Marsyalinda menyimpan semua berkas berkas itu di dalam lemarinya. Diapun bersiap untuk keluar mencari Reyhan dan berencana akan memantau Reyhan dari kejauhan.
Sementara Bernand saat ini tengah menyusun rencana baru. Dia berharap Bram akan segera mengetahuinya. Agar dia mendapatkan bantuan penuh untuk membalas dendamnya pada keluarga Levrawnch Britama, terutama untuk membangkrutkan perusahaan mantan istrinya itu.
Berbeda dengan Jayen dan juga Pevita yang saat ini sedang berada di Negara Guardan. Perusahaan CRB saat ini sedang meningkat pesat di bawah kendali Direktur Jayen. Jayen sangat tegas dan bijaksana. Para pemilik saham juga sedikit takut padanya. Terlebih para karyawan yang bekerja di perusahaan terkenal itu.
Sementara Pevita yang kini sudah menjadi sombong, sangat jarang memberikan kabar pada teman temannya di Kota Hunan. Padahal teman temannya sangat menanti kabar darinya.
"Ver, kamukan sudah mau menikah... Apa Pevita sudah mengetahuinya??" Tanya
Marsyalinda sedang menunggu Reyhan di depan kost Ibu' Malini. Dia terus memantau dari dalam mobilnya dengan menggunakan masker, topi dan kacamata hitam. Namun sampai saat ini Marsyalinda tak kunjung melihat Reyhan. "Apakah benar disini adalah kost dia yang dulu?? Tapi sesuai dengan alamat yang di tulis Bernand dalam surat itu, dia tinggal di kost ini." Gumam Marsyalinda dalam hati sembari melihat ke arah kost Ibuk Malini. Sementara Ibuk Malini, mencurigai mobil Marsyalinda yang sudah dari tadi bolak balik di depan rumahnya yang tersambung dengan kost kostan itu. Ibuk Malini makin penasaran dan melihat mobil itu dari kaca riben yang ada di dalam rumahnya. "Kenapa mobil itu di parkir di depan kostan ini? Apakah dia adalah salah satu penjahat yang juga ikut mengincar Reyhan??" Kata Ibuk Malini bertanya tanya dalam hatinya. Hingga Ibuk Malini menekan layar handphonenya, lalu melakukan panggilan telepon untuk Reyhan. Akan tetapi, Reyhan tidak pernah mengan
Melihat Lenia begitu panik, Bram secepatnya mendekati Lenia dan mengambil handphone Lenia yang jatuh di lantai.Bram melihat berita Ariska di layar handphone Lenia, namun dengan sigapnya Lenia mengambil handphonenya dari tangan Bram."Terimakasih Direktur Bram. Aku pikir Direktur Bram adalah lelaki lain, sehingga aku begitu kaget. Tapi hatiku merasa tenang ketika mengetahui bahwa pemilik suara itu ternyata adalah Direktur Bram sendiri. Hehehe..." Kata Lenia mengalihkan situasi yang sedikit menegangkan."Benarkah, Direktur Eliza??" Tanya Bram."Tentu saja, Direktur Bram. Buat apa aku berbohong pada Direktur Bram yang selama ini selalu setia melindungiku??" Ucap Lenia sambil mengelus pipi Bram dengan jari jemarinya.Direktur Bram tertawa kecil sambil memegang tangan Lenia. "Apakah tidak ada yang kamu sembunyikan dariku, Direktur Eliza???""Apakah menurut Direktur Bram aku telah menyembunyikan sesuatu darimu, Direktur Bram?? Justru aku akan men
Rana terus mencari tahu tentang keluarga Levrawnch Britama yang saat ini masih menjadi musuh besar Opanya, Bram. Rana bahkan menulis nama-nama dan menyimpan foto-foto keluarga Levrawnch Britama."Jika memang kematian orang tuaku di sebabkan oleh keluarga Levrawnch, maka aku akan membalas semua perbuatan mereka." Kata Rana dengan pelan sambil menyimpan buku dan foto foto keluarga Levrawnch Britama.Setelah selesai, Rana lalu melanjutkan perkataannya dengan penuh emosi. "Tenanglah Tante Marsya dan Opa, aku akan membantu kalian untuk membereskan dendam kalian yang selama ini terpendam."Rana terlihat penuh semangat dengan emosional yang menggebu gebu. Saat ini dia yakin dan percaya pada isi hatinya, bahwa yang telah membunuh kedua orang tuanya adalah keluarga Levrawnch Britama.Tiba tiba Rana kaget dengan ketukan pintu kamarnya. Dia yakin bahwa pemilik suara itu adalah Opanya yang tengah membawa dispo 5 cc yang di isi dengan obat. Rana lalu membuka pintu kam
"Tuan Mudah... Tuan Mudah...!!""Iya Nyonya Oma... Ali sedang berada di kamar Mami..." Teriak Ali menjawab panggilan Nyonya Levrawnch."Hmmppp... Dari kecil hingga besar, Tuan Muda Levrawnch tidak pernah berubah. Makanpun harus di panggil berkali kali. Ayo Tuan Mudah, turun kebawah untuk makan bersama. Ajak Mami juga." Balas Nyonya Levrawnch pada cucunya.Ali tidak menjawab perkataan Omanya itu. Dia langsung mengetuk pintu kamar mandi hingga membuat Gebriella kaget dan langsung mengelap air mata bahagianya.Gebriella berencana untuk menyembunyikan kabar bahagia ini pada semuanya sebelum suaminya datang dan tahu tentang kehamilannya terlebih dahulu. Gebriella lalu keluar dan langsung mengajak Ali turun ke tangga menuju ruang makan."Apa Mami baik baik saja??" Tanya Ali."Tentu saja Mami sangat baik, Nak... Ayo, kita turun dan makan." Balas Gebriella sambil memegang tangan Ali.Di meja makan, Gebriella merasa mual terus. Tak sampai 5 me
