Share

Bab 74 ; Berpikir itu Ajakan Kencan

Zhou, itu nama yang selalu Arsyila tunggu untuk muncul di layar ponselnya. Kini akhirnya nama itu muncul juga. Seandainya pria itu menelponnya lebih awal, mungkin Arsyila akan merasa senang. Tapi sekarang Arsyila tak merasakan apa-apa. Arsyila menatap layar ponselnya cukup lama. Merasa ragu untuk menelpon Zhou balik. Setelah penolakan Zhou hari itu, mereka sama sekali belum bicara. Jadi apa yang harus Arsyila katakan ketika menelponnya? Tangan Arsyila yang memegang ponsel mulai berkeringat. Gadis itu mulai gugup dan gelisah setelah memberanikan diri membuat panggilan.

“Nyonya!”

Arsyila menjatuhkan ponselnya tepat ketika suara Anes mengejutkannya. Arsyila cepat -cepat memungut ponselnya dan mengurungkan panggilannya. Gadis itu segera berbalik ketika Anes masuk melalui pintu kamar yang setengah terbuka.

“Ada apa Anes?”

“Maaf, Nyonya. Itu … tuan baru saja menelpon.” Arsyila mengerutkan keningnya, melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul tujuh mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status