Share

66. Sebuah Kehilangan

Author: Almiftiafay
last update Huling Na-update: 2024-12-20 13:59:11
William masih tak menyerah agar ia bisa menemui Keano dan Lilia. Ia berjalan menuruni tangga saat malam sudah cukup larut dan berpikir anak serta istriya itu sudah berada di rumah.

Di depan pintu kamar Keano, William memuntir kenop dan mendorongnya.

Tetapi saat hal itu ia lakukan, pintu itu hanya bergeming. Tak seperti biasanya yang dengan mudah dibukanya, malam ini lain. Pintunya terkunci dari dalam.

Ia mendorong napasnya, matanya terpejam dengan pasrah karena sekarang ia merasa tak bisa melakukan apapun.

Di dalam rumahnya sendiri … ia terasing.

Lilia yang terbiasa diam dan menerima perlakuannya kini memberi sedikit perlawanan yang membuat William sadar bahwa apa yang pernah dipikirkannya benar. Dirinya ini, William Quist tidak bisa hidup tanpanya.

Ia lebih suka mendengar Keano mendebatnya, atau mendengar Lilia bicara. Ia rasa itu lebih jauh lebih baik karena William masih bisa melihat dan bertatap muka dengan mereka.

Ketimbang seperti ini, diacuhkan dan tak dianggap ada rasan
Almiftiafay

terima kasih sudah membaca ya 🤗 jangan lupa tinggalkan komentar dan ulasan ☺️ sampai jumpa besok lagi 🤚🏻

| 23
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (11)
goodnovel comment avatar
Islamiya Isma
cerita the best 🫰 dan campur aduk semoga semakin sukses
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
skak mat aja tu mak lampir sama anaknya si ulat bulu.
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
biasanya wiliam pinter ayolah masak kalah sama greta yg manipulatif atonapalah itu playing victim
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    67. Berbagi William

    “Kalian saja yang berpikir bahwa pernikahanku dan Lilia dilakukan secara diam-diam,” imbuh William. “Tidak ada hal seperti itu. Ivana yang memohon pada Lilia agar mau menikah denganku, dia juga bilang padaku bahwa dia akan pergi dengan tenang hanya jika Keano dirawat dan memiliki ibu seperti Lilia.” Sepertinya penjelasan darinya itu membuat mereka cukup terkejut. Selama ini mereka menganggap William menikahi Lilia secara diam-diam padahal tidak seperti itu kenyataannya. Keheningan terjadi lebih dari enam puluh detik sebelum suara bariton William kembali terdengar, “Jawabanku masih sama,” katanya. “Akan aku nikahi Gretha jika dia memberiku bukti!” William bangun dari duduknya, ia mengancingkan jas yang ia kenakan sebelum membawa langkah kakinya untuk pergi dari sana. Langkah demi langkah ia meninggalkan rumah orang tuanya untuk menuju pada Giff yang menunggunya di mobil yang ada di halaman. ‘Bukankah Gretha yang pertama kali memberi tahu soal pernikahanku dengan Lilia?’ batin Wil

    Huling Na-update : 2024-12-21
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    68. Sepertinya Bukan Trauma

    Selepas pertemuan dengan Nyonya Donna tadi siang, Lilia merenung dan memikirkan kalimatnya lebih banyak. Tak ada yang salah. Beliau memang benar bahwa dunia pasti lebih suka melihat William bersama dengan Gretha daripada dengannya. Di dalam kamar Keano sore ini, Lilia memandang bocah kecil yang masih terlelap itu. Sebuah pikiran menyinggahinya dan memberi dorongan agar sebaiknya ia kabur saja, melarikan diri dari sini, pergi yang jauh, sejauh mungkin ... ke tempat di mana William tak akan pernah bisa menemukannya. Tapi, saat keinginan itu tumbuh semakin hebat, aneh sekali... hati kecil Lilia menolak. Menatap Keano yang polos dan tak tahu apa masalah orang dewasa, seolah tengah membujuk Lilia agar ia bertahan sebentar lagi. Bahwa sekarang ini … bukan hanya dirinya yang hancur, tapi Keano juga. Lilia menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka, menjumpai Agni yang masuk dan dengan langkah yang pelan menghampiri Lilia. Wanita paruh baya itu menunduk dan berbisik di telinganya, “Non

