Share

Bab 54 Mencoba merayu

Penulis: Asma chusna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 14:14:58

Setelah beberapa hari terbaring koma, Aditya akhirnya membuka matanya di ruang perawatan rumah sakit. Kondisinya masih lemah, tetapi pikirannya langsung dipenuhi oleh kemarahan dan rasa sakit. Setelah dokter datang dan memeriksa sang dokter pergi. Menjelaskan kalau kondisi pasien baik-baik saja.

Wajah pertama yang dilihat Aditya adalah Aisyah yang duduk di samping tempat tidurnya dengan mata penuh air mata dan harapan.

Aisyah segera mendekat, memegang tangan suaminya dengan lembut. Dia dengan suara penuh haru, "Mas... syukurlah kamu sadar. Aku sangat khawatir."

Aditya menarik tangannya dengan kasar, menatap sang istri dengan tatapan penuh kebencian. Lalu, berkata dengan nada dingin, "Apa yang kamu lakukan di sini? Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi."

Aisyah tertegun, matanya mulai berkaca-kaca, dia mengira suaminya tidak tahu atas rencananya selama ini, "Mas, kumohon ... dengarkan aku. Aku tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku sangat mencintaimu." Aisyah tidak banyak menjelaskan,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 55 Aisyah mencoba merayu

    Di pagi yang sunyi, setelah melihat Aditya masih dingin dan sulit diajak bicara, Aisyah memutuskan untuk mencoba cara lain untuk meluluhkan hati suaminya. Ia ingin membuat Aditya merasakan cinta dan usahanya dengan cara yang lebih halus. Ketika membuka ponselnya, ia menemukan sebuah aplikasi bernama "Orenge Pena" yang berisi novel-novel romantis yang menggugah. --- Aisyah mulai membaca sebuah novel karya Ucha Al-Fakiroh yang penuh inspirasi. Novel itu menceritakan seorang wanita yang berjuang keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan cinta suaminya melalui kelembutan, perhatian, dan pengorbanan tanpa pamrih. Ceritanya membuat Aisyah tersentuh dan memotivasi dirinya. Aisyah berbicara pada dirinya sendiri sambil membaca, "Aku harus lebih sabar dan kreatif. Kalau dia terus menjauh, aku akan mencari cara untuk mendekat tanpa membuatnya merasa tertekan. Pelan-pelan, aku yakin hati Aditya bisa luluh." Aisyah mencatat ide-ide dari novel itu di sebuah buku kecil. Mulai dari membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 56 Aisyah masih berjuang demi cinta Aditya

    Delon yang berdiri di dekat Aditya mendadak melangkah ke arah Aisyah, yang berada di belakang kursi roda. Tatapannya berubah licik, bibirnya menyunggingkan senyum penuh penghinaan. Ia mendekat, berbicara pelan namun cukup jelas untuk membuat Aisyah merasa risih.Delon berbisik dengan nada tak sopan, "Kakak ipar, kau tahu kan, aku bisa memberikan hidup yang lebih baik daripada kontrakan kumuh itu. Aditya tidak akan bisa memberimu apa-apa lagi. Bagaimana kalau kau menjadi milikku saja?"Aisyah membeku di tempat, wajahnya memucat. Dia merasa jijik mendengar tawaran tak bermoral itu. Sebelum sempat merespons, Aditya yang duduk di kursi roda langsung merasakan amarah yang membara. Ya, meskipun dia belum sepenuhnya memaafkan Aisyah, kata-kata Delon membuat darahnya mendidih. Dengan kekuatan yang tersisa, dia mengepalkan tangan dan menghantam meja di depannya.Aditya berteriak dengan penuh emosi, "Delon! Berani-beraninya kau bicara seperti itu di depanku, hah!"Delon melangkah mundur sedikit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 7 Aisyah masih sabar

    Malam itu, Aisyah sibuk di dapur kecil kontrakan mereka. Dengan hati-hati, ia menyiapkan makanan sederhana untuk makan malam, memastikan setiap detail terlihat sempurna. Di dalam pikirannya, ia berharap makanan ini bisa membuat Aditya merasa sedikit lebih baik, meskipun hubungan mereka masih tegang.Namun, Aisyah memutuskan untuk mengambil langkah yang tidak biasa. Ia menyisipkan sedikit obat ke dalam makanan Aditya—bukan untuk mencelakainya, tetapi untuk berhubungan dengan sang suami. Dia merasa ini satu-satunya cara agar mereka bisa melewati malam dengan tenang.Aisyah berbicara pelan pada dirinya sendiri sambil mengaduk makanan, "Maafkan aku, Mas. Aku hanya ingin kau tenang malam ini, agar kita bisa bicara seperti dulu lagi."Setelah selesai memasak, Aisyah menyajikan makanan di meja kecil kontrakan mereka. Dia membawa piring ke Aditya, yang masih duduk termenung di kursi roda, terlihat lelah secara fisik dan emosional.Aisyah dengan suara lembut, "Mas, aku sudah menyiapkan makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 58 Mulai memaafkan

