Share

88. Pria Yang Menunggunya Di Rooftop

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-28 18:26:39
‘Dekat?’ ulang Lilia dalam hati. ‘Dekat yang seperti apa maksudnya?’

Lilia hanya bisa mengatakan itu sebatas dalam batin saja, tak berani mengungkapkan melalui lisannya pada William.

Sehingga yang terjadi adalah bibirnya yang terpasung bisu tanpa memberi pria itu jawaban.

Ia hanya bergeming dan sepertinya itu membuat William lelah menunggu karena pria itu akhirnya mengatakan, “Jangan terbebani, kamu tidak perlu menjawabku saat ini,” ucapnya.

Lilia melihatnya bangun dari sofa, selangkah mendekat pada Lilia untuk mengangkat Keano ke dalam gendongannya.

“Biar aku yang bawa Keano,” katanya lalu beranjak pergi meninggalkan ruang keluarga.

Lilia bergegas mengikutinya, mengekori langkah kaki panjangnya hingga mereka tiba di dalam kamar.

William membaringkan anak lelakinya itu ke atas ranjang dengan perlahan, menarik selimut dan membisikkan “Selamat malam” sebelum ia memandang Lilia sehingga tatap mereka bertemu di bawah cahaya lampu yang masih terang.

“S-selamat malam untuk Tu
Almiftiafay

bonus (2) ☺️☺️☺️ akak semua jangan lupa tinggalkan komentar dan ulasan ☺️ Thor akan semangat baca komentar akak semua 🤗☺️ trima kasih sudah membaca.

| 31
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Wiwit Sihpanglipur
maaauuuuu..........️...️...️...️...️...️
goodnovel comment avatar
zurnita zurnita
suka dgn cara willian mendekati lilia , romantis nya
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
seneng nya momen berduaan tanpa ada gangguan si kereta. Terima.... terima.... lilia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    89. Menikahlah Denganku

    William Quist, seorang pria yang diketahui oleh Lilia tidak pernah menundukkan kepalanya pada siapapun tengah berlutut di hadapannya, mengatakan agar Lilia menikah dengannya. Tidak …. Rasanya ini terlalu indah untuk disebut sebagai sebuah kenyataan. Jantungnya berdebar kencang, gelombang kejut menghantamnya secara tiba-tiba sebelum Lilia sempat mempersiapkan diri. Ia tak tahu bahwa tujuan William memintanya dan Keano datang ke sini adalah untuk melakukan hal ini. ‘Makan malam’ yang disangka Lilia itu rupanya bukanlah sebuah makan malam biasa, gaun untuknya itu adalah bagian dari William yang sedang mengatur agar ia bisa mengatakan, ‘Menikahlah denganku, Lilia’. Lilia menggigit bibirnya, ia bingung bagaimana harus menyikapi ini. Tapi barangkali … hal pertama yang perlu ia lakukan adalah membuat pria itu berdiri dari berlututnya. “T-Tuan William,” sebut Lilia dengan suaranya yang gemetar. Ia menundukkan kepalanya, meraih kedua bahu William agar pria itu bangun. “T-tolong jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    90. Ciuman Kita Terasa Manis

    Ciuman ini, rasanya sangat manis. William memagut bibir Lilia dengan menyertakan hatinya. Yang rasanya sangat jauh berbeda dengan yang sebelumnya mereka lakukan. Sangat berbeda dengan saat William menariknya pada hari setelah kematian Ivana. Jauh rasa dari ciuman mereka saat ada di dalam ruang baca kala Lilia berakhir dengan menggigit bibirnya. Apa seperti ini rasanya saat perasaannya berbalas? Tatapan mereka yang bertemu setelah William menarik wajahnya bukan lagi seperti dirinya yang menunjukkan bagaimana cara ia mendominasi Lilia. Sepasang mata itu seakan dipenuhi oleh ketidakberdayaan, seolah ia tak ingin semua ini berlalu dengan cepat. “Mama,” panggil suara manis Keano yang datang dari kejauhan. “Papa,” lanjutnya. Sehingga William melepaskan tangannya dari pinggang Lilia dan mereka berdua menoleh kepada bocah kecil yang baru saja diturunkan Giff dari gendongannya itu. Keano kecil berlari dengan senyum yang merekah sempurna. Menghampiri Lilia dan William yang hampir serem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    91. Skin To Skin

    Mengikuti langkah kaki panjang William sekeluarnya dari mobil yang dikemudikan oleh Giff memasuki halaman, Lilia lah yang membawakan jas milik pria itu untuk masuk ke dalam rumah karena kedua tangannya sedang menggendong Keano. Bocah kecil itu terlelap setelah berceloteh di jalan dan tahu-tahu menjatuhkan kepalanya di bahu Lilia dengan nyaman. “Saya langsung pulang,” ucap Giff saat Lilia hampir melewati pintu. “Selamat malam, Nona Lilia, Tuan William.” “Selamat malam,” balas Lilia kemudian pemuda itu menundukkan kepalanya sebelum pergi. Lilia melanjutkan langkahnya menuju ke kamar, membalas sapaan beberapa pelayan yang menyambut kedatangannya sebelum menemukan William yang tengah membaringkan anak lelakinya itu. Lilia melihatnya menguraikan dasi kecil yang ada di kerah leher Keano sebelum ia beranjak turun dari tepi tempat tidur dan berhenti di hadapan Lilia yang menyerahkan jas miliknya. “T-terima kasih untuk malam ini, Tuan William,” ucap Lilia dengan gugup, mencuri pandang pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    92. Terbayang Bibir Manismu

    William mendekatkan wajahnya pada Lilia, menarik pinggangnya sekali lagi agar mereka lebih dekat. Jika benar terjadi, maka ini adalah yang ke dua kalinya William mencium Lilia. Pria itu menggapai bibir kecil Lilia, mengecupnya dengan lembut, hangat dan tenang. Setiap sentuhannya seperti gelombang air hangat yang membuat darahnya berdesir. Sebuah perlakuan yang selama ini tak pernah didapatkan oleh Lilia karena sebagian besar yang ia terima adalah sentuhan tanpa cinta. Saat William menarik wajahnya dari Lilia, manik gelapnya mengunci Lilia yang gugup meramalkan apa yang sebentar lagi terjadi jika mereka terus seperti ini. “A-apa yang akan A-anda lakukan?” tanya Lilia terbata-bata. “Apa, Lilia?” “Meskipun … kita sudah pernah menikah sebelumnya dan sampai hari ini status kita masih suami istri, tapi ….” “Tenanglah,” bisik William lirih. Iris kelamnya membuat Lilia termangu, terhipnotis lagi padanya. “Aku tahu apa yang ada di pikiranmu, tapi aku tidak akan melakukan apapun,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    93. Jungkir Balik Dalam Semalam

    “Hamil?!” ulang William dengan sepasang alis lebatnya yang nyaris bersinggungan. Membutuhkan beberapa detik untuknya memproses apa yang baru saja dikatakan oleh Giff. Bahwa hal penting yang harus disampaikan oleh pemuda itu adalah sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. “Bu Agni harusnya tahu Mama datang ke sini semalam, kenapa tidak memberitahuku?” gumamnya. “Saya tadi sudah bertanya pada Bu Agni, dan memang benar jika Nyonya datang, Tuan William. Bu Agni bilang akan memberi tahu Anda pagi ini juga karena semalam dia tidak ingin merusak kebahagiaan Anda, Nona Lilia dan Baby K,” tutur Giff menjelaskan. William memijit keningnya yang terasa nyeri saat Giff melanjutkan kalimatnya. “Bu Agni bilang Nyonya Donna marah-marah, tapi karena Anda tidak ada di rumah beliau pergi begitu saja.” William menghela dalam napasnya. Hidupnya seakan jungkir balik dalam waktu singkat. Dari yang semula bahagia dan berdebar setiap mengingat ciumannya bersama dengan Lilia kini menjadi sesak ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    94. Apa Benar Itu Anakku?

    “Tidak!” jawab William sebagai sebuah penolakan yang tegas. Mata teguhnya dapat dijumpai oleh Nyonya Donna yang duduk di samping Tuan Adam dengan punggung tegang. “Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas? Aku tidak pernah merasa memperkosa Gretha!” Seperti sebuah kebetulan—atau memang ini telah direncanakan—nama yang baru saja disebutkan William itu datang memasuki ruang keluarga. Wanita itu bersama dengan sang ibu, berjalan dengan kepala yang tertunduk dan langkah yang ragu-ragu begitu menjumpai William duduk di sana. “Ayo, Sayang!” ajak Nyonya Bertha seraya meraih tangan Gretha agar ikut dengannya. “Tidak apa-apa, ayo!” “Kemarilah, Gretha ….” sambut Nyonya Donna dengan keibuan. Beliau turut berdiri dan merangkul bahu Gretha serta membawanya untuk duduk di sampingnya. “Apa dia terus muntah sepanjang pagi?” tanya Ibunya William. “Wajahnya terlihat sangat pucat.” “Iya, Donna,” jawab Nyonya Bertha. “Gretha terus muntah sejak bangun tidur. Kondisinya lemah dan disarankan dok

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    95. Tes DNA

    “Mana bisa, Liam?” tanya Nyonya Bertha, menentang William yang baru saja mengatakan bahwa mereka bisa melakukan tes DNA sejak janin masih berada di dalam kandungan. “Bisa,” jawab William tegas dan sama lantangnya. “DNA bayi sudah bisa dicek bahkan sejak mereka ada di dalam kandungan. Sebenarnya kalian semua ini hidup di goa atau bagaimana? Sampai tidak tahu ada kemajuan seperti itu?” William menoleh pada Gretha dan mengatakannya sekali lagi, “Kita pergi tes DNA, Gretha! Kita bisa lihat hasilnya nanti.” “T-tidak mau,” jawab Gretha sebagai sebuah penolakan. “A-aku takut, Kak Liam,” katanya dengan gugup. “Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada bayiku nanti semisal dia sudah diusik sejak di dalam kandungan. Meski dia hidup dari hubungan yang menyakiti hatiku, biar bagaimanapun dia adalah anakku. Aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya.” Suaranya lirih dan mengiba yang membuat Nyonya Donna merangkul bahunya dengan khawatir. “Fine,” tanggap William. “Terserah kalau beg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    96. Genggaman Tangan, Pergi Atau Bertahan?

    “B-benarkah?” tanya Lilia memastikan. Bergantian memandang Keano dan William yang membenarkan itu. “Iya,” jawabnya tanpa ragu. “Bagaimana menurutmu?” Lilia mengangguk tak keberatan, “Terdengar bagus.” “Aku ingin jika kita meresmikan pernikahan nanti di tempat yang tertutup saja. Hanya ada aku, kamu dan orang-orang yang kita undang,” kata William. “Bukan karena aku tidak ingin mengumumkan pernikahan kita. Tapi aku hanya tidak suka jika ada yang mengatakan hal buruk tentangmu, atau orang lain bisa melihat cantiknya kamu saat mengenakan gaun pengantin.” ‘Cantik?’ ulang Lilia dalam hati, seakan tak percaya dengan pujian yang terlontar dari bibir William. ‘Dia bilang aku cantik?’ Tanpa sadar, ‘pujian’ itu membuat tubuhnya bereaksi dengan melukiskan rona merah di kedua pipinya yang bisa dilihat oleh Keano. “Papa, pipinya Mama merah,” sebut anak lelakinya yang membuat William tersenyum saat memindai wajahnya. “S-saya setuju,” kata Lilia setelah berdeham, agar ‘pipi merah’ itu tak dibah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    266. Kita Ulangi Lagi

    "Karena aku pikir kamu melakukan sesuatu dengan Nicholas saat kamu pergi dengannya waktu itu," aku William, apa yang ia katakan sekarang sama dengan kebingungan yang tadi dilihat oleh Lilia sebelumnya saat pria itu menanyakan apakah ia masih perawan.Lilia tersenyum mendengar pengakuan itu, "Makanya saat itu kamu sangat marah padaku?" tanyanya. "Karena kamu berpikir aku dan Nicholas melakukan sesuatu di belakangmu padahal saat itu masih dalam suasana berduka?"William mengangguk sebagai jawaban, "Iya. Ternyata aku benar-benar terlalu jauh menuduhmu.""Apakah setelah ini kamu masih akan mengatakan bahwa aku dan Nich—""Tidak, Lilia ...."William menyentuh rahang kecilnya, menunduk membuat mereka menjadi lebih dekat dan mendaratkan sebuah kecupan di sana."Apa rencanamu setelah ini, William?" tanya Lilia pada William yang mendekapnya dan membuat Lilia meringkuk di dada bidangnya."Melanjutkan laporan soal Gretha yang sudah membakar vila, dan membuktikan bahwa bukan aku yang sudah membua

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    265. Masih Perawan

    Api yang membakar mereka telah padam ....Lilia masih terdiam, merasakan bunga yang tumbuh di sela-sela retakannya yang kini hampir tak lagi dijumpai sakitnya.Ia melihat William menarik dirinya, pria itu beranjak turun dari tempat tidur setelah membelai lembut rambut Lilia dan membisikkan ia akan kembali sebentar lagi.Lilia bisa melihat siluet tubuhnya yang sempurna, yang menghilang selama beberapa detik dari pandangannya sebelum ia kembali dalam balutan sleep wear berwarna gelap yang telah menutup tubuhnya."Kamu bisa bangun?" tanyanya pada Lilia yang masih terbaring tak berdaya dan belum lama menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.Ia mengangguk dan menerima tangan William saat pria itu membantunya bangun."Kamu mau pakai gaun tidurmu yang tadi atau piyama yang aku ambilkan?" tawar William seraya menunjukkan pakaian tidur yang berwarna seperti miliknya, dan pada gaun tidur yang sebelumnya telah ia tanggalkan dan ia jatuhkan ke lantai."Yang manapun boleh," jawab Lilia lirih.Ia m

