Share

56. SAYANG

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-12-16 13:28:10
“Sayang?” ulang beberapa orang yang ada di sekitar Lilia.

“Siapa pria itu?”

“Dia tadi sepertinya keluar dari mobil mewah yang ada di sana?” tunjuk lainnya pada sedan milik William yang berada beberapa jarak di dekat gerbang sekolah Keano.

Selagi bisikan terus bergulir, semakin lama semakin keras, Lilia masih memandang William. Ingin rasanya menguraikan tangannya yang ada di pinggangnya ini tetapi yang terjadi justru William merengkuhnya semakin erat.

“Ayo pulang,” kata William dengan menundukkan kepalanya di samping Lilia.

Mereka hampir beranjak sebelum salah seorang ibu muda menghentikan keduanya.

“Maaf—” katanya pertama-tama. “Tapi sepertinya saya pernah melihat Anda. Apa … Anda William Quist dari Velox Corp?” tanyanya.

“Velox Corp?” ulang beberapa orang lain, semakin banyak yang ingin tahu.

“Anda CEO di Velox Corp, benar?” tanya si Ibu muda kembali.

William hanya tersenyum, tipis sepanjang beberapa milimeter sebagai sebuah tanggapan.

“Suami saya bekerja di Velox Corp, s
Almiftiafay

siaaaangg 🤗🤗🤗 akak semua yang 1 lagi agak sore yah mohon maaf masih dalam review ☺️😹

| 21
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
manis nya William. langsung beraksi tanpa omong dan janji2
goodnovel comment avatar
Eva
William Quist bener bener ye ada aja gebrakannya. Nggak bisa ketebak deh apa lagi yang bakal dilakuin dia besok. Ngaku deh kalau kamu cinta sama Lilia
goodnovel comment avatar
meowza lee
masih bab manis-manis.. semoga gak ada bab pait-pait nya.. kalaupun ada dikiiiiit aja yah kak (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    57. Saat Bibirnya Tersenyum

    Lilia tak bisa membendung rasa bahagianya mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh William. Jadi guru ia bilang? Lilia menunduk, meraih kertas yang ada di atas meja sebelum kembali memandang William seraya bertanya, “Sungguh saya boleh menjadi guru?” William mengangguk menjawabnya, sedang Keano yang tadinya sibuk dengan serangga di dalam toples itu mendekat pada Lilia, menatapnya dengan sepasang mata yang berbinar. “Apa yang terjadi, Mama?” tanyanya polos. “Kenapa Mama sangat senang?” “Papa bilang kalau ada kesempatan untuk bisa menjadi guru di sekolah tempat Keano belajar,” jawab Lilia dengan mengusap rambut hitamnya yang tebal. “Artinya, kalau Mama jadi guru di sana, Keano akan bisa bertemu dengan Mama setiap hari?” celotehnya dengan antusias. “Mau saja, Mama ….” Lilia juga sangat ingin melakukan itu. Menjadi guru adalah hal yang sedari dulu ia inginkan. Ia kembali menatap William yang anehnya … untuk pertama kalinya ia melihat William tersenyum lepas. “Terima kasih,” ka

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    58. Lilia Dan Gretha, Sebuah Perbedaan

    Keberadaannya di sini … bukankah Lilia tak perlu mempertanyakannya? Gretha adalah seorang pebisnis. Bisa dikatakan ia adalah perpanjangan tangan dari ayahnya—Alaric Roseanne—dalam menjalankan bisnis keluarga. “Apa yang kamu lakukan di sini, Lilia?” tanya Gretha masih dengan suara yang sama manisnya. Lilia membuka bibirnya, ia hampir menjawab gadis itu sebelum merasakam tarikan di tangan Keano yang mengatakan, “Ayo masuk, Mama! Liftnya sudah terbuka. Nanti Papa menunggu kita,” tunjuknya pada pintu lift yang ada di hadapan mereka. “Iya, Sayang,” jawab Lilia dengan tersenyum pada Keano kemudian mereka masuk ke dalam lift. Staf yang tadi menemani mereka tertahan di luar saat Gretha mengatakan bahwa ia yang akan menemani Lilia menuju ke lantai lima belas, ruang kerja William berada. “Aku juga akan bertemu dengan Kak Liam,” ujar Gretha saat ia ikut masuk, menyusul Lilia dan berdiri di sampingnya. Pintu lift tertutup, Gretha memandang Lilia saat mereka melewati lantai tiga sembari meng