    Aditya duduk di ruang tamu kecil kontrakan, pikirannya melayang ke hari-hari indah yang pernah ia lalui bersama Aisyah. Saat itu, meskipun kehidupannya penuh tekanan, cinta mereka terasa murni dan tanpa batas. Wajah lembut Aisyah, tawa kecilnya, dan perhatian tulusnya terus terlintas di pikirannya. Namun, lamunan itu terhenti ketika suara ketukan keras di pintu membuyarkan segalanya. Aisyah yang sedang menyiapkan teh di dapur segera membuka pintu. Ternyata, Adre berdiri di sana dengan wajah tegang, membawa kabar penting untuk Aditya. Setelah dipersilakan masuk, Adre langsung menuju ke arah Aditya yang tampak bingung melihat kedatangan asisten pribadinya. Aditya dengan nada tegas, "Adre, ada apa? Kenapa kau terlihat tegang?" Adre menarik napas dalam, lalu menjawab pelan, "Tuan Aditya, saya harus memberitahu Anda sesuatu... tentang perusahaan Glazer." Aditya langsung menegakkan tubuhnya di kursi roda, tanda ia siap menerima kabar buruk apa pun yang akan disampaikan. "Perusahaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aditya masih bisa

    Aditya tidak sabar lagi bermain panas dengan istrinya meski kaki agak sedikit sakit. Dia masih bisa melakukan permainan panas tersebut di atas kursi roda. Setelah puas Aisyah membantu sang suami mandi. Di kamar mandi tidak kalah hebatnya juga, sentuhan intim Aisyah membuat hasrat Aditya mulai liar. Selesai bermain dan bebersih badan. Di dalam kontrakan kecil yang sederhana, suasana terasa hangat setelah kejadian sebelumnya. Aditya duduk di kursi rodanya dengan wajah sedikit memerah, sementara Aisyah tampak sibuk membereskan ruang tamu kecil mereka. Meskipun Aditya mencoba menyembunyikan rasa malunya, sesekali dia melirik ke arah istrinya, mencari-cari perhatian dengan caranya yang khas.Aisyah mengetahui tingkah suaminya, tersenyum tipis sambil pura-pura tidak menyadari.Aditya batuk kecil, mencoba menarik perhatian, "Sayang, kenapa sofa ini seperti berdebu? Kau sudah lama tidak membersihkannya, ya?"Aisyah berhenti sejenak, menoleh dengan ekspresi geli, lalu menjawab dengan nada me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 60 Bertengkar

    Aisyah membuka pintu kontrakan dengan langkah lemah. Wajahnya tampak masam, mencerminkan hari yang melelahkan. Dia meletakkan tas kecilnya di meja, lalu duduk di kursi dengan napas berat. Aditya, yang tengah membaca dokumen di kursi roda, menoleh ke arah istrinya dengan alis terangkat."Maafkan aku sayang, kamu terlihat sangat lelah. Bagaimana? Dapat pekerjaan?"Aisyah menggelengkan kepalanya pelan, menunduk dan menghela napas panjang.Aisyah dengan lesu berkata, "Tidak. Aku sudah ke beberapa tempat, tapi semuanya menolak. Malah, di tengah jalan aku bertemu dengan Sera dan Delon."Mendengar nama Delon, Aditya langsung menghentikan aktivitasnya. Dia menatap Aisyah dengan wajah serius."Delon? Apa yang dia lakukan? Dan kenapa kamu masih mau berbicara dengan Sera?"Aisyah menghela napas, "Aku tidak sengaja bertemu mereka. Aku menegur Sera karena aku tahu Delon pria licik. Aku hanya ingin memperingatkan dia, tapi dia malah menghina dan mendorongku. Delon... dia juga mencoba bicara sesuatu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 61 Mencoba memahami

