Share

Ch. 76 Pamit

Suasana mendadak hening. Bahkan denting sendok yang beradu dengan cangkir pun terhenti. Semua mata fokus pada Aline. Wajah itu nampak sungguh-sungguh, tidak ada Kebohongan atau nada bercanda baik dari suara maupun ekspresinya.

Budi menghela napas panjang, menyesap kopi dalam cangkir lalu kembali meletakkan cangkir pada tempatnya.

"Kamu yakin, Lin?" tanya Budi tanpa mengalihkan pandangan dari sang menantu.

"Tentu. Kebetulan dulu Aline kuliah juga ilmunya ada sedikit yang bisa dipakai, Pa. Aline nggak keberatan masuk jurusan perhotelan. Intinya nggak melenceng jauh. Beda sama mas Adam."

Budi masih meneliti wajah itu. Hingga kemudian kembali helaan napas terdengar darinya. Membuat suasana makin tegang dan mendebarkan.

"Biar papa pikir dulu, Lin. Yang jelas papa terima ide dari kamu ini. Tapi papa butuh waktu untuk memutuskan." ujarnya kemudian.

Aline mengangguk pelan, wajahnya nampak lega bukan main. Meskipun Budi belum memberikan jawaban dan persetujuan, setidaknya ia sudah menjabark
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
hahahaaa....kena mental semua
goodnovel comment avatar
Angelina Mananoma
bahagia semuanya yah
goodnovel comment avatar
EdeanN
wkwkwk jlebb dah semuua......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status