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    264. Malam Pertama Kita

    "Ke ... napa kamu tanya seperti itu?" tanya Lilia dengan sekilas menyentuh pipinya, saat William berhenti bergerak dan urung melanjutkan yang ia lakukan."Aku pikir ini bukan yang pertama kali untukmu, Lilia.""Bagaimana bisa bukan yang pertama kali? Kamu yang pertama.""Sebentar—" Pria itu seperti baru menyadari sesuatu. "Lalu saat kamu pergi dengan Nicholas waktu itu, kamu tidak melakukan apapun dengannya?"Lilia menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak pernah melakukan apapun dengannya."Lilia bisa melihat William menelan pahit tuduhan itu sebelum matanya terpejam penuh sesal."Maaf ... aku terlalu jauh menuduhmu," katanya. "Aku pastikan kamu menikmati malam ini, Lilia ...."Lilia menutup matanya saat William menciumnya, ia memindahkan tangannya dari bahu William, melingkarkan di lehernya saat pria itu memenuhi dirinya."Ahh ..." Air matanya lolos, bibir manis William mencoba mengalihkan perhatian dengan mengecup leher dan bahunya."Ergh ...." Tidak, ini masih belum berakhir, be

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    263. Mengukir Malam Bersamamu

    Ciumannya rasanya sangat manis, lebih manis dari ciuman-ciuman yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Mungkin karena mereka telah saling memiliki, tanpa takut akan adanya sebuah perpisahan esok hari.Dari menit pertama sejak William mengangkatnya berpindah dari sofa, menuju ke menit-menit berikutnya sebelum akhirnya Lilia merasakan pria itu menarik diri darinya.Bibirnya terasa bengkak, tapi William masih belum usai sebab ia kembali mendaratkan satu kecupan lain untuknya."Aku matikan dulu lampunya," bisiknya pada Lilia yang akhirnya menguraikan kedua tangan kecilnya dari leher William teriring sebuah anggukan.William tersenyum saat ia beranjak turun dari ranjang, meninggalkan sejenak Lilia kemudian ruangan di dalam sana berganti menjadi hanya diterangi oleh lampu tidur saja.Pria itu kembali dan menunduk di atas Lilia.Suara baritonnya yang hangat menyinggahi indera pendengarnya saat bertanya, "Kamu sungguh baik-baik saja?"Maniknya yang gelap menerpa Lilia yang sekali lagi mengangg

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    262. Wine After Wedding

    Malam harinya, 'setelah dipaksa' mendengar suara para sekretaris yang tak seburuk yang William tuduhkan, Lilia berjalan masuk ke dalam kamar di mana Keano beristirahat di sana. Bocah kecil itu terlelap dalam satu tempat yang sama dengan Alya yang menyambut kedatangan Lilia dengan senyumnya. Selagi di dalam ruangan tempat di mana para pemuda masih bersuka cita dan menghibur William, Tuan Alaric serta Nicholas, keheningan terjadi di dalam sini. "Ibu belum tidur?" tanyanya saat mendekat pada sang Ibu yang terlihat melepas kacamata yang dikenakannya. "Ibu dibelikan kacamata baru oleh Papamu, jadi Ibu gunakan untuk membaca, sudah lama ibu tidak membaca," jawabnya. "Kamu mau melihat Keano?" "Dia sudah tidur?" Alya sekali lagi mengangguk, "Sudah, Nak. Pasti kelelahan setelah bermain bersama paman-pamannya tadi." "Kalau begitu Ibu istirahat juga, kita bertemu lagi besok pagi." Alya sekilas menunduk dan tersenyum, "Kenapa buru-buru? Ibu bisa mengurus Keano, kamu pergilah ke kamarmu!"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    261. Finally, We're Here

