Share

59. Pertemuan Di Ruang CEO

Auteur: Almiftiafay
last update Dernière mise à jour: 2024-12-17 13:20:34
Namun, alih-alih menjawab Gretha, yang dilakukan William justru memandang kedatangan Lilia.

“Sebentar,” katanya pada Gretha seraya menguraikan tangan kecil gadis itu yang melilit lengannya.

William mendekat pada Lilia dan mengarahkan kedua tangannya pada Keano, mengangkat anak lelakinya itu ke gendongannya.

Setelah hal itu ia lakukan, Lilia terkejut karena William menarik pergelangan tangannya agar mendekat. Menghentikan gerakan Nicholas yang akan menghampiri Lilia.

Nicholas yang sepertinya menyadari tatapan tak nyaman William segera mencari topik pembicaraan.

“Apa yang kamu lakukan di sini, Lilia?” tanyanya.

“Aku yang memintanya ke sini,” jawab William lebih dulu.

“Kalau kamu mau meeting dengan Gretha, biar Keano dan Lilia bersamaku, Liam. Aku bisa membawa mereka berkeliling sampai kamu selesai.”

William menyeringai, “Tidak perlu,” jawabnya.

Sedetik kemudian ia menoleh pada Gretha yang berdiri tak jauh darinya. “Kamu bisa memberikan file-nya pada Giff, Gretha,” pint
Almiftiafay

wkwkwkwkwkwk, KEANOOOOOOO ☺️🌝 mau ngapain kita besok 😹😹 disclaimer ya, Gretha itu manipulatif, jadi yang akan terjadi besok sebenarnya adalah ulahnya Gretha——eh keceplosan 🫢🫢

| 24
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (8)
goodnovel comment avatar
Wiwit Sihpanglipur
keano ini pinter sekali... terus merengek minta adik kembar keano......
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
nah gitu dong pak willi jangan mau deket2 sama kereta. kode loh tuh pak willi suruh kasih adek kembar buat keano
goodnovel comment avatar
Nissya
Ok setuju keano minta papa mu buatkan adik kembar ya
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    60. Adik Kembar Ya?

    William yang ada di seberang meja tersedak makanan yang harusnya ia telan dengan tenang. Pria itu terbatuk-batuk sebelum menggapai botol minuman dan meneguknya hingga hampir habis. “Papa, bolehkah Keano memiliki adik kembar?” tanya Keano seolah tak memberi kesempatan William menarik napas. “Sebaiknya tanyakan itu pada Mamamu, Keano,” jawabnya lalu memalingkan wajah—sangat kentara tengah mencari aman agar tak didesak oleh anak lelakinya. Sedang Lilia yang menerima tatapan mata Keano yang dipenuhi oleh rasa ingin tahu jatuh kedua bahunya. ‘Selalu saja ….’ batinnya. ‘Selalu saja lepas tangan!’ Lilia tersenyum saat mengusap rambut hitam Keano. “Kenapa tiba-tiba membicarakan soal adik?” tanya Lilia pertama-tama. “Karena Jayce dan Jasenna bercerita akan punya adik.” “Oh, begitu ….” “Jadi bagaimana caranya bisa lahir kembar, Mama?” Keano dan keingintahuannya sering kali membuat Lilia belajar, bahwa orang pertama yang memberi pendidikan pada anaknya adalah seorang ibu. Dan Lilia sedang

    Dernière mise à jour : 2024-12-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    61. Jawaban Rasa Gelisah

