Share

BAB 3: Jejak Lama

Malam itu, setelah berjam-jam terjaga, Lara akhirnya terlelap dengan pikiran penuh kekhawatiran. Keesokan paginya, dia terbangun dengan tekad baru. Dia tahu bahwa menemukan kebenaran adalah satu-satunya cara untuk melindungi keluarganya dan mungkin menemukan kedamaian bagi dirinya sendiri.

Sepulang sekolah, Lara dan Maya kembali ke rumah Lara untuk berdiskusi lebih lanjut tentang langkah berikutnya.

"Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang Riko dan bagaimana dia terlibat dengan ayahmu," kata Maya, membuka laptopnya.

"Iya, tapi di mana kita mulai? Ini bukan sesuatu yang bisa kita temukan di G****e," jawab Lara, merasa putus asa.

"Tunggu sebentar. Bagaimana kalau kita mulai dari artikel lama atau berita tentang kejadian kriminal di masa lalu? Mungkin ada petunjuk tentang Riko di sana," saran Maya.

Lara mengangguk setuju. Mereka mulai mencari artikel lama tentang kejahatan di Jakarta pada tahun 90-an, terutama yang terkait dengan nama Fajar atau keluarga mafia lainnya. Setelah beberapa jam mencari, mereka menemukan beberapa artikel yang menyebut nama ayah Lara.

"Ini dia, Lara. Ada beberapa artikel tentang serangkaian kejadian kriminal di tahun 90-an. Banyak yang menyebut nama Fajar dan kelompoknya," kata Maya sambil membaca artikel di layar.

"Apakah ada yang menyebut Riko?" tanya Lara.

"Sebentar, aku lihat lagi... Iya, ada. Riko disebut sebagai salah satu anggota penting dalam kelompok mafia itu, dan dia dikenal sangat kejam," jawab Maya, suaranya semakin tegang.

Lara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. "Kita harus lebih berhati-hati. Arman bilang Riko sangat berbahaya."

Malam itu, mereka menceritakan hasil pencarian mereka kepada Ratna dan Arman. Ratna tampak semakin cemas, sementara Arman berpikir keras.

"Riko tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kita harus mencari cara untuk melindungi kalian dan mencari tahu lebih banyak tentang rencananya," kata Arman.

"Kita bisa mulai dengan mencari orang-orang yang dulu bekerja dengan Ayah. Mungkin mereka tahu lebih banyak tentang Riko dan bisa membantu kita," usul Lara.

Arman mengangguk. "Itu ide yang bagus. Aku masih punya beberapa kontak lama. Kita bisa mencoba menghubungi mereka."

Selama beberapa hari berikutnya, Lara, Maya, dan Arman bertemu dengan beberapa orang yang dulu bekerja dengan ayah Lara. Mereka mendapatkan beberapa petunjuk tentang Riko dan kelompoknya. Namun, semakin banyak mereka tahu, semakin jelas bahwa bahaya semakin dekat.

Suatu sore, ketika Lara dan Maya sedang berbicara di kafe dekat rumah, telepon Lara berdering. Itu adalah nomor yang tidak dikenal.

"Lara, ini aku, Riko," suara di telepon terdengar dingin dan mengancam. "Kamu pikir kamu bisa sembunyi dariku? Aku tahu setiap langkahmu."

Lara merasakan bulu kuduknya berdiri. "Apa yang kamu inginkan dari kami?"

"Ayahmu berutang banyak padaku, dan aku akan memastikan utang itu dibayar. Jika kamu terus mencari, aku akan membuatmu menyesal," kata Riko sebelum menutup telepon.

Maya melihat wajah Lara yang pucat. "Siapa itu?"

"Riko. Dia tahu kita mencari. Kita harus lebih berhati-hati," jawab Lara, suaranya gemetar.

Ketika mereka kembali ke rumah, mereka menceritakan semuanya kepada Ratna dan Arman. Wajah Ratna penuh kekhawatiran.

"Kita tidak bisa terus seperti ini. Kita harus melawan balik," kata Lara dengan tegas.

Arman mengangguk. "Kamu benar. Kita tidak bisa hanya bersembunyi. Kita harus menghadapi Riko dan memastikan dia tidak bisa menyakiti kalian lagi."

Mereka mulai merencanakan langkah berikutnya. Arman menggunakan kontak-kontaknya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang Riko dan rencananya. Lara dan Maya membantu dengan mencari data dan bukti yang bisa digunakan untuk melawan Riko.

Hari-hari berlalu dengan penuh ketegangan. Setiap langkah mereka diiringi rasa takut, tetapi juga semangat untuk menemukan kebenaran dan melindungi keluarga mereka. Mereka tahu bahwa waktu semakin mendesak, dan mereka harus bertindak cepat.

Satu malam, saat sedang mengumpulkan bukti di laptopnya, Lara menemukan sesuatu yang mengejutkan. "Maya, lihat ini. Aku menemukan catatan transaksi lama yang melibatkan Riko dan... orang dalam di kepolisian."

Maya mendekat dan membaca layar laptop dengan saksama. "Ini bisa jadi bukti yang kita butuhkan. Tapi kita harus berhati-hati. Jika ini benar, berarti kita tidak hanya melawan Riko, tapi juga orang-orang berpengaruh lainnya."

Dengan informasi baru ini, mereka tahu bahwa pertarungan mereka belum selesai. Mereka harus menghadapi kekuatan yang lebih besar dari yang mereka bayangkan, tetapi dengan tekad dan keberanian, Lara yakin mereka bisa mengungkap kebenaran dan melindungi orang-orang yang mereka cintai.

Apa langkah selanjutnya yang akan diambil Lara dan kawan-kawannya? Bagaimana mereka akan menghadapi Riko dan jaringan kekuasaan yang terlibat? Jawaban-jawaban ini menanti di bab-bab berikutnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status