    Aditya dan Aisyah berangkat menggunakan taksi, beberapa saat kemudian tiba di sebuah kafe kecil di pinggiran kota. Aisyah membantu suaminya mendorong kursi roda ke arah meja tempat seorang pria bernama Radit sedang duduk. Radit segera bangkit menyambut mereka dengan senyuman hangat. "Aditya, lama tidak bertemu. Ini pasti istrimu, ya?" Aditya mengangguk sambil berjabat tangan, "Ya, Radit. Ini Aisyah. Aku ingin mengenalkan kalian berdua dan... ada sesuatu yang perlu kubicarakan." Radit mempersilakan mereka duduk. Setelah berbasa-basi sebentar, "Aku sungguh prihatin dengan keadaaanmu. Bagaimana ceritanya?" "Itu sebuah ujian dan musibah," kata Aditya sedikit sedih. "Ya, semua manusia tidak akan terhindar dari yang namanya ujian. Istriku saja sekarang sedang ngambek," kata Radit. "Ah, aku tidak tahu." Setelah basa basi Aditya mulai menceritakan tentang pertemuannya dengan Radit di masa lalu dan bagaimana Radit pernah menjadi korban penipuan Sera. Aditya dengan serius berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 62

    Keesokan paginya, Aisyah berangkat menuju perusahaan yang direkomendasikan oleh Radit. Ia ingin mencoba mencari pekerjaan untuk membantu keuangan mereka. Namun, saat tiba di lobi gedung perusahaan, matanya membelalak ketika melihat logo besar yang menunjukkan bahwa perusahaan ini berkolaborasi dengan Atelier, perusahaan yang kini dipimpin oleh Kakek Joseph.Aisyah terdiam, menimbang-nimbang apakah ia tetap masuk atau langsung pergi. Namun, rasa penasaran dan keinginan untuk mendapatkan penjelasan mendorongnya untuk melangkah ke dalam kantor.Saat bertemu Radit di ruangannya, ia langsung mengutarakan kekhawatirannya.Aisyah dengan tegas berkata, "Radit, kenapa kau tidak memberitahuku kalau perusahaan ini bekerja sama dengan Atelier? Aku tidak bisa menerima pekerjaan di sini. Aku tidak mau ada hubungannya dengan Kakek Joseph lagi."Radit: terkejut "Aisyah, tenang dulu. Aku tahu kau punya masalah pribadi dengan Kakek Joseph, tapi pekerjaan ini bisa membantumu. Kau tidak perlu terlibat la

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 105 Aditya dan Aisyah

    Aditya tertawa kecil, menariknya lebih dekat. “Dulu kita melewati banyak cobaan, sekarang saatnya menikmati kebahagiaan kita.”Aisyah tersenyum malu, lalu menyandarkan kepalanya di dada suaminya.Aditya mulai mencium bibir istrinya, lalu berkata, "Sayang, bibir kamu manis sekali."Mereka berdua menikmati momen kebersamaan dalam kehangatan cinta yang selama ini mereka perjuangkan.Malam itu, tanpa gangguan, hanya ada mereka berdua—menghargai setiap detik yang mereka miliki sebagai pasangan suami istri yang saling mencintai.Hari-hari Aditya dan Aisyah kini dipenuhi dengan kebahagiaan sederhana. Mereka menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh cinta dan saling mendukung.Setiap pagi, Aisyah menyiapkan sarapan sementara Aditya membantu merapikan rumah. “Abi, tolong ambilkan roti di lemari,” pinta Aisyah sambil menggoreng telur.Aditya dengan santai mengambil roti, lalu tiba-tiba memeluk Aisyah dari belakang. “Umi lebih enak daripada sarapan ini,” godanya.Aisyah hanya menggeleng samb

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 104 Rindu yang mendalam

    Tujuh tahun berlalu, Aditya dan Aisyah akhirnya berhasil membeli rumah sendiri—rumah sederhana namun penuh kebahagiaan. Mereka merasa bangga karena semuanya diperoleh dari hasil kerja keras sendiri, bukan dari warisan atau bantuan keluarga.Meskipun rumah mereka tidak semewah rumah keluarga Pak Daniel atau Glazer, bagi Aditya dan Aisyah, rumah ini adalah istana kecil mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain memiliki tempat tinggal yang benar-benar hasil jerih payah sendiri.“Abi, kita sudah punya rumah sendiri, ya?” tanya Andre, yang kini sudah berusia 7 tahun, dengan mata berbinar.Aditya mengangguk, mengacak rambut putranya. “Iya, Nak. Rumah ini milik kita. Tidak besar, tapi penuh kebahagiaan.”Aisyah tersenyum melihat suami dan anaknya. “Yang penting rumah ini selalu hangat dengan cinta dan kebersamaan,” katanya lembut.Hidup sederhana, mereka tidak pernah kekurangan kebahagiaan. Setiap hari dipenuhi tawa Andre yang ceria, kerja keras Aditya yang pantang menyerah, dan kasi