    ‘Jadi di mana William?’ tanya Lilia dalam hati. Ia menurunkan ponsel dari samping telinganya saat pelayan masuk dan mendekat pada Lilia. Pria berseragam itu bertanya kapan mereka bisa membawa masuk makanannya. Tapi, karena firasatnya buruk dan berpikir bahwa William tidak akan datang, maka Lilia meminta mereka untuk membawa masuk makanan utamanya saja—steak yang diminta oleh Keano. Awalnya, pria berseragam itu tampak bingung. Tetapi karena ia bertugas menuruti permintaan pelanggan, maka ia melakukan apa yang diminta oleh Lilia. “Keano, duduk dulu, Sayang,” pinta Lilia pada Keano agar bocah kecil itu duduk di kursinya. “Iya, Mama.” Saat makanan yang ia inginkan dibawa masuk dan Lilia membantu untuk memotongnya, bocah kecil itu membuka percakapan dengan bertanya, “Apakah Papa tidak akan datang?” Irisnya menatap Lilia dengan penuh pengharapan. “Mungkin lain kali Papa akan ikut bergabung, tapi malam ini, bagaimana kalau Keano menikmati steak dan kembang apinya dengan Mama saja?” buj

    Dernière mise à jour : 2024-12-18
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    62. Dia Yang Ternoda

    Jas milik William, kemeja serta celana dan ikat pinggang pria itu tergeletak sembarangan di lantai. Sedangkan si pemiliknya tampak tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya dan tenggelam di dalam lelapnya. ‘Apa yang terjadi?’ tanya Lilia dalam hati. Ia melihat Gretha yang masih tak mengangkat wajahnya, isak tangisnya terdengar pilu, seolah ia telah kehilangan sesuatu berharga yang dimilikinya. Gadis itu bangun dengan masih menggunakan tangannya untuk menutupi bagian depan dadanya yang pasti akan terlihat karena Lilia menjumpai beberapa kancingnya tercecer di lantai. Gretha tak mengatakan apapun saat ia pergi melewatinya tetapi Lilia dengan cepat mencegahnya. “Nona,” panggil Lilia, menghadang langkahnya sehingga gadis itu berhenti. “A-apa yang terjadi?” tanyanya memberanikan diri. Gretha tak serta-merta menjawabnya. Ia masih menunduk di hadapan Lilia yang sekali lagi memanggilnya. “Nona Gretha?” Gretha menghela dalam napasnya, seperti sedang mengumpulkan tenaga untuk

    Dernière mise à jour : 2024-12-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    63. Akibat Setengah Gelas Wine

    “Akh—!” William meremas rambutnya saat ia perlahan membuka mata. Kepalanya terasa pening, ia mencoba bangun dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya. William mengerutkan alisnya saat menoleh ke samping kanan. Pada keberadaan seorang pemuda dalam setelan jasnya yang berdiri tak jauh dari pintu kamarnya. Giff, pemuda itu jatuh kedua bahunya saat melangkah mendekat sewaktu William bertanya, “Apa yang kamu lakukan di kamarku, Giff?” tanyanya kebingungan. “Saya terpaksa harus membatalkan meeting penting karena Anda sepertinya sedang dalam kondisi yang tidak baik, Tuan William,” jawabnya. William tak serta-merta menanggapi Giff. Ia menunduk, melihat dirinya yang tidak mengenakan pakaian sama sekali selain selimut yang menutupi setengah tubuhnya. “Kenapa aku tidak memakai baju?” tanyanya pada Giff. “Apa yang terjadi?” “Saya tidak tahu,” jawab pemuda itu. “Saya yang harusnya bertanya, apa yang Anda lakukan? Nona Lilia menghubungi saya bahwa Anda tidak datang ke hotel yang Anda pesan, Tuan W

    Dernière mise à jour : 2024-12-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    64. Putri Yang Hilang

