Marsyalinda sedang menunggu Reyhan di depan kost Ibu' Malini. Dia terus memantau dari dalam mobilnya dengan menggunakan masker, topi dan kacamata hitam. Namun sampai saat ini Marsyalinda tak kunjung melihat Reyhan.
"Apakah benar disini adalah kost dia yang dulu?? Tapi sesuai dengan alamat yang di tulis Bernand dalam surat itu, dia tinggal di kost ini." Gumam Marsyalinda dalam hati sembari melihat ke arah kost Ibuk Malini.
Sementara Ibuk Malini, mencurigai mobil Marsyalinda yang sudah dari tadi bolak balik di depan rumahnya yang tersambung dengan kost kostan itu. Ibuk Malini makin penasaran dan melihat mobil itu dari kaca riben yang ada di dalam rumahnya.
"Kenapa mobil itu di parkir di depan kostan ini? Apakah dia adalah salah satu penjahat yang juga ikut mengincar Reyhan??" Kata Ibuk Malini bertanya tanya dalam hatinya.
Hingga Ibuk Malini menekan layar handphonenya, lalu melakukan panggilan telepon untuk Reyhan. Akan tetapi, Reyhan tidak pernah mengan
Melihat Lenia begitu panik, Bram secepatnya mendekati Lenia dan mengambil handphone Lenia yang jatuh di lantai.Bram melihat berita Ariska di layar handphone Lenia, namun dengan sigapnya Lenia mengambil handphonenya dari tangan Bram."Terimakasih Direktur Bram. Aku pikir Direktur Bram adalah lelaki lain, sehingga aku begitu kaget. Tapi hatiku merasa tenang ketika mengetahui bahwa pemilik suara itu ternyata adalah Direktur Bram sendiri. Hehehe..." Kata Lenia mengalihkan situasi yang sedikit menegangkan."Benarkah, Direktur Eliza??" Tanya Bram."Tentu saja, Direktur Bram. Buat apa aku berbohong pada Direktur Bram yang selama ini selalu setia melindungiku??" Ucap Lenia sambil mengelus pipi Bram dengan jari jemarinya.Direktur Bram tertawa kecil sambil memegang tangan Lenia. "Apakah tidak ada yang kamu sembunyikan dariku, Direktur Eliza???""Apakah menurut Direktur Bram aku telah menyembunyikan sesuatu darimu, Direktur Bram?? Justru aku akan men
Rana terus mencari tahu tentang keluarga Levrawnch Britama yang saat ini masih menjadi musuh besar Opanya, Bram. Rana bahkan menulis nama-nama dan menyimpan foto-foto keluarga Levrawnch Britama."Jika memang kematian orang tuaku di sebabkan oleh keluarga Levrawnch, maka aku akan membalas semua perbuatan mereka." Kata Rana dengan pelan sambil menyimpan buku dan foto foto keluarga Levrawnch Britama.Setelah selesai, Rana lalu melanjutkan perkataannya dengan penuh emosi. "Tenanglah Tante Marsya dan Opa, aku akan membantu kalian untuk membereskan dendam kalian yang selama ini terpendam."Rana terlihat penuh semangat dengan emosional yang menggebu gebu. Saat ini dia yakin dan percaya pada isi hatinya, bahwa yang telah membunuh kedua orang tuanya adalah keluarga Levrawnch Britama.Tiba tiba Rana kaget dengan ketukan pintu kamarnya. Dia yakin bahwa pemilik suara itu adalah Opanya yang tengah membawa dispo 5 cc yang di isi dengan obat. Rana lalu membuka pintu kam
"Tuan Mudah... Tuan Mudah...!!""Iya Nyonya Oma... Ali sedang berada di kamar Mami..." Teriak Ali menjawab panggilan Nyonya Levrawnch."Hmmppp... Dari kecil hingga besar, Tuan Muda Levrawnch tidak pernah berubah. Makanpun harus di panggil berkali kali. Ayo Tuan Mudah, turun kebawah untuk makan bersama. Ajak Mami juga." Balas Nyonya Levrawnch pada cucunya.Ali tidak menjawab perkataan Omanya itu. Dia langsung mengetuk pintu kamar mandi hingga membuat Gebriella kaget dan langsung mengelap air mata bahagianya.Gebriella berencana untuk menyembunyikan kabar bahagia ini pada semuanya sebelum suaminya datang dan tahu tentang kehamilannya terlebih dahulu. Gebriella lalu keluar dan langsung mengajak Ali turun ke tangga menuju ruang makan."Apa Mami baik baik saja??" Tanya Ali."Tentu saja Mami sangat baik, Nak... Ayo, kita turun dan makan." Balas Gebriella sambil memegang tangan Ali.Di meja makan, Gebriella merasa mual terus. Tak sampai 5 me
ISI KORAN [Kehancuran keluarga Levrawnch Britama di akibatkan oleh putra ke_2 dari mendiang Chriss Levrawnch Britama, yaitu Tuan Levrawnch Britama. Telah di ketahui informasi beberapa hari yang lalu, bahwa Tuan Levrawnch Britama adalah Reyhan dari universitas L Harvhard dan telah berbohong menjadi pria miskin selama bertahun tahun. Saat ini dia tengah menghilang setelah tinggal sehari di kost Ibuk Malini yang berada di kompleks Universitas L Harvhard. Dan tidak hanya itu, keluarga Levrawnch Britama telah menjadi miskin dan menjadi pembohong kelas atas di kalangan para pendusta yang ada di dunia fana ini.] "Hmmmppp... Lihat Pak, padahal dulu mereka adalah orang terkaya nomor satu di Kota Hunan ini. Tapi sekaya kayanya mereka, pasti ada saatnya mereka jatuh miskin seperti saat ini." "Iya, benar Buk... Dulu saya sangat bangga dan salut pada keluarga Levrawnch Britama. Apalagi Pak Chriss yang tidak pernah nampak di media sosial selama dia hidup mes
