Beranda / Romansa / Rahasia Kematian Syakila / Bab 79 ; Yang Mati Kembali

Share

Bab 79 ; Yang Mati Kembali

Penulis: aleevani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-12 20:00:00

“Syila, ada apa?” Zhou yang baru keluar terlihat terkejut mendengar teriakan Arsyila. Tangan pria itu menarik lengan Arsyila yang terlihat begitu terburu-buru. Gadis itu terlihat panik dan linglung.

“Kakak. Kak Kila? Tadi …” racau Arsyila tak bisa dimengerti Zhou. Otak Arsyila kacau sesaat. Wanita barusan memiliki mata amber yang mirip dengan Syakila. Arsyila berteriak begitu saja tanpa berpikir apa-apa. Apa wanita tadi benar-benar Syakila.

Tidak mungkin …

Apa tadi hanya perasaan Arsyila saja. Ada banyak manusia yang memiliki warna mata yang hampir sama. Syakila bukan satu-satunya wanita yang memiliki mata amber. Jadi, itu tidak mungkin. Lagi pula Arsyila melihat sendiri pemakaman Syakila.

“Syila!” Zhou setengah berteriak, mengguncang bahu Arsyila yang sedari tadi sulit diajak bicara. Arsyila tersentak. Mata coklatnya yang sebelumnya kosong kembali berwarna. Seperti baru saja kerasukan, Arsyila mencengkram kerah Zhou dan berteriak di depan pria i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 80 ; Penjelasan Syakila

    “Bagaimana bisa kakak melakukan ini semua? Kenapa? Kenapa?” Arsyila tak bisa menghentikan air matanya yang terus mengalir seperti air terjun. Arsyila sudah mengatakan semua yang diketahuinya pada Syakila dan mengomeli kakaknya. Zhou yang merasa sebagai orang luar hanya diam. Sedang Syakila dibuat tercenung oleh semua perkataan Arsyila.“Jika saja aku tahu lebih awal. Harusnya kakak memberitahuku semuanya! Kenapa kakak tidak mengatakannya dan menahan semuanya sendirian? Bahkan kakak tidak mau menemuiku dan lari dariku.”“Syila ….”“Apa itu karena aku tidak cukup baik? Sebagai adik, sebagai saudara satu-satunya. Apa aku tak cukup baik sampai-sampai kakak tidak bisa percaya padaku?!”Arsyila terengah-engah. Mata coklatnya menatap Syakila dengan putus asa. Semua kemarahan dan penyesalan yang dia tahan di hatinya tertumpah dari mulutnya. Syakila tampak tercengang. Air mata turun dari mata ambernya.“Bukan begitu.”“Lalu kenapa?!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 81 ; Bujukan untuk Tinggal Bersama

    “Kakak, ayo pulang bersamaku!” Zhou seketika tersedak minumannya. Cukup terkejut mendengar perkataan Arsyila. Tak hanya dia, tapi Syakila juga tak kalah terkejutnya. Mereka memang sudah duduk cukup lama, tapi itu masih dirasa kurang untuk melepas rindu diantara mereka.“Pulang?” Syakila membeo. Wanita itu terlihat linglung sesaat. Arsyila mengangguk dengan semangat. Sedang Zhou mengerutkan keningnya. “Maksudmu sekarang?” tanya pria itu terlihat tidak terima. Tentu saja, Zhou hampir tak terlibat dalam obrolan mereka sebelumnya. Karena pria itu berusaha memberikan lebih banyak ruang untuk dua saudari itu bicara. Tapi, sekarang apa kesempatannya untuk bicara dengan Syakila telah dirampas?“Iya. Kurasa kita harus pulang sekarang.” Arsyila menggenggam tangan Syakila. Menatap sang kakak dengan sorot cemas. Meski Syakila masih terlihat baik-baik saja, tapi Arsyila menyadari wajah lelah Syakila. Wajahnya sedikit lebih pucat dibanding sebelumnya. Zhou memperhatika