    Huling Na-update : 2024-12-21
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    69. Aku Tak Mau Kehilanganmu

    “Setelah itu Anda lakukan, menikahlah dengan Nona Gretha,” ulang Lilia dengan suaranya yang masih sama gemetar. Sekujur tubuhnya terasa kebas, rasa sesak menusuk ulu hatinya hingga retak tetapi ia berulang kali menguatkan diri agar tidak menangis di hadapan William. “Kenapa?” tanya William, satu langkah yang diambilnya justru dibalas Lilia yang menghindarinya dengan beberapa jarak ke belakang. Sedangkan Giff yang tadi datang dengan William lebih memilih untuk pergi, memberi ruang sepenuhnya untuk mereka berdua. “Kita juga tidak menikah secara resmi, akan lebih mudah karena tidak perlu ada yang diurus,” jawab Lilia. “Cukup katakan talak saja pada saya, maka pernikahan kita akan usai.” William tak menanggapinya. Pria itu bergeming. Sementara Lilia menunduk saat melihat rahangnya yang mengetat. Kebisuan memerangkap mereka lebih dari enam puluh detik sebelum Lilia mendengarnya kembali bicara. “Lalu, bagaimana dengan Keano, Lilia?” tanyanya. “Kamu tahu anakku tidak bisa hidup tanp

    Huling Na-update : 2024-12-21
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    70. Jangan Menyentuh Lilia-ku!

    Suara benda pecah belah menggema di setiap penjuru ruang makan. Menimbulkan kebisingan selama beberapa saat sebelum keadaan menjadi hening. “Kamu gila?!” tanya Nyonya Donna dengan suara yang sangat lantang pada anak lelakinya. “Apa yang sedang kamu lakukan ini, Liam?!” Napas William naik turun tak beraturan, matanya sesaat terpejam. Cicit ketakutan dari Gretha yang mencemari indera pendengarnya membuat William justru semakin muak. Matanya terbuka setelah itu, panas, ia bisa merasakan ledakan api meluap-luap dari dalam dadanya. “Bisa-bisanya kalian semua malah makan-makan di sini setelah menyakiti Lilia,” desisnya, menyapukan pandang pada semua orang yang duduk menegang di kursi mereka masing-masing. “Jangan menyentuh Lilia!” peringatnya tak main-main. “Terutama Mama.” Sepasang matanya terarah lurus pada Nyonya Donna yang membeku tatkala melihat kedua telinga William yang memerah. Bara tengah menyulutnya dengan hebat. “Mama pikir aku tidak tahu apa yang Mama lakukan tadi siang p

    Huling Na-update : 2024-12-22
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    71. Visum, Bersediakah?

    “V-visum?” ulang Gretha dengan pupil mata berlapis lensa ambernya yang gemetar. “Kak Liam bilang visum?” “Iya, semua akan terlihat dengan jelas lewat visum,” jawabnya. “Kamu harusnya tahu soal itu, ‘kan? Jika benar aku memperkosamu malam itu, hal pertama yang seharusnya kamu lakukan adalah pergi untuk visum, jadi kamu tidak perlu menggunakan banyak tenaga untuk bercerita karena ada bukti di tanganmu.” “A-aku masih sangat trauma, Kak Liam,” jawab Gretha. “Aku benar-benar tidak ingin mengingat kejadian malam itu. Aku tidak ingin mengingat saat Kak Liam—” “Tidak ingin mengingat?” potong William, dengus napasnya terdengar berat saat kedua tangannya berada di pinggang, menatap Gretha dengan alis berkerut penuh kebingungan. “Kamu bilang tidak ingin mengingat apa yang terjadi malam itu tapi mendatangi Lilia?” imbuhnya. “Di rumah yang kamu sebut sebagai ‘trauma’ itu?” William tertawa lirih, seperti yang pernah ia perdengarkan pada pertemuan mereka sebelumnya, malam ini pun sama. Dar

    Huling Na-update : 2024-12-22
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    72. Bolehkah Aku Mencintaimu?