Sakin lelahnya, Lenia sampai tertidur di lantai. Sementara Gandi yang sudah tak mendengar suara Lenia menangis, langsung membuka pintu dengan pelan dan sekejap bola mata langsung tertuju pada Lenia yang terkulai lemas di lantai.Belum sempat Gandi menggendong Lenia, pria tinggi berwajah tampan dengan penuh pesona memakai setelan jass biru mudah dan sepatu putih, datang bersama para ajudannya.Lelaki itu langsung mendekati Lenia dan menggendong Lenia bagaikan bayi kecil dengan penuh kelembutan tanpa permisi. Gandi merasa kesal karena melihat tindakan pria itu terhadap Direktur Eliza. Namun, tiba tiba Rii yang baru saja datang langsung menghentikan Gandi yang berencana akan memarahi lelaki perfect itu.Rii menarik tangan Gandi dan memberikan kode dengan kepalanya seolah berkata, "Jangan dan biarkan."Gandi akhirnya mengerti. Mereka langsung menjaga jarak dengan lelaki itu, tanpa meninggalkan Lenia sendirian di ruangan.Lelaki itu membuka jasnya dan m
Nona Levrawnch melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam restoran RLB. Nona Levrawnch Britama yang sudah lama tidak muncul di depan umum, kini menggemparkan seisi restoran RLB termasuk Rama. Dia menggunakan celana panjang kain berwarnah putih dan jass putih, topi,serta kacamata berwarna hitam dan juga masker berwarna hitam. Meski begitu, Nona Levrawnch Britama tetap terlihat cantik."Eh, bukannya itu Nona Levrawnch Britama?? Bukankah keluarga Levrawnch Britama sudah miskin??""Iya, aku rasa dia adalah Nona Levrawnch Britama. Tapi kenapa dia makin cantik dan masih memiliki ajudan yang mengikuti di belakangnya??""Aku rasa, kalau dia sudah miskin dia tidak akan memakai barang branded dan juga tidak memiliki ajudan sebanyak itu."Semua orang yang datang menikmati kuliner di restoran RLB itu begitu terkejut dan tengah ramai membicarakan kedatangan Nona Levrawnch Britama. Mereka bertanya tanya soal fakta yang berbalik. Bahkan semua media sosial selalu membic
Mendengar ucapan Jayen, Rama bergegas mendekati Jayen dan bertanya soal Reyhan. "Apa katamu, Jayen??" "Tuan Levrawnch Britama telah hilang 3 hari yang lalu. Dia telah di bius dan di culik oleh beberapa orang. Dan sampai saat ini masih belum di temukan." Jelas Jayen. Rama merasa bersalah karena saat ini tidak bisa membantu keluarga Levrawnch Britama untuk mencari Tuan Levrawnch. "Jayen, jika kamu akan mencari Tuan Levrawnch, tidak apa apa. Pergilah selagi kamu masih ada kesempatan selama di Kota Hunan. Tapi maaf, saat ini aku tidak bisa ikut denganmu. Soalnya istriku..." Kata Rama terputus dengan ucapan Jayen. "Tidak apa apa Rama, aku mengerti. Terimakasih atas pengertianmu. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Jayen lalu bergegas untuk pergi ke perusahaan One_B. Sementara Vera dan Sisi melihat Rama dan Jayen yang begitu antusias ingin mencari Tuan Levrawnch Britama. "Vera, apakah mereka dekat dengan Reyhan??" Tanya Sisi pada Vera.
100 helikopter meluncur ke Kota Hunan. Menggemparkan semua penduduk yang tinggal di Kota Hunan. Tidak hanya itu, Nona Levrawnch Britama langsung turun tangan lengkap dengan pakaian tertutupnya sambil memberikan perintah kepada semua pilot helikopter tersebut. "Wooowww... Apa yang terjadi?? Siapa pemilik helikopter sebanyak itu??" "Gilllllaaaaa... Apa mereka sedang tour menggunakan helikopter sebanyak itu??" "Aku kira setelah keluarga Levrawnch Britama, tidak ada lagi orang kaya yang memiliki helikopter seperti ini. Ternyata masih ada, dan pemberi instruksinya seperti Nona Levrawnch Britama." "Iya benar, apakah pemberi instruksi itu adalah Nona Levrawnch Britama sendiri??" "Aku rasa bukan, karena keluarga Levrawnch Britama sekarang ini sudah sangat miskin sama seperti kehidupan kita di masa kini. Mereka tidak punya apa apa lagi." Ucap semua orang yang keluar dari dalam rumah mereka dan sibuk memotret helikopter itu. Tidak hanya itu, Bra
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga