Sakin lelahnya, Lenia sampai tertidur di lantai. Sementara Gandi yang sudah tak mendengar suara Lenia menangis, langsung membuka pintu dengan pelan dan sekejap bola mata langsung tertuju pada Lenia yang terkulai lemas di lantai.
Belum sempat Gandi menggendong Lenia, pria tinggi berwajah tampan dengan penuh pesona memakai setelan jass biru mudah dan sepatu putih, datang bersama para ajudannya.
Lelaki itu langsung mendekati Lenia dan menggendong Lenia bagaikan bayi kecil dengan penuh kelembutan tanpa permisi. Gandi merasa kesal karena melihat tindakan pria itu terhadap Direktur Eliza. Namun, tiba tiba Rii yang baru saja datang langsung menghentikan Gandi yang berencana akan memarahi lelaki perfect itu.
Rii menarik tangan Gandi dan memberikan kode dengan kepalanya seolah berkata, "Jangan dan biarkan."
Gandi akhirnya mengerti. Mereka langsung menjaga jarak dengan lelaki itu, tanpa meninggalkan Lenia sendirian di ruangan.
Lelaki itu membuka jasnya dan m
Nona Levrawnch melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam restoran RLB. Nona Levrawnch Britama yang sudah lama tidak muncul di depan umum, kini menggemparkan seisi restoran RLB termasuk Rama. Dia menggunakan celana panjang kain berwarnah putih dan jass putih, topi,serta kacamata berwarna hitam dan juga masker berwarna hitam. Meski begitu, Nona Levrawnch Britama tetap terlihat cantik."Eh, bukannya itu Nona Levrawnch Britama?? Bukankah keluarga Levrawnch Britama sudah miskin??""Iya, aku rasa dia adalah Nona Levrawnch Britama. Tapi kenapa dia makin cantik dan masih memiliki ajudan yang mengikuti di belakangnya??""Aku rasa, kalau dia sudah miskin dia tidak akan memakai barang branded dan juga tidak memiliki ajudan sebanyak itu."Semua orang yang datang menikmati kuliner di restoran RLB itu begitu terkejut dan tengah ramai membicarakan kedatangan Nona Levrawnch Britama. Mereka bertanya tanya soal fakta yang berbalik. Bahkan semua media sosial selalu membic
Mendengar ucapan Jayen, Rama bergegas mendekati Jayen dan bertanya soal Reyhan. "Apa katamu, Jayen??" "Tuan Levrawnch Britama telah hilang 3 hari yang lalu. Dia telah di bius dan di culik oleh beberapa orang. Dan sampai saat ini masih belum di temukan." Jelas Jayen. Rama merasa bersalah karena saat ini tidak bisa membantu keluarga Levrawnch Britama untuk mencari Tuan Levrawnch. "Jayen, jika kamu akan mencari Tuan Levrawnch, tidak apa apa. Pergilah selagi kamu masih ada kesempatan selama di Kota Hunan. Tapi maaf, saat ini aku tidak bisa ikut denganmu. Soalnya istriku..." Kata Rama terputus dengan ucapan Jayen. "Tidak apa apa Rama, aku mengerti. Terimakasih atas pengertianmu. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Jayen lalu bergegas untuk pergi ke perusahaan One_B. Sementara Vera dan Sisi melihat Rama dan Jayen yang begitu antusias ingin mencari Tuan Levrawnch Britama. "Vera, apakah mereka dekat dengan Reyhan??" Tanya Sisi pada Vera.
100 helikopter meluncur ke Kota Hunan. Menggemparkan semua penduduk yang tinggal di Kota Hunan. Tidak hanya itu, Nona Levrawnch Britama langsung turun tangan lengkap dengan pakaian tertutupnya sambil memberikan perintah kepada semua pilot helikopter tersebut. "Wooowww... Apa yang terjadi?? Siapa pemilik helikopter sebanyak itu??" "Gilllllaaaaa... Apa mereka sedang tour menggunakan helikopter sebanyak itu??" "Aku kira setelah keluarga Levrawnch Britama, tidak ada lagi orang kaya yang memiliki helikopter seperti ini. Ternyata masih ada, dan pemberi instruksinya seperti Nona Levrawnch Britama." "Iya benar, apakah pemberi instruksi itu adalah Nona Levrawnch Britama sendiri??" "Aku rasa bukan, karena keluarga Levrawnch Britama sekarang ini sudah sangat miskin sama seperti kehidupan kita di masa kini. Mereka tidak punya apa apa lagi." Ucap semua orang yang keluar dari dalam rumah mereka dan sibuk memotret helikopter itu. Tidak hanya itu, Bra
Ali hanya bisa melihat dan memendam kesedihannya. Dia menatap Maminya yang terlihat begitu sabar menghadapi semua cobaan itu.Ali lalu memanggil Maminya dan memegang tangan Maminya untuk masuk ke dalam kamar. Ali mengurut urut kaki Maminya sambil berkata dalam hati, "Mami, tetaplah menjadi wanita yang sabar dan kuat demi Ali dan Papi... Ali akan mencari tahu tentang keadaan Papi. Ali adalah Tuan Mudah Levrawnch Britama, Ali tahu kedepan Ali pasti akan menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Namun, Ali akan selalu kuat dan tangguh seperti Mami dan juga Papi".Diam diam Neta melihat Ali yang sedang mengurut kaki Gebriella. Neta curiga pasti ada yang terjadi pada Reyhan. Oleh karena itu, Netapun segera mengirim pesan pada Vino untuk mencari tahu keadaan Reyhan yang sebenarnya.Neta, "Tuan Vino, apakah Tuan Muda Levrawnch dalam keadaan baik baik saja??"Vino, "Maaf baru balas. Maafkan kami juga Neta. Sudah seminggu Tuan Levrawnch Britama telah menghilang d
Sudah menjelang 10 hari Reyhan di culik. Namun sampai saat ini mereka masih belum menemukan jejak Reyhan sedikitpun.Mereka terus berupaya untuk mencari Reyhan. Bahkan Keluarga besar Levrawnch Britama dan juga keluarga besar Ambara kini mulai berdatangan di Kota Hunan untuk ikut mencari Putra ke_2 mendiang Chriss Levrawnch Britama itu. Dua keluarga yang kaya raya dan terpandang itupun tak henti hentinya mencari solusi agar segera menemukan Reyhan secepatnya. Karena Nyonya Levrawnch Britama dan juga Gebriella telah jatuh sakit dan saat ini juga sedang di rawat di Rumah Sakit The L Medika di Kota Hunan. Mereka sakit setelah mengetahui Reyhan yang telah di bius dan di culik oleh beberapa penjahat yang sampai saat ini belum di ketahui pasti.Jessy telah tiba di Bandara Kota Hunan. Dia berencana untuk segera mengunjungi Gebriella yang sedang di rawat di rumah sakit The L Medika bersama Frita dan juga Lili.Nyonya Levrawnch Britamapun sedang di jaga ketat oleh keluarg
Berjuang bersama meski tak setempat, juga tak se arah. Namun tetap sehati dan serasa. Gebriella sedang melawan hidup yang keras sambil terbaring lemas dengan kesadaran yang menurun. Hati terasa sesak seolah tak bisa di kembalikan seperti sedia kala. Sampai tiba saatnya suami tercinta akan muncul di hadapannya.Sementara sang suami, menjerit menahan sakit. Peri di lubuk hati yang paling dalam hingga mencekam raga. Mencoba untuk kuat demi seseorang yang di cinta, meski tak sanggup harus mampu sekalipun yang masuk di tubuh adalah peluruh. Semoga aku baik baik saja meski tak berdaya. Namun semua ini akan ku hadapi demi sang istri dan sibuah hati."Aku harus kuat, aku harus kuatttt..." Kata Reyhan, mengambil pecahan botol pecah dan berusaha sekuat tenaga memotong tali tebal yang terikat di pergelangan tangannya.Reyhanpun berhasil melepaskan ikatan di semua tubuhnya. Reyhan lalu menarik tubuhnya untuk segera menjauh dari tempat itu. Dia tak bisa berlari karena kakiny
Helikopter mulai berterbangan dengan perintah sang Tuan Muda Levrawnch Britama penerus keturunan di keluarga terkaya nomor 1 di Kota Hunan dan di Negara Guardan. Kini dengan emosi dan beraninya dia menunjukan aksi yang tak terduga hingga menjadi tontonan di seluruh dunia. Bagi Ali ini tidak seberapa dengan hal hal yang akan dia lakukan di kemudian hari. Jika di ajak maen, Ali akan bermain sesuai dengan prosedur cara bermain. Namun jika di ajak bertarung, hidup matipun Ali tak perduli. Maju tanpa kata mundur, mundurpun tak akan pernah bagi Ali. Di usia yang masih terlihat muda, Ali sudah menunjukan ketegasannya pada seisi alam semesta. Penerbangan itu akan memakan waktu selama 1 jam penerbangan dari Kota Hunan ke Negara Ambara. Ali terlihat sedang melihat peta, dan memberikan tanda spidol permanen di atas kertas yang bergambar peta tersebut. Sudah sekian jauh Helikopter di atas. Bahkan hampir saja tertutup dengan awan, namun teriak para manusia di bawa
Di tengah tengah ketakutan dan kegelisahan Reyhan yang masih berada di dalam drum, di sebabkan oleh salah satu penjaga yang merupakan bodyguard Bernand.Tiba tiba salah satu penjaga gudang itu datang dan berkata pada salah satu penjaga yang baru saja akan menembak drum tempat persembunyian Reyhan."Bos Marsya dan Pak Bram telah menuju kesini.""Apa??? Bos utama kita sedang menuju kesini?? Gimana ini??" Tanya penjaga yang yang masih berada di dekat drum tersebut."Ayo, lebih baik kita samperin Bos dulu. Dan melaporkan apa yang terjadi sebenarnya. Dari pada Bos sendiri yang akan mengetahuinya. Lebih baik kita duluan yang akan memberitahukannya.""Benar katamu. Ayo cepat!!"Para bodyguard itu akhirnya mendekati Marsyalinda yang datang bersama Bram dan juga beberapa ajudan mereka.Perusahaan mereka hanya berjarak 500 meter dari gundang tempat Reyhan di sandra. Sampai di sana, mereka melihat Marsyalinda sedang beradu mulut dengan Bernand d
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga