Beranda / Urban / Rahasia Kekayaan Sang Barista / Dua Jam atau Tiga Jam?

Share

Dua Jam atau Tiga Jam?

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-06 09:26:23

Sejak berhasil membujuk Manager Whisper Garden, Ruddy, untuk mengusir Xander, hati Kevin Ng dipenuhi kepuasan yang dalam.

“Langkah awal yang sempurna untuk menjalin kerjasama dengan investor yang akan menyuntikkan dana besar ke Santoso Corporation. Dimulai dengan hiburan yang tak terduga!” pikir Kevin sambil tersenyum kecil.

Dia menyesap anggur merah yang berputar pelan di dalam gelas kristalnya. Dari sudut matanya, ia melihat seorang waiter berbicara dengan Xander dan tiga gadis yang sibuk berpose untuk akun media sosial mereka.

Kevin tak bisa menahan tawa kecil ketika aksi selfie mereka terhenti seketika. Waiter, ditemani bodyguard berjas hitam, perlahan menghampiri Xander dan mengusirnya dengan sopan.

Namun, di mata Kevin, tindakan itu terasa terlalu lembut.

“Kenapa mereka begitu sopan? Seharusnya seret saja pria miskin itu keluar! Berani-beraninya dia berlagak seperti orang kaya, makan dan minum di Whisper Garden.” Kevin mencibir dalam hati, menatap tajam ke arah lift yang membawa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Undangan.

    Titania Auction telah menjadi nama besar yang bergaung di seluruh negeri. Meski baru didirikan dua tahun yang lalu, lembaga lelang ini sudah menjadi buah bibir di kalangan elit.Diambil dari nama Ratu Peri dalam drama A Midsummer Night's Dream karya William Shakespeare, Titania melambangkan kekuatan, keanggunan, dan kemewahan—citra yang sempurna untuk lembaga lelang paling bergengsi di Negeri Konoya.Di bawah namanya yang berkilau, Titania Auction berdiri sebagai simbol kemewahan megah yang mengundang decak kagum dari siapa saja yang mendengar namanya.Namun, yang jarang diketahui publik adalah siapa pemilik sebenarnya dari pelelangan eksklusif ini. Titania Auction adalah bagian dari kerajaan bisnis Tjiang Corporation, perusahaan milik David Tjiang, orang kedua paling berpengaruh di negeri ini menurut berbagai sumber terpercaya.Namanya mengisi halaman-halaman majalah bisnis dan sosial kelas atas, seperti sebuah kehadiran yang tak terbantahkan di puncak daftar kekuasaan.Setiap tiga b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Red Karpet.

    Xander tiba di Pulau Para Dewa dan langsung disambut oleh panitia acara—seorang pria berusia tiga puluhan dengan wajah ramah yang mengenakan pakaian tradisional. Penampilannya memberi kesan formal, sopan, dan penuh etiket, sangat sesuai dengan acara kelas atas yang akan dihadiri.“Tuan Xander?” sapa pria itu di antara keramaian terminal kedatangan di bandara internasional. Di tangannya ada papan nama tebal bertuliskan “Xander Sanjaya” yang ditunjukkannya dengan hormat.“Ya, benar,” jawab Xander singkat, sedikit bingung karena perhatian yang ia terima terasa berlebihan untuk seseorang yang dahulu bukan siapa-siapa, hanya seorang barista di kehidupan sehari-harinya.“Nama saya Kusuma, saya akan menjadi pemandu Anda selama acara pelelangan eksklusif berlangsung di Pulau Para Dewa. Mari ikut saya. Mobil Anda sudah menunggu, Tuan Xander,” kata Kusuma dengan senyum ramah yang profesional.Di luar, sebuah Mercedes-Benz G-Class mengkilap sudah menunggu dengan pintu yang dibuka lebar oleh Kusu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Clara Gunawan Lagi.

    "Tuan muda Xander! Apa Anda juga menghadiri acara ini?"Sebuah suara yang familiar terdengar di telinga Xander, membuatnya secara refleks menoleh untuk melihat siapa yang menyapanya.BAM!Di hadapannya, berdiri seorang wanita dengan kecantikan yang luar biasa langka. Clara Gunawan, tampil memukau dalam balutan gaun merah menyala, karya seorang desainer ternama. Bahu rampingnya yang terbuka memperlihatkan kulit putih mulus yang kontras dengan warna bajunya.Pinggangnya yang ramping dibalut dengan sabuk kain satin khusus berwarna merah yang membentuk pita di bagian belakang, memberikan sentuhan elegan dan anggun pada penampilannya. Gaun itu melebar ke bawah, menutupi kakinya hingga ke lantai, seolah-olah Clara adalah bintang yang sesungguhnya pada acara itu."Instruktur Lala... apa kabar? Sudah lama tidak bertemu," sapa Xander dengan ramah. Meski suaranya terdengar tenang, namun matanya tak bisa menyembunyikan kekaguman yang jelas tergambar dari tatapannya.Seketika Xander terpaku pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Perdebatan Kursi.

    Beberapa waktu yang lalu, hati Sandy Setiawan dipenuhi kegembiraan yang sulit ia sembunyikan.Setelah ia, ayah, ibu, dan adiknya Lucy diusir dari lingkaran keluarga besar Setiawan oleh Nyonya Ouyang—kerabat dari cabang keluarga Setiawan di Shanghai—sebuah kejutan terjadi.Sandy dipanggil untuk berbicara empat mata dengan sang nyonya, dalam ruangan tertutup, tanpa kehadiran siapa pun selain mereka berdua.Saat itu, atmosfer terasa dingin, seolah ruangan itu tak pernah mengenal kehangatan—begitu pula dengan hati Nyonya Ouyang yang terkenal dingin.Dengan tatapan tajam namun penuh perhitungan, Nyonya Ouyang akhirnya berbicara."Sandy Setiawan... Aku telah menilai ulang dirimu. Setelah meneliti pembukuan serta hasil kerja yang kau lakukan belakangan ini, ternyata kau memiliki potensi yang tak terduga!”Oleh karena itu, aku memutuskan untuk menarik kata-kataku sebelumnya dan menunjukmu sebagai direktur utama perusahaan, untuk masa percobaan tiga bulan."Perempuan tua itu berhenti sejenak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Peragaan Kalung Berlian.

    Sandy Setiawan masih membeku, wajahnya pucat ketika mendengar suara familiar dari Xander. Dentingan halus gelas dan bisikan pelan para undangan mulai memenuhi ruangan, membuat Sandy semakin gerah dan merasa terpojok.Siapa sangka, tamu yang memiliki kursi yang didudukinya tak lain adalah Xander Sanjaya—sosok yang selalu ia benci sejak lama.Sandy merasakan kemarahan mendidih di dalam dirinya, wajahnya memerah, siap melontarkan hinaan yang telah dipersiapkan di lidahnya.Namun, sebelum sempat ia berkata, suasana di ballroom mendadak memanas."Ayo, tunjukkan undanganmu, selesaikan saja sandiwara ini!" teriak seseorang dari sudut ruangan, nadanya memancing keributan lebih lanjut.“Kalau memang pantas duduk di deretan terdepan, kenapa mesti lama-lama? Tunjukkan saja buktinya!” seruan lain terdengar, mengompori suasana yang semakin riuh.Sandy tetap mempertahankan keangkuhannya, meski di dalam hatinya ia tahu posisinya mulai terancam. Dengan gaya sombong yang sudah melekat padanya, ia bali

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Sebuah Peragaan Permata.

    Namanya Anna. Dia seorang model, yang namanya belakangan ini melejit berkat kampanye besar-besaran dari berbagai perusahaan ternama yang menjadikannya sebagai wajah utama.Wajah dan foto Anna seakan mendominasi setiap sudut kota, dari baliho hingga layar-layar iklan digital, hampir mustahil bagi siapapun di negeri ini untuk tidak mengenal sosoknya.Bahkan, meskipun orang tak tahu namanya, begitu melihat wajahnya, mereka pasti langsung mengenalinya. Begitu banyak iklan yang menampilkan Anna sebagai model utama, seolah dia sudah menjadi simbol kecantikan dan kemewahan.Malam ini, Anna kembali menjadi sorotan di panggung peragaan berlian Koleksi Titania Jewelry. Namun, Anna bukan satu-satunya bintang di catwalk.Di sampingnya, ada seorang gadis lain yang juga tampil menawan, wajahnya cantik, berjalan anggun memperagakan aksesori berlian mewah.Gadis itu seolah menjadi pesaing Anna di panggung—setidaknya dari segi kecantikan.Xander, yang duduk di sebelah Clara Gunawan, sesekali mencuri p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Di Dermaga Nirwana.

    Kehebohan melanda. Ballroom yang awalnya direncanakan untuk menjadi pusat kemeriahan pesta setelah pertunjukan, kini berubah drastis.Suasana yang tadinya bergema oleh dentuman musik cepat, memacu adrenalin, mendadak tenggelam dalam keheningan mencekam. Sorot lampu yang tadinya terasa gemerlap, kini seakan membeku, menyoroti ketegangan yang menggantung di udara."Seseorang harus memanggil polisi, bukan? Ini tak bisa dibiarkan! Tamu-tamu jadi tidak nyaman, acara kita jadi berantakan!" Seruan penuh kecemasan dari seorang tamu memicu keresahan di antara yang lain. Kata-katanya seperti memperkeruh ketegangan.Beruntung, petugas kepolisian tiba tidak lama kemudian, segera mengamankan area backstage—tempat pembunuhan terjadi.Pesta yang semula hendak dilanjutkan dihentikan demi alasan keamanan, namun para tamu diminta bersabar. Mereka tetap harus menunggu pemeriksaan menyeluruh sebelum bisa meninggalkan tempat.Rasa penasaran dan ketakutan bercampur, membuat wajah-wajah glamor yang tadinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Seni Pernafasan.

    Xander merasa tubuhnya menegang seketika, jantungnya berdebar cepat saat percakapan rahasia itu samar-samar terdengar dari balik bayangan gelapnya Super Yacth.Seolah berada di tengah adegan film thriller yang menegangkan, setiap kata yang ia tangkap terasa seperti petunjuk penting.Namun sayangnya, momen itu hanya berlangsung sebentar.Angin laut tiba-tiba bertiup kencang, menerjang keras wajah Xander. Udara dingin menusuk, membuat pipinya terasa ditarik, seolah ditampar oleh alam.Desiran angin begitu kuat hingga suara dua sosok misterius itu segera lenyap, tenggelam dalam raungan angin yang menyesakkan telinga.Lima menit berlalu dalam ketegangan yang menyiksa. Xander berdiri mematung, berharap angin mereda dan percakapan itu bisa ia dengar kembali.Tapi ketika akhirnya hembusan angin melemah, yang tersisa hanyalah keheningan yang pekat. Suara-suara tadi sudah hilang, tak menyisakan jejak."Angin sialan, datang di waktu yang tidak tepat!" Xander menggerutu pelan, menjulurkan leher,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pernikahan Di Hutan Tropis.

    Ternyata, perasaan Lisa Nuya sama sekali tidak berdasar.Nyonya pemarah itu, mengenakan mantel bulu cerpelai mewah yang mengkilap, tampak seperti seseorang yang terbiasa dengan perhatian. Ia adalah seorang anggota Dewan Kota, dengan pengaruh yang tak perlu dipertanyakan. Kepergiannya menggunakan pesawat Diamond Air bukan hanya sekadar perjalanan biasa.Itu adalah ujicoba—kesempatan langka untuk menguji kecepatan dan pelayanan pesawat baru yang menghubungkan Kota Air dengan dunia luar, membuka pintu bagi semua yang ingin merasakan sensasi bepergian dengan layanan eksklusif.Di dalam pesawat, wanita eksklusif itu memanfaatkan momen dengan sangat baik.Dengan gaya khasnya, dia mulai mengambil gambar dari berbagai sudut, berusaha menangkap setiap detil yang menunjukkan kemewahan pesawat tersebut.Setelah beberapa kali mengambil gambar, ia akhirnya mengunggahnya ke akun media sosial pribadinya, seperti yang sudah diprediksi banyak orang.“Semua pemirsa, Pesawat Diamond Air ini benar-benar

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Di Konter Check In Diamon Airlines.

    Akhirnya, David Li mendapatkan masa percobaan selama tiga bulan.Jika dalam periode itu ia gagal mengubah kepemimpinan di perusahaan penerbangan yang sebelumnya lemah dan kurang pengawasan, maka kali ini Xander, sebagai pemilik perusahaan, menegaskan bahwa ia harus bersikap lebih tegas."Setelah tiga bulan, saya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Anda.” Jangan salahkan saya jika kali berikutnya saya terpaksa mengambil keputusan tegas, bahkan mungkin memecat Anda," ancam Xander, tatapannya tajam dan dingin."Mengerti, Tuan Sanjaya. Saya paham..." jawab David Li, sembari mengusap keringat dingin yang mengucur deras dari keningnya—padahal suhu ruangan itu sangat dingin."Saya akan bekerja lebih keras dan meningkatkan pengawasan di perusahaan. Terima kasih, Tuan Sanjaya, telah memberi saya kesempatan untuk terus menjadi direktur utama," tambah David Li dengan suara yang penuh kekukuhan.David Li menjabat tangan Xander dengan kuat.Xander hanya melempar senyum tipis kepada sang direk

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Drama Diamond Air.

    Di dalam kantor Direktur Utama, Michael Chen duduk sendiri dengan tubuh gemetar dan pikiran kalut.Rasa takut terus menghantuinya sejak pertama kali menyadari kemungkinan mengerikan—pemuda yang ia anggap remeh itu ternyata benar-benar Tuan Sanjaya.Keyakinannya semakin kuat ketika melihat bagaimana Direktur Utama, David Li, memperlakukan pemuda sederhana itu dengan penuh hormat, nyaris seperti seorang abdi pada majikannya."Apa yang harus kukatakan untuk menyelamatkan diri?" pikir Michael, berulang kali, seperti mantra yang terus menggema di dalam kepalanya.Pikiran itu menggerogoti ketenangannya, membuat waktu terasa berjalan sangat lambat, bahkan hingga pendingin udara di ruangan yang terlalu dingin membuat tubuhnya menggigil.Akhirnya, setelah penantian panjang yang terasa seperti siksaan, pintu ruangan terbuka.Xander masuk lebih dulu, berjalan dengan tenang namun penuh wibawa.Di belakangnya, David Li mengekor seperti anak ayam yang patuh pada induknya.Dua perempuan yang sebelum

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kehancuran Sang Pelakor.

    Sophia adalah seorang influencer. Meskipun pengikutnya tidak lebih dari lima ribu orang, dia tetap rutin mengadakan siaran langsung.Setiap sesi ia manfaatkan untuk fleksing gaya hidupnya yang terlihat mewah dan glamor.Mayoritas kontennya hanya pamer, mulai dari tutorial makeup dengan produk-produk mahal yang ia beli dari uang hasil memeras Michael Chen, hingga tips berpakaian “stylish” dengan barang-barang dari butik premium.Sophia sangat cerdik memanfaatkan pengikutnya yang berasal dari masyarakat kelas bawah.Dengan manipulasi halus, ia membangun citra sebagai wanita karier sukses, meskipun kenyataannya jauh berbeda.Sebagian besar biaya hidup Sophia dibiayai Michael Chen. Liburan ke tempat-tempat terkenal yang biasa dikunjungi pasangan bulan madu, hingga biaya operasi plastik untuk mengubah hidungnya yang dulu pesek menjadi menjulang seperti puncak Gunung Himalaya, semua dibiayai oleh pria itu.Dengan cermat, Sophia menutupi fakta di balik kemewahan hidupnya, menciptakan citra

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Lawan Yang Setimpal.

    Sophia berjalan dengan langkah genit yang dipenuhi kepercayaan diri, mendekati Direktur David Li.Tatapannya sempat melirik David Chen yang melangkah lesu ke arah pintu, tetapi ia tidak menunjukkan niat untuk menghentikannya.Fokusnya kini telah berubah. "Jika aku bisa menguasai Direktur Li, bukankah ini berarti aku akan menjadi nyonya sejati di kantor Diamond Air ini?" pikirnya sambil tersenyum tipis."Michael Chen terlalu lemah. Memang dia direktur, tapi tak mampu memecat karyawan tetap!"Dengan pemikiran dangkal itu, Sophia mendekat sambil mengadopsi sikap yang dibuat-buat."Pemimpin Li, apa yang terjadi? Anda memarahi Direktur Chen? Apakah Anda memerlukan bantuan profesional saya?" tanyanya dengan nada prihatin.Tapi setiap kata yang meluncur dari bibirnya terasa mengandung racun tersembunyi.Tatapan Sophia berbinar saat ia menghela napas, menikmati momen yang menurutnya adalah langkah awal menuju kemenangan.Dalam benaknya, David Li sudah berada dalam genggamannya.Dengan tatapan

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Mempermalukan Michael Chen.