ISI KORAN [Kehancuran keluarga Levrawnch Britama di akibatkan oleh putra ke_2 dari mendiang Chriss Levrawnch Britama, yaitu Tuan Levrawnch Britama. Telah di ketahui informasi beberapa hari yang lalu, bahwa Tuan Levrawnch Britama adalah Reyhan dari universitas L Harvhard dan telah berbohong menjadi pria miskin selama bertahun tahun. Saat ini dia tengah menghilang setelah tinggal sehari di kost Ibuk Malini yang berada di kompleks Universitas L Harvhard. Dan tidak hanya itu, keluarga Levrawnch Britama telah menjadi miskin dan menjadi pembohong kelas atas di kalangan para pendusta yang ada di dunia fana ini.] "Hmmmppp... Lihat Pak, padahal dulu mereka adalah orang terkaya nomor satu di Kota Hunan ini. Tapi sekaya kayanya mereka, pasti ada saatnya mereka jatuh miskin seperti saat ini." "Iya, benar Buk... Dulu saya sangat bangga dan salut pada keluarga Levrawnch Britama. Apalagi Pak Chriss yang tidak pernah nampak di media sosial selama dia hidup mes
Sakin lelahnya, Lenia sampai tertidur di lantai. Sementara Gandi yang sudah tak mendengar suara Lenia menangis, langsung membuka pintu dengan pelan dan sekejap bola mata langsung tertuju pada Lenia yang terkulai lemas di lantai.Belum sempat Gandi menggendong Lenia, pria tinggi berwajah tampan dengan penuh pesona memakai setelan jass biru mudah dan sepatu putih, datang bersama para ajudannya.Lelaki itu langsung mendekati Lenia dan menggendong Lenia bagaikan bayi kecil dengan penuh kelembutan tanpa permisi. Gandi merasa kesal karena melihat tindakan pria itu terhadap Direktur Eliza. Namun, tiba tiba Rii yang baru saja datang langsung menghentikan Gandi yang berencana akan memarahi lelaki perfect itu.Rii menarik tangan Gandi dan memberikan kode dengan kepalanya seolah berkata, "Jangan dan biarkan."Gandi akhirnya mengerti. Mereka langsung menjaga jarak dengan lelaki itu, tanpa meninggalkan Lenia sendirian di ruangan.Lelaki itu membuka jasnya dan m
Nona Levrawnch melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam restoran RLB. Nona Levrawnch Britama yang sudah lama tidak muncul di depan umum, kini menggemparkan seisi restoran RLB termasuk Rama. Dia menggunakan celana panjang kain berwarnah putih dan jass putih, topi,serta kacamata berwarna hitam dan juga masker berwarna hitam. Meski begitu, Nona Levrawnch Britama tetap terlihat cantik."Eh, bukannya itu Nona Levrawnch Britama?? Bukankah keluarga Levrawnch Britama sudah miskin??""Iya, aku rasa dia adalah Nona Levrawnch Britama. Tapi kenapa dia makin cantik dan masih memiliki ajudan yang mengikuti di belakangnya??""Aku rasa, kalau dia sudah miskin dia tidak akan memakai barang branded dan juga tidak memiliki ajudan sebanyak itu."Semua orang yang datang menikmati kuliner di restoran RLB itu begitu terkejut dan tengah ramai membicarakan kedatangan Nona Levrawnch Britama. Mereka bertanya tanya soal fakta yang berbalik. Bahkan semua media sosial selalu membic
Mendengar ucapan Jayen, Rama bergegas mendekati Jayen dan bertanya soal Reyhan. "Apa katamu, Jayen??" "Tuan Levrawnch Britama telah hilang 3 hari yang lalu. Dia telah di bius dan di culik oleh beberapa orang. Dan sampai saat ini masih belum di temukan." Jelas Jayen. Rama merasa bersalah karena saat ini tidak bisa membantu keluarga Levrawnch Britama untuk mencari Tuan Levrawnch. "Jayen, jika kamu akan mencari Tuan Levrawnch, tidak apa apa. Pergilah selagi kamu masih ada kesempatan selama di Kota Hunan. Tapi maaf, saat ini aku tidak bisa ikut denganmu. Soalnya istriku..." Kata Rama terputus dengan ucapan Jayen. "Tidak apa apa Rama, aku mengerti. Terimakasih atas pengertianmu. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Jayen lalu bergegas untuk pergi ke perusahaan One_B. Sementara Vera dan Sisi melihat Rama dan Jayen yang begitu antusias ingin mencari Tuan Levrawnch Britama. "Vera, apakah mereka dekat dengan Reyhan??" Tanya Sisi pada Vera.