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 82 ; Pulang Bersama

    “Kakak, Reyga akan menjemput kita!”Arsyila kembali dengan wajah yang berseri-seri. Senyuman lebarnya seketika surut melihat wajah-wajah yang kusut. Gadis itu segera kebingungan merasakan atmosfer diantara mereka yang berubah jadi berat. Apa yang sudah terjadi sebenarnya? Arsyila menatap kakaknya dan Zhou bergantian. Apa mereka bertengkar?Arsyila tak berani bertanya. Gadis itu memilih kembali duduk dengan diam. Suasana berubah jadi canggung. Tak ada satupun yang mencairkan suasana sampai mobil Reyga mulai terlihat.“Itu dia! Reyga sudah datang!”Arsyila berseru dengan semangat. Akhirnya dia bisa terlepas dari suasana tidak menyenangkan ini. Arsyila segera menyambut Reyga yang baru turun dari mobilnya. Di sisi lain Syakila tampak terkesiap, sedang Zhou mengerutkan keningnya tidak suka.“Syila, kau bilang kau menemukan kakakmu? Apa maksudnya itu?” Reyga yang baru saja datang bertanya dengan terburu-buru. Ekspresinya begitu bingung melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 83 ; Kekhawatiran Arsyila

    Menyesal. Reyga menyesal.Cukup mengetahui satu fakta itu saja membuat hati Arsyila berdenyut nyeri. Rasa bahagia setelah bertemu kembali dengan Syakila tiba-tiba berubah jadi rasa khawatir. Apakah Reyga sungguh tak memiliki rasa apapun pada Syakila. Ingatan tentang foto yang disimpan Reyga dalam lemari pria itu kembali mengguncang Arsyila. Arsyila menatap wajah Syakila yang tengah tertidur lelap dalam waktu yang lama. Syakila, dia benar-benar kembali ke sisi Arsyila. Itu adalah kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tentu saja, Arsyila sangat bahagia atas kembalinya sang kakak. Tapi … setelah berhasil membawa Syakila tinggal bersamanya, perasaan Arsyila jadi sedikit kacau. Terlebih setelah melihat bagaimana Reyga begitu perhatian dengan sang kakak.“Dia bahkan memberikan kamarnya,” gumam Arsyila dengan lesu. Dengan alasan tak ada kamar yang siap, Reyga menyuruh Syakila beristirahat di dalam kamarnya sedang pria itu akan tidur ruang tamu. Apakah ini suatu bentuk perh

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 84 ; Kecemburuan

    “Hei, kau tidur ya?!”Arsyila terkesiap mendengar suara teriakan dari dalam ponselnya. Zhou, mendengar suaranya jelas pria itu sedang kesal. Kesal karena Arsyila baru saja mengabaikannya. Entah kemana perginya pikiran Arsyila. Gadis itu tidak fokus untuk beberapa saat.“Ma-maaf. Tadi kau bilang apa?” tanya Arsyila tanpa merasa bersalah. Kali ini Arsyila memastikan telinganya benar-benar siap.“Astaga, kau benar-benar tidak mendengarkanku?! Sungguh sia-sia aku membacakan pidato panjang padamu!”“Apa? Pidato?” Arsyila tidak bisa menahan tawanya. Zhou yang marah memang menyeramkan saat dilihat secara langsung. Tapi hanya mendengar suara pria itu melalui telepon malah membuat Arsyila sedikit … terhibur? Apakah ini karena Arsyila sudah cukup sering mendengar pria itu marah-marah?“Jangan tertawa!”Arsyila segera melipat bibirnya. Berusaha mungkin menghentikan tawanya. Tidak ingin menambah kemarahan Zhou.“Baiklah. Aku sungguh

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 85 ; Pertanyaan Arsyila

    Arsyila duduk dengan canggung diatas sofa panjang di ruang kerja Reyga. Mata coklatnya beberapa kali melirik diam-diam Reyga yang duduk dengan wajah kusut di depan komputernya. Pria itu kesal. Itu tergambar jelas di wajahnya.Sebelumnya Reyga melarang Arsyila menelpon Zhou. Wajah pria itu mengeras dengan otot-otot wajah yang mencuat. Melihatnya tentu saja Arsyila segera menyembunyikan kembali ponselnya. Namun sebelum itu, tangan Syakila bergerak lebih cepat merampas ponsel Arsyila dan mengatakan bahwa dirinya sendiri yang akan menelpon Zhou. Ekspresi Reyga semakin buruk. Tentu saja, Arsyila bisa mengerti bahwa suaminya sedang cemburu. Fakta bahwa Reyga mencintai kakaknya, itu sesuatu yang tak lagi berusaha Arsyila sangkal. Itu pasti benar. Terlebih melihat kedekatan mereka. Bukankah mereka begitu serasi?Memikirkannya hati Arsyila kembali nyeri. Tanpa sadar Arsyila menghela napasnya kasar. Begitu mata coklatnya kembali menatap ke arah Reyga, gadis itu dik