    Siang tak seterik biasanya. Mendung dan kelam seperti hati Lilia yang saat ini sedang berada di preschool tempat Keano bersekolah untuk menjemputnya.Ia berdiri melamun di dekat gerbang. Bergeming di antara lalu-lalang wali murid yang ada di tempat itu dan merasakan hatinya yang teriris, perih tak bisa dijelaskan.Seperti ada duri yang tumbuh di dalam dadanya.Kenangan semalam tentang bagaimana ia menjumpai Gretha yang berada di dalam satu kamar dengan William membuat netranya panas, dan secara tak sadar membuatnya meluruhkan air mata.Lilia mencoba menepis dengan berulang kali mengatakan ia tak cemburu atas apa yang dilihatnya.Namun … semakin hal itu ia lakukan, yang terjadi justru hatinya semakin retak. Benaknya berubah menjadi telaga lara.“Mama,” panggil suara manis Keano yang membuat Lilia segera menyeka air matanya sebelum menoleh pada bocah kecil itu.“Halo, Sayang,” sambut Lilia sembari berlutut di hadapannya, membalas pelukannya kemudian melepas tas kecil yang ada di punggung

    Dernière mise à jour : 2024-12-19
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    65. Kau Anggap Aku Apa Bagimu?

    “Tidak!” jawab William atas tudingan anak lelakinya. “Papa tidak lupa dengan janji Papa pada Keano dan Mama. Lilia—” sebut William, memandang Lilia yang hanya bergeming. Melihat Keano yang tergugu dalam tangis dan hendak melampiaskan segalanya dengan memukul William, Giff yang tadinya hanya menyaksikan dari kejauhan bergegas mendekat. Dipeluknya Keano dan ia angkat pergi dari William serta Lilia. “Ikut Paman Giff dulu, Keano. Biar Mama dan Papa bicara,” bujuknya. Meski mendapat penolakan, tapi Giff bersikeras membawanya menjauh agar Keano tak mendengar percakapan keduanya. Suara tangis Keano menghilang di kejauhan. Menyisakan Lilia dan William yang berdiri berhadapan dalam kebisuan dingin yang membekukan kulit. “Saya tidak mengatakan apapun pada Keano,” ucap Lilia pertama-tama, menunduk meremas jari-jarinya untuk menahan air mata. “Keano melihat sendiri Nona Gretha yang turun dari kamar Anda.” “Lilia—” “Nona Gretha bilang ….” Lilia menyela William, berharap pria itu membi

    Dernière mise à jour : 2024-12-20
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    66. Sebuah Kehilangan

    William masih tak menyerah agar ia bisa menemui Keano dan Lilia. Ia berjalan menuruni tangga saat malam sudah cukup larut dan berpikir anak serta istriya itu sudah berada di rumah. Di depan pintu kamar Keano, William memuntir kenop dan mendorongnya. Tetapi saat hal itu ia lakukan, pintu itu hanya bergeming. Tak seperti biasanya yang dengan mudah dibukanya, malam ini lain. Pintunya terkunci dari dalam. Ia mendorong napasnya, matanya terpejam dengan pasrah karena sekarang ia merasa tak bisa melakukan apapun. Di dalam rumahnya sendiri … ia terasing. Lilia yang terbiasa diam dan menerima perlakuannya kini memberi sedikit perlawanan yang membuat William sadar bahwa apa yang pernah dipikirkannya benar. Dirinya ini, William Quist tidak bisa hidup tanpanya. Ia lebih suka mendengar Keano mendebatnya, atau mendengar Lilia bicara. Ia rasa itu lebih jauh lebih baik karena William masih bisa melihat dan bertatap muka dengan mereka. Ketimbang seperti ini, diacuhkan dan tak dianggap ada rasan

    Dernière mise à jour : 2024-12-20
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    67. Berbagi William

    “Kalian saja yang berpikir bahwa pernikahanku dan Lilia dilakukan secara diam-diam,” imbuh William. “Tidak ada hal seperti itu. Ivana yang memohon pada Lilia agar mau menikah denganku, dia juga bilang padaku bahwa dia akan pergi dengan tenang hanya jika Keano dirawat dan memiliki ibu seperti Lilia.” Sepertinya penjelasan darinya itu membuat mereka cukup terkejut. Selama ini mereka menganggap William menikahi Lilia secara diam-diam padahal tidak seperti itu kenyataannya. Keheningan terjadi lebih dari enam puluh detik sebelum suara bariton William kembali terdengar, “Jawabanku masih sama,” katanya. “Akan aku nikahi Gretha jika dia memberiku bukti!” William bangun dari duduknya, ia mengancingkan jas yang ia kenakan sebelum membawa langkah kakinya untuk pergi dari sana. Langkah demi langkah ia meninggalkan rumah orang tuanya untuk menuju pada Giff yang menunggunya di mobil yang ada di halaman. ‘Bukankah Gretha yang pertama kali memberi tahu soal pernikahanku dengan Lilia?’ batin Wil

    Dernière mise à jour : 2024-12-21

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    370. Menjadi Satu Bagian, Satu Keluarga

    “Aku tidak bisa melakukan itu begitu saja,” jawan William dengan cepat, seolah memang ia telah siap dengan jawaban tersebut. “Butuh waktu bertahun-tahun sejak kematian Madeline sampai Mama dan Papa mengatakan bahwa kalian bersalah karena telah menyia-nyiakannya. Aku bahkan harus menyalah pahami Nicholas melakukan sesuatu yang buruk padahal Madeline lah yang lelah dengan semua ketidak adilan yang terjadi untuknya.” Lilia meredakan detak jantungnya bertubi-tubi lebih cepat. Matanya perih memandang William dan netra kelamnya yang tampak menanggung kesakitan. Suara gemetarnya mengatakan segalanya, tentang kekecewaan, dan juga keretakan yang bertahun-tahun ada di bahunya. “Aku mungkin memaafkan kalian, tapi nanti ....” imbuh William setelah hening merengkuh mereka lebih dari enam puluh detik lamanya. “Biar aku lihat seperti apa kesungguhan Mama dan Papa dalam mencintai keluargaku, istriku, anak-anakku. Terhadap Nicholas pun juga begitu. Bukan hanya Madeline yang kalian buat menderita, t

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    369. Kesempatan Ke Dua

    Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia memandang Nyonya Donna yang menunduk dengan meremas jari-jarinya yang ada di atas paha, begitu juga dengan Tuan Adam yang menghela dalam napasnya. Terlihat sangat jelas sesal yang terukir dari caranya mengatakan, ‘Maafkan kami, Lilia ....’ Tuan Adam tak seperti sang istri yang lebih emosional dengan menunjukkan gestur akan sebuah sesal. Beliau tersenyum, maniknya menerpa Lilia degan bibirnya yang tersenyum. Tapi meski tak mengatakan apapun, Lilia tahu Tuan Adam sama menyesalnya. Sejak dulu Lilia tahu bahwa Tuan Adam memang cenderung pendiam dan lebih sering mengalah. Hingga hari ini pun ... sikap itu masih melekat di sana. Sebuah dinamika keluarga yang sering dijumpai oleh Lilia. “Kami tahu kamu tidak akan begtu saja mau memaafkan kami,” ucap kembali Nyonya Donna. “Kami juga memaklumi akan hal itu, Lilia. Tapi mungkin ... kamu bisa memberi sedikit harapan bahwa rasa bersalah kami ini akan bisa mendapat pemutihan nanti, meski membutuhkan waktu l

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    368. Sadar Ia Hanya Menantu Yang Tak Pernah Mendapat Restu

    Agni benar saat mengatakan bahwa itu akan menjadi obat pelipur lara bagi Lilia, William dan juga Keano. Mereka berbahagia, melewati masa pemulihan Lilia dengan berharap bahwa bayi kembar dalam kandungannya itu tumbuh dengan baik, menjadi anak yang juga baik dan lembut hatinya—setidaknya begitu yang dikatakan oleh Keano berulang kali. Bocah kecil itu teramat senang saat tahu ia akan memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, senang tak kepalang. 'Mama, Keano sudah mengatakan pada Jayce dan Jasenna kalau Keano akan punya adik kembar laki-laki dan perempuan, mereka bilang nanti kalau adik lahir akan datang, apakah boleh, Mama?' Celotehannya menghidupkan satu hari Lilia yang terasa membosankan di rumah sakit. Dan jika Lilia tak kunjung menjawab dengan mengatakan, 'Boleh, Sayangku ....' maka Keano masih akan antusias menunggunya, menatapnya dengan mata berbinar. Kabar dirinya yang hamil kembar sepasang itu telah sampai pada Tuan Alaric yang datang memberinya selamat. Pada ibunya y