    Sementara itu, di depan pintu lift, Direktur David Li menahan langkah Xander yang baru akan turun mengikuti instruksi Hani, si petugas keamanan.“Tuan Sanjaya...” suara David Li terdengar ragu. Ia mencoba menghentikan aksi keempat orang itu.“Direktur utama...” sapa Hani buru-buru membungkuk dalam-dalam, hampir mencium lantai. Sebuah tindakan menjilat yang parah tak terselamatkan.Amy Liu dan Jessica Huang mengikuti dengan hormat, meskipun sikap mereka jauh lebih wajar.Namun, David Li tidak memedulikan ketiga orang itu. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada Xander.“Anda adalah...” suara David Li menggantung, seolah mencoba memastikan apa yang ia pikirkan. Sorot matanya bertemu dengan Xander, yang mengedipkan mata santai, memberi sinyal jelas bahwa identitasnya sebaiknya tetap tersamarkan.“Panggil saja aku Xander. Xander Sanjaya...” ujar Xander dengan nada acuh tak acuh, seolah nama itu tak berarti apa-apa.Meski sudah jelas menyebutkan nama “Sanjaya,” Amy Liu dan Jessica Huang tidak men

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Tidak Tahu Malu.

    Namun, karena Sophia terus menangis keras tanpa setetes air mata, Michael Chen tidak punya pilihan selain menunjukkan empati. Bagaimanapun juga, Sophia adalah kekasih gelapnya. Ada rasa sakit yang samar saat melihatnya menangis.“Hani, seret ketiga orang itu keluar sekarang juga. Aku yang bertanggung jawab atas pemecatan Jessica Huang dan Amy Liu. Jangan biarkan situasi ini semakin kacau!” perintah Michael dengan nada tegas, disertai lirikan yang menyiratkan dukungan untuk Sophia.Sophia langsung menghentikan tangisannya yang berlebihan. Ia mendongak dengan mata merah, bukan karena air mata, tetapi akibat terlalu lama menguceknya.“Direktur Michael, apakah Anda sungguh melakukan ini demi keadilan?” tanya Sophia dengan nada manis yang jelas palsu. “Anda memang yang terbaik... Mari kita bersiap-siap menyambut Tuan Sanjaya,” lanjutnya dengan senyum sumringah, seolah drama tadi tak pernah terjadi.Michael sempat merasa aneh melihat perubahan drastis Sophia, tapi ia menepis pikirannya. Ia

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Drama Queen.

    Tak lama kemudian, Hani, si petugas keamanan yang lebih cocok disebut tukang parkir, sudah berada di aula. Hampir dua ratus karyawan berkumpul, menyaksikan aksi arogansi Sophia yang memanas."Hani! Usir mereka bertiga sekarang juga!”“Mereka sungguh memalukan, rakus menyantap hidangan yang seharusnya untuk Tuan Sanjaya! Manusia-manusia lancang!" seru Sophia dengan nada penuh kebencian, suaranya menggema di seluruh ruangan.Para karyawan, yang sebenarnya tidak menyukai Sophia, berbisik-bisik di antara mereka, mengomentari sikap arogannya.Tatapan mereka penuh rasa tidak suka, tetapi tak satu pun yang berani angkat bicara.Namun, di mata Sophia, bisikan itu adalah pujian atas ketegasannya. Dia memang ingin mencari muka di hadapan direktur utama, Tuan David Li, berharap bisa menaikkan posisinya.Pacar gelapnya, Michael Chen, adalah direktur pemasaran dan tidak punya kuasa di bidang SDM.Jadi, dengan membuat jasa semacam ini, ia berharap mendapat perhatian David Li agar Amy dan Jessica di

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Si Tukang Makan.

    Meskipun Diamond Air berada di gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, perusahaan ini hanya menempati lantai tiga dan empat Sanjaya Tower.Lantai empat, tempat ruang direksi berada, memiliki desain minimalis dengan panel kayu elegan dan pencahayaan modern yang hangat, menciptakan suasana profesional yang sesuai dengan standar perusahaan.Xander, dengan penampilan yang sederhana namun penuh percaya diri, tiba-tiba muncul di ruang pertemuan yang luas.Meja panjang di tengah ruangan dipenuhi kue-kue mewah dan berbagai hidangan lezat. Aroma manis dari kue-kue tersebut memenuhi ruangan, menggoda siapa pun yang masuk.Semua ini tampaknya dipersiapkan dengan cermat untuk menyambut pemilik baru—Xander sendiri."Aku suka kue ini," bisik Xander pada dirinya sendiri, tanpa ragu mengambil sepotong besar tiramisu yang lembut dan kaya rasa."Hm, lezat," katanya sambil menjilat jarinya, menikmati setiap gigitan. Ia kemudian memotong sepotong besar pie susu yang menggiurkan, salah satu makanan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status