    Last Updated : 2024-12-17
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    59. Pertemuan Di Ruang CEO

    Namun, alih-alih menjawab Gretha, yang dilakukan William justru memandang kedatangan Lilia. “Sebentar,” katanya pada Gretha seraya menguraikan tangan kecil gadis itu yang melilit lengannya. William mendekat pada Lilia dan mengarahkan kedua tangannya pada Keano, mengangkat anak lelakinya itu ke gendongannya. Setelah hal itu ia lakukan, Lilia terkejut karena William menarik pergelangan tangannya agar mendekat. Menghentikan gerakan Nicholas yang akan menghampiri Lilia. Nicholas yang sepertinya menyadari tatapan tak nyaman William segera mencari topik pembicaraan. “Apa yang kamu lakukan di sini, Lilia?” tanyanya. “Aku yang memintanya ke sini,” jawab William lebih dulu. “Kalau kamu mau meeting dengan Gretha, biar Keano dan Lilia bersamaku, Liam. Aku bisa membawa mereka berkeliling sampai kamu selesai.” William menyeringai, “Tidak perlu,” jawabnya. Sedetik kemudian ia menoleh pada Gretha yang berdiri tak jauh darinya. “Kamu bisa memberikan file-nya pada Giff, Gretha,” pint

    Last Updated : 2024-12-17
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    60. Adik Kembar Ya?

    William yang ada di seberang meja tersedak makanan yang harusnya ia telan dengan tenang. Pria itu terbatuk-batuk sebelum menggapai botol minuman dan meneguknya hingga hampir habis. “Papa, bolehkah Keano memiliki adik kembar?” tanya Keano seolah tak memberi kesempatan William menarik napas. “Sebaiknya tanyakan itu pada Mamamu, Keano,” jawabnya lalu memalingkan wajah—sangat kentara tengah mencari aman agar tak didesak oleh anak lelakinya. Sedang Lilia yang menerima tatapan mata Keano yang dipenuhi oleh rasa ingin tahu jatuh kedua bahunya. ‘Selalu saja ….’ batinnya. ‘Selalu saja lepas tangan!’ Lilia tersenyum saat mengusap rambut hitam Keano. “Kenapa tiba-tiba membicarakan soal adik?” tanya Lilia pertama-tama. “Karena Jayce dan Jasenna bercerita akan punya adik.” “Oh, begitu ….” “Jadi bagaimana caranya bisa lahir kembar, Mama?” Keano dan keingintahuannya sering kali membuat Lilia belajar, bahwa orang pertama yang memberi pendidikan pada anaknya adalah seorang ibu. Dan Lilia sedang

    Last Updated : 2024-12-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    61. Jawaban Rasa Gelisah

    ‘Jadi di mana William?’ tanya Lilia dalam hati. Ia menurunkan ponsel dari samping telinganya saat pelayan masuk dan mendekat pada Lilia. Pria berseragam itu bertanya kapan mereka bisa membawa masuk makanannya. Tapi, karena firasatnya buruk dan berpikir bahwa William tidak akan datang, maka Lilia meminta mereka untuk membawa masuk makanan utamanya saja—steak yang diminta oleh Keano. Awalnya, pria berseragam itu tampak bingung. Tetapi karena ia bertugas menuruti permintaan pelanggan, maka ia melakukan apa yang diminta oleh Lilia. “Keano, duduk dulu, Sayang,” pinta Lilia pada Keano agar bocah kecil itu duduk di kursinya. “Iya, Mama.” Saat makanan yang ia inginkan dibawa masuk dan Lilia membantu untuk memotongnya, bocah kecil itu membuka percakapan dengan bertanya, “Apakah Papa tidak akan datang?” Irisnya menatap Lilia dengan penuh pengharapan. “Mungkin lain kali Papa akan ikut bergabung, tapi malam ini, bagaimana kalau Keano menikmati steak dan kembang apinya dengan Mama saja?” buj