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    367. Obat Pelipur Lara

    "Sudah, semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu, menyakiti anak-anak kita, maaf untuk semua kelalaiannya ...." William menunjukkan senyumnya, merekah tapi di mata Lilia penuh rasa kecewa. Mungkin prianya itu merasa bersalah karena telah membiarkan Lilia diculik dan berakhir seperti ini. "Kamu juga tidak bersalah," balas Lilia sembari mengusap dagu William, pada sudut bibirnya, pada tegasnya rahang pria miliknya ini. "Kamu sudah menjagaku sebaik mungkin, tapi si jahat itu memang sedang memiliki kesempatan dan membuat semuanya jadi seperti ini." "Terima kasih untuk pengertianmu, Lilia." William menggapai bibir Lilia dengan lembut, tak ingin memberikan pagutan, sebatas kecupan beberapa detik seolah sedang meyakinkannya bahwa semuanya telah baik-baik saja. Saat William menarik wajahnya, ia menghela dalam napasnya sebelum berujar, "Aku harap setelah peristiwa ini kamu tidak semakin terpuruk dalam trauma itu," resahnya sendu. "Aku pikir tidak, William,"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    366. Bangun Dari Antara Hidup Dan Mati

    Setelah merasa terombang-ambing di tengah laut yang sunyi dan tanpa tepian serta dirundung kesendirian dalam waktu yang ia kira berlalu lebih dari satu dasawarsa, Lilia akhirnya bisa melihat dunia yang sebenarnya. Langit-langit kamar asing yang lalu disadarinya sebagai langit-langit ruang rawat tempat ia berbaring, aroma obat-obatan yang menyentuh indera pembaunya, serta hangatnya tangan seorang pria yang ia rindukan, William. Mengerjapkan matanya dengan pelan, Lilia ingat apa yang telah membuatnya berbaring di sini dengan selang infus yang tergantung di lengan kirinya. Tak lain karena ia nyaris saja mati di tangan mantan ayah angkatnya yang kejam. Rasa sesak saat jemari tangan pria itu mencekik lehernya dan membuat napasnya terputus seperti masih tersisa di sana, memberinya sensasi aneh yang membuat Lilia ketakutan bahwa peristiwa itu akan berulang. Ah ... begitukah rasanya ada di ambang batas hidup dan mati? Gelap dingin dan menakutkan? Seperti itu jugakah alam bawah sadar yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    365. Akhir Sebuah Kejahatan

    Pemantik yang dibawa oleh Niel itu mengeluarkan api, menyala di hadapan Arya yang wajahnya pias. Saat pria itu berpikir bahwa Niel benar akan membakarnya, dugaannya salah. Pemuda itu justru menariknya kembali. Ia memang membakar sesuatu, tapi bukan dirinya. Melainkan rokok yang terselip di antara jari tengah dan jari telunjuknya, lalu menyesapnya. Aksi itu membuat tawa Zain terdengar, begitu juga dengan Alaric yang lebih patut disebut sebagai 'mencemoohnya'. "Lihat, bukankah dia sangat bodoh?" tanya Niel, asap mengepul keluar dari bibirnya saat ia menunjuk pada Arya. "Dia benar-benar berpikir kalau yang aku tuangkan ke tubuhnya itu adalah bahan bakar." Dagunya mengedik pada Arya yang berekspresi penuh kebingungan. Pria itu mengendus tubuhnya sendiri, bahu kanan dan kirinya, pada tangan dan juga sekitarnya yang tak mengeluarkan aroma apapun selayaknya aroma bahan bakar. Yang disiramkan oleh Niel itu bukanlah bensin atau sesuatu sejenisnya, tapi air minum. Di saat seperti ini, si

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    364. Membalas Rasa Sakit

    Setelah William pergi dari hadapannya, Arya berpikir ia akan bebas dan bisa melarikan diri dari sini. Namun, harapan itu ditolak mentah-mentah oleh semesta, sebab pria berjas yang ada di seberang sana yang tadi memanggil William itu adalah batu sandungan barunya. Setahu Arya, pria itu adalah atasan mantan istrinya—Alya—Alaric Roseanne namanya. Mengejutkannya, pria itu tak selembut yang terlihat. Ia tampak bersahaja dan tenang, tetapi sepertinya Arya salah. Di dalam diri seseorang yang tenang, bukankah tak ada yang tahu apa yang hidup di dalamnya? Dan yang hidup di dalam ketenangan seorang Alaric adalah badai, badai yang menakutkan. Dengan telinganya ia mendengar Alaric yang mengatakan pada pemuda yang berdiri di sebelahnya, yang matanya menyipit seperti serigala. "Bawa dia ke sini, Zain! Biar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas, iblis seperti apa yang menyakiti anakku." Pemuda yang disebut sebagai 'Zain' itu mengangguk sebelum kakinya yang ditopang oleh Oxford mengayun ke ara

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    363. Tak Ada Yang Aku Inginkan Selain Lilia Membuka Mata

    Kepala William terasa berat, ia menunduk memandang lantai tempat ia berpijak sebelum langkah kaki seseorang berhenti di depannya. "Tuan William," sapanya sebelum pemilik suara tersebut duduk di sampingnya, Giff. "Sudah ada kabar dari Nona Lilia?" William menggeleng, "Belum," jawabnya. "Aku harap yang keluar dari sana adalah kabar yang baik." Kepalanya terangkat, matanya tampak berkabut kala memandang pintu ruang IGD yang dilalui banyak orang. "Pasti, pasti yang dibawa oleh dokter adalah kabar yang baik." Giff menyerahkan selembar tisu pada William yang menerimanya dengan bingung. Wajahnya yang tampak kosong itu menatap Giff seolah sedang bertanya, 'Untuk apa?' "Bersihkan wajah Anda," ucap Giff seolah tahu makna tatapan matanya itu. "Ada darah di pipi Anda, Tuan William." William tersenyum miris, "Ini darah milik Lilia, Giff." Giff mengangguk, ia pun tahu bahwa itu adalah darah milik Lilia. Mereka melihat dengan jelas bagaimana Lilia meregang nyawa di tangan mantan ayah angkat

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    362. Lilia-ku, Jangan Tinggalkan Aku

    Tangan William membeku di udara. Panggilan yang datang dari suara yang tak asing itu membuat William seperti mendapatan kembali akal sehatnya. Kebencian yang tadi bertumpuk dan membuat kepalanya berat itu berangsur melemah hingga tangannya perlahan turun meski kepalan pada jemarinya tak teruraikan. Melalui sudut matanya, ia melihat kedatangan ayah mertuanya, Tuan Alaric. Beliau pasti datang ke sini setelah Giff—atau mungkin Niel—memberi tahunya bahwa Lilia dalam bahaya dan menyusul ke tempat ini. Suara yang memanggil William agar tak menuruti egonya untuk memukuli Arya itu adalah Tuan Alaric. “Tinggalkan dia!” pinta beliau. “Bawa Lilia pergi dari sini!” Mendengar nama Lilia membuat William beringsut pergi dari sana, meninggalkan Arya yang entah akan jadi apa di tangan Tuan Alaric setelah ini. Baginya sudah cukup. Saat Arya itu mengatakan agar sebaiknya William membunuhnya saja membuat ia tahu pria itu telah mendapatkan pelajarannya. William berlari menuju pada Lilia yang terkul

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status