Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.
Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.
Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.
“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.
“Hai bro, sorry telat.”
Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa. Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat dengan tempat Kevin berdiri.
Kevin tersenyum bangga, dia meraih bahu Sarah dan mengenalkannya sebagai seorang kekasih.Kevin sangat puas melihat ekspresi teman-temannya.Jedor ... tepat sasaran.
Kevin tertawa dalam hati.Kevin dan Sarah kini telah bergabung duduk diantara teman-teman Kevin.
“Gue suka akting loe di film lose, gak nyangka bakal ketemu orangnya di sini. Boleh minta foto?” Teman Kevin yang berbaju kotak-kotak mencoba mengajak bicara Sarah.“Enak aja loe. Kagak ada,” sela Kevin.
Temannya hanya bisa mendelik kepada Kevin karena kepelitannya berbagi Sarah.Berbagi Sarah?
Malam semakin larut, Sarah sudah beberapa gelas meminum minuman memabukkan. Hal tersebut membuatnya tidak segan lagi untuk ikut dengan obrolan Kevin dan temannya.
“Loe beruntung banget Vin, bisa dapetin artis terkenal.”
Semua tertawa termasuk Sarah dan Kevin, sesungguhnya tidak ada yang lucu dari celotehan temannya tetapi bagi mereka yang terpengaruh minuman keras hal tersebut sangat menggelikan.“Boleh bagi-bagi ya Vin dikit aja.”
Pria berkaos putih menarik Sarah hingga terduduk di pangkuannya.Kevin menunjuk-nunjuk dengan lemas tanpa berkata. Sementara Sarah tidak berdaya untuk beranjak karena tubuhnya terasa sangat berat.Pria berkaos putih menciumi punggung Sarah yang tertutupi dress berwarna merah selutut. Sarah menggelinjang kegelian kesadarannya hampir hilang karena pengaruh minuman keras.
“Gue juga mau.”Satu lagi teman Kevin mengangkat kaki Sarah ke pangkuannya dan memulai aksinya mengelus-elus kaki mulus milik Sarah.Setitik kesadaran Sarah ingin berontak apa daya tubuhnya lemah. Pria-pria mesum itu melecehkannya secara bersama-sama. Sarah hanya bisa mengeluarkan air mata tanpa bisa berbuat apa-apa.
Malam itu, Sarah Samanta harus rela tubuhnya dijamah beramai-ramai. Sarah mencoba mengeluarkan sisa tenaganya untuk berontak. Sarah berusaha untuk menjauh walau dengan susah payah.Sarah sudah berdiri namun kembali tumbang karena separuh tubuhnya sudah diambil alih oleh minuman yang tadi ditenggaknya. Kevin bahkan sudah tertidur di kursi tanpa menyadari Sarah dalam bahaya besar.Sarah tumbang di lantai dan para lelaki mesum itu menyambutnya dan kembali mengerumuninya.
“Pergi kalian!”
Lemah Sarah berkata.Tentu hal tersebut tidak membuat para serigala lapar itu melepaskannya. Salah satu dari mereka tiba-tiba memegangi kepala Sarah guna menatap wajahnya. Jijik Sarah melihatnya tetapi dirinya tidak bisa berbuat apapun. Kemudian satu lagi temannya melepas tangan tersebut dan mengambil alih.
Merasa mainannya direbut, pria yang tadi memegang kepala Sarah kemudian marah.Dia berdiri dan menarik temannya. Mereka pun beradu jotos. Kedua temannya yang lain sibuk memisahkan mereka yang sedang berkelahi.Merasa memiliki celah untuk melarikan diri, Sarah merangkak menuju pintu keluar. Akal sehatnya mulai kembali, dia ingin secepatnya keluar dari tempat itu tidak peduli pengunjung lain menatapnya aneh.
Setelah berhasil keluar, Sarah berdiri gontai. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sinta.
Beberapa kali percobaan, sambungan itu tidak kunjung terbalas.Sarah hampir menyerah.Dia melihat jalanan yang sudah mulai sepi. Kemudian Sarah mengecek kembali ponselnya.Sarah mencari kontak yang setidaknya bisa membawanya pulang tanpa banyak bicara.Pencarian itu terhenti pada sebuah kontak bernama Nindi.Sarah memencet kontak tersebut walsu sangat terpaksa.
Setelah menghubungi Nindi, Sarah menunggu di tepi jalan. Bayangan menjijikkan tentang kejadian yang baru saja menimpanya berkelebat bagai kaset rusak.Sarah menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatannya. Sungguh Sarah membenci kejadian tadi.
Sarah memejamkan matanya kuat.
“Masuk!” Sebuah suara menginstruksi membuat Sarah membuka matanya cepat.
Nindi?
Ya, mobil Nindi tepat berada di depannya.Sarah berjalan lemas memasuki mobil kakaknya. Dia duduk di depan.Nindi memperhatikannya sejenak kemudian fokus menyetir kembali.Selama perjalanan baik Nindi ataupun Sarah keduanya tidak ada yang bersuara.
Beberapa saat setelah sampai di rumah, Sarah bergegas membuka pintu tetapi pintu mobil itu terkunci.
“Buka!”Nindi menatap Sarah dalam, kemudian mengambil sesuatu di jok belakang. Sebuah syal miliknya, Nindi lempar ke wajah Sarah.“Tutup leher kamu!” kata Nindi dingin.
Nindi keluar lebih dulu dari mobil, membiarkan Sarah sendiri di dalam mobil tersebut.
Sarah sedikit merengut kemudian mengambil cermin dari dalam tasnya. Leher yang penuh noda hitam akibat ulah para bajingan itu membuat Sarah membenci dirinya.Bergegas dia memakai syal milik Nindi dan keluar dari mobil.Keesokan paginya, Sarah pergi ke kamar Nindi. Selama ini Sarah jarang sekali mengunjungi kamar tersebut.Nampak Nindi sedang berdandan di depan cermin.“Mau pergi?” tanya Sarah ragu.Nindi hanya berdehem menjawab pertanyaan Sarah.
“Semalam itu ....”“Kamu mabuk? Kamu mesra-mesraan sama pacar? Mbak tahu kok.” Nindi memotong ucapan Sarah.
Sarah menghela napas, tidak mungkin dia membuka aib kejadian semalam.“Aku harap Mbak jangan bilang-bilang! Terutama sama media”
Nindi melongo mendengar ucapan Sarah. Ternyata yang Sarah takutkan adalah media dan bukan orang tuanya.
“Ngapain Mbak musti ngomong. Gak ada urusan tuh.”Nindi melenggang pergi tanpa menghiraukan Sarah yang masih berada di kamarnya.Sebenarnya hari ini Sarah ada pekerjaan tetapi dia memilih untuk meliburkan diri. Dia banyak berdiam diri di kamar, pikirannya kacau akibat kejadian yang semalam menimpanya.
Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi tertera nama Kevin di sana. Ingin rasanya dia melempar benda pipih yang masih menyala itu.Sarah tidak memedulikan panggilan dari Kevin sebanyak apapun ponsel miliknya berbunyi.Ketika sore hari tiba, Melinda mengetuk pintu kamar Sarah. Melinda memberitahu jika Kevin sedang datang bertamu.Sarah pura-pura tidur saat itu.Dia tidak ingin lagi mengenal Kevin terlebih dengan teman-temannya. Sarah ingin segera menghapus semua cerita yang baru saja dirajutnya bersama Kevin.
Butuh waktu untuk Sarah kembali berjalan tegak menyusuri kerasnya hidup. Kevin adalah masa lalu, Sarah tidak akan peenah menengoknya kembali.
Meski jiwanya belum sepenuhnya pulih, Sarah sudah mulai bisa move on dari keterpurukannya. Sarah kembali bekerja dihati ketiga setelah kejadian malam itu. Sedikit berbeda dari sikap Sarah yang sedikit murung membuat Sinta khawatir.
Mencoba beberapa kali untuk bertanya pun percuma sebab Sarah diam seribu bahasa.
.Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”“Sudah kuduga.”Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar
Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang
Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Setibanya di kantor, Sarah bergegas menuju sebuah ruangan. Di sana terlihat Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.“Kamu sudah tahu?”Setelah membuka pintu tanpa permisi, Sarah langsung melayangkan pertanyaan yang membuat Sinta bingung.Sinta mengernyit bingung.“Film the wings udah melanggar kontrak,” ucap Sarah menggebu-gebu.“Gimana?”Sarah berdecak kesal melihat ekspresi Sinta yang biasa saja.“Tadi aku ke lokasi the wings, di sana aku melihat dengan mataku kalau peranku dimainkan orang lain. Pas aku tanya, katanya aku diganti. Bisa ya mereka seenaknya? Mereka gak tahu itu ada hukum yang mengatur.”“Sudah kuduga.”Sinta mengalihkan pandangannya kembali ke laptop, melihat itu Sarah semakin kesal.“Kita harus tuntut mereka!”Kali ini Sinta yang berdecak keras.“Tuntut? Kamu mau nuntut rumah produksi terbesar di negara ini? Sadar
Sarah berada dalam mobil di parkiran sebuah bank. Sarah sedang mengintai situasi sekitar dan mencari sosok Andri. Menurut informasi yang didapatnya dari Kevin, Andri merupakan pegawai bank swasta.Andri sudah bertunangan dan akan segera menikah di akhir bulan ini. Begitu menurut Kevin.Sarah memegang kemudinya erat, matanya lincah berlari ke sana kemari. Kemudian sosok yang ditunggunya muncul, Andri keluar dari dalam sana. Sekarang adalah waktunya istirahat, Andri sepertinya akan segera menaiki mobilnya untuk itu Sarah bergegas keluar.“Permisi.”Andri mengerutkan keningnya, dia menatap Sarah dengan heran. Sarah menggunakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam, topi yang dipakainya juga hitam. Wajar saja bila Andri tidak mengenalinya.Merasa dicurigai sebagai orang gila, Sarah pun akhirnya membuka topi dan kacamatanya.“Masih ingat saya?”Andri tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya dia bahka
Bab 5Sarah terduduk lunglai di atas kasur miliknya, dia baru saja selesai menelepon Sinta. Sinta mengabarinya jika kasus yang sedang membawa namanya semakin ramai jadi perbincangan. Ada beberapa kerja sama yang dibatalkan akibat dari skandal ini. Bahkan ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi karena kejadian ini.Pihak agensi merasa rugi besar sehingga Sarah pun diminta untuk bertanggung jawab dan membayar sejumlah kerugian secara pribadi.Sarah tidak menyangka hubungannya yang telah berakhir bersama Kevin membawanya pada situasi sulit ini.Kevin.Ya, Kevin yang seharusnya bertanggung jawab. Karena rasa marahnya yang besar, Sarah tidak pernah menemui Kevin setelah kejadian itu. Padahal seharusnya Sarah memberikan satu kenang-kenangan menyakitkan yang patut Kevin dapatkan.Sarah segera mencari nomor ponsel Kevin yang sudah lama terblokir di ponselnya. Sarah mengajak Kevin untuk bertemu.Malam ini juga Sarah bergega
Sarah Samanta makin terkenal dari hari ke hari, puluhan iklan, puluhan film dibintanginya bahkan Sarah menjadi brand ambasador dari beberapa produk mulai dari kecantikan hingga makanan.Sarah semakin menjadi kebanggaan Melinda dan Trisno, sementara Nindi masih menatapaki jalan yang lambat.Soal asmara, semenjak hubungannya dengan Kevin kandas Sarah sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut dia lakukan untuk mengusir rasa trauma yang menderanya.Beberapa bulan berlalu, Sarah sedang menikmati manisnya kesuksesan. Film yang dia mainkan laku keras, peminatnya diluar dugaan. Film yang menjadi viral karena rekor penjualan yang melampaui film-film yang pernah ada.Sarah tengah disibukkan dengan pencapaian filmnya, mulai dari memenangkan award sampai beberapa kali diundang oleh stasiun televisi.Ditengah rasa bahagianya tiba-tiba sebuah berita muncul. Berita yang pertama kali muncul disebua
Suara musik yang keras menjadi penyambut tatkala Kevin dan Sarah memasuki club. Sarah tidak pernah melepas genggaman tangan Kevin. Sarah merasa terlindungi karenanya.Kevin memang bukan yang pertama pernah menggenggam tangannya, tetapi Kevin menjadi yang paling dewasa dibandingkan mantan-mantan Sarah terdahulu yang masih teman sekolahnya.Ternyata mempunyai kekasih yang lebih matang membuat Sarah bahagia.“Nah, itu mereka. Yuk ke sana!” seru Kevin sembari menunjuk sebuah meja yang dikelilingi lima orang pria.“Hai bro, sorry telat.”Kevin menyapa teman-temannya dan menyalaminya satu persatu.Sementara Sarah terpaku sejenak dari tempatnya, dia bingung harus berbuat apa.Kemudian ....“Sarah ‘kan? Sarah Samanta?”Salah satu teman Kevin mengenali Sarah.Sarah tersenyum kaku, “hai.”“Gebetan loe?” tanya seorang teman yang duduk dekat deng
Seminggu telah berlalu, Sarah menjalani harinya masih dengan kesibukan. Dewi fortuna seakan betah hinggap dalam diri Sarah. Bahkan kali ini Sarah berkesempatan menjadi pemeran utama dalam sebuah judul film.Tentu hal itu membuat dirinya kian sibuk dan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan Kevin semakin dekat, semua berjalan mulus bagaikan jalan bebas hambatan.Tidak beda jauh dari Sarah, sang kakak pun akhirnya mendapat pekerjaan yakni bermain sinetron striping.Meski bukan menjadi pemeran utama, Nindi tetap berusaha keras bekerja dengan baik. Sebenarnya Nindi merasa lelah terus dibandingkan dengan sang adik. Tidak sedikit para netizen di media sosial membullynya. Nindi tidak menyerah dia akan melakukan pekerjaannya walau banyak rintangan.Apa yang dirasakan oleh Nindi ternyata berbanding terbalik dengan apa yang Sarah alami. Sarah yang sedang berada di atas angin menganggap semua pekerjaannya mudah. Tidak jarang dia menyepelekan peke
Cantik dan berbakat dua hal dalam diri Sarah yang banyak membuat orang lain iri. Meski usianya baru menginjak 18 tahun, Sarah sudah menjelma menjadi salah satu aktris yang diperhitungkan di negaranya.Sarah memiliki seorang kakak perempuan yang usianya terpaut 2 tahun saja. Sang kakak juga merupakan seorang publik figure sama seperti Sarah. Namun Nindi belum bisa menandingi pencapaian yang didapat adiknya. Nindi selalu menjadi bayang-bayang semu dibalik kesuksesan Sarah.Orang tua Nindi dan juga Sarah selalu mendukung karier kedua anaknya. Trisno dan Melinda bangga memiliki dua anak yang sama-sama terjun ke dunia hiburan. Tak jarang mereka dibuat bangga dengan pencapaian anak-anaknya terutama Sarah.Trisno dan Melinda memberikan kebebasan pada Sarah menjalani kehidupannya, mereka tidak pernah mengekang atau ikut campur dalam urusan anaknya tersebut.Kebebasan itu tentu dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik. Selain bekerja, Sarah sering pulang