    Lilia membeku di tempat ia berdiri saat William justru memeluknya semakin erat. Tak ada yang bicara untuk beberapa lama. Hanya napas mereka yang mengisi hening hingga Lilia meraih kedua lengan kekarnya dan memaksa William agar berdiri tegak. “Tuan William,” panggil Lilia. Pria itu tak menanggapi selain mengunci maniknya dengan sepasang netranya yang kelam. “Apa yang Anda lakukan ini? Bagaimana kalau Keano melihat Anda seperti ini?” tanyanya. Kedua bahu William jatuh mendengar itu. Pandangannya berpindah lebih rendah, ke bibir Lilia dan ia menundukkan kepalanya. Hidung mereka hampir bersentuhan sebelum Lilia menghindar dan menahan dadanya dengan kedua tangannya. “Kembalilah ke kamar Anda!” pinta Lilia. “Sudah terlalu malam untuk berkeliaran.” “Tidak mau,” tolak William. “Aku mau tidur di kamarnya Keano.” “Tuan William tidak boleh tidur di sana,” tolak Lilia. “Kenapa?” “Anda bau alkohol,” jawabnya. William hampir limbung ke depan tetapi hal itu gagal terjadi sebab Lilia menah

    Huling Na-update : 2024-12-23
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    73. Jangan Menangis, Keano ... Mama Hanya Pergi Sebentar

    ‘Lilia diam-diam menangis?’ ulang William dalam hati. ‘Benarkah begitu?’ Tapi bukankah apa yang dikatakan oleh anak lelakinya itu selalu jujur? ‘Apa Lilia sekecewa itu, dan berpikir aku benar menodai Gretha?’ “Papa tidak melakukan apapun dengan Tante Gretha, Keano,” kata William. “Tapi kenapa Tante menangis? Mama juga pergi sekarang. Bagaimana kalau Mama benar-benar tidak kembali?” Kalimat Keano membombardir William hingga ia bingung harus menjawab yang mana. “Mama pasti kembali, Tuan Muda Keano,” kata Agni. Wanita paruh baya itu berlutut di samping Keano, menunjukkan senyumnya dan mencoba membujuk. “Mama ‘kan sudah janji untuk pulang? Mama hanya melakukan tugasnya. Di sana sedang kekurangan orang untuk merawat adik-adik yang sakit dan kurang mampu. Mama tetap menjadi Mamanya Tuan Muda kok. Tapi sementara ini dengan Bu Agni ya?” Keano bisa memahami ucapan Agni, dan … sepertinya itu berhasil. “Ada Papa di sini, mau apa, Sayang? Keano bisa bilang ke Papa.” William mencoba merayu

    Huling Na-update : 2024-12-23
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    74. Ipar Adalah Maut

    “Bagaimana kalau pulang ke rumahku dulu?” tanya Nicholas saat ia membantu Lilia menyiapkan piring makan yang akan mereka gunakan untuk anak-anak panti asuhan. “Nanti akan aku katakan pada William, Lilia. Biar Keano sedikit redam amarahnya karena tadi Bu Agni bilang dia sangat meledak-ledak pada William.” Lilia ragu dengan ajakan itu. Ia tak berani. Itu bisa saja memantik amarah William seandainya ia tahu bahwa Lilia dan Keano tengah bersama dengan Nicholas. Ia memandang Nicholas dan mata tulusnya yang tampak membiaskan cahaya dari lampu yang menerangi ruangan di mana mereka berdiri. Sepasang netranya lalu berpindah melewati pintu masuk, menyaksikan Keano yang sedang berlarian dengan anak-anak panti yang lain dan dia terlihat sangat senang di sini. Seolah tak memiliki beban atau menanggung kebenciannya pada William. ‘Apakah boleh?’ batin Lilia bingung. ‘Apakah kami boleh ikut dengannya?’ Seperti sedang menyambut benaknya yang berkecamuk, Keano berlari menghampirinya dan memeluk