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 86 ; Jawaban Syakila

    “Jadi, kamu mengabaikan pendidikanmu selama aku tidak ada?! Kamu bahkan memilih universitas kecil di Belgum dari pada menerima tawaran di Aegyo!”“Kakak, Teroa tidak seburuk itu.”“Tetap saja! Pada akhirnya kamu tidak melanjutkan pendidikanmu dengan baik,kan?!”Arsyila menghela napas. Entah bagaimana percapan mereka berakhir jadi omelan panjang yang harus diterima telinga Arsyila. Arsyila tau kakaknya akan marah besar begitu tau tentang nasib perkuliahannya. Keputusan mengambil universitas Teroa memang keputusan yang diambil Arsyila dengan terburu-buru. Meski Syakila sebelumnya selalu berpesan pada Arsyila untuk mewujudkan impiannya, tapi bagi Arsyila saat itu tak ada yang lebih penting dari pada mengungkap alasan kematian Syakila. Kali ini Arsyila harus rela mengorbankan telinganya untuk mendengarkan omelan.“Kakak ….”“Haa … dasar keras kepala!” Arsyila tertawa. Gadis itu tau itu adalah ujung omelan panjang Syakila. Wanita ham

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 87 ; Reuni Dua Sahabat

    “Erin!”Syakila langsung berlari menghambur ke dalam pelukan Yerina begitu dua sahabat itu bertemu. Arsyila sempat panik saat melihat kakaknya yang tiba-tiba berlari. Tapi gadis itu segera tersenyum melihat reuni dua orang itu.Saat ini mereka ada di kota Aston, tepatnya di depan warung ramen di seberang Delyan bar.“Haruskah aku membeli tisu?” tanya Zhou yang sudah berdiri tepat di samping Arsyila. Arsyila terkekeh pelan. Zhou sepertinya sudah tau jika reuni dua sahabat itu akan membuahkan air mata.“Aku bersyukur Kila masih mau bertemu denganku,” gumam Zhou membuat Arsyila menoleh ke arah pria itu. “Apa menurutmu Kila masih memiliki perasaan terhadapku?” tanya Zhou sedikit mencondongkan tubuhnya. “Apa?” Arsyila pura-pura tidak mendengarnya. Meskipun perasaannya terhadap Zhou sudah berlalu, tapi tetap saja menyebalkan saat pria itu terang-terangan menunjukkan perasaannya. Mungkinkah Zhou lupa jika dia bertanya pada gadis yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27

Bab terbaru

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra III : Kelahiran Aluna

    Arsyila selalu merasa senang menghabiskan waktu bersama Syakila. Apalagi semenjak penculikan yang dilakukan tuan Derin terakhir kali. Arsyila jadi over protektif pada kakaknya. Arsyila terus mengekor kemanapun Syakila pergi, kecuali saat bersama Zhou tentunya. Arsyila yakin Zhou bisa menjaga kakaknya. Yah, walaupun Arsyila seringkali memprotes Zhou karena Zhou suka memonopoli Syakila. Arsyila cemburu karena waktu yang Zhou habiskan bersama Syakila lebih banyak dari dirinya. “Kakak, padahal di taman rumah kita juga memiliki bunga. Kenapa kita harus jauh-jauh datang kemari hanya untuk melihat bunga? Lagi pula bunga ini terlihat biasa saja.” Arsyila menyentuh kelopak bunga daisy dengan telunjuknya. Semalam dia sempat berdebat dengan Syakila hanya karena masalah bunga. Beberapa hari terakhir Syakila dengan keras kepala ingin pergi ke Ossy Blossom, rumah kaca terbesar di Oswald. Arsyila tentu saja menentangnya. Usia kandungan Syakila yang sudah tua membuat Arsyila merasa was-was membawa

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra II : Salah Tingkah

    Arsyila bangun dengan rasa pegal di seluruh tubuhnya. Rasanya seperti dia baru saja mengikuti lomba lari berpuluh-puluh kilo meter dan lomba angkat beban puluhan kilo dalam waktu bersamaan. Sebenarnya apa yang dilakukannya kemarin sampai tubuhnya sakit semua seperti ini? Terlebih, rasa tidak nyaman pada selakangannya benar-benar mengganggunya. Arsyila menggeliat dalam selimutnya. Gadis itu masih enggan untuk membuka kedua matanya yang masih berat. Arsyila berniat untuk melanjutkan tidurnya sampai sebuah suara mengejutkannya.“Kamu sudah bangun?”Seketika kedua mata Arsyila terbuka lebar. Bola mata Arsyila rasanya hampir melompat melihat sosok Reyga yang terlihat sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Dengan wajah pucat, Arsyila menatap horor suaminya. Ketika Arsyila mengingat apa yang sudah terjadi semalam, gadis itu terbengong dengan wajah yang sulit dibaca.“Kamu terlihat pucat. Apa kamu merasa sakit?” Ibu jari Reyga mengusap wajah Arsyila perlahan. Pria itu terlihat cemas. Sentuhan R