    Last Updated : 2024-12-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    62. Dia Yang Ternoda

    Jas milik William, kemeja serta celana dan ikat pinggang pria itu tergeletak sembarangan di lantai. Sedangkan si pemiliknya tampak tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya dan tenggelam di dalam lelapnya. ‘Apa yang terjadi?’ tanya Lilia dalam hati. Ia melihat Gretha yang masih tak mengangkat wajahnya, isak tangisnya terdengar pilu, seolah ia telah kehilangan sesuatu berharga yang dimilikinya. Gadis itu bangun dengan masih menggunakan tangannya untuk menutupi bagian depan dadanya yang pasti akan terlihat karena Lilia menjumpai beberapa kancingnya tercecer di lantai. Gretha tak mengatakan apapun saat ia pergi melewatinya tetapi Lilia dengan cepat mencegahnya. “Nona,” panggil Lilia, menghadang langkahnya sehingga gadis itu berhenti. “A-apa yang terjadi?” tanyanya memberanikan diri. Gretha tak serta-merta menjawabnya. Ia masih menunduk di hadapan Lilia yang sekali lagi memanggilnya. “Nona Gretha?” Gretha menghela dalam napasnya, seperti sedang mengumpulkan tenaga untuk

    Last Updated : 2024-12-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    63. Akibat Setengah Gelas Wine

    “Akh—!” William meremas rambutnya saat ia perlahan membuka mata. Kepalanya terasa pening, ia mencoba bangun dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya. William mengerutkan alisnya saat menoleh ke samping kanan. Pada keberadaan seorang pemuda dalam setelan jasnya yang berdiri tak jauh dari pintu kamarnya. Giff, pemuda itu jatuh kedua bahunya saat melangkah mendekat sewaktu William bertanya, “Apa yang kamu lakukan di kamarku, Giff?” tanyanya kebingungan. “Saya terpaksa harus membatalkan meeting penting karena Anda sepertinya sedang dalam kondisi yang tidak baik, Tuan William,” jawabnya. William tak serta-merta menanggapi Giff. Ia menunduk, melihat dirinya yang tidak mengenakan pakaian sama sekali selain selimut yang menutupi setengah tubuhnya. “Kenapa aku tidak memakai baju?” tanyanya pada Giff. “Apa yang terjadi?” “Saya tidak tahu,” jawab pemuda itu. “Saya yang harusnya bertanya, apa yang Anda lakukan? Nona Lilia menghubungi saya bahwa Anda tidak datang ke hotel yang Anda pesan, Tuan W

    Last Updated : 2024-12-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    64. Putri Yang Hilang

    Siang tak seterik biasanya. Mendung dan kelam seperti hati Lilia yang saat ini sedang berada di preschool tempat Keano bersekolah untuk menjemputnya.Ia berdiri melamun di dekat gerbang. Bergeming di antara lalu-lalang wali murid yang ada di tempat itu dan merasakan hatinya yang teriris, perih tak bisa dijelaskan.Seperti ada duri yang tumbuh di dalam dadanya.Kenangan semalam tentang bagaimana ia menjumpai Gretha yang berada di dalam satu kamar dengan William membuat netranya panas, dan secara tak sadar membuatnya meluruhkan air mata.Lilia mencoba menepis dengan berulang kali mengatakan ia tak cemburu atas apa yang dilihatnya.Namun … semakin hal itu ia lakukan, yang terjadi justru hatinya semakin retak. Benaknya berubah menjadi telaga lara.“Mama,” panggil suara manis Keano yang membuat Lilia segera menyeka air matanya sebelum menoleh pada bocah kecil itu.“Halo, Sayang,” sambut Lilia sembari berlutut di hadapannya, membalas pelukannya kemudian melepas tas kecil yang ada di punggung

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    194. Nona Tak Bisa Turun?

