Share

203. Direktur Eliza Adalah Kak Lenia

Marsyalinda merasa kecewa dan sangat sedih tanpa tahu apa yang seharusnya membuat dia diam termangu hingga meneteskan air mata tanpa sebab. Tangannya gemetar, seolah merasa sangat kesal. Dia merasa bingung dengan perasaannya saat ini. Ingin rasanya dia menemui Reyhan dan bertanya tentangnya yang hilang selama ini. Namun hatinya berbeda dengan kemauannya. Sehingga diapun hanya mampu marah pada diri sendiri dan bertanya, "Kenapa sampai saat ini aku masih tak tega melihat kehidupanmu, Rey...?? Apa hatiku begitu kebal hingga tak bisa melupakanmu??"

Tiba tiba terdengar suara Bram dari luar memanggil namanya. Marsyalinda kaget, lalu mengambil dua lembar tissu. Dia membashu pipi yang penuh dengan air mata, dan memakai bedak agar tidak ketahuan oleh ayahnya kalau dia baru saja kembali menjadi wanita yang lemah akibat lelaki yang sudah lama menjadi tujuan mereka.

"Marsyaaaa...!!"

"Iya Pi... Tunggu sebentar..." Jawab Marsya.

Marsyalinda akhirnya membuka pintu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status