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra I : Tidur Bersama

    “Ka-karena kita suami istri, kita harus tidur satu ranjang!”Arsyila ingat bagaimana dirinya dengan percaya diri mengatakan itu pada Reyga. Tapi kemana perginya rasa percaya dirinya itu sekarang?! Arsyila yakin Reyga pasti memandangnya sebagai gadis yang agresif. Dan juga … tak tau malu. Kenyataannya Arsyila benar-benar serakah. Tak cukup dengan meminta Reyga berjanji tak akan meninggalkannya. Selanjutnya Arsyila meminta Reyga berbagi ranjang dengannya. Setelah berbagi ranjang, mungkin selanjutnya Arsyila akan meminta ruang di hati Reyga? Entahlah, Arsyila sendiri tak bisa menahan gejolak yang ada di hatinya. Gadis itu sungguh-sungguh tergila-gila pada suaminya.Rasa ingin memiliki, rasa ingin dicintai, rasa ingin menguasai. Perasaan semacam itu terus berkembang hingga tak terbendung. Mereka mengendap di dasar kemudian tiba-tiba muncul di permukaan dengan membabi buta. Seperti tanaman eceng gondok yang dengan cepat menyelimuti seluruh permukaan sungai. Se

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 104 ; Akhir Bahagia

    “Kakak, kakak cantik sekali!” puji Arsyila kesekian kalinya. Di depannya, Syakila tengah mematut dirinya di depan cermin. Dalam balutan kain warna putih, Syakila terlihat sangat anggun dengan gaun pengantin.Lima bulan telah berlalu sejak persidangan tuan dan nyonya Derin. Syakila telah melahirkan bayinya sebulan kemudian. Seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan Syakila telah lahir ke dunia. Namanya Aluna, itu adalah nama yang telah diberikan Zhou untuk putri Syakila.Arsyila sendiri sudah memulai kembali kehidupan kampusnya. Arsyila keluar dari universitas Teroa, lalu berpindah ke universitas Aegyo di Oswald yang tidak begitu jauh dari rumah. Berbeda dengan saat di Teroa, di Aegyo Arsyila lebih rajin dan benar-benar fokus pada cita-citanya menjadi designer profesional.“Aluna sayang, lihat mamamu terlihat gugup sekali.” Aluna terlihat tertawa di dalam gendongan Arsyila. Bayi tiga bulan itu seolah mengerti apa yang dikatakan Arsyila.“Lihatlah, bahkan putrimu mentertawakan mamany

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 103 ; Keputusan Perceraian

    “Mari kita bahas perceraian kita.”Tubuh Arsyila menegang. Mata coklatnya melebar penuh keterkejutan. Persidangan tuan Derin sudah selesai, dan tak ada alasan lagi untuk mereka menunda perceraian. Arsyila bahkan sudah mempersiapkan hatinya jauh-jauh hari. Namun hatinya tetap terguncang saat kata perceraian keluar dari mulut Reyga sendiri.“Be-benar.” Sulit untuk mengendalikan perasaannya. Rasanya Arsyila ingin menangis. Gadis itu menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Berusaha untuk menahan air mata agar tidak jatuh dari kedua matanya. Tidak, Arsyila merasa sangat tidak siap sekarang!“Syila, aku—“Suara perut Arsyila yang nyaring menginterupsi pembicaraan mereka. Arsyila menundukkan kepalanya. Wajahnya seketika memerah. Air mata lolos dari mata coklatnya. “Uhh, a-aku sangat lapar!”Ini memalukan! “Lapar! Waaa!” Karena terlanjur malu, lebih baik totalitas saja. Jika itu bisa menghentikan perceraianannya, Arsyila pasti rela melakukannya. Arsyila menangis keras seperti anak-anak. Berti