    Lilia memejamkan matanya dengan frustrasi, sebuah hal yang berbanding terbalik dengan William yang terlihat sangat senang.“Kamu ingin aku melakukan apa, Lilia?” tanya pria itu dari bawah sana yang membuat Lilia kembali menatapnya.“T-tolong betulkan tangganya saja biar saya bisa turun,” jawabnya.William tak serta merta menjawab Lilia. Ia lebih dulu memandang tangga itu sebelum mengatakan, “Hm … sepertinya tangganya tidak bisa dipakai.”“Kenapa?!”“Karena aku tidak akan menegakkannya.”Lilia sangat kesal mendengar betapa mudahnya kalimat itu dikatakan oleh William.“Apa memang Anda suka menggoda orang seperti ini?” tanya Lilia.Belum sempat William menjawab, mereka memandang kedatangan orang lain dari belakangnya. Giff yang memanggil tuannya itu. “Tuan William, saya—“Giff berhenti bicara saat tiba di samping William dan melihat ke atas sebelum memalingkan wajahnya. “T-tidak jadi,” katanya. “Selesaikan dulu!”Pemuda itu pergi, bergegas meninggalkan halaman belakang rumah, memberikan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    193. Terperangkap, Tak Bisa Bergerak!

    “Masuklah, Lilia!” kata William dari ambang pintu. “Kalau kamu berdiam diri di sana kamu akan tertular si Giffran Alfrond yang cerewet itu!”Lilia kemudian masuk ke dalam rumah, menyusul William yang menunggunya mendekat kemudian mereka menuju ke ruang makan.Lilia membantu Alya untuk menyiapkan makanan sebelum akhirnya mereka semua duduk di sana untuk santap sore—karena William lapar.Giff yang duduk di samping Keano terlihat memeriksa ponselnya dengan serius hingga William berdeham dan pemuda itu dengan cepat meletakkan benda pipih berwarna hitam itu ke atas meja—yang bagi Lilia suara William yang baru terdengar itu ia artikan sebagai sebuah teguran.Yang jika William bicara barangkali ia akan mengatakan, ‘Taruh ponselmu! Tidak sopan!’“Maaf,” kata Giff akhirnya. “Saya baru saja menerima pesan, setelah ini kita harus meeting online dengan orang dari Sada Construction dan desainer dari luar negeri yang akan mengerjakan interior ruangan di dalam sekolah itu, Tuan William,” terangnya.

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    192. Tak Ada Yang Bisa Melarangku Jatuh Cinta

    Lilia berdeham, kemudian menunduk agar tak bertemu pandang dengan William.“Sepertinya sangat aneh,” kata Lilia.“Aneh kenapa?”“Karena Anda mencintai saya. Bagaimana Anda bisa jatuh cinta pada anak pelayan?”“Kamu ‘kan bukan anak pelayan?” tanya William balik.“I-itu ‘kan sekarang. Tapi dulu saat Anda mengatakan itu … bukankah Anda tahunya saya adalah anak angkat seorang pelayan?”“Memangnya ada peraturan yang mengatakan dengan siapa seseorang boleh atau tidak boleh jatuh cinta?” sanggah William. “Jika yang diatur itu adalah aku, akan aku hancurkan peraturannya, orang yang membuat aturan itu sekalian.”“T-tidak seperti itu maksud saya.” Lilia akhirnya menatap pria itu lagi, kalimatnya yang baru saja ia katakan itu terdengar tak bisa dibantah—dan sepertinya ia sungguh-sungguh saat mengatakan akan menghancurkan peraturan yang melarangnya jatuh cinta pada siapa.“Jadi?”“Saya hanya merasa aneh, itu saja,” kata Lilia.“Jika aku yang jatuh cinta padamu kamu anggap aneh, mungkin jika kamu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    191. Hal Yang Pupus Itu Ada Di Sini Bersamaku

    “Kenapa kamu bangun?” tanya William setelah Lilia menyebutkan namanya.“Bukannya saya yang harus bertanya?” tanya Lilia balik seraya bangun, duduk dan merapikan rambutnya. “Kenapa Anda tidak tidur?”“Tidak apa-apa, senang saja melihatmu dan Keano bisa bersamaku, Lilia,” jawabnya. “Hal yang sebelumnya sepertinya sudah pupus dari harapanku kita akan bisa seperti ini lagi. Terima kasih karena kamu mau menginap denganku di sini.”“Bukankah saya sudah pernah bilang, jika itu bertujuan untuk membuat Keano senang, saya pasti akan setuju.”Di bawah temaramnya lampu kamar hotel itu, Lilia bisa melihat senyum manis William saat pria itu mengangguk sebagai tanggapan atas ungkapannya.Mata Lilia berpindah dari iris kelamnya ke atas meja. Pada sekotak rokok yang ada di atas asbak keramik yang mencuri perhatiannya. “Apa Anda merokok juga?” tanya Lilia memberanikan diri.“Itu milik Giff.”“Pak Giff masih muda, kenapa dia merokok?” gumam Lilia yang jelas bisa didengar oleh William.“Hanya sesekali s

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    190. Sekamar Denganmu

    “Aku tidak keberatan,” jawab William. “Tapi semuanya kembali lagi pada Lilia dan Keano, ‘kan?”Ia menoleh pada Lilia, memandang bergantian pada anak lelakinya juga.“Mau ya, Mama?” bujuk Keano pada Lilia yang hanya bergeming.Ibunya yang duduk di ruang tengah kemudian bangkit dan menghampiri Lilia, menyentuh punggung tangannya seraya berbisik, “Pergilah … siapa tahu dengan begitu ingatanmu akan segera pulih, Nak ….”Alya menunjukkan senyum tulusnya sebelum beranjak pergi dari sana, membiarkan Lilia mengambil keputusan setelah memikirkannya.“Mama?” panggil Keano sekali lagi, mungkin tidak sabar karena Lilia tak kunjung menjawabnya. “Apakah Mama tidak mau?”Sepasang matanya menatap Lilia dengan mengiba. Hatinya pasti terluka jika Lilia menolak permintaannya itu.“Iya baik, Mama mau,” jawab Lilia seraya menunjukkan senyumnya agar bocah kecil itu juga tersenyum dan berhenti menunjukkan bibir tertekuknya seperti itu.Setelah bersiap dengan membawa beberapa pakaian, mereka pergi meninggalk

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    189. Tiba-tiba Basah

    Lilia panik, ia berusaha menutupi bagian depan tubuhnya yang pasti tampak, entah itu bra atau bahkan—“Ambilkan coat punyaku yang ada di mobil, Giff!” pinta William pada Giff yang lalu berlari pergi dari sana.Lilia menyilangkan kedua tangannya di depan dada saat William tersenyum dan memalingkan wajahnya. Mengisyaratkan pada Keano agar anak lelakinya itu melakukan hal yang sama meski ia tahu Keano terlihat khawatir.Tidak membutuhkan waktu lama bagi Giff untuk kembali den dengan mata terpejam menyerahkan coat panjang itu pada William, memindahnya pada Lilia tanpa menoleh, meminta agar ia memakainya.“Pakailah,” ucapnya. “Coat ini panjang, kamu bisa menutupi semua bagian yang basah dengan ini.”“Terima kasih,” jawab Lilia kemudian mengenakannya dengan gugup—atau lebih tepatnya malu.Ia hanya wanita sendiri sementara dua orang yang ada di sekitarnya adalah pria dan seorang anak lelaki.“Kita pulang saja, Papa,” ajak Keano. “Kasihan Mama bajunya basah, nanti kalau Mama sakit bagaimana?”

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    271. Mari Menua Bersamaku

    Amaya merasa hatinya sedang tak karuan sekarang melihat Kelvin yang menjatuhkan air mata. Saat manik mereka bertemu, Amaya melihat betapa pria itu sangat tulus meletakkan seluruh perasaannya dan seolah menunggu agar hari ini tiba.Gafi tersenyum saat memandang keduanya bergantian sebelum ia memindah tangan Amaya pada Kelvin.Pembawa acara meminta agar Gafi kemudian memberikan ruang dan tempat untuk kedua pengantin yang tengah berbahagia.Amaya tak bisa memalingkan wajahnya, ia terpesona, terperangkap pada Kelvin saat pria itu terus menatapnya dengan teduh.Gerakan bibirnya yang tanpa suara sedang mengatakan, ‘Cantik sekali.’Dan tentu saja itu diketahui oleh semua orang yang hadir di sana dan itu membuat tubuh Amaya meremang.Apalagi saat pembawa acara mengatakan, “Bapak-Ibu tamu undangan sekalian, sepertinya kedua mempelai kita ini sudah tidak sabar untuk mengatakan apa yang mereka rasakan selama ini,” ujarnya. “Mari kita dengarkan terlebih dahulu sepatah dua patah kata dari masing-

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    187. Sebesar Apa Lukanya?

    Lagi pula … bagaimana bisa Lilia menyebutnya berbohong jika matanya yang seolah dipenuhi oleh cumulonimbus itu berbicara lebih banyak sebesar apa lukanya. Sepertinya Tuan Alaric juga benar saat menyebut tentang William yang hampir gila selama pria itu berpikir bahwa Lilia dan Keano telah tewas terpanggang bara api.Lilia tersenyum sebagai jawaban. “Tidak apa-apa,” katanya. “Dan terima kasih karena sudah mengakuinya. Saya juga meminta maaf karena melupakan semuanya sehingga kita harus menjadi seperti ini. Asing, seperti orang yang tidak saling mengenal sebelumnya padahal sudah melewati banyak peristiwa.”“Kamu tidak bersalah, Lilia,” jawab William. “Kamu hanya korban dari keserakahan orang lain.”Dan Lilia tahu bahwa ‘orang lain’ yang dimaksudkan oleh William itu adalah Gretha—meski ia juga tak ingat seperti apa kejadiannya.Mereka kembali terhening selama beberapa saat. Dimulai sejak William menyesap teh hangat miliknya hingga pria itu kembali memperdengarkan suara baritonnya.Sepasa

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    186. Pria Yang Datang Di Kala Hujan Kepagian

    Benar itu adalah William! Lilia dengan cepat membuka pintu rumah, udara dingin yang datang dari luar menyinggahi wajahnya bersamaan saat William tiba di hadapannya dengan tersenyum. Ia terlihat hendak berbicara sebelum Lilia lebih dulu memberinya teguran. “Kenapa Anda selalu tidak memakai payung padahal Anda tahu sedang hujan?” tanyanya. “Kita bertemu pertama kali di depan preschool itu Anda juga tidak memakai payung, ‘kan? Apa tidak ada payung di dalam mobil mahal Anda itu?” Alih-alih menjawab, yang dilakukan oleh William adalah tetap tersenyum, seolah ia sangat senang mendengar celotehan Lilia ini. “Maaf,” jawab William pertama-tama. “Aku hanya tidak sabar untuk segera bertemu denganmu, Lilia.” “Ini masih pagi, apakah Anda dari kota langsung ke sini?” “Tidak. Aku sudah ada di hotel beberapa jam yang lalu dan pagi-pagi ke sini karena aku ingin melihatmu,” terang William. “Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.” “Anda bisa datang lebih siang, setidaknya tidak segelap ini. Apa A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status