    William tak menjawab, ia hanya meraih tangan Lilia yang ada di pipinya dan memberinya remasan lembut, seolah itu adalah 'Iya' yang tak terlahirkan dalam lisan. Mereka saling pandang untuk beberapa lama hingga suara Jovan—sekretarisnya Nicholas—yang hari ini mereka jadikan sebagai pembawa acara dadakan meminta mereka agar duduk berhadapan dengan pemuka agama yang pagi hari ini akan menikahkan mereka. Dalam keheningan pagi dan khusyuk doa yang mereka lantunkan tanpa henti, akhirnya semuanya menjadi sempurna. "....dengan mas kawin uang senilai dua puluh satu ribu dolar Amerika dibayar tunai." "Bagaimana, Saksi?" "Sah." Delapan puluh hari dalam kekosongan Lilia, tentang ia yang tak mengenali orang lain selain dirinya dan ingatannya yang berhenti pada lima tahun lalu, ia telah memiliki hidupnya yang baru sekarang. Dalam penantian William yang penuh dengan luka dan kehilangan yang membelenggunya, dalam setiap angka di kalender yang ia lingkari hingga bulan demi bulan berlalu, ia telah

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    260. Wedding Day

    Waktu pernikahannya akan diberlangsungkan pada pagi hari, sekitar pukul delapan. Tadi pagi-pagi sekali—sekitar pukul tiga dini hari—Lilia, Keano dan Alya dijemput oleh Giff dan Zain untuk menuju ke hotel. Lilia dibawa masuk ke sebuah kamar hotel tersendiri oleh staf yang telah menunggunya di sana. Keano yang masih mengantuk digendong Giff masuk ke dalam kamar William. Lilia sudah melihat gaunnya sebelumnya, benar seperti tak ada bedanya dengan gaunnya yang hari itu ia lihat dilahap bara api. Gaun itu akhirnya ia kenakan setelah make up yang cantik dibubuhkan di wajahnya oleh seorang teman William yang secara khusus dimintanya ke sini. "Gaunnya pas dengan bentuk tubuhmu, Lilia," ucap wanita bernama Sherly itu. "Terima kasih." "Kamu juga memilih crown yang cocok untuk gaunnya." Lilia mengangguk dan tak bisa menahan senyumnya, atau sebenarnya ia sedang berusaha menyembunyikan rasa harunya yang sangat besar ini? Satu demi satu prosesnya terlewati, dari make up hingga gaun yang te

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    259. H-1, Detak-detak Di Dadaku

    Setelah mengantar Keano dan Alya pulang ke rumah yang mereka tinggali, Alaric menuju ke hotel tempat ia beristirahat. Ia melepas coat yang ia kenakan saat berjalan memasuki lift bersama dengan Zain yang berjalan mengekor di belakangnya. "Kamu sudah memberikan bukti-bukti yang kita bicarakan kemarin pada William, Zain?" tanyanya setelah lift naik meninggalkan lobi. "Sudah, Tuan Alaric," jawab pemuda itu. "Saya sudah memberikannya tadi setelah hampir mengganggu Tuan William dan Nona Lilia di dalam." Alaric tersenyum mendengarnya sebelum ia menghela napas dengan lega. "Setidaknya sekarang kita bisa melihat mereka bahagia, dan mendampingi mereka sampai nanti pada hari pernikahan, dan selama-lamanya." "Benar." "Soal rumah baru dan rumah lama? Sudah kamu selesaikan juga?" imbuhnya. "Sudah, rumah barunya sesuai dengan permintaan Anda, dan rumah lamanya sudah terjual," jawab Zain. "Saya meminta pemilik barunya untuk menempatinya bulan depan. Seperti yang Anda katakan, kita masih harus

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    258. Cukup Tepati Janjimu

    William memandang Tuan Alaric cukup lama dengan keadaan bibir terbungkam. Dan itu membuat beliau berdeham seraya bertanya, "Kenapa, Nak?" William menghela dalam napasnya kemudian menggeleng, "Tidak, Pa," jawabnya. "Aku hanya ... senang karena mendapat sosok seorang Papa dari Alaric Roseanne dan bukan dari Adam Quist. Sejak menikah dengan Ivana, aku bisa melihat cinta tulus seorang ayah justru dari ayah mertuaku, dan Papa masih akan terus menjadi ayah mertuaku, selamanya." "Papa sudah pernah bilang, 'kan?" tanggap beliau. "Papa juga sedang melakukan penebusan kesalahan atas apa yang pernah Papa lakukan di masa lalu, kegagalan Papa melindungi Ivana dan ibunya jadi Papa melakukan apapun untuk bisa membuat Leonora bahagia. Dan karena dia adalah istrimu, jadi Papa juga akan melindungi kamu dan Keano." William mengangguk dengan penuh terima kasih, "Terima kasih, Pa," ucapnya. "Seperti yang Papa katakan, aku akan menyelesaikan apa yang sudah Papa mulai. Terima kasih sudah menjaga Lilia dan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status