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 103 Akhir sebuah kesalahan

    Tiba-tiba…BRAK!Pintu kontrakan mereka dihantam keras dari luar. Aditya sigap meraih sebatang kayu di sudut ruangan, bersiap menghadapi siapa pun yang mencoba masuk. Aisyah mundur perlahan, melindungi bayinya yang mulai rewel."Siapa di luar?! Mau apa?!" bentak Aditya.Tidak ada jawaban, hanya suara napas berat yang terdengar di balik pintu. Kemudian, suara itu berbisik lirih, cukup untuk membuat bulu kuduk siapa pun berdiri."Aisyah… Kau harus mati!"Aisyah menahan napas, matanya membelalak. Suara itu… terdengar familiar, tetapi penuh kebencian.Aditya tidak menunggu lebih lama. Dengan cepat, dia membuka pintu dan mengayunkan kayunya… tetapi sosok di luar lebih cepat.Sebuah pisau berkilat meluncur ke arah Aditya!Dalam sepersekian detik, Aditya berhasil menangkis serangan itu, tetapi tangan kirinya tergores cukup dalam. Dia meringis, darah mulai mengalir.Aisyah berteriak panik, "Abi!"Di bawah cahaya lampu jalanan yang redup, akhirnya wajah pelaku terlihat jelas.Ternyata… Elsa! D

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 102 Sempat cemburu di tengah kekacauan

    "Hmm, tidakkah cemburu istriku yang cantik ini." "Untuk apa aku cemburu," kata Aisyah sembari ingin beranjak dari duduknya.Dalam perjalanan pulang, Aditya melirik Aisyah yang bersandar di kursi mobil dengan mata setengah terpejam. Wajahnya masih pucat setelah kecelakaan tadi.Untuk mencairkan suasana, Aditya tiba-tiba berkata dengan nada menggoda, "Kayaknya Tante Rita sayang banget sama Andre, loh. Malah tadi dia bilang, ‘Duh, Om Aditya makin keren aja nih, gimana kalau sering-sering titip Andre di sini?’”Aisyah langsung membuka matanya dan menatap suaminya tajam. "Oh, jadi Tante Rita suka sama suami orang, ya?"Aditya menahan tawa. "Siapa tahu, kan? Aku sih nggak keberatan kalau tiap hari disediain teh manis sama senyuman maut."Aisyah menyilangkan tangan di dada, matanya menyipit. "Berani banget ya, kamu? Mau aku titipin Andre selamanya di sana sekalian?"Aditya tergelak, lalu dengan cepat menggenggam tangan Aisyah. "Hei, aku cuma bercanda, Sayang. Aku nggak tertarik sama siapa p

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 101 Aisyah mencari tahu kebenarannya

    Pagi itu, Aisyah berjalan sendirian menuju rumah Paman Dirgantara. Hatinya sudah mantap. Dia harus mendengar kebenaran langsung dari mulut pamannya.Setibanya di sana, Paman Dirga tampak gugup melihat kedatangannya. "Aisyah... kenapa kamu datang pagi-pagi begini?"Aisyah menatapnya tajam. "Aku ingin kebenaran, Paman. Aku tahu Paman menyembunyikan sesuatu tentang kematian Ayah dan Ibu."Paman Dirga menarik napas panjang, lalu menatap ke arah jendela seolah memastikan tidak ada orang lain yang mendengar. "Baiklah... aku akan mengaku."Aisyah menahan napas saat pamannya mulai berbicara."Kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Yang merencanakannya adalah Elsa dan Fransisco. Mereka bekerja sama dengan Kakek Glazer, tapi saat itu mereka hanya berpura-pura setia. Sebenarnya, mereka menyimpan dendam pada keluarga ayahmu."Aisyah tertegun. "Tapi... kenapa?""Elsa membenci keluarga Daniel karena dia dulu hanya dianggap sebagai wanita simpanan, bukan istri yang sah. Dia ingin menghancurkan kelua