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 102 ; Panti Asuhan

    “Kak Reyga, kakak jadi lebih tampan!”“Aku rindu kak Reyga!”“Kak Reyga, mana permen yang kakak janjikan bulan lalu?!”“Kak Reyga, ayo menikah denganku!”Reyga hanya tertawa menanggapi anak-anak yang mengerubunginya. Suasana hati pria itu terlihat bagus. Ekspresi senangnya berbanding terbalik dengan wajah yang ditunjukan Arsyila sekarang. Gadis itu terlihat masam dan semakin masam. Tanpa disadari Arsyila, bibirnya telah cemberut melihat para anak perempuan centil yang menggoda suaminya.Mereka hanya anak-anak. Benar, mereka hanya anak-anak!Arsyila berusaha menenangkan hatinya. Sedikit konyol memikirkan dirinya yang merasa cemburu hanya karena anak kecil. Tapi begitu melihat salah satu anak perempuan yang berusia sekitar tujuh tahun mencium pipi suaminya, Arsyila tak bisa lagi mempertahankan ketenangannya. Tidak, dia tak bisa diam saja! Arsyila tak bisa membiarkan ini lebih lama!Anak-anak itu bukan sekedar anak-anak kec

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 101 ; Persidangan

    Hakim telah menjatuhkan hukuman untuk Tuan dan Nyonya Derin atas kasus penculikan anak. Dua belas tahun penjara untuk Nyonya Derin. Sedang tuan Derin mendapatkan hukuman dua kali lipat dari istrinya karena kejahatan berlapis yang dilakukannya. Semua orang hadir, termasuk Nora dan Yerina yang datang sebagai saksi.Borya telah ditutup. Reyga memberikan tempat kerja yang layak untuk para mantan pekerja Borya. Beberapa orang mengikutinya, sedang beberapa seperti Yerina menolak tawaran pekerjaan yang telah diberikan Reyga. Yerina lebih suka memilih sendiri jalannya.Arsyila menatap tuan dan nyonya Derin. Mereka berdua tampak lebih kurus dari yang terakhir Arsyila lihat. Arsyila tak akan bisa melupakan kejahatan yang telah diperbuat tuan Derin terhadap kakaknya dan dirinya. Jadi sampai kapan pun Arsyila tak akan bisa memaafkan pria paruh baya itu. Bahkan setelah semua ini tak ada sedikit pun raut bersalah di wajah tuan Derin.Berbeda dari tuan Derin, Arsyila bis

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 100 ; Coklat Panas Tengah Malam

    Malam itu Arsyila dan Syakila tidur di kamar nyonya Sisilia. Berkumpul dalam selimut yang sama merayakan kembalinya keluarga mereka. Syakila dan nyonya Sisilia terlihat sudah jauh berlayar dalam alam mimpinya, berbeda dengan Arsyila yang masih terjaga. Sekeras apapun Arsyila berusaha menutup matanya, gadis itu sama sekali tak bisa terlelap. Hatinya terasa tidak tenang. Kantuk sama sekali tak menghampirinya. Ini sudah lewat tengah malam. Tapi kedua matanya justru semakin segar. Hari ini seharusnya menjadi hari bahagianya karena akhirnya dia bisa berkumpul bersama kakak dan ibu kandungnya. Tapi ternyata Arsyila tidak sepenuhnya merasa demikian. Arsyila merasa senang, tentu saja. Tapi disaat yang sama Arsyila juga merasa gelisah. Ini tentang hubungannya dengan Reyga. Setelah hari ini, Arsyila tidak bisa membayangkan bagaimana kelanjutan dari hubungan mereka.Mendesah dengan frustasi. Arsyila pikir dirinya tidak bisa berdiam diri seperti ini. Arsyila akhirny

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 99 ; Kebenaran yang Diungkap

    “A-apa ini?” Arsyila menatap amplop coklat di tangannya dengan wajah kebingungan. Begitu dirinya dan Syakila datang dan ikut berkumpul, Reyga sama sekali tak menjelaskan apa-apa. Pria itu justru memanggil Roby yang membawa beberapa tumpukan dokumen. Amplop coklat yang ada di tangan Arsyila saat ini adalah salah satunya.Arsyila mengedarkan tatapannya pada semua orang yang ada di ruangan itu. Arsyila bisa menangkap raut tegang dari semua wajah itu. Tak terkecuali Reyga, bahkan nyonya Sisilia juga. Mata amber nyonya Sisilia terlihat berkaca-kaca. Wanita paruh baya itu terlihat menahan berbagai emosi dalam dirinya. Ketika Arsyila melihat kakaknya, dia cukup heran dengan sikap tenang sang kakak. Tidakkah Syakila juga merasa bingung dengan situasi yang mereka hadapi sekarang? Bagaimana kakaknya bisa setenang itu? Arsyila bertanya-tanya dalam hatinya.“Aku tau kamu pasti merasa bingung. Jadi bukalah itu, itu adalah kebenaran yang harus kamu ketahui.”“Kebenaran?

DMCA.com Protection Status