tolong bantu dia! Bawa ke rumah sakit!"Dengan sigap, beberapa pria membantu mengangkat Aisyah ke dalam mobil warga yang bersedia mengantarnya. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit terdekat, Aisyah terus menggenggam perutnya, menahan rasa sakit yang luar biasa.Aisyah dengan suara lemah, "Ya Allah... berikan aku ke

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 87 Cemas

    Hari-hari berlalu dengan penuh kesyukuran di kontrakan kecil mereka. Aditya dan Aisyah menjalani kehidupan sederhana dengan penuh cinta dan pengertian.Setiap pagi dimulai dengan sarapan bersama. Aditya sering kali membantu Aisyah menyiapkan makanan, sementara Aisyah selalu memastikan suaminya berangkat kerja dengan bekal dan doa.Malam harinya, mereka berbagi cerita tentang keseharian masing-masing. Aditya berbicara tentang pekerjaannya, rekan-rekan di kantor, dan bagaimana ia belajar lebih bersabar menghadapi berbagai tantangan. Sementara itu, Aisyah bercerita tentang tetangga-tetangga mereka, perkembangan kandungannya, dan mimpi-mimpinya untuk masa depan anak mereka."Abi, Umi bahagia banget. Meskipun kita nggak punya banyak, rasanya cukup karena kita saling mendukung."Aditya tersenyum, menggenggam tangan Aisyah saat duduk bersama, "Iya, Umi. Allah sudah kasih kita yang lebih berharga daripada harta. Keluarga kecil kita ini."Mereka saling terbuka tentang kekhawatiran dan harapan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 86 Semakin banyak masalah semakin mesra

    Setelah Aisyah bebas dari penjara, hubungan mereka bertiga semakin sering terlihat akrab. Arjuna selalu hadir saat Aditya dan Aisyah membutuhkan bantuan. Namun, Aditya mulai merasakan sesuatu yang ganjil dari sikap Arjuna. Setiap kali Aisyah berbicara atau memuji Arjuna, Aditya merasakan cemburu yang tak dapat ia kendalikan.Suatu malam, saat hanya mereka berdua di rumah, Aditya mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Aisyah."Umi, aku ingin bicara jujur. Aku nggak tahu apa aku yang terlalu sensitif atau bagaimana, tapi aku merasa nggak nyaman setiap kali kamu memuji Arjuna."Aisyah: tersenyum lembut mengerti apa yang dirasakan suaminya, "Abi, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku memang berterima kasih pada Arjuna karena dia sudah membantu kita, tapi bagiku, Abi adalah yang terbaik. Aku cinta sama Abi, nggak ada yang bisa menggantikan kamu."Aditya tersenyum lega mendengar penjelasan istrinya.Namun, di sisi lain, Arjuna memiliki niat tersembunyi. Ia sebenarnya diam-diam ingin memilik

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 85 Bersyukur

    Aditya duduk di tepi tempat tidur, menatap wajah Aisyah yang tertidur lelap. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu. Dia teringat betapa keras dan dinginnya dia terhadap Aisyah saat mereka pertama kali menikah. Salah paham yang membuat dirinya menilai Aisyah dengan buruk, padahal kenyataannya istrinya adalah wanita yang luar biasa.Air mata perlahan mengalir dari sudut matanya, bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur yang mendalam.Aditya (dalam hati): "Ya Allah, dulu aku begitu bodoh menilai dia dengan cara yang salah. Engkau menunjukkan kebenaran dengan cara yang unik, memperlihatkan siapa yang buruk dan siapa yang benar-benar tulus. Engkau gantikan hidupku yang penuh keburukan dengan Aisyah, wanita yang sabar dan baik hati. Aku sungguh beruntung."Dia menyeka air matanya dan tersenyum sambil menggenggam tangan Aisyah yang masih terlelap."Umi, kamu adalah jawaban dari doa-doa yang nggak pernah aku tahu aku butuhkan. Kamu membuat aku jadi orang yang lebih baik. Mulai sekarang,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status