    Huling Na-update : 2024-12-23

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    373. Rahang Tuna

    "Hm ... tidak malam ini juga," balas Lilia singkat yang percayalah itu membuat William dilanda kelegaan yang besar.Bukan karena ia tak suka Lilia meminta sesuatu darinya. Hanya saja ... ia telah dibuat habis akal lebih dulu mendengar permintaannya yang mendadak dan tidak ia antisipasi.Padahal Tuan Alaric, ayah mertuanya itu sudah pernah mengatakan bahwa nanti William harus siaga dengan permintaan dadakan istri yang hamil di tengah malam.Saat itu ia pun bingung dan bertanya kenapa memangnya? Karena saat ia menikah dengan Ivana dulu, tidak ada sesuatu yang mencolok.Tapi sekarang, William sudah mendapatkan jawabannya. Contoh nyatanya ada di depan mata.Ia mendorong napasnya, salah satu lengannya merangkul Lilia seraya mengecup pipinya. "Baiklah ... aku akan carikan restoran yang menyediakan menu itu nanti, tapi sekarang kamu tidur lagi, bagaimana?"Lilia mengangguk memberi persetujuan. "Iya.""Selain makan itu, sekarang kamu mau makan apa?""Hanya itu saja yang aku pikirkan dari tad

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    372. Dari Asing Menjadi Cerita Yang Manis

    Lilia dan William masih bersembunyi hingga Nicholas dan Selina pergi dari sana.Lilia turut senang karena saat semua luka dan kesalahpahaman perlahan teruraikan, satu demi satu dari mereka mendapatkan kebahagiaan."Apakah pernikahan akan dilakukan dalam waktu dekat kalau begini caranya?" tanya Lilia setelah dua orang yang mereka awasi tadi benar-benar telah pergi dari sana."Kalau memang niat, tidak perlu mengulurnya, 'kan?" balas William sembari mengusap puncak kepala Lilia."Tapi aku penasaran bagaimana cara Kak Nicholas bertemu dengan Selina sebenarnya? Dari tidak sengaja menjadi takdir?"Belum sempat William menjawab, mereka dikejutkan oleh suara yang datang dari sebelah kanan Lilia.Jovan, entah sejak kapan tangan kanan Nicholas itu ada di sini, tapi kehadirannya membuat mereka berdua terkejut."Itu dimulai dari Tuan Nicholas yang datang ke rumah sakit untuk periksa mata dan tidak sengaja terlihat sebuah peristiwa dengan Dokter Selina, Nona Lilia," katanya."Peristiwa apa?" tanya

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    371. Teman, Atau Teman Hidup?

    Karena tak ingin keberadaan Lilia dan William terlihat, maka mereka berdua menyisih, menyembunyikan diri di belakang pohon besar yang ada di tengah taman rumah sakit."Apa itu yang kapan hari dibilang oleh Pak Jovan sebagai dokter anak yang dekat dengan Kak Nicholas?" tanya Lilia lirih, menoleh pada William yang berdiri di belakangnya, turut menyembunyikan diri meski Lilia tak yakin mereka tak akan ketahuan."Kenapa dengan wajahmu?" tanya Lilia sekali lagi, jari telunjuknya bergerak di depan wajah William dan ditanggapi bingung oleh si pemilik wajah."Apanya, Sayang?" tanya William balik."Kamu terlihat keberatan. Kamu tidak suka aku memintamu bersembunyi di sini?"Mata William mengerjap lebih dari satu kali, "Keberatan bagaimana?""Wajahmu terlihat kesal, kamu kesal padaku karena aku memintamu untuk bersembunyi? Aku memintamu melakukan hal yang sulit memangnya? Atau kamu menganggap aku kekanakan?"Cecaran pertanyaan dari Lilia membuat sepasang mata William terpejam pasrah."Lihat itu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    370. Menjadi Satu Bagian, Satu Keluarga