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 100 Misteri masa lalu

    Setelah pertemuan sebelumnya yang penuh emosi, Paman Dirgantara merasa perlu untuk berbicara lebih lanjut dengan Aisyah. Ia menyadari bahwa masa lalunya yang penuh kesalahan telah menciptakan jarak antara mereka. Dengan hati yang berat, ia memutuskan untuk mengunjungi Aisyah di kontrakannya.Saat tiba, Paman Dirgantara mengetuk pintu dengan ragu. Aisyah membukakan pintu dan terkejut melihat pamannya berdiri di ambang pintu."Paman Dirgantara? Ada apa lagi?" tanya Aisyah.Paman Dirgantara menundukkan kepala, menunjukkan penyesalan yang mendalam."Aisyah, aku datang untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang telah kulakukan di masa lalu. Aku tahu aku telah mengecewakan banyak orang, termasuk dirimu," balas Paman.Aisyah terdiam, mencoba mencerna kata-kata pamannya."Aku juga ingin memberitahumu bahwa istriku sedang sakit kanker dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Aku telah mencoba meminta bantuan dari Sera, tetapi dia menolak. Aku tahu ini mungkin tidak pantas, tetapi bisakah ka

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 99 Kerumitan membuat Aisyah pusing

    Konflik Keluarga MemanasKeesokan harinya, Elsa dan suaminya datang dengan wajah penuh amarah. Mereka ingin meminta agar membantu perusahaan Glazer yang diambang kebangkrutan."Pak Daniel! Keluarga Glazer sudah di ambang kebangkrutan! Aku akan melupakan semua dendam masa lalu agar kamu membantu perusahaan Glazer!" seru Elsa dengan mata penuh kebencian.Pak Daniel tetap tenang, "Aku tidak pernah menginginkan kehancuran keluarga Glazer. Aku justru ingin menebus kesalahan masa lalu, jika kalian tidak membuat masalah, aku akan membantu perusahaan Glazer. Tetapi sungguh sayang, dendam kalian kepadaku sampai sekarang."Elsa mendengus, "Jangan berlagak suci! Kau ingin menguasai semuanya! Aku tahu pasti semua perusahaanmu kamu kasih putra sulung mu."Arjuna mengepalkan tangan, rahangnya mengeras saat mendengar perusahaan ayahnya untuk Aditya."Ayah, ini tidak adil! Aku yang selalu di sisimu! Aku yang bertarung untuk keluarga kita, tapi kenapa kau malah memberikan semuanya kepada Aditya?! Aku

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 98 Konspirasi Keluarga: Dosa yang Terkubur

    Malam itu masih penuh ketegangan. Pak Daniel menatap tajam ke arah Arjuna, mencoba memahami sumber kebencian putranya selama ini. "Aku ingin tahu yang sebenarnya, Arjuna." Suaranya bergetar, campuran amarah dan kesedihan. "Siapa yang menanamkan kebencian dalam dirimu terhadap kakakmu sendiri?" Arjuna menghela napas berat, menunduk sesaat. Lalu dia mengangkat kepalanya, menatap ayahnya dengan mata yang kini lelah dan penuh penyesalan. "Aku mencari tahu sendiri, Ayah. Setahun yang lalu, aku baru sadar kalau Andre yang selama ini kau cari ternyata adalah Aditya." Pak Daniel mengerutkan kening. "Dan kau memutuskan untuk menghancurkannya?" Arjuna menggertakkan giginya. "Aku... aku ingin mengambil tempatnya, Ayah! Aku ingin menjadi anak yang Ayah banggakan! Selama ini, semua orang membandingkan aku dengan seseorang yang bahkan aku tak tahu keberadaannya!" "Siapa yang memberitahumu tentang Andre sebenarnya?" Arjuna terdiam. Tangannya mengepal, lalu perlahan berkata, "Kakek Glaze

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 97 Rahasia terungkap

    Saat malam tiba, Aditya mulai kewalahan merawat bayi mereka sendirian. Andre kecil rewel, menangis terus-menerus meskipun sudah disusui dan digendong.Dengan wajah lelah, Aditya akhirnya menelpon Aisyah lewat video call. Saat panggilan tersambung, wajah lembut Aisyah muncul di layar. "Ada apa, Mas? Kok nelpon malam-malam?" tanyanya dengan suara lembut.Aditya menghela napas sambil menampilkan wajah putus asanya di layar. "Sayang, aku nggak tahu lagi harus gimana. Andre nangis terus, aku udah coba segalanya. Kamu ada saran?"Aisyah tersenyum lembut melihat suaminya yang tampak lelah tetapi tetap berusaha. "Coba Mas gendong sambil menyanyikan sholawat atau lagu nina bobo. Kadang bayi suka tenang kalau dengar suara ayahnya."Aditya menurut, menggendong Andre kecil sambil bersenandung pelan. Perlahan-lahan tangisan bayi itu mulai mereda, matanya mengantuk, dan akhirnya ia tertidur di dada ayahnya.Aditya tersenyum lega. "Terima kasih, Sayang. Aku nggak tahu bisa apa tanpa kamu."Aisyah te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status