    “Aku tidak bisa melakukan itu begitu saja,” jawan William dengan cepat, seolah memang ia telah siap dengan jawaban tersebut. “Butuh waktu bertahun-tahun sejak kematian Madeline sampai Mama dan Papa mengatakan bahwa kalian bersalah karena telah menyia-nyiakannya. Aku bahkan harus menyalah pahami Nicholas melakukan sesuatu yang buruk padahal Madeline lah yang lelah dengan semua ketidak adilan yang terjadi untuknya.” Lilia meredakan detak jantungnya bertubi-tubi lebih cepat. Matanya perih memandang William dan netra kelamnya yang tampak menanggung kesakitan. Suara gemetarnya mengatakan segalanya, tentang kekecewaan, dan juga keretakan yang bertahun-tahun ada di bahunya. “Aku mungkin memaafkan kalian, tapi nanti ....” imbuh William setelah hening merengkuh mereka lebih dari enam puluh detik lamanya. “Biar aku lihat seperti apa kesungguhan Mama dan Papa dalam mencintai keluargaku, istriku, anak-anakku. Terhadap Nicholas pun juga begitu. Bukan hanya Madeline yang kalian buat menderita, t

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    369. Kesempatan Ke Dua

    Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia memandang Nyonya Donna yang menunduk dengan meremas jari-jarinya yang ada di atas paha, begitu juga dengan Tuan Adam yang menghela dalam napasnya. Terlihat sangat jelas sesal yang terukir dari caranya mengatakan, ‘Maafkan kami, Lilia ....’ Tuan Adam tak seperti sang istri yang lebih emosional dengan menunjukkan gestur akan sebuah sesal. Beliau tersenyum, maniknya menerpa Lilia degan bibirnya yang tersenyum. Tapi meski tak mengatakan apapun, Lilia tahu Tuan Adam sama menyesalnya. Sejak dulu Lilia tahu bahwa Tuan Adam memang cenderung pendiam dan lebih sering mengalah. Hingga hari ini pun ... sikap itu masih melekat di sana. Sebuah dinamika keluarga yang sering dijumpai oleh Lilia. “Kami tahu kamu tidak akan begtu saja mau memaafkan kami,” ucap kembali Nyonya Donna. “Kami juga memaklumi akan hal itu, Lilia. Tapi mungkin ... kamu bisa memberi sedikit harapan bahwa rasa bersalah kami ini akan bisa mendapat pemutihan nanti, meski membutuhkan waktu l

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    368. Sadar Ia Hanya Menantu Yang Tak Pernah Mendapat Restu

    Agni benar saat mengatakan bahwa itu akan menjadi obat pelipur lara bagi Lilia, William dan juga Keano. Mereka berbahagia, melewati masa pemulihan Lilia dengan berharap bahwa bayi kembar dalam kandungannya itu tumbuh dengan baik, menjadi anak yang juga baik dan lembut hatinya—setidaknya begitu yang dikatakan oleh Keano berulang kali. Bocah kecil itu teramat senang saat tahu ia akan memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, senang tak kepalang. 'Mama, Keano sudah mengatakan pada Jayce dan Jasenna kalau Keano akan punya adik kembar laki-laki dan perempuan, mereka bilang nanti kalau adik lahir akan datang, apakah boleh, Mama?' Celotehannya menghidupkan satu hari Lilia yang terasa membosankan di rumah sakit. Dan jika Lilia tak kunjung menjawab dengan mengatakan, 'Boleh, Sayangku ....' maka Keano masih akan antusias menunggunya, menatapnya dengan mata berbinar. Kabar dirinya yang hamil kembar sepasang itu telah sampai pada Tuan Alaric yang datang memberinya selamat. Pada ibunya y

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    367. Obat Pelipur Lara

    "Sudah, semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu, menyakiti anak-anak kita, maaf untuk semua kelalaiannya ...." William menunjukkan senyumnya, merekah tapi di mata Lilia penuh rasa kecewa. Mungkin prianya itu merasa bersalah karena telah membiarkan Lilia diculik dan berakhir seperti ini. "Kamu juga tidak bersalah," balas Lilia sembari mengusap dagu William, pada sudut bibirnya, pada tegasnya rahang pria miliknya ini. "Kamu sudah menjagaku sebaik mungkin, tapi si jahat itu memang sedang memiliki kesempatan dan membuat semuanya jadi seperti ini." "Terima kasih untuk pengertianmu, Lilia." William menggapai bibir Lilia dengan lembut, tak ingin memberikan pagutan, sebatas kecupan beberapa detik seolah sedang meyakinkannya bahwa semuanya telah baik-baik saja. Saat William menarik wajahnya, ia menghela dalam napasnya sebelum berujar, "Aku harap setelah peristiwa ini kamu tidak semakin terpuruk dalam trauma itu," resahnya sendu. "Aku pikir tidak, William,"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    366. Bangun Dari Antara Hidup Dan Mati

    Setelah merasa terombang-ambing di tengah laut yang sunyi dan tanpa tepian serta dirundung kesendirian dalam waktu yang ia kira berlalu lebih dari satu dasawarsa, Lilia akhirnya bisa melihat dunia yang sebenarnya. Langit-langit kamar asing yang lalu disadarinya sebagai langit-langit ruang rawat tempat ia berbaring, aroma obat-obatan yang menyentuh indera pembaunya, serta hangatnya tangan seorang pria yang ia rindukan, William. Mengerjapkan matanya dengan pelan, Lilia ingat apa yang telah membuatnya berbaring di sini dengan selang infus yang tergantung di lengan kirinya. Tak lain karena ia nyaris saja mati di tangan mantan ayah angkatnya yang kejam. Rasa sesak saat jemari tangan pria itu mencekik lehernya dan membuat napasnya terputus seperti masih tersisa di sana, memberinya sensasi aneh yang membuat Lilia ketakutan bahwa peristiwa itu akan berulang. Ah ... begitukah rasanya ada di ambang batas hidup dan mati? Gelap dingin dan menakutkan? Seperti itu jugakah alam bawah sadar yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    365. Akhir Sebuah Kejahatan

    Pemantik yang dibawa oleh Niel itu mengeluarkan api, menyala di hadapan Arya yang wajahnya pias. Saat pria itu berpikir bahwa Niel benar akan membakarnya, dugaannya salah. Pemuda itu justru menariknya kembali. Ia memang membakar sesuatu, tapi bukan dirinya. Melainkan rokok yang terselip di antara jari tengah dan jari telunjuknya, lalu menyesapnya. Aksi itu membuat tawa Zain terdengar, begitu juga dengan Alaric yang lebih patut disebut sebagai 'mencemoohnya'. "Lihat, bukankah dia sangat bodoh?" tanya Niel, asap mengepul keluar dari bibirnya saat ia menunjuk pada Arya. "Dia benar-benar berpikir kalau yang aku tuangkan ke tubuhnya itu adalah bahan bakar." Dagunya mengedik pada Arya yang berekspresi penuh kebingungan. Pria itu mengendus tubuhnya sendiri, bahu kanan dan kirinya, pada tangan dan juga sekitarnya yang tak mengeluarkan aroma apapun selayaknya aroma bahan bakar. Yang disiramkan oleh Niel itu bukanlah bensin atau sesuatu sejenisnya, tapi air minum. Di saat seperti ini, si

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status